Anda di halaman 1dari 87

OPERASI & KESELAMATAN

PENGANGKATAN
PT Pertamina (Persero) Refinery Unit III Plaju
Workshop Alat Berat Plaju - ME
Mars Pertamina

Created By :

Washington Hasibuan (747253)


Materi I
Pesawat Angkat &
Angkut
Pesawat Angkat & Angkut

Apa itu Pesawat Angkat & Angkut?

Pesawat angkat dan angkut adalah suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan, mengangkat
muatan baik bahan, barang atau orang secara vertikal dan atau horizontal dalam jarak yang ditentukan

Gerakan Pesawat Angkat & Angkut


• Mekanisme gerakannya diperoleh dengan memanfaatkan kerja mekanik melalui beberapa komponen transmisi
sesuai disainnya. Macam gerakannya adalah arah: vertikal, horisontal, rotasi, dan inklinasi.

• Gerakan arah vertikal yaitu: hoisting movement dan lifting movement.

• Gerakan horisontal yaitu: travelling movement.

• Gerakan rotasi yaitu: rotary pillar movement, fixed rotary pillar movement, dan turntable movement.

• Gerakan inklinasi yaitu: luffing movement.


Pesawat Angkat & Angkut
Apa yang harus dilakukan sebelum
pengangkatan???

1. KETAHUI BERAT BEBAN


2. KETAHUI KAPASITAS CRANE
3. KETAHUI SWL ATAU KAPASITAS SLING
Pesawat Angkat & Angkut

Jenis – jenis Pesawat Angkat & Angkut


• Overhead Crane
• Gantry Crane
• Semi Gantry Crane
• Boom Crane
• Pedestal Crane
• Truck Mounted Crane
• Forklift
• Telehandler
• Tyrehandler
• Elevated Work Platform
• Off Highway Truck
• Shovel Loader
• Bulldozer
• Excavator
Pesawat Angkat & Angkut

Overhead Crane

Tipe single girder crane


Pesawat Angkat & Angkut

Overhead Crane

Tipe double girder crane


Pesawat Angkat & Angkut

Gantry Crane

Gantry Crane with Pendant Control Manual Gantry Crane


Pesawat Angkat & Angkut

Gantry Crane

Tipe rail with operator cabin Tipe wheel with operator cabin
Pesawat Angkat & Angkut

Semi Gantry Crane


Pesawat Angkat & Angkut

Boom Crane

Tipe lattice boom crane Tipe telescopic boom crane


Pesawat Angkat & Angkut

Pedestal Crane
Pesawat Angkat & Angkut

Truck Mounted Crane


Pesawat Angkat & Angkut

Forklift
Pesawat Angkat & Angkut

Telehandler
Pesawat Angkat & Angkut

Tyrehandler
Pesawat Angkat & Angkut

Elevated Work Platform


Pesawat Angkat & Angkut

Elevated Work Platform


Pesawat Angkat & Angkut

Elevated Work Platform


Pesawat Angkat & Angkut

Elevated Work Platform


Pesawat Angkat & Angkut

Elevated Work Platform


Pesawat Angkat & Angkut

Elevated Work Platform


Pesawat Angkat & Angkut

Off Highway Truck


Pesawat Angkat & Angkut

Shovel Loader
Pesawat Angkat & Angkut

Bulldozer
Pesawat Angkat & Angkut

Excavator
Materi II
Rigging
RIGGING

Apa itu “Rigging” ? Perencanaan Kegiatan


Rigging adalah suatu proses dan perpindahan 1. Mengetahui berat, dimensi, jenis dan sifat beban.
berat beban dengan menggunakan peralatan bantu 2. Menentukan titik berat dan beban.
pengangkatan seperti kawat baja, rantai, hoist dan 3. Memeriksa jarak bebas (cIearance) di sekitar
tali manila untuk peraIatan~peraIatan yanq beban.
digunakan dalam pergerakan beban baik itu 4. Memilih peralatan rigging yang akan digunakan
mengangkat, menggantung sementara dan sesuai berat, dimensi, jenis dan sifat beban.
memindahkan beban berat
Istilah –istilah Penting yang menunjukkan
Rigging Safety berat
Terdapat tiga elemen Rigging Safety : Istilah-istilah berikut ini adalah istilah yang banyak
1. Perencanaan akan tugas-tugas yang akan dijumpai dalam kegiatan bongkar/muat, yaitu :
dilaksanakan. 1. Berat kotor (Gross Weight) adalah berat barang
2. lnspeksi peralatan yang akan digunakan dalam termasuk alat/bahan pengepakan
kegiatan. 2. Berat bersih (Net Weight) adalah berat baranq tidak
3. Gunakan peralatan yang sesuai. termasuk alat/bahan pengepakan
3. Berat tara (Tare Weight) adalah berat alat/bahan
pengepak.
RIGGING

Formula Menghitung Berat Bersih 2. Informasi

Berat Bersih = Berat Kotor - Berat Tare • Data berat beban dengan
pengecatan pada barang
• Data berat dengan dicetak
Menghitung Berat barang atau dengan penqelasan

sumber data berat suatu beban dapat


dikelompokkan dalam empat bentuk sumber data
berat, yaitu : 3. Penimbangan
1. Dokumen 3. Penimbangan
2. Informasi 4. Kalkukasi Berat • Dengan skala berat
• Menggunakan peralatan
deteksi berat yang terdapat
1. Dokumen pada “crane” seperti :
• Gambar  Dynamo meter
• Buku katalog  Skala kabel penimbang
• Rekening muatan (perlu  System moment beban
hati-hati kemungkinan
tidak benar)
RIGGING

Menghitung Berat barang Prinsip (isi) “Round Plates”

4. Kalkulasi Berat Berat = Volume x Berat Jenis


= 3,14 x Diameter x Diameter x Tebal x Berat Jenis
Beberapa contoh prinsip kalkulasi berat dari 4
bermacam-macarn benda, seperti : Prinsip
Kubus
Berat = Volume x Berat Jenis
= Panjang x Lebar x Tinggi x Berat Jenis

Prinsip Silinder Prinsip (isi) “Wedge”


Berat = Volume x Berat Jenis Berat = _Panjang x Lebar _
= 3,14 x Diameter x Diameter x Panjang x Berat Jenis Tinggi x Berat Jenis
4
RIGGING

Prinsip (isi) Piramid

Berat Pajal
Lebar x Paniang x Tinggi x Berat
Jenis
3
Berat berongga (tanpa dasar)
(A x Lebar + B x Panjang) x Tebal x Berat Jenis

Jumlah Volume 4 sisi x Berat Jenis Volume setiap sisi


= Wi+W2 x S x Tebal
2

Prinsip “Cone”
Berat Pajal Berat berongga (tanpa dasar)
1 Diameter
3,14 x Diameter x x Luas Alas x Tinggi 3,14 x x S x Tebal x Berat Jenis
3 3
Luas Alas x
Tinggi
3
x Berat Jenis 3,14 x ¿
RIGGING

Prinsip (isi) Metode 3. Untuk Pipa Dinding Tebal Seperti Pipa Beton
1. Pipa dengan sambungan dan terbentang rata.
Pipa 2. Kalkulasi lebar dan bentangan
Metode 1. Untuk Dinding Tipis 1
3,14 x Diameter dan x Tebal Dinding
1. Pipa dengan sambungan dan terbentang 2
rata 3. Berat
Lebar x Panjang xTebal x Berat Jenis

2. Berat
3,14 x Diameter x Panjang xTebal x Berat Jenis
Diameter Pipa +Diameter Lubang
Metode 2. Untuk Dinding Tebal Seperti Pipa Beton
2
1. Kalkulasi volume pipa tanpa lubang
2. Kalkulasi volume lubang
3. Pengurangan dan pada 1 - 2
4. Pada perkalian berat jenis memperoleh berat dan pipa
RIGGING

Prinsip (isi) Silinder dan Baja


1. Kalkulasi volume dan tutup silinder
Bola
Diameter x Diameter
Berat Bola Bejal 3,14 x x Tebal x 2Tutup
4
Diameter x Diameter x Diameter
3,14 x x Berat Jenis
6 2. Kalkulasi volume dinding

3,14 x Diameter x Panjang xTebal


3. Berat

Volume2Tutup+Dinding x Berat Jenis

Berat Bola Berongga


3,14 x Diameter x Diameter x Tebal Dinding x Berat Jenis
RIGGING

Prinsip (isi) Contoh Perhitungan


1. Kubus 2. Silinder Baja
Kalkulasi berat dan tiap-
tiap bagian dan Berat Berat Berat
menambah/menjumlahka
= = =
nnya.
= = =

= = =
Kalkulasi setiap kubus
(A & B) dan
menjumlahkannya

Atau untuk mendapatkan


berat per-foot dan Angles
Channels, Beem dapat
dilihat pada “Steel
handbook”
RIGGING
Prinsip (isi) Contoh Perhitungan
3. Pipa Baja
Metode 1 Metode 2
Berat 1. Volume pipa (tanpa lubang) 3. Volume pipa
= = =
= =
=
=
2. Volume lubang 4. Berat pipa
= =
=
=

=
RIGGING
Prinsip (isi) Contoh Perhitungan
3. Pipa Baja 4. Bola

Metode 3 Berat
1. Pipa dengan sambungan =
dan terbentang rata
=
2. Lebar bentangan
=
=

3. Berat
=

= Berat
=
=

=
RIGGING
Prinsip (isi) Contoh Perhitungan
5. Tangki Volume

1. Volume Tutup 2. Volume Dinding

= =
=
=
=
=
( T=Tebal Dinding)
( T=Tebal Tutup)

Berat

=
=
=
RIGGING
Ukuran dalam Metric
Panjang Persegi - Metric Kubik - Metric

Metric

Kubik

Persegi
RIGGING
Titik Berat
Simbol titik berat yang Menentukan titik berat beban
biasa digunakan
Pada gamber berikut menunjukkan tiga posisi

Menunjukkan beban Memperlihatkan hasil Memperlihatkan hasil


diikat dan posisi kait pengangkatan dimana pengangkatan yang
tidak tegak lurus dengan beban tidak seimbang sempurna, yaitu posisi kait
titik berat beban dan pada sisi berat tegak lurus titik berat beban,
cenderung kearah pengangkatan beban
bawah. seimbang.
RIGGING
Titik Berat
Hubungan antara posisi kait terhadap titik berat benda
Dengan membuat model

Salah satu cara mencari titik berat beban adalah dengan membuat model beban. Titik berat model beban kira -kira sama
dengan posisi atau letak titik berat beban itu sendiri.
Adapun cara mencari letak titik berat beban adalah dengan cara menggantungkan model beban pada beberapa titik pada
model beban tersebut. Pada setiap pengangkatan dan titik yang digunakan ditarik garis lurus ke bawah, demikian
seterusnya, sehingga pada akhirnya didapatkan titik potong dan garis-garis tadi. Titik potong tersebut merupakan “Centre Of
Gravity”.
Contoh gambar dan model beban yang digunakan guna mencari titik berat beban seperti gambar dibawah ini.
RIGGING
Titik Berat
Hubungan antara posisi kait terhadap titik berat benda
Memperkirakan titik berat beban berdasarkan
pengalaman

Titik berat beban pada unit pompa dan motor listrik


RIGGING
Titik Berat
Hubungan antara posisi kait terhadap titik berat benda
Memilih Peralatan Rigging
Tabel beban kerja aman peralatan Rigging Catatan:
1. Nilai-nilai yang di syahkan dari “Chokers” dengan sudut
300 atau lebih besar.
2. Beban rata-rata dari” Basket Hitch” didasarkan pada
diameter nominal atau lekukan atau 20 x diameter rope
pada titik kontak dengan beban.
3. Untuk mata formed dengan kabel “Clips”. mereduksikan
beban hingga 20%.
4. Diminta penggunaan tali baja dengan inti “Fiber” akan
mereduksi beban rata-rata hingga 7%.

Beban Kerja Aman Pounds “Wire Rope slings” Kelas, 6 x


19, Grade 110/120 iWRC (Faktor Keamanan = 5) Beban
rata-rata didasarkan pada 6 x 37 TaIi Baja (IWRC)
RIGGING
Titik Berat
Hubungan antara posisi kait terhadap titik berat benda
Memilih Peralatan Rigging
Tabel Beban Kerja Aman: Kilogram “Wire Rope Slings” Catatan
Kelas, 6 x 19, Grade 1770 iWRC (Faktor Keamanan = 5) 1. Nilai yang di syahkan dari “Chokers” dengan sudut
300atau lebih besar.
2. Beban rata-rata dari “Basket Hitch” didasarkan pada
diameter nominal atau lekukan atau 20 x diameter rope
pada titik kontak dengan beban.
3. Untuk mata formed dengan kabel “Clips”. mereduksikan
beban hingga 20%.
4. Diminta penggunaan tali baja dengan inti “Fiber” akan
mereduksi beban rata-rata hingga 7%.

Beban rata-rata didasarkan pada 6 x 37 TaIi Baja (IWRC)


RIGGING
Titik Berat
Hubungan antara posisi kait terhadap titik berat benda
Memilih Peralatan Rigging
Tabel Beban Kerja Aman: Kilogram Catatan:
Grade T (8) “Alloy Steel Chain Slings” 1. NiIai dasar pada komponen sling mi teituat 100%
memperkuat dari pada kekuatan rantai.
2. Nilai yang di syahkan untuk “Chokers” selalu pada sudut
300 atau lebih.
3. Satu-satunya nilai sling rantai “Alloy Steel” yang dapat di
regangkan atau dengan 8 spektrum atau akan sama
dengan yang biasa untuk mengangkat.

Untuk “Chokers Bridle Slings” Untuk “Double Basket Hitch”


Mengalikan nilai dengan 3/4 Mengalikan nilai dengan 2
RIGGING
Titik Berat
Faktor keamanan SIMBOL MATERIAL “HANDLING”
Untuk mendapatkan dasar kekuatan atau beban kerja aman
adalah membagi beban akhir/batas beban dengan nilai
keamanan.

Selama operasi dilakukan inspeksi

INSPEKSI PERALATAN YANG DIGUNAKAN


Semua alat angkat dan peralatan bantu angkat harus terlebih
dahulu di inspeksi sebelum digunakan.
Untuk mengetahui peralatan tersebut telah di inspeksi dan
hasilnya masih berlaku dilakukan dengan cara melihat hash
(Faktor Keamanan Menunjukkan 8) inspeksi yang umumnya dilaksanakan setiap periode yang telah
ditentukan oleh perusahaan. Hal tersebut guna mengetahui,
Contoh :
apakah alat yang akan digunakan masih memenuhi persyaratan
Jika sebagian “Part” atau “Hoist Line” memiliki kekuatan akhir atau
atau tidak. Disamping inspeksi tersebut diatas, sebelum
kekuatan patah sebesar 51.450 Lbs.
melakukan pekerjaan kita harus memeriksa semua kondisi alat
Dasar kekuatan atau beban kerja aman, untuk:
angkat ataupun peralatan bantu angkat yang akan digunakan
• Faktor keamanan 1 sampai 5 = 10.290 Lbs. B.K.A.
melaksanakan tugas, guna meyakinkan bahwa alat-alat yang akan
• Faktor keamanan 1 sampai 3 = 17.150 Lbs. B. K.A.
digunakan benar-benar dalam kondisi siap pakai.
RIGGING
Titik Berat
GUNAKAN PERALATAN DENGAN BENAR
Langkah ini adalah langkah terakhir dan “Rigging Safety” dapat disimpulkan bahwa walaupun alat angkat dan peralatan
bantu angkat yang terpilih telah memenuhi semua persyaratan keamanan, namun apabila salah dalam menggunakan
ataupun pengoperasiannya. Maka hasil kerja kita akan sia-sia belaka.

File Materi I – Dasar-Dasar Rigger


RIGGING
Lifting Study
Adalah sebuah rencana pengangkatan yang komprehensip mulai dari prosedur, gambar dan spesifikasi alat & peralatan
angkat yang diperlukan untuk menilai secara akurat semua faktor beban dan faktor - faktor penting yang berkaitan dengan
proses pengangkatan
RIGGING
Lifting Study

Lifting study diperlukan apabila proses pekerjaan


pengangkatan merupakan jenis risiko :

• Medium risk
• High Risk
• Critical & Extreme Risk
RIGGING
Medium Risk

Pengangkatan dibawah 75% dari kapasitas


Crane sesuai load chart yang disyaratkan
oleh klien atau otoritas setempat
High Risk

• Pengangkatan melebihi atau sama


dengan 75 % dari kapasitas crane sesuai
loadchart
RIGGING
High Risk

• Pengangkatan melebihi atau sama dengan 75 %


dari kapasitas crane sesuai loadchart
• Pengangkatan dengan berat beban 20 Ton atau
lebih
• Pengangkatan dimana crane mengangkat ke
atau dari air
RIGGING
High Risk

• Pengangkatan dimana radius putar operasi


crane dapat mengganggu operasi crane yang
lain
• Pengangkatan pada kemiringan pembuatan
beton, pembuatan panel atau pembuatan balok
girder/beam untuk jembatan
• Pengangkatan pemancangan pada crane tower
• Pengangkatan yang meliputi modifikasi crane
atau pengaturan yang tidak standard (gin pole)
RIGGING
High Risk

• Pengangkatan menggunakan alat angkat spesial


(spreader beam)
• Pengangkatan dimana outrigger crane tidak
dapat keluar penuh
• Pengangkatan yang melewati plant yang
beroperasi
RIGGING
High Risk

• Pengangkatan untuk pembongkaran (termasuk


mencabut tiang pancang)
• Pengangkatan didekat jalur listrik (listrik
tegangan tinggi)
• Pengangkatan beban yang memiliki efek kapal
layar
RIGGING
High Risk

• Pengangkatan beban yang mengandung cairan


lebih dari 1000 liter
• Pengangkatan dimana beban sulit untuk
diikatkan ke lifting gear
• Pengangkatan yang urutannya kompleks
• Pengangkatan ditempat umum (jalan umum)
RIGGING
Critical Risk

• Pengangkatan lebih dari 90% dari kapasitas


crane sesuai load chart
• Pengangkatan lebih dari satu crane
• Pengangkatan diatas landasan gantung
(jembatan)
• Pengangkatan dimana crane ditempatkan diatas
LCT / Tongkang
RIGGING
Gross Load

Adalah beban keseluruhan yang ditanggung oleh


crane yang meliputi :
• Berat dari material yang diangkat (net load)
• Berat lifting gear yang digunakan (sling, shackle,
spreader beam, dll)
• Berat block main hook & block hook tambahan
• Berat wire rope / hoist crane yang keluar
• Berat fly jib / short jib
RIGGING
Gross Load
RIGGING
Load Chart
RIGGING
Kecepatan Angin

Kecepatan angin terhadap pengoperasian crane


(ASME B.30.5)
• 16 km/jam (10 knot) → Pengoperasian
crane dipertimbangkan
• 32 km/jam (20 knot) → daya angkat dan
stabilitas crane sudah harus
dipertimbangkan
• 48 km/jam (30 knot) → seluruh kegiatan
dihentikan
RIGGING
Metode Pengikatan Sling
RIGGING
Petunjuk Keselamatan Pengangkatan
RIGGING
Petunjuk Keselamatan Pengangkatan
RIGGING
Petunjuk Keselamatan Pengangkatan
RIGGING
Petunjuk Keselamatan Pengangkatan
RIGGING
Petunjuk Keselamatan Pengangkatan
RIGGING
Petunjuk Keselamatan Pengangkatan
RIGGING
Petunjuk Keselamatan Pengangkatan
RIGGING
Petunjuk Keselamatan Pengangkatan
RIGGING
Petunjuk Keselamatan Pengangkatan
Material Handling

Materi III
Material Handling
Material Handling
A. Jenis dan Sifat Barang
Tabel 1
Jenis dan sifat barang yang dipindahkan sangat bervariasi. Kategori Karakteristik Material
Oleh sebab itu dalam pengiriman atau pemindahannya,
barang-barang tersebut ada yang dikemas, ada yang hanya Jenis Benda
diberi perlindungan seperlunya, bahkan ada juga yang Grup
Padat Cair Gas
tanpa pengemasan (loose).
Kita mengenal 3 jenis benda yang masing-masing Pipa, valves,
Berdiri sendiri Tidak ada Tidak ada
mempunyai sifat sebagai berikut : bearing, dll.
Benda padat bentuknya tetap dan volume (isi) nya Karton, pallet,
Dikemas Drum Silinder
tetap. karung, krat.
Benda cair isinya tetap, bentuknya berubah-ubah Baru bara, Minyah Oxygen, LPG,
sesuai dengan tempatnya. Curah semen, pasirm mentah, solar, nitrogen,
Gas bentuk dan isinya berubah-ubah.
bahan kimia. minyak tanah. Freon.
Mengingat sifat-sifat dasar benda tadi, maka untuk
dapat dipindahlan khususnya benda cair dan gas Dari Tabel 1 diatas dapat disimpulkan bahwa benda padat
memerlukan kemasan untuk dapat dipindahkan. dalam pemindahannya ada yang berdiri sendiri (loose), ada
Sebagai gambaran pada Tabel 1 – Kategori yang dikemas dan ada pula yang dalam bentuk curah.
Karakteristik Benda berikut ini ditunjukkan beberapa model Sedangkan untuk benda cair dalam bentuk curah dikemas
kemasan sesuai dengan sifat dasar benda padat, cair dan dalam drum, tanki, botol, can dan bentuk kemasan lainnya
gas. seperti jerican, pail. Untuk gas dikemas dalam silinder
(tabung).
Disamping sifat-sifat umum yang dipunyai, sifat-sifat fisik
benda juga harus diperhatikan karena berpengaruh
terhadap pelaksanaan pemindahan beban.
Material Handling
A. Jenis dan Sifat Barang
Tabel 2
Karakteristik fisik material pengaruhnya terhadap pergerakan
Ukuran Panjang, lebar, tinggi (dimensi)
Berat Berat masing-masing item atau berat per unit volume
Bentuk Bulat, persegi, kubus, panjang, tak beraturan
Mudah patah, mudah meledak, lengket,
Lain-lain mengotorkan, mudah membeku, mudah
menimbulkan kecelakaan.

Berikut beberapa contoh gambar bentuk-bentuk material yang erat


sekali hubungannya dengan pergerakan.
Material Handling
B. Penandaan yang berkaitan dengan sifat material
Penandaan untuk barang-barang berbahaya
Penandaan menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa

Adapun symbol yang berupa gambar atas kelas-kelas bahan


berbahaya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Material Handling
B. Penandaan yang berkaitan dengan sifat material
Penandaan adalah suatu upaya memberikan petunjuk tentang sifat Adapun symbol yang berupa gambar atas kelas-kelas bahan
benda khususnya yang dapat membahayakan bagi manusia berbahaya dapat dilihat pada gambar berikut ini :
maupun dapat merusakkan benda lain serta lingkungan, sehingga
bahaya / kerusakan dapat dihindari.
Penandaan yang berkaitan dengan sifat barang dibedakan 2
kelompok, yaitu penandaan untuk barang-barang berbahaya dan
penandaan untuk barang-barang yang tidak berbahaya.

Penandaan untuk barang-barang berbahaya


Penandaan menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa

Klasifikasi
menurut Hazard Type
PBB

1 Explosives (bahaya ledakan)


2 Gases (gas)
3 Flammable liquids (bahan cair mudah terbakar)
4 Flammable solid (bahan padat mudah terbakar)
5 Oxidizing substances (bahan mudah mengoksidasi)
6 Poisonous (toxic) substances (bahan beracun)
7 Radio active substances (bahan radioaktif)
8 Corrosive substance (bahan menyebabkan pengkaratan)
9 Miscellaneous dangerous substances (bahan berbahaya lainnya)
Material Handling
B. Penandaan yang berkaitan dengan sifat material
Penandaan untuk barang-barang berbahaya Penandaan menurut NFFA (The National Fire
Disamping tanda-tanda yang disebutkan tadi, simbol-simbol Protection Association).
tersebut diberi warna dasar sebagai berikut :
Penandaan oleh NFPA ini dikenal dengan istilah NFPA Hazard
Information System, yang bertujuan memberikan informasi
Warna Dasar Penandaan Untuk tentang bahaya-bahaya yang timbul (api, kesehatan, ledakan dan
Orange (jingga) Bahan mudah meledak (explosives) reaksi kimia) dibandingkan dengan tindakan emergensi.

Merah Bahan mudah terbakar (flammables) Bentuk label yang dimaksud seperti
Bahan mudah bereaksi dengan air (water gambar berikut ini :
Biru Bentuk umum belah ketupat. Kemudian
reactive)
bentuk ini (diamond) dibagi menjadi 4
Kuning Bahan mudah mengoksidir (oxidizer) (empat) klasifikasi yang masing-masing
Racun atau bahan yang menyebabkan infeksi kelas dibedakan berdasarkan warna.
Putih
(toxic or infectious)
Putih atau putih
Radioaktif (radioactive)
dan kuning
Hitam putih Menyebabkan karat (coorosive)
Gas-gas yang tidak mudah terbakar (Non
Hijau
flammable gases)
Material Handling
B. Penandaan yang berkaitan dengan sifat material
Penandaan menurut NFPA (The National Fire Penandaan untuk barang-barang yang tidak
Protection Association). berbahaya

Contoh penandaan dengan menggunakan system NFPA. Penandaan diberikan dengan tujuan :
a. Mencegah kerusakan barang akibat pengaruh kimia,
fisika maupun mekanis.
b. Memberikan petunjuk bagaimana menangani barang
tersebut, seperti letak sling, cara penumpukan, serta
memberikan informasi tentang barang dalam
pengepakan tersebut seperti mudah pecah, rusak bila
kena sinar matahari, jangan sampai kena air dan
sebagainya.
c. Untuk memudahkan penempatan pada kendaraan
pengangkut (stowage plan).
Material Handling
B. Penandaan yang berkaitan dengan sifat material
Penandaan untuk barang-barang yang tidak Cara-cara Penandaan
berbahaya
Tanda-tanda handling tersebut disablonkan pada alat
Contoh tanda-tanda handling dimaksud seperti pengepakan barang atau pada pembungkusnya (karton).
gambar - gambar berikut ini : Penandaan ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat.

Contoh :
Untuk barang yang mempunyai beberapa sifat, penandaan
dapat dilakukan dengan memasang lebih dari satu tanda
“Tetra Ethyl Lead” (TEL) adalah bahan kimia cair yang
mempunyai sifat beracun dan mudah terbakar dipasang 2
penandaan, yaitu :
1 tanda untuk bahan beracun dan
1 tanda untuk bahan cair mudah terbakar.
Material Handling
B. Penandaan yang berkaitan dengan sifat material
Cara-cara Penandaan

Monitor komputer. Pada alat pengepakannya diberi


penandaan :
• Gelas untuk bahan yang mudah pecah,
• Tanda panah (p) jangan dibalik,
• Kait – jangan gunakan kait untuk membukanya,
• Payung – lindungi bahan dari air.

File Materi II – Material Handling


Simbol Komunikasi

Materi IV
Simbol Komunikasi
Simbol Komunikasi
A. Maksud dan Tujuan
Simbol komunikasi adalah isyarat – isyarat yang berupa
gerakan – gerakan tangan, bunyi – bunyian ataupun isyarat
lainnya yang mempunyai arti, dengan tujuan utama agar
seorang operator crane dalam melaksanakan pekerjaan
pengangkatan / pemindahan beban dapat dilaksanakan
dengan aman.

B. Jenis – jenis dan Simbol

Ada 2 jenis simbol komunikasi yang lazim digunakan dalam


pengoperasian mobile crane, yaitu :
1. Isyarat Tangan (Hand Signal)
2. Isyarat Bunyi – Bunyian (isyarat bunyi-bunyian)

1. Isyarat Tangan (Hand Signal)

Menurut The American Society of Mechanical Engirneers


(ASME), ada 20 macam isyarat tangan standard yang
digunakan untuk operasi crane.
Keduapuluh isyarat tangan tersebut seperti penjelasan berikut
ini.
Simbol Komunikasi
B. Jenis – jenis dan Simbol
1. Isyarat Tangan (Hand Signal)
Simbol Komunikasi
B. Jenis – jenis dan Simbol
1. Isyarat Tangan (Hand Signal)
Simbol Komunikasi
B. Jenis – jenis dan Simbol
1. Isyarat Tangan (Hand Signal)
Simbol Komunikasi
B. Jenis – jenis dan Simbol
1. Isyarat Tangan (Hand Signal)
Simbol Komunikasi
B. Jenis – jenis dan Simbol
1. Isyarat Tangan (Hand Signal) 2. Isyarat Bunyi-Bunyian
Isyarat ini dilakukan oleh seorang crane operator apabila
operator tersebut akan melakukan tindakan – ¬tindakan.
Ada 3 isyarat standar yang lazim digunakan, yaitu :
1. 1 (satu) bunvi klakson - dimaksudkan crane operator
tersebut akan menghentikan aktifitas (berhenti).
2. 2 (dua) bunyi klakson - dimaksudkan crane operator
akan menjalankan crane ke arah depan (maju).
3. 3 (tiga) bunyi klakson - dimaksudkan crane operator
akan memundurkan crane ataupun mengubah arah.

Isyarat bunyi – bunyian (Horn Signal) ini hanya digunakan


untuk travelling and mobile cranes.
Simbol Komunikasi
C. Pemberi Aba-Aba (Isyarat)
1. Tanggung Jawab Pemberi Aba-Aba (Signalman) 2. Cara Memberikan Aba-Aba
Pada dasarnya tugas seorang pemberi aba-aba adalah untuk • Gunakan aba-aba standar (standar aba-aba crane
membantu operator agar pengoperasian aman dan harus digunakan seperti dalam 3.1).
memuaskan. Apabila akan menggunakan aba-aba lokal harus
sudah ada kesepakatan antara operator dan pemberi
Operator akan menggerakkan crane atau bagian-bagiannya aba-aba. Demikian juga apabila akan digunakan aba-
sesuai dengan aba-aba yang ditunjuk oleh pemberi aba-aba. aba lainnya seperti radio dan bendera, keduanya
Dalam memberi aba-aba ia harus yakin bahwa gerakan yang harus sudah sepakat dan mengerti aba-aba yang
akan dilakukan tidak akan membahayakan manusia, beban, akan digunakan.
lingkungan pekerjaan serta pesawat angkat (crane). • Posisi seorang pemberi aba-aba harus ditempat yang
jelas dan dia dapat dengan aman memasuki daerah
Seorang pemberi aba-aba harus benar-benar mengerti operasi.
pekerjaan yang akan dilaksanakan, sehingga mereka dapat • Aba-aba harus dilakukan dengan gerakan yang jelas
bekerjasama dengan operator dan pekerja lainnya untuk dan jangan ragu-ragu.
setiap pekerjaan pemindahan beban.

3. Kewajiban Operator
Operator harus mematuhi aba-aba dari satu orang saja (signalman) hal ini karena tanggung jawab sepenuhnya ada pada
signalman tersebut, kecuali dalam hal emerjensi seorang operator dapat mematuhi gerakan aba-aba emergensi yang
dilakukan oleh seorang selain signalman.

Play Video
File Materi III– Simbol Komunikasi
Thank You!
Clean
Competitive
Confidence
Customer Focus
Commercial
Capable

87

Anda mungkin juga menyukai