Anda di halaman 1dari 33

DASAR-DASAR “RIGGING”

I. RIGGING
Adalah suatu proses dan perpindahan berat beban dengan menggunakan
peralatan Bantu pengangkatan seperti kawat baja, rantai, hoist dan tali
manila untuk peraIatan~peraIatan yanq digunakan dalam pergerakan beban
baik itu mengangkat, menggantung sementara dan memindahkan beban
berat disebut Rigging.
Dalam peIaksanaan kegiatan pekerjaan rigging hal yang paIing utama harus
diperhatikan adalah keselamatan, dimana setiap pergerakan beban berat
atau pemindahan barang-barang berat perlu adanya cara yang benar
peralatan yang sesuai dan koordinasi yang baik antar pelaksana dan
pengawas di tapangan, agar tidak menimbulkan penyebab bahaya.

2. RIGGING SAFETY
Karena factor utama dalam kegiatan pelaksanaan pekerjaan rigging adalah
keselamatan maka itu sebelurn melaksanakan kegiatan pekerjaan rigging,
terdapat beberapa elernen yang hams diperhatikan yaitu tiga elemen
“Rigging Safety”.
1 Perencanaan akan tugas-tugas yang akan dilaksanakan.
2 lnspeksi peralatan yang akan digunakan dalam kegiatan.
3 Gunakan peralatan yang sesuai.
Dan guna menghindarkan tirnbulnya kecelakaan maka pada setiap tahap
pelaksanaan kegiatan harus diIaksanakan dengan cermat Hal ini akan
dapat terlaksana bila seseorang telah membiasakan diri dengan prinsip
Rigging Safety. Sehingga dengan belajar dan berpedoman pada motto,
Yaitu : cara yang benar adalah cara yang aman dan cara yang aman adalah
cara yang benar seseorang dapat menjadi Rigger yang baik.

1
DASAR-DASAR “RIGGING”

2.1. Perencanaan Kegiatan


Jauh sebelum suatu kegiatan Rigging diIaksanakan IerIebih dahulu dibuat
suatu perencanaan dimana dalam perencanaan yang dibuat mencakup
empat Iangkah yang rnendapat perhaban utama, Yaitu :
1. Menqetahui berat, dimensi, jenis dan sifat beban.
2. Menentukan titik berat dan beban.
3. Memeriksa jarak bebas (cIearance) di sekitar beban.
4. Memilih peralatan rigging yang akan digunakan sesuai berat, dimensi,
jenis dan sifat beban.
Dan empat Iangkah tersebut rigger telah rnendapatkan data/informasi
secara Iengkap guna rnernilih teknik-teknik pengikatan terbaik dalarn
pergerakan beban dan memindahkan beban berat untuk kernudian
diletakkan pada suatu tempat.

2.1.1. Mengetahui Berat Beban


2 1 1 1 Berat beban yang akan diangkat dan dipindahkan adalah informasi
pertama yang dibutuhkan bila kita rnerencanakan pekerjaan ragging.
Selain berat beban, dimensi, jenis dan sifat beban juga diperlukan
dalam membuat rencana pekerjaan rigging. Hal ini untuk menentukan
penggunaan peralatan Bantu angkat dalam kegiatan rigging.
Data berat ini penting, karena berat beban tersebut menentukan
kapasitas maksimum alat rigging agar alat dapat diqunakan dengan
aman. Dan selalu harus diingat bahwa semua peralatan angkat
maupun anqkut selalu menuntukkan kemampuan
mengangkat/mengangkut dengan satuan berat tertentu dalam satuan,
ton/kg dan pound (lbs).
Data berat beban yang benar akan rnemudahkan pelaksanaan
pengangkatan maupun pengangkutan barang. Data berat yang benar
akan berguna dalam pemilihan peralatan angkat dan angkut yang
tepat. Apabila data berat yang tertera pada alat pengepak lebih kecil
dari yang sebenarnya hal ini tidak menimbulkan bahaya namun akan
berpengaruh pada penyediaan alat angkut/anqkat yang akan
digunakan. Apabila alat anqkut yang digunakan tetlalu besar tentunya
merupakan suatu pemborosan.

2
DASAR-DASAR “RIGGING”

Tetapi sebaliknya, bila data yang tercantum atau di terakan lebih kecil
dan data sebenarnya akan berakibat yaitu dapat menimbulkan kondisi
tidak aman yang berakibat kecelakaanl kerja maupun kerusakan pada
peralatan.

2.1.1.2. lstilah-istilah penting yang rnenunjukkan berat.


Istilah-istilah berikut ini adalah istilah yang banyak dajumpai dalam keqaatan
bongkar/muat, yaitu :
Berat kotor (Gross Weight)
Adalah berat barang termasuk alat/bahan penqepakan
Berat bersih (Net Weight)
Adalah berat baranq tidak termasuk alat/bahan penqepakan
Berat tara (Tare Weight)
Adalah berat alat/bahan pengepak.

Formula Menghitung Berat Bersih


Berat bersih = Berat kotor - Berat tare
Yang perlu diperhatikan dalam kegiatan penqangkutan/pengangkatan adalah
berat kotor bila muatan isi dan berat tara bila muatan kosonq. dengan satuan
beratnya apakah itu sistem matrjk yang dinyatakan dalam satuan (ton, kg) atau
digunakan sistem. Anglo saxon dalam satuan pound (lbs). Cara penandaan
data berat tersebut dapat disablonkan pada alat pengepak bagian luar, atau
langsung di sablonkan pada barangnya seperti pada casing.

2 11 3 Menghttunq beret barang


Apabila kita akan memindahkan suatu barang/peralatan, tetapi tidak
mengetahui berat barang. Karena hilangnya nama plate suatu peralatan
terhapusnya data berat, atau barang yanq akan dapindahkan adalah baranq-
barang lama atau kuno. Maka guna keselamatan kegiatan pengangkatan perlu
untuk dihitunq ulang kembali berat barang/peralatan tersebut. Dari sumber data
berat suatu beban dapat dikelompokkan dalam empat bentuk sumber data
berat, yaitu :

3
DASAR-DASAR “RIGGING”

1 Dokumen
- Gambar
- Buku katalog
- Rekening muatan
(perlu hati-hati kemungkinan
tidak benar)
2 lnformasi
- Data berat beban dengan
pengecatan pada barang
- Data berat dengan dicetak
atau dengan penqelasan
3 Penimbangan
- Dengan skala berat
- Menggunakan peralatan
deteksi berat yang terdapat
pada “crane” seperti :
- Dynamo meter
- Skala kabel penimbang
- System moment beban
4 Kalkulasi berat
Beberapa contoh prinsip kalkulasi berat
dari bermacam-macarn benda, seperti :
Prinsip Kubus
Berat = Volume x Berat Jenis
=Panjang x Lebar x Tinggi x Berat Jenis

4
DASAR-DASAR “RIGGING”

Prinsip Silinder
Berat = Volume - Berat Jenis
= 3 14 x Diameter x_Diameter
4
x Panjang x Berat Jenis

Prinsip (isi) “Round Plates”


Berat = 3,14 x Diameter x Diameter
4

x Tebal x Berat Jenis

Prinsip (iSi) “Wedge”


Berat = Lebar x Panjang
Tinggi x Berat Jenis

5
DASAR-DASAR “RIGGING”

Prinsip (isi) Piramid

Berat pejal = Lebar x Paniang

x Tinggi x Berat Jenis


3

Berat berongga (tanpa dasar)


= (A x Lebar + B x Panjang) x

Tebal x Berat Jenis


Berat berongga (tanpa dasar)
= Jumlah Volume 4 sisi
x Berat Jenis Volume setiap sisi
= Wi+W2 x S xTebal
2
Berat pejal
= 3,14 x Diamater x
Diameter
4
x Tinggi x Berat Jenis
3

Berat berongga (tanpa dasar)


= 3,l4 x Diameter x S
2
x Tebal x Berat jenis

6
DASAR-DASAR “RIGGING”

Berat berongga (tanpa dasar)


= 3,14 x ( D + d ) x S
2
x Tebal x Berat Jenis

7
DASAR-DASAR “RIGGING”

Prinsip (isi)
Pipa
Metode 1. Untuk dinding tipis
1. Pipa dengan sambungan dan terbentang rata

2. Berat = 3,14 x Diameter x Panjang


x Tebal x Berat Jenis
Metode 2. Untuk dinding tebal seperti pipa beton
1. Kalkulasi volume pipa tanpa lubang
2. Kalkulasi volume lubang
3. Pengurangan dan pada 1 - 2
4. Pada perkalian berat jenis memperoleh berat dan pipa

8
DASAR-DASAR “RIGGING”

Prinsip (isi)
Pipe
Metode 3. Untuk pipa dinding tebal seperti pipa beton,
1. Pipa dengan sambungan dan terbentang rata.
2. Kalkulasi lebar dan bentangan
= 3,14 x Diameter dan 1/2 tebal dinding
3. Berat = Lebar x Panjang x Tebal x Berat Jenis

Diameter pipa + Diameter Lubang


=
2

Bola
Berat bola pejal
= 3,14 x Diameter x Diameter x Diameter x Berat Jenis
6

Berat bola berongga


= 3,14 x Diameter x Diameter x Tebal Dinding x Berat Jenis

9
DASAR-DASAR “RIGGING”

Prinsip (isi)
Silinder dan baja
1.Kalkulasi volume dan tutup silinder
= 3,14 x Diameter x Diameter x Tebal x 2 Tutup
4

2.Kalkulasi volume dinding


= 3,14 x Diameter x Panjang x Tebal
3.Berat
= Volume 2 Tutup + Dinding x Berat Jenis

10
DASAR-DASAR “RIGGING”

Prinsip (isi)
Kalkulasi berat dan tiap-tiap bagian dan menambah/menjumlahkannya.

Atau untuk mendapatkan berat per-foot dan Angles Channels, Beem dapat
dilihat pada “Steel handbook”

11
DASAR-DASAR “RIGGING”

2.1.1.4. Contoh Perhitungan


1. Kubus

Berat
= L x W x H x Berat Jenis
= 61 x 4¼1 x21 x 150 Lbs

= 8,100 Lbs
Kalkulasi setiap kubus
(A & B) dan
menjumlahkannya

2. Silinder Baja

Berat
= 3,l4 x D x D x Lx Beratjenis
4

= 3,14 x 21x 21 x 51x 490 Lbs


4
= 7,693 Lbs

Berat
= 3,14 x Dx DXL x Berat Jenis
4

= 3.14 x .75 M x .75 M x 7 Mx


2,400 kg
4

12
DASAR-DASAR “RIGGING”

= 7,420 kg

3. Pipa
Baja Metode 1
Berat
= 3,14 x D x Lx Tx Berat Jenis
= 3,14 x 41 x 201 x 1/21 x 490 Lbs
12
= 5,128 Lbs
Atau
Metode 2
1. Volume pipa (tanpa lubang)
= 3,14 x 41 x 41 x 101
4
= 125.6 Cu.ft

2. Volume lubantg
= 3,14 X D H X DH X L

4
= 3,14 x 21 x 21 x 101
4
= 31.4 Cu.ft
3. Volume pipa
= 125.6 Cu.ft - 31,4 Cu.ft
= 94.2 Cu.ft
4. Berat pipa
= 94.2Cu.ftx 150 Lbs
= 14.130 Lbs

13
DASAR-DASAR “RIGGING”

Metode 3
1. Pipa dengan sambungan
dan terbentang rata
2. Lebar bentangan
= 3,14 x Ganis Tengah
Dinding
= 3,14 x 3 ft
3. Berat
= 3,14 x 31
X 101 x 11 x 150

Lbs

= 14,130 Lbs

14
DASAR-DASAR “RIGGING”

4. Bola
Baja (pejal) Berat
= 3,14 x D x DxDx
Berat .Jenis
6
= 3,14 x 1.51 x 1.51 x 1.51
x490 Lbs
6
= 865,4 Lbs

Berat
= 3,l4xDxDxlxBeratJenis

= 3,14 x 1.51 x 1.51 x 1/21 x490


Lbs
12
= 144 Lbs
5. Tangki

15
DASAR-DASAR “RIGGING”

1. Volume tutup

= 3,14 x D x D x Tx 2 (T = Tebal Tutup)


4
= 3,14 x 51 x51x 5/81 x 2
4 12
= 2,04 Cu.ft
2. Volume dinding

= 3,14 x D x L x T (T = Tebal Dinding)


= 3,14 x 51 x 151 x 3/41
12

= 14,72 Cu.ft
3. Berat
= Volume Tutup dan Dinding x Berat Jenis
= 2,04 Cu.ft + 14.72 Cu.ft x 490 Lbs
= 8,212 Lbs

2.1.1.5. Ukuran dalam Metric

Ukuran Panjang
12 inches 1 foot 40 rods I furlong
3 feet 1 Yard 8 furlongs
1 sta. mile
5 ½ yard I rod 3 miles 1
league

16
DASAR-DASAR “RIGGING”

Ukuran Panjang - Metric


1 centimeter 0.3937 inches
1 inch 2.54 centimetres
1 decimeter 3.937 inches 0.328 foot
1 foot 3.048 decimetres
1 metre 39.37 inches 1.0936 yards
1 yards 0.9144 metre
1 dekameter 1.9884 rods
1 rod 0.5029 dekametre
1 kilometer 0.62137mile
1 mile 1.6093 kilometres
U kuran Persegi
144 Sq.inches I Sq.ft 40 Sq.rods 1 rood
9 Sq.ft I Sq.rod 4 roods 1 acre
301/4 Sq.yards I Sq.rod 640 acres 1 Sq.mile

Ukuran Persegi Metric


1 Square centimeter 0.1550 Square inch


1 Square iches 6.452 Square centimetres
1 Square decimeter 0.1076 Square foot
1 Square foot 9.2903 Square decimetres
1 Square metre 1.196 Square yards
1 Square yard 0.8361 Square metre
1 Acre 160 Square rods
1 Square rod 0.00625 acre
1 hectare 2.47 acre
1 acre 0.4047 hectare
1 Square kilometer 0.386 Square mile
1 Square mile 2.59 Square kilometers

17
DASAR-DASAR “RIGGING”

Ukuran - Kubik
1,728 cubic inches 1 cubic foot
27 cubic feet 1 cubic yard
1 cubic yard .7646 cubic metre
1 cubic metre 1,3079 cubic yards
231 cubic inches 1 U.S. standard gallon
288,75 cubic inches 1. imperial gallon

Ukuran Kubik Matric


1 cubic centimeter 0.061cubic inch


I cubic inch 16,39 cubic centimeter
1 cubic decimeter 0.0353 cubic foot
1 cubic foot 28,317 cubic decimeter
1 cubic metre 1,308 cubic yards
1 cubic yard 0,7646 cubic metre

2.1.2. Titik Berat


2.1.2.1. Simbol titik berat yang biasa digunakan

Pusat titik berat


Letak titik berat relatip di sekeliling bodi
Dengan perbandingan berat yang merata

18
DASAR-DASAR “RIGGING”

Lokasi dan titik berat


Dengan letak beban tidak ada perubahan

2.1.2.2. Menentukan titik berat beban

Apabila kita menginginkan mengangkat beban dengan aman, maka salah


satu persyaratan yang harus dipenuhi adalah beban yang diangkat harus
keadaan seimbang. Beban yang tidak seimbang apabila diangkat maka
beban tersebut akan menungging dan akan menimbulkan ayunan bila
diangkat.
Beberapa beban ada yang mudah diatur keseimbangannya tetapi ada
juga yang sulit, jika bentuk beban beraturan, pengangkatan dan titik
tengah beban, beban tersebut akan seimbang. Pada beban yang
bentuknya tidak beraturan kemungkinan akan menimbulkan kesulitan
untuk menyeimbangkan, seperti misalnya beban berat sebelah.

19
DASAR-DASAR “RIGGING”

Apabila beban yang berat sebelah diangkat dan titik tengah beban
dengan menggunakan sebuah sling maka beban akan miring dengan sisi
berat akan mengayun kebawah. Hal tersebut pastikan terjadi, kecuali bila
beban diikat dan ikatan tersebut dihubungkan ke kait (hook) dengan
menggunakan beberapa buah sling yang ditempatkan pada beberapa titik
yang berbeda. Dimana setiap beban mempunyai titik berat, yang bila
beban akan diangkat dan titik tersebut beban akan benar-benar
seimbang titik yang dimaksud adalah “Centre Of Gravity”.
Apabila beban diangkat keatas dengan posisi ujung kait tegak lurus titik
berat beban, beban akan benar-benar seimbang. Pekerjaan inilah yang
harus dilaksanakan pengangkatan beban sehingga dengan telah
diketahuinya titik berat tersebut beban terangkat dengan benar.

Pada gambar berikut menunjukkan tiga posisi,


Gambar a - Menunjukkan beban diikat dan posisi kait tidak tegak lurus
dengan titik berat beban
Gambar b - Memperlihatkan basil pengangkatan dimana beban tidak
seimbang dan pada sisi berat cenderung kearah bawah.

20
DASAR-DASAR “RIGGING”

Gambar c - Memperlihatkan basil pengangkatan yang sempurna, yaitu


posisi kait tegak lurus titik berat beban, pengangkatan beban
seimbang.

Hubungan antara posisi kait terhadap titik berat benda

2.1.2.3. Dengan membuat model


Salah satu cara mencari titik berat beban adalah dengan membuat model
beban. Titik berat model beban kira-kira sama dengan posisi atau letak
titik berat beban itu sendini.
Adapun cara mencani letak titik berat beban adalah dengan cara
menggantungkan model beban pada beberapa titik pada model beban
tersebut. Pada setiap pengangkatan dan titik yang digunakan ditarik garis

21
DASAR-DASAR “RIGGING”

lurus ke bawah, demikian seterusnya, sehingga pada akhirnya


didapatkan titik potong dan garis-garis tadi. Titik potong tersebut
merupakan “Centre Of Gravity”.
Contoh gambar dan model beban yang digunakan guna mencari titik
berat beban seperti gambar dibawah mi.
Bentuk model dan Paku untuk
menggantung
Bahan kertas manila model

Mencari titik berat beban pada suatu model

22
DASAR-DASAR “RIGGING”

2.12.4. Memperkirakan titik berat beban berdasarkan pengalaman


Bila bentuk barang tidak begitu rumit, cara mencani letak titik berat beban
sering dilakukan tanpa membuat alat Bantu atau model dari beban. Hal
tersebut dapat dilakukan dengan melihat pengalaman-pengalaman
selama bekerja di lapangan khususnya dengan cara membandingkan
dengan barang atau peralatan yang serupa. Sebagai contoh berikut ini
suatu gambaran cara memperkirakan letak titik berat beban unit pompa
dengan penggerak motor listrik.

Titik berat beban pada unit pompa dan motor listrik

Letak titik berat beban tidak ditengah-tengah beban, melainkan kurang


lebih 8 sampai 12 inch atau 20,3 sampai 30,5 cm dari titik tengah beban
kearah pompa, untuk mempermudah pelaksanaan bongkar muat barang-
barang pabrik pembuat peralatan telah mendesain peralatan tambahan
khusus untuk keperluan ini, yaitu dipasangnya eye bolt pada mesin-
mesin, pompa elektro motor, BOP (Blow Out Preventer) atau
dipasangnya “Lifting Lugas” seperti pada tangki.

23
DASAR-DASAR “RIGGING”

3. Dalam suatu proses pemindahan beban berat, hendaknya


selalu memperhatikan salah satu elemen “Rigging Safety”
yang menyebutkan agar menggunakan penalatan Bantu
pengangkatan beban yang sesuai. Maka perlu pemilihan
peralatan rigging yang akan digunakan.
3.1. Memilih Peralatan Rigging
Setelah mengetahui beberapa data seperti, berat, titik berat beban dan
jarak bebas, maka langkah selanjutnya menentukan penalatan yang
sesuai dengan kegiatan pekerjaan tersebut. Seandainya akan
digunakan crane dalam pengangkatan beban, maka jenis dan
kapasitas crane harus di seleksi agar sesuai dengan beban
dimaksud. Demikian juga untuk alat Bantu pengangkatan beban yang
akan digunakan, harus di seleksi jenis, ukuran, dan jumlahnya.

24
DASAR-DASAR “RIGGING”

3.1.1. Tabel beban kerja aman peralatan Rigging

Tabel 1
Beban Kerja Aman Pounds
“Wire Rope slings”
Kelas, 6 x 19, Grade 110/120 iWRC
(Faktor Keamanan = 5)
Beban rata-rata didasarkan pada
6 x 37 TaIi Baja (IWRC)
Catatan:
1. Nilai-nilai yang di syahkan dari “Chokers” dengan sudut 30 atau lebih
0

besar.
2. Beban rata-rata dari” Basket Hitch” didasarkan pada diameter nominal
atau lekukan atau 20 x diameter rope pada titik kontak dengan beban.
3. Untuk mata formed dengan kabel “Clips”. mereduksikan beban hingga
20%.
4. Diminta penggunaan tali, baja dengan inti “Fiber” akan mereduksi
beban rata-rata hingga 7%.
25
DASAR-DASAR “RIGGING”

Tabel 2
Beban Kerja Aman: Kilogram
“Wire Rope Slings”
Kelas, 6 x 19, Grade 1770 iWRC
(Faktor Keamanan = 5)

Beban rata-rata didasarkan pada


6 x 37 TaIi Baja (IWRC)
Catatan
1. Nilai yang di syahkan dari “Chokers” dengan sudut 300atau lebih besar.
2. Beban rata-rata dari “Basket Hitch” didasarkan pada diameter nominal
atau lekukan atau 20 x diameter rope pada titik kontak dengan beban.
3. Untuk mata formed dengan kabel “Clips”. mereduksikan beban hingga
20%.
4 Diminta penggunaan tali baja dengan inti “Fiber” akan mereduksi
beban rata-rata hingga 7%.

26
DASAR-DASAR “RIGGING”

Tabel 3
Beban Kerja Aman Pounds
Grade T (8) “Alloy Steel Chain Slings”

Untuk “Chokers Bridle Slings” Untuk “Double Basket Hitch”


Mengalikan nilai dengan Mengalikan nilai dengan 2
Catatan:
I Dasar ntlai pada komponen sling inn terbuat I 00~/o memperkuat dan
pada kekuatan rantat
2. Niiai yang di syahkan untuk “Chokers” selalu pada sudut 3Q0 atau
Jebih.
3. Satu-satunya nilai sling rantai “Alloy Steel” yang dapat di negangkan
atau dengan

27
DASAR-DASAR “RIGGING”

8 spektrum atau akan sama dengan yang biasa untuk mengangkat.

Tabel 4
Beban Kerja Aman: Kilogram
Grade T (8) “Alloy Steel Chain Slings”

Untuk “Chokers Bridle Slings” Untuk “Double Basket Hitch”


Mengalikan nilai dengan 3/4 Mengalikan nilai dengan 2

Catatan:
1. NiIai dasar pada komponen sJing mi teituat 100% memperkuat dati pada
kekuatan rantat.
2. Nilai yang di syahkan untuk “Chokers” selalu pada sudut 300 atau lebih.
3. Satu-satunya nilai sling rantai “Alloy Steel” yang dapat di regangkan atau

28
DASAR-DASAR “RIGGING”

dengan
8 spektrum atau akan sama dengan yang biasa untuk mengangkat.

3.2. Kekuatan Akhir Atau Kekuatan Patah

29
DASAR-DASAR “RIGGING”

3.2.1. Faktor keamanan

Untuk mendapatkan dasar kekuatan atau beban kerja aman adalah membagi
beban akhir/batas beban dengan nilai keamanan.

(Faktor Keamanan Menunjukkan 8)

Contoh :
Jika sebagian “Part” atau “Hoist Line” memiliki kekuatan akhir atau kekuatan
patah sebesar 51.450 Lbs.
Dasar kekuatan atau beban kerja aman, untuk:
- Faktor keamanan 1 sampai 5 = 10.290 Lbs. B.K.A.
- Faktor keamanan 1 sampai 3 = 17.150 Lbs. B. K.A.

30
DASAR-DASAR “RIGGING”

4. SIMBOL MATERIAL “HANDLING”


SimboI-simbol dalam material “Handling” yang banyak digunakan dalam
membuat perencanaan pemindahan material:

Selama operasi dilakukan inspeksi

5. INSPEKSI PERALATAN YANG DIGUNAKAN


Semua alat angkat dan peralatan bantu angkat harus terlebih dahulu di inspeksi
sebelum digunakan.
Untuk mengetahui peralatan tersebut telah di inspeksi dan hasilnya masih
berlaku dilakukan dengan cara melihat hash inspeksi yang umumnya
dilaksanakan setiap periode yang telah ditentukan oleh perusahaan. Hal
tersebut guna mengetahui, apakah alat yang akan digunakan masih
memenuhi persyaratan atau tidak. Disamping inspeksi tersebut diatas,
sebelum melakukan pekerjaan kita harus memeriksa semua kondisi alat
angkat ataupun peralatan bantu angkat yang akan digunakan melaksanakan
tugas, guna meyakinkan bahwa alat-alat yang akan digunakan benar-benar
dalam kondisi siap pakai.

31
DASAR-DASAR “RIGGING”

6. GUNAKAN PERALATAN DENGAN BENAR


Langkah ini adalah langkah terakhir dan “Rigging Safety” dapat
disimpulkan bahwa walaupun alat angkat dan peralatan bantu
angkat yang terpilih telah memenuhi semua persyaratan
keamanan, namun apabila salah dalam menggunakan ataupun
pengoperasiannya. Maka hasil kerja kita akan sia-sia belaka.

32
DASAR-DASAR “RIGGING”

DAFTAR PUSTAKA

1. Compton, H.E. Store house and stock yard


management,
2nd edition.
Mc Donald & Evans Ltd. Estover, 1991.
2. D E. Dickie, P.Eng. Contruction Safety Association Of
Ontario Toronto, Ontario. 1986.
3. Frey, Stephen L. Warehouse Operation; a handbook.
Oregon MA Press, Beaverton, 1983.
4. Nus Corporation. Mobil Craft Training, Basic Rigging Unit
122,1978.
5. D.H. Campbell, B.A.Sc,P.Eng. Mobil Craing Today, Member Of The
International Union Of Operating
Fr~gineers. 1996.

33

Anda mungkin juga menyukai