Anda di halaman 1dari 161

TRAINING JURU IKAT BEBAN (RIGGER)

SERTIFIKASI BNSP
KESELAMATAN KERJA
RIGGER
B.0600018.001.02 Menerapkan Keselamatan Kerja di Tempat
Kerja
KODE UNIT B.0600018.001.02
JUDUL UNIT Menerapkan Keselamatan Kerja di Tempat Kerja
DESKRIPSI UNIT Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam menerapkan keselamatan kerja di tempat kerja.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menerapkan prosedur keselamatan 1. Prosedur keselamatan kerja yang terkait diikuti sesuai
kerja di tempat kerja dengan ketentuan yang berlaku.
2. Semua pekerjaan dilakukan sesuai dengan Standard
Operating Procedure (SOP)
2. Mengidentifikasi dan merespon 1. Peralatan yang mengandung bahaya, berisiko dan
peralatan berbahaya, berisiko dan kemungkinan menimbulkan kecelakaan diidentifikasi.
rawan kecelakaan 2. Prosedur penanganan bahaya diikuti dengan benar

3. Melaksanakan prosedur darurat 1. Kejadian darurat (kecelakaan kerja) yang terjadi


diidentifikasi jenis dan kategorinya berdasar pada
standar kategori kecelakaan yang ada.
2. Prosedur kebijakan tentang tanggap darurat ditempat
kerja dikuti sesuai SOP.
PERATURAN TERKAIT

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970


TENTANG KESELAMATAN KERJA
Bab III Syarat-Syarat Keselamatan Kerja

UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003


TENTANG KETENAGAKERJAAN
Bab X Bagian I Paragraf 5 Pasal 86

PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN RI NOMOR 8 TAHUN 2020


TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PESAWAT ANGKAT DAN PESAWAT
ANGKUT
Bagian Ke-12 Tugas dan Kewenangan Operator, Pasal 165 Bagian Ke-15 Kewajiban,
Pasal 169 Kewajiban Operator PAA

KEPMENAKER NO.135 TAHUN 2015


Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Pertambangan
dan Penggalian Golongan Pokok Pertambangan Minyak Bumi Dan Gas Alam dan
Panas Bumi Bidang Operasi Pesawat Angkat, Angkut dan Ikat
Beban
STANDAR ANSI / ASME
BAHAYA (hazard)
Segala sesuatu (sumber/kondisi/tindakan) berpotensi merugikan/mencerakan pada,
(manusia, kerusakan alat/harta benda, gangguan proses produksi, kerusakan
lingkungan) – Andry Kurniawan, SKM.,MKKK. – 2020

Yang (mungkin) mendatangkan kecelakaan (bencana, kesengsaraan, kerugian, dan


sebagainya) – KBBI

Potensi BAHAYA
Kondisi atau keadaan baik pada orang, peralatan, mesin, pesawat,
instalasi, bahan, cara kerja, sifat kerja,

proses produksi dan lingkungan yang berpotensi


menimbulkan gangguan, kerugian,
kerusakan, kebakaran, peledakan, pencemaran dan
kecelakaan,
penyakit akibat kerja
JENIS
BAHAYA
Bahaya Benda Fisik (Physical Hazard)
•Cahaya dengan intensitas terlalu tinggi atau rendah (terlalu terang, gelap,
remang-remang, dll)
•Suara bising, Suhu terlalu panas atau dingin (ruang, benda)
•Tekanan terlalu tinggi atau rendah, radiasi (ultra violet, infrared, rontgen,
nuklir, dll)
•Getaran benda bekerja dan lingkungan kerja berlebihan

Bahaya Listrik (Electrical Hazards)


•Kegagalan alat pengaman (fuse, grounding, breaker, dsb)
•kelebihan beban, loncatan bunga api, isolasi yang tidak sempurna

Bahaya Kimiawi (Chemical Hazards)


•Gas, uap dan cairan serta asap berbahaya
•Debu
Bahaya Benda Bergerak (Kinetic Hazard)
•Benda bergerak lurus (mesin penempa, pemotong, ban / mobil berjalan, dll)
•Benda bergerak berputar (roda, gerinda, katrol, dll)
•Benda bergerak tak beraturan (percikan material, debu, tekanan, dll)
•Pengangkatan/pengangkutan (overload, overspeed, dll)

Bahaya Benda Diam (Static Hazards)


•Perbedan elevasi atau gravitasi
•Bahaya air

Bahaya Ergonomi
•Bentuk perkakas, peralatan, cara kerja, bentuk tempat kerja dan penanganan
secara manual
CONTOH
• BAHAYA
Beban yang berlebih (overload)
• Area Kerja di Ketinggian
• APD tidak standar atau tidak layak
• Lantai Kerja Licin
• Barang berserakan
• Tidak memakai APD saat bekerja
• Mengoperasikan peralatan melebihi
batas kecepatan
• Tidak mengikuti prosedur kerja
• Tidak menggunakan 3 poin contact
• Tidak melakukan pre-start check di awal
pengoperasian

KONDISI TIDAK AMAN (KTA)


TINDAKAN TIDAK AMAN (TTA)
RISIKO (risk)
Akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan). -
KBBI
bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang
berlangsung atau kejadian yang akan dating. – Wikipedia

Kemungkinan terjadinya dampak dari suatu bahaya (cidera


pada manusia, kerusakan pada alat/material/proses/lingkungan
sekitar karena terpapar suatu bahaya)
Contoh Kemungkinan Ter- =

•-peleset jatuh karena lantai licin


•-jerembab karena housekeeping buruk
•-kilir punggung karena cara angkat salah
•-tabrak kendaraan karena cuaca kabut tebal
•-jatuh dari ketinggian karena tangga patah / APD cacat
•-sengat listrik karena kulit kabel terkelupas
ANALISA, sebutkan bahaya dan
risiko ?
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO

1 Eliminasi

2 Substitusi

Rekayasa/
3 Engineering

4 Pengendalian
Administratif

5 Alat
Pelindung Diri
Bertujuan :
• Memberikan perlindungan bencana dari ancaman bencana, terhadap
pekerja dan bangunan
• Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara
terencana ,terpadu,terkoordinasi dan menyeluruh
• Mendorong semangat gotong royong dan kesetiakawanan

Penanggulangan Bencana pada Tanggap darurat


• Pengkajian secara cepat terhadap lokasi, kerusakan dan sumber daya
• Penentuan status keadaan darurat
• Koordinasi tim lapangan
• Evakuasi dan penyelamatan para pekerja terhadap bencana
• Pemenuhan kebutuhan dasar dan perlindungan terhadap pekerja
• Pemulihan dengan segera sarana , sarana vital
Maksud & Tujuan Tanggap
Darurat
Aspek Kemanusiaan
•Mencegah/Membatasi jatuhnya korban manusia dan/atau timbulnya bahaya terhadap kesehatan manusia
baik karyawan maupun masyarakat sekitar area kejadian
•Mengungsikan/memindahkan sumber daya manusia ketempat yang yang aman (evakuasi)
•Menolong dan memberikan pengobatan kepada orang-orang yang terluka dan lain-lain.

Aspek Pencegahan Kerugian :


•Memperkecil kerugian terhadap harta benda perusahaan, produksi perusahaan, dan lingkungan
sekitarnya.
•Menyelamatkan harta benda dan lingkungan (mengurangi kerugian/kerusakan)
•Mencegah menjalarnya keadaan darurat

Aspek Komersial :
•Memberikan informasi ke media masa dan bekerja sama dengan pihak luar tentang keadaan darurat
•Menjamin kelangsungan operasi perusahaan agar kegiatan bisnis dan produksi tidak terhenti/terputus.
•Memberikan informasi kepada anggota masyarakat tentang bahaya industri dan langkah-
langkah penanggulangannya dalam upaya mengurangi resiko bencana.
Pengertian Keadaan Darurat di Tempat
Kerja
Adalah keadaan yang merupakan hasil dari beberapa kejadian yang tidak
diperkirakan sebelumnya dan memerlukan penanganan segera.

Kecelakaan kerja adalah keadaan darurat yang paling sering terjadi di tempat kerja.
Kecelakaan kerja terjadi disebabkan karena segala dan kondisi yang berpotensi
bahaya tidak mendapat perhatian
• Prosedur keadaan darurat interen (local standing procedure), pedoman
pelaksanaan penanggulangan keadaan darurat untuk masing-masing unit/fungsi.
Pedoman ini hanya dipergunakan oleh unit/fungsi bersangkutan untuk
menanggulangi keadaan darurat yang terjadi di unitnya dalam batasan masih
mampu ditanggulangi.

• Prosedur Keadaan darurat Umum (Utama), pedoman perusahaan secara


menyeluruh didalam menanggulangi keadaan darurat yang cukup besar atau dapat
membahayakan unit kerja lain
Kesiapan untuk menangani Keadaan
Darurat
Menyediakan Prosedur Tanggap Darurat

•Membentuk Tim Tanggap Darurat


•Melakukan Inspeksi terhadap perlengkapan keadaan darurat tersebut secara
berkala
•Mengadakan Pelatihan dan simulasi Keadaan darurat
•Menyediakan perlengkapan keadaan darurat seperti : APAR dan Sirine, kotak
P3K, Jalan-Jalan Evakuasi, Tempat berkumpul.
KOTAK P3K

Kotak P3K disediakan untuk menangani kondisi


korban dari kondisi darurat atau kecelakaan lainnya :

 Kotak P3K ini diletakkan di Ruangan P3K dan


tempat-tempat yang diperlukan
 Kotak P3K berisi beberapa obat-obatan umum
seperti betadine, obat merah, alkohol 70%,
plester,, pembalut dll.
Minimal per 25 pekerja ada 1 kotak P3K
BEBAN
ANGKAT
B.0600018.004.02 Mengendalikan Beban
KODE UNIT B.0600018.004.02
JUDUL UNIT Mengendalikan Beban
DESKRIPSI Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
UNIT sikap kerja yang dibutuhkan untuk dapat mengendalikan beban

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengidentifikasi beban 1. Beban yang akan diangkat diketahui
ukurannya.
2. Beban yang akan diangkat diketahui beratnya.
3. Beban yang akan diangkat diketahui jenis
dan sifatnya.

2. Mengendalikan 1. Pemindahan beban dilaksanakan sesuai


pemindahan beban dengan lifting plan.
2. Pemindahan beban dilakukan sesuai hand
signal.
JURU IKAT BEBAN /
RIGGER
Adalah Tenaga Kerja yang mempunyai kemampuan dan memiliki
keterampilan khusus dalam :
•Melakukan pengikatan muatan / barang
•Pengaturan pengoperasian peralatan angkat

KEWAJIBAN Berdasarkan Pasal 169 ayat 2


•Mematuhi peraturan perundang-undangan di bidang K3
•Melaksanakan standar prosedur pengikatan aman
•Mengisi buku kerja dan membuat laporan harian sesuai dengan pekerjaan
yang telah dilakukan
JURU IKAT BEBAN /
RIGGER

Crane
Operator
Lifting
Device

Hitch

Load

Rigger
TUGAS DAN KEWENANGAN

Tugas (Pasal 166 ayat 1)


•Melaksanakan identifikasi potensi bahaya pengikatan benda kerja dan alat
bantu angkat dan angkut
•Melaksanakan Teknik dan syarat-syarat K3 pengikatan
benda kerja dalam pencegahan kecelakaan kerja
•Melakukan pemilihan alat bantu angkat dan angkut serta alat kelengkapannya
sesuai dengan kapasitas beban kerja aman
•Melakukan pengecekan terhadap kondisi pengikatan aman dan alat bantu
angkat dan angkut serta alat kelengkapannya yang digunakan

Kewenangan (Pasal 166 ayat 2)


•Melakukan pengikatan muatan/barang atau bahan sesuai dengan prosedur
pengikatan dan hasil perhitungan
•Melakukan pemeriksaan alat bantu angkat dan angkut sebelum digunakan
•Melakukan pemberian aba-aba pengoperasian pesawat angkat dan pesawat
angkut
DEFINISI BEBAN
Merupakan benda, barang, material, alat atau bahan yang akan dilakukan
pengangkatan dan pengangkutan atau pemindahan baik secara manual ataupun
menggunakan alat bantu.

Sebelum melakukan pengangkatan dan pemindahan beban, seorang rigger


harus tahu terlebih dahulu tentang spesifikasi beban yaitu :
1.Jenis atau karakteristik (cair, padat, gas)
2.Berat
3.Dimensi (panjang, lebar, tinggi, volume)
4.Titik berat atau keseimbangan (center of gravity)
5.Titik pengangkatan (lifting point)
JENIS ATAU
KARAKTERISTIK
Sesuai dengan jenis atau karakter benda terbagi
menjadi :

1.Benda Padat
Karakternya :
• Bentuk dan besarnya tetap
• Menempati ruangan
• Mempunyai massa atau berat
• Dapat disentuh dan dipegang
• Memiliki volume tetap

Contoh benda padat misalnya : Kayu, keramik, besi baja,


batu, dll
JENIS ATAU
KARAKTERISTIK
2. Benda Cair
Karakternya :
• Bentuknya berubah-ubah sesuai
tempatnya
• Memilik isi yang tetap

Contoh benda cair misalnya : Air, oli, minyak, susu,


kopi, dll
JENIS ATAU
KARAKTERISTIK
3. Benda Gas
Karakternya :
• Mengisi seluruh ruang yang
ditempatinya
• Bentuknya tidak tetap

Contoh benda gas misalnya : Gas dalam sebuah


tabung, dll
BERA
T
Berat dari suatu benda adalah gaya yang
disebabkan oleh gravitasi berkaian dengan
massa benda tersebut.

Menentukan berat benda dapat dilihat dari :


•Label benda atau manivest
•Buku panduan / manual book
•Hasil perhitungan yang akurat
Pastikan berat bersih dan berat kotor. Dan
safety factor.

Berat perlu diketahui untuk membandingkan


dengan kemampuan dan kapasitas alat
angkat dan alat bantu angkat.
DIMENSI

Ukuran berupa Panjang, Lebar, Tinggi, Luas, Volume, dll.

Menentukan dimensi suatu benda :


•Label benda atau manivest
•Buku panduan / manual book
•Hasil pengukuran menggunakan alat ukur yang akurat

Dimensi perlu diketahui untuk memastikan kesesuaian dan keamanan akses


pengangkatan dan pemindahan serta penempatan suatu beban.
TITIK BERAT /
KESEIMBANGAN (CENTER OF
GRAVITY)

Merupakan suatu titik dimana apabila diberikan suatu gaya maka akan tercipta
keseimbangan.

Menentukan titik berat atau keseimbangan suatu benda :


•Label / penanda pada suatu benda
•Hasil pengukuran dan perhitungan
Titik berat atau keseimbangan sangat mendukung kestabilan dan keamanan
pengangkatan.
TITIK
PENGANGKATAN
(LIFTING POINT)
adalah apakah nanti barang yang akan diangkat tidak dalam kondisi miring
sewaktu diangkat.
MENGENDALIKAN
BEBAN
Lifting Plan
dikenal juga sebagai
“Rigging berfungsi
memudahkan
Plan”, proses
pengangkatan di lapangan,
sehingga koordinasi di
lebih
lapangan terarah,meminimalisir
terjadinya
serta risiko kecelakaan
yang terjadi pada saat
pengangkatan.
MENGENDALIKAN
BEBAN
Komunikasi Rigger

MELAKUKAN KOMUNISKASI YANG BAIK PENGGUNAANTAGLIN


E
MENGENDALIKAN
BEBAN
Sinyal dan Komunikasi
Fungsi
Untuk melengkapi informasi verbal guna menghindari kesalahpahaman instruksi
untuk operator ketika terdapat jarak dari pekerjaan pengangkatan atau di area yang
terlalu berisik untuk pengoperasian normal.

Tip Sinyal tangan


e Sinyal suara ( Radio, Peluit dll)
Sinyal cahaya ( Senter dll )

Aba-Aba Tangan / Signal Hand


Standar Aba-Aba
ANSI : American National Standard Institute
BSS : British Standard & Specification
API : American Petroleum Institute
JIS : Japanese Industrial Standard
MEMANDU OPERASI
ALAT ANGKAT DAN PEMINDAHAN
BEBAN
KODE UNIT B.0600018.017.02
JUDUL UNIT Memandu Operasi Pesawat Angkat
DESKRIPSI Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
UNIT yang dibutuhkan dalam memandu operasi pesawat angkat

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melakukan 1. Alat bantu angkat di periksa
pemeriksaan pengikatan beban kedudukannya dengan benar.
2. Letak titik berat beban di pastikan
posisinya.
2. Memberikan aba–aba 1. Aba–aba operasi (hand signal) untuk
operasi pemindahan beban pemindahan beban disampaikan sesuai dengan
standar.
2. Rambu-rambu pemindahan beban di
pasang pada tempatnya.
KODE UNIT B.0600018.018.02
JUDUL UNIT Mempersiapkan Operasi Pemindahan Beban
DESKRIPSI Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
UNIT yang dibutuhkan dalam mempersiapkan operasi pemindahan beban.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melakukan 1. Beban diidentifikasi sesuai dengan jenis
pemeriksaan awal pemindahan dan sifatnya.
beban 2. Beban diketahui ukuran dan beratnya.
3. Checklist pemeriksaan beban diisi.
2. Mempersiapkan alat 1. Alat bantu angkat disiapkan sesuai dengan
bantu angkat beban spesifikasinya.
2. Checklist pemeriksaan alat bantu angkat diisi.

3. Menyiapkan lokasi 1. Lintasan pemindahan beban di identifikasi


penempatan beban adanya bahaya.
2. Pembatas area kerja di pasang
ditempatnya.
KODE UNIT B.0600018.019.02
JUDUL UNIT Melaksanakan Operasi Pemindahan Beban
DESKRIPSI Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan
UNIT sikap kerja yang dibutuhkan untuk operasi pemindahan beban

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Menyiapkan 1. Teknik pengikatan beban yang tepat
pemindahan beban dilaksanakan.
2. Jalur lintasan pemindahan beban di
pastikan dalam kondisi aman.
3. Lokasi penempatan beban di pastikan jaraknya.

2. Memindahkan beban 1. Beban diikat sesuai dengan spesifikasi


alat bantu angkat.
2. Beban dipindah sesuai aba-aba tangan (hand
signal) standar.
KODE UNIT B.0600018.020.02
JUDUL UNIT Membuat Laporan Operasi Pemindahan Beban
DESKRIPSI Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
UNIT yang dibutuhkan dalam membuat laporan operasi pemindahan beban.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Melaporkan 1. Pesawat angkat yang digunakan
kegiatan pemindahan beban dilaporkan jenis dan jumlahnya.
2. Alat bantu angkat yang digunakan
dilaporkan jumlah dan jenisnya.
2. Membuat laporan 1. Beban yang dipindahkan dilaporkan
hasil pemindahan beban Jumlah dan jenisnya.
2. Tindakan lanjut dari pemindahan beban
dilaporkan.
OPERASI PESAWAT ANGKAT
ANGKUT
Pesawat Angkat adalah pesawat atau peralatan yang dibuat dan di pasang untuk
mengangkat,
menurunkan, mengatur posisi dan/atau menahan benda kerja dan/atau muatan.

Pesawat Angkut adalah pesawat atau peralatan yang dibuat dan dikonstruksi untuk
memindahkan benda atau muatan, atau orang secara horizontal, vertikal, diagonal
dengan menggunakan kemudi baik di dalam atau diluar pesawatnya ataupun tidak
menggunakan kemudi dan bergerak diatas landasan, permukaan maupun rel atau secara
terus menerus dengan menggunakan bantuan ban atau rantai atau rol.
Pengoperasian peralatan dapat
dikategorikan :
●Operasi dengan muatan
●Operasi tanpa muatan

Dalam pengangkatan :
Rutin
Non Rutin Complicated

Jika keran angkat beroperasi tanpa muatan :


Juru Ikat (rigger) harus mengaitkan sling pada kait (hook) secara kuat sebelum bergerak.
(Pasal 53 poin a)
PERSIAPAN
OPERASI
Sebelum melakukan operasi pengangkatan perlu dipastikan
minimal mencapkut 3 hal berikut ini :

1. Personal
2. Peralatan
3. Lingkungan
PERSIAPAN
OPERASI
Sebelum melakukan operasi pengangkatan pastikan hali-hal berikut ini :

1. Personal
Pastikan personel atau tim yang terlibat (operator, rigger, helper,
signalman) memahami potensi bahaya, cara kerja peralatan dan pekerjaan.

Petugas rigger secara teknis harus mampu :


•Memperhitungkan beban
•Menentukan kapasitas (WLL/SWL) alat bantu angkat
•Menentukan titik ikat dan titik beban
•Mampu memandu operator mengarahkan pergerakan alat angkat
PERSIAPAN
OPERASI
Sebelum melakukan operasi pengangkatan pastikan hali-hal berikut ini :

2.Peralatan
Peralatan yang digunakan harus dipastikan kondisinya layak dan aman digunakan.

Pastikan beberapa hal berikut sebelum


menggunakan alat :
• Kondisi sling (wire, weebing, chain) dalam
kondisi layak dan aman digunakan
• Shackle, hooker atau eyebolt yang digunakan
dalam kondisi layak dan aman
• Tersedia tali pandu (tagline)
• Kupingan (pad eye) atau titik ikat pada
material
yang diangkat dalam kondisi layak
PERSIAPAN
OPERASI
Sebelum melakukan operasi pengangkatan pastikan hali-hal berikut
ini :

3. Lingkungan
Perhatikan kondisi lingkungan dan faktor cuaca dimana akan dilakukan
pekerjaan lifing :

•Pencahayaan yang cukup


•Kecepatan angin
•Landasan alat angkat berpijak
•Kabel power listrik yang berada di atas
•Orang yang lalu lalang
Pemeriksaan
Pengikatan
Setelah terpasang alat bantu angkat pada beban, maka rigger wajib melakukan pemeriksaan
yang meliputi :
•Kedudukan pengikatan dipastikan berada pada posisi yang benar
•Titik berat beban dipastikan posisinya

Rigging Plan - Rigging Muatan


•Tentukan pusat gravitasi dan keseimbangan
muatan sebelum menggerakkannya.
•Ketika menggunakan rangkaian jerat/chain
chain slings, selalu dihubungkan kedalam
master link. jangan hubungkan dengan rantai
jerat/chain slings.
•Ketika menggunakan shackle pin telah dengan
benar mendukung dan terpegang di dalam
hook. Jangan angkat beban pin.
OPERASI
PENGANGKATAN
Pada tahapan operasi pengangkatan seorang petugas rigger melakukan
tugasnya yaitu :
•Memasang peralatan lifting pada material yang akan diangkat
(pastikan keseimbangan beban)
•Memandu beban yang diangkat dengan menggunakan tali pandu
(tagline)
•Selama proses lifting dilarang oleh melintas / berada dibawah beban
yang diangkat
•Rigger memandu operator melakukan pemindahan material menuju
titik yang dikehendaki
Cara Kerja yang
Berbahaya
Pekerjaan rigging work bisa menjadi berbahaya dikarenakan
salah satu atau lebih alasan berikut dibawah ini:
•Kurang pengetahuan dan pengalaman.
•Gagal menjaga pekerjaan dan ingin memburu pekerjaan.
•Tidak merencanakan semua bagian pekerjaan secara teliti.
•Menggunakan equipment rusak atau kapasitas yang tidak
mencukupi.
•Lalai saat anda harus memusatkan perhatian.
•Mencegah kecelakaan sebelum terjadi.
•Jangan ambil resiko.
•Jangan membiarkan orang lain bekerja dalam bahaya
Gunakan tag line untuk mengontrol setiap beban
Bekerja dekat dengan jalur listrik

hindari penggunaan tag line kecuali itu diperlukan untuk mencegah beban
berputar ke arah jalur aliran listrik tersebut, karena tag line itu sendiri bisa
menjadi bahaya karena dapat mengayunan mencapai jarak minimum ke jalur
tersebut.

Catatan:
Semua tali mampu menghantarkan listrik, tapi polypropylene kering memiliki
sifat isolatif yang lebih baik daripada tali umumnya yang ada di pasaran.
Taglineterikat padaduatitik padabasket

Contohinsiden – Kedua ujung Tag Line terikat


Patah Tulang
Serupa,
bukan pada
IP

Contoh insiden – Tag Line dijadikan stopper & gagal –


Beban berat mengayun, tali terbelit ke safety shoes –
Patah tulang kering & tungkai
Diikat ke
ABA

Diikat ke
beban

H H

Total Panjang setiap Tag Line L = 1.5 H atau 3 m, mana yang terpanjang
Jangan
Aman Sudut a > 45o
Sudut a < 45o

Posisi lebih Posisi lebih


dekat ke beban
jauh ke beban
Slack Line
di samping atau
sekitar tubuh
Slack Line di depan, di antara
posisi pekerja dan beban
Sebagai
Load Stopper /
dibelitkanke
struktur

Dibelitkan ke
railing
Rigger sering diharuskan bekerja dengan menuruti komando dari Orang lain berupa sinyal-
sinyal, berupa gerakan tangan dan jari. Mereka yang terlibat di dalam kegiatan ini adalah
operator Crane dengan signalman, untuk keperluan signalling tersebut diperlukan prosedur
dan langkah-langkah pengamanan.

Tipe sinyal atau komunikasi :


-Sinyal tangan
-Sinyal suara (radio, peluit, dsb)
-Sinyal cahaya (senter, dsb)
Ketentuan seorang pemberi aba-aba :

•Tampak jelas oleh operator crane


•Memberikan signal/sinyal yang sesuai dengan standar signal yang telah
baku dan diakui serta harus dimengerti oleh operator crane
•Berkompetensi dan berkualifikasi sebagai seorang signalman yang profesional
•Menggunakan sarung tangan yang warna mencolok
•Memberikan signal dengan tangan hanya bila tampak dengan jelas oleh
operator
•Bertanggungjawab mencegah personil yang tidak berkepentingan
berada dalam radius crane sewatu bertugas
•Mengarahkan beban untuk tidak melewati atas kepala personil di sekitar
kegiatan riging
•Harus selalu berkomunikasi dengan operator crane setiap saat selama kegiatan
hoisting berlangsung baik secara vesibel (Tampak) maupun audibel (dengan
radio komunikasi)
• Apabila operator kehilangan hubungan dengan signalman maka dia
harus menghentikan seluruh pergerakkan crane sampai hubungan
didapat kembali

• Apabila suatu beban diangkat dari satu lokasi dan di letakkan


dilokasi lainnya, maka diperlukan 2 orang signalman, yakni satu
orang untuk gerakkan pengangkatan dan satu orang untuk
meletakkan beban ditempat lain.

• Apabila signalman ingin berbicara langsung pada operator, maka


terlebih dahulu dia memberikan instruksi melalui signal untuk
menghentikan gerakkan crane kemudian mendatangi operator

• Jika rigging harus dilaksanakan di waktu malam, sarana penerangan


yang sangat memadai signalman yang handal harus tersedia, jika
tidak pemunggahan dilarang dilaksnakan.
Menggunakan radio ketika:
•Pandangan antara
rigger/sigmalman dengan crane
operator tertutup (blind lifting)
•Ada halangan atau keadaan cuaca
yg kurang baik
•Multiple lift operations
AKHIR PROSES OPERASIONAL
PENGANGKATAN
• Pengecekkan terhadap kondisi seluruh peralatan yang digunakan
• Pastikan tidak ada tanda-tanda kerusakan pada alat
• Jika menemukan kerusakan, lakukan perawatan atau
penggantian sesuai dengan ketentuan penggunaan alat
LAPORAN RIGGER

1. Lifting Plan
LAPORAN RIGGER

1. Inspection checklist
LAPORAN RIGGER

1. Lifting Report
LAPORAN RIGGER
1. Timesheet / Logbook
ALAT BANTU ANGKAT DAN PENGIKATAN

B.0600018.016.02 Mempersiapkan
Pengikatan Beban
KODE UNIT B.0600018.016.02
JUDUL UNIT Mempersiapkan Pengikatan Beban
DESKRIPSI Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
UNIT yang dibutuhkan dalam mempersiapkan pengikatan beban

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mempersiapkan alat 1. Alat pembatas area di pasang ditempat
bantu angkat beban yang benar.
2. Alat bantu angkat disiapkan sesuai kebutuhan.

2. Melaksanakan 1. Titik berat beban di identifikasi dengan


pengikatan beban benar.
2. Alat bantu angkat dipasang dengan benar.
ALAT BANTU ANGKAT
(ABA)
Lifting Gear / Rigging Accessories)
Adalah alat yang berfungsi untuk mengikat benda kerja atau muatan ke Pesawat
Angkat dan Pesawat Angkut pada proses pengangkatan, pengangkutan, pemindahan
dan penurunan benda kerja atau muatan.

Jenis-Jenis ABA (Pasal 124)


•Sling
•Spreader bar
•Lifting beam
•Personal basket,
•Jaring
•Alat Kelengkapan
Shackle, turnbuckle, swivel, eyebolt, Eyenuts, eyepad, hooker, rings, mater link,
clamp, Grapple, magnetic lifter)
PERSYARATAN
ABA
Pasal 18
1.Harus dilengkapi label nama
2.Label nama paling sedikit memuat :
• Nama pabrik pembuat/merk
• Kapasitas beban maksimum

Pasal 125
1.Dilengkapi keterangan kapasitas beban kerja
aman yang diizinkan
2.Ada kunci pengaman (khusus klem pelat dan
klem jepit)
3.Dibuat faktor keamanan paling rendah 5 (kecuali
chain sling)
JENIS-JENIS ABA
SLING

Adalah
Sling adalah alat bantu angkat khususnya barang yang besar dan berat diberbagai
industri. Karakteristik dari sling ini adalah salah satu dan atau kedua ujungnya
diterminasi atau dibuat mata sebagai sarana untuk mengaitkan aksesoris untuk
membantu aplikasi pengangkatan seperti Hook, Masterlink, dll

Jenis sling (Pasal 129)


•Tali Kawat Baja (Wire rope)
•Rantai (Chain)
•Sabuk (Webbing)
•Tali Serat
SLING
WIRE ROPE SLING

Wire rope adalah Tali baja yang terbuat dari beberapa WIRE yang dipilin membentuk
STRAND, lalu beberapa strand tersebut dipilin mengelilingi CORE untuk membentuk
sebuah wire rope.

Wire Rope Sling adalah Wire rope yang salah satu atau kedua ujungnya sudah
diterminasi atau dibuat mata.

Wire rope sling ini banyak digunakan di lapangan untuk aplikasi :


•mengangkat barang ( Lifting )
•menarik ( Towing )
•menambat kapal ( Mooring )
•mengikat (Lashing(choker)
•dan lainnya
WIRE ROPE SLING

WIRE = Kawat baja


Strand = Gabungan kawat kawat baja
Wire Rope = Gabungan beberapa strand +
Inti
SLING TALI KAWAT BAJA (WIRE ROPE
SLING)
SLING RANTAI (CHAIN
SLING)
adalah serangkaian link yang terhubung biasanya terbuat dari logam.
Sebuah rantai bisa terdiri dari 2 atau bahkan lebih dari 2 link yang
berangkaian. Atau sebuah rantai yang nantinya pada bagian ujungnya
diberikan aksesoris sebagai alat bantu angkat (Masterlink,
Hammerlock dan Hook).

Kegunaan dari rantai yaitu :


•Rantai dirancang untuk mengangkat, menarik, mengikat (Choker)
dan mengamankan sesuatu.
•Rantai dirancang untuk membantu menggerakkan mesin (biasa
digunakan pada roller mesin).

Yang perlu diperhatikan saat memilih chain sling :


•Ukuran diamater rantai atau kapasitas chain sling.
•Banyaknya jumlah kaki sling pada chain sling nantinya.
•Panjang jadi chain sling.
•Aksesoris atau fitting lain yang dibutuhkan atau ditambahkan
pada chain sling (Hook, Ring, Masterlink, Shackle, dll)
Identifikasi
pada link

Identification
tag
EFEK PANAS TERHADAP SWL

Temperature Penurunan SWL Pengurangan Permanen


500° F - -
600° F 10% -
700° F 20% -
800° F 30% -
900° F 40% 10%
1.000° 50% 15%
F
SWL TIPE”A” TUNGGAL VERTIKAL
Dimensi (in) SWL (lbs) Dimensi (in) SWL (lbs)
1/4 3.250 1 38.750
3/8 6.600 1 44.500
1/2 11.25 57.500
5/8 0 1/8 67.000
3/4 16.50 1 80.000
7/8 0 100.00
23.00 1/4 0
0 1
28.75
0 3/8
1

1/2
1

3/4
CHAIN INSPECTION

¶ Bersihkan dengan cairan pembersih

¶ Letakkan pada permukaan yang bersih atau


gantung, pergunakan kaca agar pemeriksaan lebih
akurat

¶ Perhatikan pemanjangan rantai

Periksa 10 - 20
Link link, pemanjangan
memanjang maks. 3% dari
panjang
awal
CHAIN INSPECTION

¶ Perubahan
bentuk

Bend Bend

Twiste
d

¶ Retak
CHAIN INSPECTION

¶ Wear, Corrotion &


chip

Wear

Maks. keausan, karat dan tersayat


Dia. (in) Maks. aus (in) Dia. (in) Maks. aus (in)
1/4 0,233 1 1/4 1,120
3/8 0,335 1 3/8 1,230
1/2 0,448 1 1/2 1,340
5/8 0,559 1 5/8 1,450
3/4 0,671 1 3/4 1,570
7/8 0,783 1 7/8 1,680
1 0,895 2 1,790
1 1/8 0,010 - -
SLING RANTAI (CHAIN
SLING)
CHAIN USE

¶ Bahan alloy ¶ Lakukan pemeriksaan

Twis ¶ Ketahui berat beban


t ¶ Hindari impact & shock
¶ Simpan pada
tempatnya
¶ Gunakan ganjal pada sisi tajam

¶ Pergunakan perlengkapan sesuai dia. link


¶ Jangan lakukan perbaikan

¶ Jangan menjepit, menyeret dan harus bebas

Knot ¶ Hindari pemakaian bibir pancing

¶ Hindari suhu yang berlebihan


Removal
• Criteria :
Aus / Pengurangan diameter melebihi 15 %
• Terpotong , sobek, tergores, terbakar dan Korosi pit
• Terpuntir atau tertekuk.
• Tertarik atau sling bertambah panjang lebih dari 5%
ukuran
semula
SLING SABUK (WEEBING SLING)
Fungsi Webbing Sling yang utama adalah untuk mengangkat benda atau bahan yang
berukuran besar dengan bobot yang berat.

Dalam beberapa situasi, Webbing Sling belt digunakan sebagai pengganti dari kawat
sling atau wire rope sling. Berdasarkan fungsi Webbing Sling belt tersebut, alat bantu
ini dapat dipergunakan dalam berbagai jenis industri misalnya industri konstruksi,
industri perkapalan, industri kargo, dan berbagai jenis industri lainnya.
SLING SABUK (WEEBING SLING)
FLAT WEBBING & ROUND SLINGS
SLING TALI
SERAT KOMPOSISI TALI SERAT

Tali serat

Strand

Yarn lay

Filament
BAHAN (MATERIAL)

Natural
fiber rope

4 strand dengan
inti

Syntetic
fiber rope

4 strand
tanpa inti
FIBER ROPE HANDLING

Mengurai Menggulung
dari reel
SLING TALI
SERAT
FIBER ROPE HANDLING

Whipping

Ujung tali
tidak
diwhipping
FIBER ROPE HANDLING

Efek sisi tajam


dan simpul

Ganjal sisi
yang tajam
FIBER ROPE HANDLING

Benar, Salah,
mata mata
dengan tanpa
timbel timbel

Sambung tali dengan timbel


FIBER ROPE HANDLING

¶ Hindari bahan kimia, suhu tinggi, oli, cat, busa dan asap

¶ Jangan overload, safety factor 5 untuk tali


baru dan 10 untuk tali lama

¶ Jangan ditarik

¶ Perhatikan sudut kaki sling saat pemakaian

¶ Pemakaian blok takel, dia. puli = 6 x dia. tali

¶ Perhatikan hal berikut pada pemakaian


syntetic fiber rope :

Unsur pemanjangan lebih besar Titik leleh lebih


rendah
Lebih mudah meluncur karena licin
FIBER ROPE INSPECTION

Kerusakan Tali
Serat putus & tergencet

Diameter mengecil

Terkikis &
terbakar

Strand longgar & terurai

Strand menonjol
FIBER ROPE INSPECTION

Praktek yang Baik


Pemeriksaan
bagian
dalam

Anyaman
harus
Pasang timbel
terbalut
dengan
benar
FIBER ROPE SPLICING

Short splice

connection

Long splice

connection
FIBER ROPE SPLICING

TOB
Splice
FIBER ROPE SPLICING

Flemish
eye
splice

Knoting
ALAT
KELENGKAPAN
PENGGUNAAN ABA

Pasal 126 ayat 1


1.Harus DIPERIKSA oleh juru ikat (Rigger) sebelum digunakan untuk pengikatan
benda kerja atau muatan
2.Harus sesuai dengan jenis dan kapasitas
3.Harus mempunyai jarak paling sedikit 5 m dari sumber listrik bertegangan
tinggi untuk jenis personal basket dan yang terbuat dari logam
4.Dilakukan pencatatan jenis, jumlah dan tanggal pemeriksaan dan pengujian
PENGGUNAAN ABA

Pasal 127
1.Dilarang digunakan apabila :
Mengalami perubahan bentuk dan warna Cacat, rusak
Kecepatan angin melebihi 38 km/jam

2.Setiap orang dilarang membawa/memindahkan dengan cara diseret


PERAWATAN DAN PENYIMPANAN
ABA
Pasal 126 ayat 2
1.Harus dilakukan perawatan secara berkala sesuai buku panduan pabrik
pembuat
2.Disimpan pada tempat khusus yang melindungi dari panas, cairan, bahan
berbahaya, dan memiliki sirkulasi udara yang baik
3.Dimusnahkan sesuai prosedur pemusnahan bila telah mengalami perubahan
bentuk, warna, cacat, kerusakan dan tidak memenuhi syarat
FIBER ROPE HANDLING

Storage
Cuci dan keringkan

¶ Simpan suhu
udara 50° - 70° C
¶ Gantung pada
tempatnya
MELAKSANAKAN
PENGIKATAN

Pasal 128
Pengikatan ABA harus kuat, aman dan seimbang
Apabila tidak memenuhi syarat tersebut, maka harus menggunakan
tambahan dengan alat kelengkapan
PERHITUNGAN

Bridle Hitches

Single leg
sling
2t
SWL = ----- x 1
1

Double legs sling


2t
SWL = ----- x 1,16
2
PERHITUNGAN

EFISIENSI PENGIKATAN

Choker Hitches
Single leg sling
round load
2t
SWL = ----- x 1,5 = 3 ton
1

Single leg sling


rectangular load
2t
SWL = ----- x 2 = 4 ton
1
Basket Hitches

Single leg sling


round load
2t
SWL = ----- x 1 =
1ton
2

Single leg sling


rectangular load
2t
SWL = ----- x 2 = 2
ton
2
EFISIENSI

PENGIKATAN
Bridle Hitches

Multiple legs sling

2t
SWL = ----- x 1,4
2
KETEGANGAN KAKI SLING
Contoh : 1

W x L
L T =
H 2 x H

W
KETEGANGAN KAKI SLING
Contoh : 1

= A2 + B 2
T? C2
(7 m)2 = A2 + (2,5 m)2

49 m2 = A2 + 6,25 m2
7m = 49 m2 - 6,25 m2
A2
H
A2
= 42,75 m2

A =  42,75 m2

A = 6,538 m
(H)
10 ton
5m
KETEGANGAN KAKI SLING
Contoh : 1
T = SWL
minimal
WxL
T = SWL = 8 x D2
2 xH 5,35 ton = 8 x D2

10 ton x 7 m 5,35 ton


T = D2
=
2 x 8
6,538 m = 0,668
70 ton.m D2
T = D =
13,076 m
0,668
T = 5,35 ton 7/8”
D =
0,817”
KETEGANGAN KAKI SLING
Contoh : 2

= A2 + B
T? C2
( 8 m )2 = A 2 + ( 3 m ) 2

64 m2 = A2 + 9 m2
8m = 64 m2 - 9 m2
A2
H
A2
= 55 m2

A =  55
m2

A = 7,416
8 ton m…(H)
6m
KETEGANGAN KAKI SLING
Contoh : 2

WxL SWL = 8 x D2
T=
2 x 4,31 ton = 8 x D2
H
4,31
T= 8 ton x 8 m =
2 x 7,416 m D2
8
64 ton.m = 0,539
D2
T
= 14,832 m D =
0,539
T = 4,31
ton D = 0,734”
….. ( ¾” )
DITANYAKAN : DIAMETER
SLING ?

4M

2,5 m

3m

10 TON 2m

5m
KETEGANGAN KAKI SLING
Latihan 1

A B

D? 7/8”

6m 8m

5 ton ? ton
6m 5,5 m

Anda mungkin juga menyukai