LEVEL 2
Semua hak dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mereproduksi, menyimpan dalam sistem penyimpanan atau
menyebarkan, dalam bentuk atau cara apapun, apakah elektronik, mesin, fotokopi, rekaman dan lain-lain,
bagian-bagian manapun dari buku pelatihan ini, tanpa izin tertulis sebelumnya dari Allsys Management Solution .
Allsys Management Solution berhak merubah isi materi dari pelatihan ini tanpa pemberitahuan maupun
menginformasikan terlebih dahulu.
Segala bentuk konsekuensi yang timbul dari kesalahan dalam penerapan pelatihan ini, maka Allsys Business
Management Solution tidak bertanggung jawab atas segala kesalahan tersebut.
Tujuan pelatihan
• Pelatihan disusun untuk memenuhi persyaratan
standar perundangan yang berlaku dan memberikan
sertifikat kompetensi sesuai dengan kepdirjen Nomor
09 tahun 2016
• Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis
yang penting bagi individu yang melakukan pekerjaan
di ketinggian,
• Setelah menyelesaikan pelatihan ini, Peserta
diharapkan mampu melaksanakan tugas melakukan
pekerjaan di ketinggian dengan baik dan benar.
KARAKTERISTIK LANTAI KERJA TETAP
DAN LANTAI KERJA SEMENTARA
TEKNIK BEKERJA AMAN
Sesuai dengan pasal 10 ayat 2 teknik bekerja
aman meliputi :
a. Bekerja pada lantai kerja tetap
b. Bekerja pada lantai kerja sementara
c. Bergerak secara vertikal atau horizontal
menuju atau meninggalkan lantai kerja
d. Bekerja pada posisi miring dan
e. Bekerja dengan akses tali
LANTAI KERJA
Lantai Kerja adalah permukaan yang
dibangun atau tersedia yang digunakan untuk
bekerja
Ada 2 (dua) lantai tempat kerja :
1. Bekerja pada lantai kerja tetap
2. Bekerja pada lantai kerja sementara
1. BEKERJA PADA LANTAI TETAP
Merupakan bekerja pada permukaan yang
dibangun atau tersedia untuk digunakan secara
berulang kali dalam durasi yang lama. Seperti
tangga, walkway dan telah dilengkapai dengan
collecttive protection.
CONTOH
BEKERJA PADA LANTAI TETAP
Merupakan bekerja
pada permukaan yang
dibangun atau tersedia
untuk digunakan untuk
durasi yang tidak lama.
CONTOH
BEKERJA PADA LANTAI SEMENTARA
Catch Platform
Fall Arrest
PROTECTION Adjustable
Jerat
Prevention
Fixed energy
(Restrain / absorber
Friction
Restriction)
Dynamic Tear off
• Personal
Adjustable + energy
Protection absorber
Helm Pelindung
EN 12492/EN397
Work Positioning
Lanyard EN354/EN358
Warepack/Baju
Lapangan Sarung Tangan
Absorber lanyard
EN355/EN
APD
Safety Shoes
ALAT PELINDUNG DIRI PERSONAL
(PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT)
BEBERAPA JENIS ALAT PELINDUNG DIRI
Permenaker No 08/2010 Pasal 3
a. pelindung kepala;
b. pelindung mata dan muka;
c. pelindung telinga;
d. pelindung pernapasan beserta perlengkapannya;
e. pelindung tangan; dan/atau
f. pelindung kaki.
g. pakaian pelindung;
h. alat pelindung jatuh perorangan; dan/atau
i. pelampung.
PELINDUNG KEPALA
Penggunaan helm tidak hanya mampu
melindungi kejatuhan atau benturan dari
atas tetapi juga harus dapat melindungi
benturan dari samping, sehingga helm
setidaknya memiliki :
1. Tali penahan dagu (chainstrap) yang
dapat disesuaikan
2. Isolasi kelistrikan
3. Tidak ada penghalang pandangan
PELINDUNG MATA
Pelindung mata merupakan bagian penting dari alat pelindung
diri dan harus digunakan jika keadaan mengharuskan seperti
pada aktivitas penyambungan, saat memasang konektor kabel,
memotong, menggerinda dan tekena paparan bahan kimia.
Begitu juga ketika bekerja diketinggian terdapat resiko cidera
pada mata, seperti terkena serpihan partikel-partikel cat, juga
bahaya ultra violet.
• Lensa anti kabut
• Dilengkapi pelindung bagian
atas
• Dilengkapi dengan eyewear
lanyard
PELINDUNG TANGAN
Pelindung tangan harus memiliki kualitas yang baik dan didesain
agar pemakai tetap dapat merasakan objek yang dipegang.
Sarung tangan juga digunakan sebagai perlindungan pada
aktivitas mekanik, pekerjaan distribusi, penanganan material,
pekerjaan kelistrikan, dan juga sebagai perlindungan terhadap
permukaan yang tajam. Oleh karena itu jenis sarung tangan
tergantung dari jenis pekerjaannya.
PELINDUNG KAKI
Sepatu keselamatan harus memberikan perlindungan yang optimal
dari bahaya seperti benda jatuh, terpeleset, panas, sengatan
listrik, benda tajam. Sepatu keselamatan harus memenuhi syarat
dibawah ini :
Compatibility
(Kesesuaian)
C
ANGKUR
Angkur adalah tempat menambatkan perangkat pelindung jatuh
yang terdiri atas satu titik tambat atau lebih
sesuai dengan permen 09 tahun 2016, pasal 28 angkur harus
mampu menahan beban minimal 15 (lima belas) KN.
Dalam pemasangannya angkur dapat di kategorikan menjadi
sebagai berikut :
1. Angkor permanen
2. Angkor tidak permanen
Sebelum Jatuh
Setelah Jatuh
Sebelum Jatuh
Setelah Jatuh
Sebelum Jatuh
Setelah Jatuh
FC/FD = A+B+C+D
A
Jarak Jatuh
B A = Panjang Tali Pengait
B = perpanjangan Peredam
C
C = Jarak antara dorsal dan
kaki pekerja
D
D = Jarak aman dari dasar
CONTOH SOAL FALL CLEARENCE
Hitung fall clearence seorang pekerja, jika
diketahui panjang hook absorber lanyard pekerja 180
cm dicantolkan pada titik yang sudah benar, kemudian
tinggi pekerja masing-masing disesuaikan dengan
pekerja (diri sendiri), pada saat bekerja absorber
pekerja tersebut terbuka 40 cm, berapa jarak aman
jatuh pekerja tersebut jika jarak jatuh dari kaki pekerja
ke tanah 100 cm?
Jatuh Aman Jatuh dari dasar permukaan
(Fall Clearance)
FC/FD = A+B+C+D
Hitung fall clearence
A seorang pekerja, jika diketahui
panjang hook absorber lanyard
B pekerja 180 cm dicantolkan pada
titik yang sudah benar, kemudian
tinggi pekerja masing-masing
C
disesuaikan dengan pekerja (diri
sendiri), pada saat bekerja
D absorber pekerja tersebut terbuka
40 cm, berapa jarak aman jatuh
pekerja tersebut jika jarak jatuh
dari kaki pekerja ke tanah 100 cm?
SIMPUL TALI
JERAT
Jerat Pangkal (Clove Hitch)
Jerat Tambat (Italian/Munter Hitch)
SIMPUL TALI
• SIMPUL PENGHENTI (STOPER KNOT)
Simpul ini digunakan untuk mengunci bagian bawah atau sisa
ujung pada tali.
Simpul penghenti
SIMPUL TALI
• SIMPUL DELAPAN GANDA (Figur of Eight Knot)
Untuk simpul tengah tali/loop, serta dapat diandalkan untuk
menyimpul pada sebuah cincin pengait.
Shock absorption 6 kN 4 kN 6 kN
EN : Europa National
ANSI : American National Standards Institute
AS/NZS : Australia Standar/New Zealand Standar
Dalam pasal 18
pekerjaan vertikal sudut
deviasi maksimum dari garis
lurus vertikal tidak boleh
lebih dari 15 (lima belas)
derajat
Pergerakan ini
melibatkan 2 orang
pemanjat (leader) dan
penambat tali
pengaman (belayer)
PERGERAKAN DENGAN MENGGUNAKAN
PERANGKAT JATUH PERORANGAN HORIZONTAL
Yang diperhatikan dalam
pergerakan secara horizontal :
Mampu menahan beban jatuh
sejumlah pekerja yang
terhubung.
Jarak bentangan antara 2 (dua)
angkor tidak boleh melebihi dari
30 (tiga puluh) meter
PERGERAKAN SECARA MIRING
• Adalah bekerja pada permukaan yang dibangun atau
tersedia untuk digunkan sebagai akses pergerakan
pekerja mencapai tempat kerja pada ketinggian dengan
ara mrambat naik/turun pada struktur konstruksi
TEKNIK MENAIKKAN DAN
MENURUNKAN BARANG
SISTEM MENAIKKAN (HAULING) DAN
MENURUNKAN (LOWERING SYSTEM)
Sistem menaikkan adalah memindahkan benda dari
tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi.
Dengan memanfaatkan tali dan peralatan lainnya,
hingga pengunaan whinch
BAHAYA PENGENDALIAN
• FISIKA • ELIMINASI
• KIMIA • SUBSTITUSI
• BIOLOGI • REKAYASA ENGINEERING
• PSIKOLOGI/SOSIAL • ADMINISTRASI/TRAINING
• ERGONOMIS • ALAT PELINDUNG DIRI
96
Persyaratan Ketika akan bekerja di Atas Ketinggian :
• Pekerja harus dalam kondisi fit sebelum melakukan kegiatan bekerja
di atas ketinggian dan tidak mempunyai riwayat penyakit kronis
• Semua pekerja sebelum melakukan kegiatan bekerja di atas
ketinggian harus sudah mendapat pelatihan “Bekerja di Ketinggian”
• Prosedure kerja aman (JSEA) harus dibuat oleh semua pekerja yang
terlibat dalam bekerja di ketinggian & semua pekerja yang harus
berpartisipasi dalam rumusan JSEA.
• Semua peralatan Penahan dan Pencegah Jatuh serta Peralatan
Pendukung harus dalam kondisi baik dan sudah diinspeksi sebelum
digunakan
• Semua peralatan pendukung (EWP, Scaffold, Ladders, dll) sesuai
dengan persyaratan standard, dan dididirikan atau dioperasikan
oleh orang yang berkompeten
CONTOH
BAHAYA RESIKO DAN PENGENDALIANNYA
(aktifitas di tower)
Bahaya resiko Prosedur/Tindakan Aman
Terjepit Kantrol Menggunakan Sarung Tangan
Tertimpa Kantrol Menggunakan Sepatu Safety
Backpain Pastikan Pemanasan yang dilakuakan sesuai dengan kondisi tubuh kita
Tegang Otot Lakukan Pemanasan dengan baik dan benar
Terjatuh dari atas tower Menggunakan Full Body Lengkap dan pasang pengaman dibesi atau tiang yang kuat.
Terpeleset dari anak tangga Pastikan anak tangga/pijakan kita tidak basah dan sepatu yang kita gunakan tidak licin.
Terjepit Kantrol Menggunakan Sarung Tangan
Tertimpa Kantrol Gunakan Helm Bagi Yang bekerja dibawah dan pastikan ikatan atau pemasangan katrol
telah kuat.
Terjatuh dari tangga tower kaitkan absorber lanyard pada anak tangga
Terpeleset dari anak tangga Menggunakan Full Body Lengkap dan pasang pengaman dibesi atau tiang yang kuat.
Pastikan anak tangga/pijakan kita tidak basah dan sepatu yang kita gunakan tidak licin.
Terjepit APD dan AP Menggunakan Sarung Tangan
Tertimpa APD dan AP Menggunakan Helm dan Sepatu Safety
Tergores Paku Gunakan Sarung Tangan
Kaki Tertusuk paku Gunakan Sepatu Safety
Terpeleset Pastikan air atau benda yang licin dipindahkan ketempat yang aman