Anda di halaman 1dari 23

PERTOLONGAN PERTAMA

PADA KEADAAN KHUSUS

Direktorat Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja


KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI
PEMBERIAN PERTOLONGAN
TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
PADA KEADAAN KHUSUS

1. Pemberian pertolongan terhadap korban


kecelakaan pada ruang terbatas (Confined
Spaces).
2. Pemberian pertolongan terhadap cidera
akibat sengatan listrik
PEMBERIAN PERTOLONGAN
PERTAMA TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
PADA RUANGAN TERBATAS

Sebab Kecelakaan :
• Tampak tidak terdapat sumber bahaya
atau menakutkan.
• Menyangka kondisi tidak dapat dirubah.
• Menyangka aman setiap saat untuk
masuk.
PEMBERIAN PERTOLONGAN
PERTAMA TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
PADA RUANGAN TERBATAS

Karateristik Ruang terbatas :


• Luasnya cukup untuk pekerja dapat masuk
badannya dan cukup di dalamnya
menunaikan pekerjaannya.
• Mempunyai pintu terbatas untuk masuk
dan keluar.
• Tidak di rancang untuk terus menerus
pekerja itu bekerja.
PEMBERIAN PERTOLONGAN
PERTAMA TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
PADA RUANGAN TERBATAS
Karateristik Ruang terbatas :
• Tangki penyimpanan, bejana transpor, boiler,
dapur/tanur, silo, jenis tangki lainnya yang
mempunyai lubang lalu orang.
• Ruang terbuka dibagian atas yang melebihi
kedalamannya 1.5 m (mis; lubang lalu orang yang
tidak mendapatkan aliran udara yang cukup)
• Jaringan pemipaan, terowongan bawah tanah dan
struktur lainnya yang serupa.
• Ruangan lainnya di atas kapal yang dapat
dimasuki melalui lubang yang kecil seperti tangki
kargo, tangki minyak dsb
PEMBERIAN PERTOLONGAN
PERTAMA TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
PADA RUANGAN TERBATAS

Sumber bahaya :
• Konsentrasi O2 di udara kurang dari 19,5% atau
lebih dari 23,5%.
• Bahan kimia berbahaya :
– konsentrasi gas, embun atau kabut yang dapat terbakar
dan meledak lebih dari 10% dari Lower Flammabel Limit
(LFL) atau Lower Explosive Limit (LEL).
– Konsentrasi bahan kimia berbahaya melebihi NAB.
• Sumber bahaya listrik
• Faktor fisik lingkungan kerja, misalnya; panas,
bising.
• Kondisi dan peralatan tempat kerja, seperti;
peralatan, licin dll.
PEMBERIAN PERTOLONGAN
PERTAMA TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
PADA RUANGAN TERBATAS

Kondisi Berbahaya :
• Mengatasi dengan panik/emosi
• Mengambil kesempatan yang tidak perlu
• Tidak tahu sumber bahaya yang ada.
• Tidak mempunyai perencanaan
• Kurangnya pelatihan P3K pada confined
spaces shg tidak mampu melakukan
penyelamatan dengan baik.
• tidak mempunyai peralatan yang memadai
PEMBERIAN PERTOLONGAN
PERTAMA TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
PADA RUANGAN TERBATAS

Mencegah Kecelakaan Fatal :


• Perencanaan P3K pada confined spaces.
• Dibentuk team anggota petugas P3K pada
confined space.
• Pelatihan terhadap personil dengan
pengetahuan dan ketrampilan untuk
pertolongan yang aman di confined
spaces.
PEMBERIAN PERTOLONGAN
PERTAMA TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
PADA RUANGAN TERBATAS

Hal-hal yang perlu diketahui :


• Pengenalan sumber bahaya di confined spaces.
• Pengendalian sumber bahaya di confined spaces.
• Penggunaan peralatan monitoring
• Penggunaan dan perawatan APD
• Penggunaan dan perawatan peralatan
pertolongan
• Pelaksanaan P3K dan Resusitasi Jantung Paru
(RJP).
PEMBERIAN PERTOLONGAN
PERTAMA TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
PADA RUANGAN TERBATAS

1. Menilai situasi
a. Mengenali bahaya diri sendiri dan orang lain
b. Memperhatikan sumber bahaya (fisik, kimia)
c. Memperhatikan jenis pertolongan
d. Memperhatikan adanya bahaya susulan
PEMBERIAN PERTOLONGAN
PERTAMA TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
PADA RUANGAN TERBATAS

2. Mengamankan Tempat Kejadian


a. Memperhatikan penyebab kecelakaan
b. Utamakan keselamatan diri sendiri dengan
menggunakan APD
c. Singkirkan sumber bahaya yang ada
d. Hilangkan faktor bahaya (misal dengan
menghidupkan exhaus ventilasi)
e. Singkirkan korban dengan cara aman dan
memperhatikan keselamatan diri sendiri.
PEMBERIAN PERTOLONGAN
PERTAMA TERHADAP KORBAN KECELAKAAN
PADA RUANGAN TERBATAS

3. Memberikan pertolongan
a. Menilai kondisi korban dan tentukan status
korban dan prioritas tindakan
b. Berikan pertolongan sesuai status korban
PEMBERIAN PERTOLONGAN TERHADAP
CIDERA AKIBAT SENGATAN LISTRIK

Electrical Hazards
Apakah anda pernah kesetrum ?
BAHAYA LISTRIK TERHADAP MANUSIA

SEBAB-SEBAB :
1. Aliran arus listrik
2. pengaruh medan magnit
3. Kesalahan mekanik perlengkapan listrik
4. Bunga api
5. kombinasi
Faktor Yang Mempengaruhi Keparahan Pada
Cedera Akibat Listrik
 Voltage/Kekuatan listrik (beda potensial)
 Amper (Arus Listrik)
 Type Arus/jenis aliran (searah/bolak-balik)
 Lama Kontak == banyaknya energi yang terserap
 Daerah / bagian tubuh yang kontak (Tahanan)
 Jalan Arus
 Banyaknya Jaringan Resistance
 Kandungan Air Dalam Jaringan
 Kondisi phisik dan kejiwaan (perubahan tahanan)
Jaringan Penghantar Listrik

1. Jaringan konduktor
• Pembuluh darah
• Otot

2. Jaringan tidak konduktor


• Tulang
• Kulit kering
• Syaraf tepi
Akibat Sengatan listrik
Arus searah dan Bolak-balik
1. Akibat arus searah :
– Perubahan elektrolit.
2. Akibat Arus bolak-balik
– Kejang otot
– Berkeringat
– Kerusakan jaringan
– Vertrikel fibrilasi sampai henti jantung, otak kurang O2 dan
meninggal.
– Voltage dan freq. 100 v & 60 Hz menyebabkan ventrical
fibrilation
– Voltage tinggi dapat menyebabkan paralysis pernafasan
– Arus diatas 20 mA dapat menyebabkan kontraksi otot
pernafasan dada, dlll.
Akibat Sengatan Listrik
CURRENT (mA) EFFECT
0.5 – 2 Dirasakan
2 – 10 Terasa nyeri sesuai arus
10 – 25 Kejang, tidak dapat melepaskan
meningkatkan tekanan darah
sesak nafas karena kontraksi
otot
25 – 80 kontraksi otot lebih berat
kadang tulang rawan patah
peningkatan tekanan darah
hilang kesadaran (jantung+paru)
Over 80 Tempat terkena aliran terbakar
Meninggal (ventricular fibrilation)
Gejala dan tanda

• Cidera (luka bakar akibat listrik masuk dan


keluar)
• Mati klinis (hilang kesadaran, henti nafas,
henti jantung)
• Kerusakan jaringan (kulit/sub kutis, saraf,
otot, tulang patah, mata, ginjal, saluran
pencernaan, pembuluh darah, jantung/irama,
konduksi, infark)
• Kejang (kontraksi otot tidak teratur)
• Gelisah, nyeri otot, kelumpuhan, gangguan
penglihatan.
Pemberian Pertolongan

1. Menilai situasi
a. Mengenali bahaya diri sendiri dan orang
lain
b. Memperhatikan sumber bahaya
c. Memperhatikan jenis pertolongan
d. Memperhatikan adanya bahaya susulan
Pemberian Pertolongan

2. Mengamankan Tempat Kejadian


a. Memperhatikan penyebab kecelakaan
b. Utamakan keselamatan diri sendiri
c. Singkirkan sumber bahaya yang ada
(putuskan aliran dan matikan sumber
listrik)
d. Hilangkan faktor bahaya misal dengan
menghidupkan exhaus ventilasi, jauhkan
sumber listrik dengan bahan non konduktor)
e. Singkirkan korban dengan cara aman dan
memperhatikan keselamatan diri sendiri
(dengan alat pelindung seperti; sarung
tangan, kayu, tali, kain, sapu dll).
Pemberian Pertolongan

3. Memberikan pertolongan
a. Menilai kondisi korban dan tentukan
status korban dan prioritas tindakan
b. Berikan pertolongan sesuai status korban
 Baringkan korban dengan kepala lebih rendah
dari tubuh
 Bila ada tanda henti nafas dan jantung
berikan resusitasi Jantung paru
 Selimuti korban
 Bila luka ringan obati seperlunya (luka bakar
ringan).
 Bila luka berat carikan pertolongan ke
RS/dokter.

Anda mungkin juga menyukai