Anda di halaman 1dari 12

PROTEKSI BAHAYA

Perencanaan/Perancangan :
* JSA/HIRA/HIRADC atau dokumen sejenis (kajian resiko) harus disertakan untuk pendukung
dokumen pekerjaan
* Layout, menggambarkan detail lokasi kerja, tempat penyimpanan material sementara yang
sudah teridentifikasi berdasarkan jenis dan ukuran.
* Design, bentuk, jenis, type, capacity dari bangunan, detail material dan scaffolding team sudah
terdefinisi dari awal dalam bentuk sketch yang sudah disediakan - Form Sketch Standar
(Lampiran)
* Scaffolding yang dipasang harus teregister dan dirawat secara berkala, assessment/inspeksi
dilakukan oleh Assessor
* Jika scaffolding yang akan diinstall diluar dari standar yang di tetapkan, Design harus
disetujui/di-approve oleh yang berwenang
* Scaffolding yang dibangun tidak boleh menghalangi peralatan safety seperti escape rute,
ventilasi udara, Fire Gun Monitor dan sebagainya.
* Komponen scaffolding harus di rawat dan dalam kondisi baik, bebas dari korosi.
* Jika ada komponen yang cacat/rusak atau ketidak sesuaian dengan peruntukan, harus dibuang
dan tidak boleh digunakan.
Perencanaan/Perancangan :
* Semua perubahan/ modifikasi scaffolding yang dipasang harus sesuai izin dan dijamin
aman sebelum digunakan
* Semua scaffolding yang telah terpasang harus di inspeksi dan di asses oleh assessor
scaffolding yang kompeten sebelum digunakan, dengan mempertimbangkan
perubahan/ modifikasi dan segala sesuatu yang mempengaruhi kekuatan dan
kestabilan (kondisi cuaca ekstrim) dan regular inspeksi tidak lebih dari 7 hari
terhitung dari inspeksi sebelumnya.
* Selalu memasang safety sign/safety line ketika melakukan pemasangan dan pembongkaran
scaffolding agar tidak membahayakan orang disekitar tempat pemasangan scaffolding.

Administrasi
* Hanya scaffolder yang berkompeten dan berkualifikasi yang diizinkan untuk membangun
scaffolding sesuai dengan standard dan spesifikasi.
* Setiap Scaffolder, Assessor dan Inspektor harus lulus tahapan test authorisasi oleh
Company/Contracktor yang bersangkutan, oleh Contract Holder, dan final assessment oleh
Scaffolder & WAH Subject Matter Expert atau orang yang ditunjuk, serta bentuk assessment
disahkan dalam bentuk Competency Card.
Sistem Proteksi Bahaya
1. Rel Pengaman (Guardrail/Handrail)
 Fungsi : untuk mencegah atau mengurangi resiko
kemungkinan seseorang atau barang jatuh dari scaffolding
 Dimensi : middle rail 47-70 cm; top rail : 90-115 cm
2. Pengaman Tepi Lantai Kerja ( Toe board)
 Fungsi : untuk mencegah seseorang atau barang meluncur
dari tepi lantai kerja dan jatuh dari scaffolding karena
kondisi permukaan lantai yang licin
 Material : kayu papan olahan keras dan bermutu baik
 Dimensi : t = 15 cm, tebal = 2 – 2,5 cm
2. Jala Pengaman
3. Lantai Pengaman
Sistem Proteksi Bahaya
2. Jala Pengaman
Sebagai pengganti guardrail, dengan Ketentuan :
 Harus terikat sejajar dengan lantai kerja, tinggi min 90cm
dari tantai kerja
 Pemasangan harus tegak lurus
 Harus dilengkapi toe board
 Celah anatar toe board dengan permuklaan platform 1 cm
 Sisi atas jala pengaman harus kuat dan mampu sebagai
pengaman dari potensi kecelakaan
Sistem Proteksi Bahaya
3. Lantai Pengaman (FAN)
Dipasang diluar bangunan atau diluar lantai kerja sebagai sarana
pengaman agar pemindahan material dapat diturunkan tidak
jauh dari lokasi kerja yang telah ditentukan
Konstruksi dirancang dengan kemiringan tertentu, rangka dibuat
dari pipa scaffolding dan dilengkapi dengan susunan papan
yang tidak dipergunakan sebagai sarana lantai kerja,
menumpuk barang dalam kurun waktu yang panjang
Harus dipasang safety sign :
“FAN hanya sebagai pengaman jatuh dan tidak dipergunakan
sebagai lantai kerja atau menumpuk material”
Sistem Proteksi Bahaya
Type Lantai Pengaman (FAN)
Kelas A
FAN beban ringan (maks beban 0,75 kN/m 2 atau 75 kg/m2 ), untuk pengaman benda
jatuh seperti cat dan sejenisnya
Kelas B
FAN beban sedang (maks beban 1 kN/m2 atau 100 kg/m2 ), untuk pengaman benda
jatuh seperti batu merah, batako dan sejenisnya
Kelas C
FAN yang dirancang dengan beban diatas 100 kg/m 2, dipergunakan sesuai permintaan
Kelas D
FAN dirancang untuk pengaman orang jatuh atau memiliki berat yang sama dengan
berat orang dari ketinggian 6 m atau 2 tingkat diatasnya, pengaman seperti ini
mempergunakan jala pengaman (safety net)

Note : FAN yang terpasang dilengkapi dengan outrigger dan digantung dengan tali
baja
Emergency Respon
Plan

adalah sistem yang menggabungkan beberapa depertemen


mencakup HRD, keamanan (security), kesehatan, termasuk
K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) itu sendiri untuk
menanggulangi kejadian bencana tersebut
ERP (example)
Pelaporan Pelaksanaan
Pekerjaan
* Kunjungi daerah kerja selama konstruksi berlangsung secara
periodic dan pastikan segala kebutuhan scaffolding sudah dilengkapi
* Pastikan scaffolding dirawat dan dalam kondisi baik pada saat
digunakan. Cek mingguan dan sertifikasi ulang dilakukan sebelum
digunakan, Tagging sesuai prosedur dan semua pemeriksaan
didokumentasikan.
* Pastikan scaffolding yang sudah digunakan dibongkar secepatnya
sehingga area kerja tetap dalam kondisi aman
* Komunikasikan dengan semua pihak terkait dengan pekerjaan.
Form Inspeksi
(Contoh)

Anda mungkin juga menyukai