KESEHATAN KERJA
2
Definisi K-3
Definisi K-3
Filosofi
Pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan :
- tenaga kerja dan manusia pada
umumnya, baik jasmani maupun
rohani,
- hasil karya dan budaya menuju
masyarakat adil,makmur dan sejahtera;
» Keilmuan
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam
upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan,
pencemaran, penyakit, dll
(ACCIDENT PREVENTION)
Tujuan
• Melindungi para pekerja dan orang
lain di tempat kerja
• Menjamin agar setiap sumber
produksi dapat dipakai secara aman
dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan
lancar
K3 Keseh Kerja
UU No.14/1969
UU No.13 /2003
P. 3, 9, 10
p. 86
PMP.No.7 Th 1964
p. 87
UU No.3/1969
Higiene dlm Perniagaan & Kantor
UU No.1/1970
pasal 2, pasal 3 ayat e,1,
e,1, f, g, I, j, k, l, m
pasal 5, pasal 8, pasal 9 dan pasal 14.
PP - SMK3
Permenaker No.5 Tahun 2018 – K3 Lingk Kerja
UU No.1/1970 Kepmenaker No.187/Men/1999
Per. Menaker No. 1/men/1976 – Dok Pers. Hiperkers
Perusahaan
Per. Menaker No. 1/men/1979 – Paramedis Hiperkes
Per. Menaker No. 2/men/1980 – Pemeriksaan Kesehatan
MANAJEMEN PERUSAHAAN
MANUSIA
PROSES
MESIN MEDIA
FISIK KIMIA
POTENSI BAHAYA
(HAZARD)
BIOLOGIS PSIKOLOGIS ERGONOMI
1. Safety Hazard 1. Health Hazard
• Mechanic • Physic
• Electric • Chemical
• Kinetic • Biologic
• Substances Flammable • Ergonomics
Explosive Accidental • Psychosocial
Combustible release
Corrosive
2. Konsekuensi Minor 2. Konsekuensi
• Accident Injuries Mayor • Terpapar kontak penyakit
Fatal mendadak, menahun, kanker dan
Assets Damage dampak terhadap masyarakat umum
(Prolonged Reaction)
• Mendadak, dramatis, bencana
(Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian
• Environment (bahan • Titik berat pd
3. Konsentrasi kepedulian pencemar) bahaya
• Process • Titik berat pd
• Exposure tersembunyi
• Equipment, facilities, kerusakan asset,
• Work hours • Sepertinya kurang
tools fatality
• Pendidikan urgent (laten)
• Working practices • Sepertinya urgen
• Karir jab. Sesuai • Prinsip pendekatan
• Guarding (bahaya mendadak)
pendidikan • Pengkajian
• Pengalaman • Prinsip pendekatan
kepaparan
• Karir lapangan + • Pengkajian resiko
• Utk
pelatihan • Utk memperkecil
memperkecil
resiko ts@utps-k3
Hazard kesehatan di tempat kerja semakin meningkat
seiring dengan perkembangan industri
Promosi dan edukasi bidang kesehatan kerja
belum meluas
Pemahaman tentang K3, khususnya kesehatan kerja
belum merata (pekerja, pengusaha)
Lembaga Layanan Kesehatan di luar perusahaan
yang berperan sebagai lembaga PJK3 bidang
kesehatan kerja masih terbatas jumlahnya
8
Fungsi pelayanan kesehatan kerja yang berada di
dalam perusahaan maupun di luar perusahaan
belum optimal
Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja yang
dilakukan banyak yang belum dikaitkan dengan
faktor risiko di tempat kerja, masih bersifat
umum (seperti general check up)
Minimnya data PAK
Baru sebagian kecil data pelaksanaan kesehatan
kerja yang dilaporkan.
Kurangnya (kuantitas dan kualitas) SDM
kesehatan kerja.
9
Strategi Kementerian KETENAGAKERJAAN Dalam
Kesehatan Kerja
10
PENGEMBANGAN PROGRAM K3
BIDANG KESEHATAN KERJA
Program – Program :
AIDS Award
Sudah dikeluarkan Pedoman Pemberian Penghargaan Kepdirjend
Wasnaker No. 44 Tahun 2012
Penghargaan Tingkat Nasional, Provinsi dan Kab./Kota.
11
PROGRAM GERMAS
Instruksi Presiden Nomor 01 Tahun 2017 tentang
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat mengamanatkan
untuk melaksanaka program GERAKAN
MASYARAKAT HIDUP SEHAT.
Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 267
tahun 2017 tentang Kelompok Kerja Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
Surat Nomor B.13/BinwasK3/1/2018 tentang Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
12
Prinsip dari “Gerakan masyarakat hidup sehat” adalah :
13
Kegiatan utama yang dilakukan dalam rangka “Gerakan masyarakat hidup
sehat” (Germas) adalah :
14
GERMAS yang disinergikan dengan program Keselamtan dan
Kesehatan Kerja di ditempat kerja
Mendorong dan memfasilitasi perusahaan untuk
melaksanakan pemeriksaan kesehatan/deteksi dini
penyakit pada pekerja
Mendorong dan memfasilitasi perusahaan untuk
menyediakan sarana ruang menyusui
Melaksanakan kegiatan olah raga di tempat kerja dan
menerapkan KTR (Kawasan Tanpa Rokok)
15
GP2SP
Perlindungan fungsi reproduksi pekerja perempuan
Peningkatan derajat kesehatan perempuan
Peningkatan fasilitas kesejahteraan untuk pekerja
perempuan
dll
ADALAH
ADALAH: :
SPESIALISASI
SPESIALISASIILMU
ILMUKESEHATAN/
KESEHATAN/KEDOKTERAN
KEDOKTERANDAN
DAN
PRAKTEKNYA
PRAKTEKNYA
BERTUJUAN
BERTUJUANAGAR
AGARTENAGA
TENAGAKERJA
KERJA MEMPEROLEH
MEMPEROLEH
DERAJAT
DERAJATKESEHATAN
KESEHATANYANG
YANG SETINGGI-TINGGINYA
SETINGGI-TINGGINYA BAIK
BAIK
FISIK,
FISIK,MENTAL
MENTAL MAUPUN
MAUPUNSOSIAL
SOSIAL
DILAKUKAN
DILAKUKANDENGAN
DENGANUSAHA-
USAHA-USAHA
USAHA PREVENTIF,
PREVENTIF,
PROMOTIF
PROMOTIF, ,KURATIF
KURATIFDAN
DANREHABILITATIF
REHABILITATIF
FAKTOR
FAKTORYANG
YANGMEMPENGARUHI
MEMPENGARUHI
KESEHATAN
KESEHATAN TENAGA
TENAGAKERJA
KERJA
KAPASITAS
KAPASITAS LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
KERJA
KERJA:: KERJA
KERJA
•Keterampilan
•Keterampilan •Fisik
•Fisik
•Kesegaran
•Kesegaran •Kimia
•Kimia
Jasmani
Jasmani •Biologi
•Gizi •Biologi
•Gizi •Fisiologi
•Kelamin •Fisiologi
•Kelamin BEBAN •Psikologi
•Usia BEBAN •Psikologi
•Usia KERJA
•Ukuran KERJA
•UkuranTubuhTubuh
•Motivasi • •Fisik
•Motivasi Fisik
•Mental
•Mental
•Sosial
•Sosial
OBJEK PENGAWASAN
KESEHATAN KERJA & LINGK. KERJA (1)
No. Jumlah Tenaga Kerja Promotif& Preventif Kuratif, Rehabilitatif Dan Rujukan
1 Tingkat Resiko Tinggi Pembinaan dan pengawasan kesehatan kerja Diberikan selama jam kerja
200 s/d 500 orang dan lingkungan kerja minimal
setiap 2 bulan sekali
TK < 200 orang pembinaan dan pengawasan Diberikan selama jam kerja
kesehatan kerja dan
lingkungan kerja minimal
setiap 3 bulan sekali
2 Tingkat Resiko Rendah pembinaan dan pengawasan diberikan selama jam kerja dan selama
kesehatan kerja dan lingkungan kerja minimal ada shift kerja dengan 500
TK 500-1000 orang setiap 2 bulan sekali orang tenaga kerja atau lebih
TK 200 - 500 orang pembinaan dan pengawasan kesehatan kerja diberikan minimal setiap 2 hari sekali
dan lingkungan kerja minimal
Setiap 3 bulan sekali
1) Mendapatkan Pengesahan
2) Dipimpin dan dijalankan oleh dokter
pemeriksa kesehatan tenaga kerja
3) Mempunyai sarana dan fasilitas
4) Menyampaikan laporan
Semua dokter dan paramedis yang memberikan pelayanan kesehatan kerja harus sudah
mengikuti pelatihan hiperkes (sertifikat hiperkes)
Fungsi Dan Peranan Pelayanan Kesehatan Kerja Agar Optimal
PARAMEDIS PERUSAHAAN :
tenaga paramedis yang ditunjuk atau ditugaskan untuk
melaksanakan atau membantu penyelenggaraan tugas-tugas
higiene perusahaan keselamatan dan kesehatan kerja di
perusahaan atas petunjuk dokter perusahaan.
SYARAT DOKTER PENANGGUNG JAWAB
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982
Disetujui oleh Disnaker
Mendapatkan Pengesahan Sebagai Dokter Pemeriksa Kesehatan
TK oleh Direktur (Dirjen Binwasnaker)
• Riwayat penyakit
• Riwayat pekerjaan
• Kecelakaan yang pernah
ANAMNESA diderita
• Umur
• Pendidikan
• Keadaan keluarga, dll
Anamnesa
Anamnesa Khusus
Khusus Penyakit
Penyakit
NAMA
UMUR
JENIS KELAMIN
UNIT KERJA
LAMA KERJA
Gambaran tentang : yang dikerjakan, faktor bahaya di
lingkungan kerja, keluhan yang diderita, kondisi kesehatan yang
dirasakan
Pemeriksaan
Pemeriksaan Klinis
Klinis
Ruang P3K
Kotak P3K dan Isi
Alat Evakuasi dan alat Transportasi
Fasilitas tambahan utk APD dan peralatan khusus
(shower , tampat cucimata) sesuai potensi bahaya.
KEWAJIBAN PENGURUS
Memasang pemberitahuan tentang nama dan lokasi
petugas P3K ditempat kerja yang mudah terlihat
Petugas P3K menggunakan tanda khusus yang
mudah dikenali. (Pasal 7)
Menyediakan ruang P3K bagi perusahaan yang
mempekerjakan pekerja 100 orang atau lebih atau
mempekerjakan kurang dari 100 orang dengan
potensi bahaya tinggi (Pasal 9)
SYARAT RUANG P3K
a. Lokasi :
Dekat dengan toilet/kamar mandi, Dekat jalan keluar Mudah dijangkau dari area kerja, Dekat
dengan tempat parkir kendaraan
b. Luas minimal cukup utk satu tempat tidur pasien dan terdapat ruang yang
memungkinakan penolong bergerak secara leluasa dan penempatan fasilitas P3K
c. Bersih, terang, ventilasi baik, pintu dan jalan cukup lebar utk memindahkan korban
d. Diberi tanda dengan papan nama yang jelas dan mudah dilihat
< 26 A 1 Kotak A
1 Kotak B atau
26 S/D 50 B/A 2 Kotak A
PENERAPAN MANAJEMEN K3
PEMANTAUAN TEKNOLOGI
PENGUJIAN PENGENDALIAN
KESEHATAN EVALUASI
PEMANTAUAN
BIOLOGIK ELIMINASI, SUBSTITUSI
PELATIHAN TEKNIS, ADM, APD
CARA DETEKSI
PENYAKIT AKIBAT KERJA
Monitoring Kesehatan Tenaga Kerja :
– Riwayat penyakit
– Riwayat pekerjaan
– Pemeriksaan klinik
– Pemeriksaan laboratoris
– Pemeriksaan Rontgen
– Hubungan antara bekerja dan tidak bekerja dengan
gejala penyakit.
Monitoring Lingkungan Kerja :
– Pemantauan personil (diukur dekat masuknya
kontaminan)
– Pemantauan lingkungan kerja
– Pemantauan biologic
BEBERAPA CONTOH PENYAKIT AKIBAT
KERJA
Penyakit Paru :
– Dapat berupa : Bronchitis kronis, karsinoma bronkus,
TBC, pneumonia.
– Disebabkan oleh bahan kimia, fisis, microbiologi.
Penyakit Hati :
– Dapat berupa : kanker lambung (tambang batubara dan
vulkanisir karet), Cirhosis hati(alkohol, karbon
tetraklorida, trichloroethylene, kloroform)
– Disebabkan oleh bahan kimia
BEBERAPA CONTOH PENYAKIT AKIBAT
KERJA
Penyakit Hematologi :
– Dapat berupa : anemia (Pb), lekemia
(benzena)
– disebabkan bahan kimia
BEBERAPA CONTOH PENYAKIT AKIBAT
KERJA
Penyakit Kardiovaskuler :
– Disebabkan bahan kimia
– Dapat berupa : jantung coroner (karbon disulfida,
viscon rayon, gliceril trinitrat, ethylene glicol dinitrat).
Gangguan telinga :
– Dapat berupa : Penurunan pendengaran (bising diatas NAB)
– Disebabkan faktor fisik
BEBERAPA CONTOH PENYAKIT AKIBAT
KERJA
Gangguan mata :
– Dapat berupa : rasa sakit (penataan
pencahayaan), conjungtivitis (sinar UV),
katarak (infra merah), gatal (bahan organik
hewan, debu padi), iritasi non alergi (chlor,
formaldehid).
– Disebabkan faktor fisik, biologi.
Stress :
– Dapat berupa : depresi (hubungan kerja kurang baik,
monoton, upah kurang, suasana kerja tidak nyaman)
– Disebabkan faktor mental psikologi
Infeksi :
– Dapat berupa : pneumonia (legionella pada AC),
leptospirosis (leptospira pada petani), brucellosis,
antrakosis (brucella, antrak pada peternak hewan).
– Disebabkan oleh faktor biologi
BEBERAPA CONTOH PENYAKIT AKIBAT
KERJA
Keracunan :
– Dapat berupa keracunan akut (CO, Hidrogen sulfida,
hidrogen sianida), kronis (timah hitam, merkuri, pestisida).
– Disebabkan oleh bahan kimia.
Kantin dan Ruang Makan