Anda di halaman 1dari 58

Training & Intruksi kerja aman

perancah
Oleh :

Yudi hadiyanto.Amd
Scaffolding inspector
Dasar
Undang Undang No : 1Tahun 1970
Tentang : Keselamatan Kerja

Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, No PER


01/MEN/1980
Tentang : Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada kontruksi
bangunan mensyaratkan penggunaan perancah yang sesuai dan
aman untuk semua pekerja kontruksi

Japan International Cooperation Agency ( JICA )


Tentang : Scafolding Safety Requirement

Regulasi : K3L Standar

2
BEBAN MAKSIMUM YANG DI IZINKAN UNTUK JENIS PERANCAH

1. Perancah Frame
- Beban orang ditambah beban peralatan yang dibawa maximum adalah 700
kg dengan ketinggian dari perancah 45 m
2. Perancah Pipa
- Beban orang ditambah beban peralatan yang dibawa maximum adalah 400
kg dengan ketinggian dari perancah 31 m , tetapi untuk ketinggian diatas 31
m agar dapat menjamin kestabilan dari kontruksi perancah maka bagian
paling bawah dipasang pipa ganda degan jarak 20 m dari bagian atas
perancah
3. Perancah Kayu bulat dan bambu
- Beban orang ditambah beban peralatan yang dibawa maximum adalah 200
kg dengan ketinggian perancah 7,20 m
4. Perancah dengan lantai kerja menggunakan plat ( ledge plate single standart
- Beban orang ditambah beban peralatan yang dibawa maximum adalah 150
kg dengan ketinggian perancah 9 m

3
5. Perancah siku dengan penunjang ( Braket Scaffolding )
- Beban orang ditambah beban peralatan yang dibawa maximum adalah 200
kg dengan ketinggian 15 m
6. Perancah Beroda ( Movable Scaffolding )
- Beban orang ditambah beban peralatan yang dibawa maximum adalah 250
kg dengan ketinggian perancah 7 m
7. Perancah gantung
- Beban orang ditambah beban peralatan yang dibawa maximum adalah 200
kg degan ketinggian disesuaikan dengan kondisi pekerjaan
8. Perancah Kuda - kuda
- Beban orang ditambah beban peralatan yang dibawa maximum adalah 300
kg dengan ketinggian 2 m
9. Perancah tupang sudut ( cantilever Scaffolding )
- Beban orang ditambah beban peralatan yang dibawa maximum adalah 400
kg dengan ketinggian disesuaikan oleh kondisi pekerjaan
10. Perancah persegi ( Shelf Scaffolding )
- Beban orang ditambah beban peralatan yang dibawa maximum 500 kg
dengan ketinggian 9 m
6. Perancah Mekanik
- Beban orang ditambah beban peralatan yang dibawa maximum 600 kg
dengan ketinggian disesuaikan kondisi pekerjaan ( untuk jenis perancah
gondola ) dimana dipengaruhi kekuatan dari tali baja yang digunakan, bobo
imbang dari penyangga kontruksi perancah
ISTILAH DALAM SCAFFOLDING (Perancah)
1. Acces platform/Cat walk : Lantai kerja yang digunakan sebagai jalur masuk
personil dan material ke atau dari lantai kerja.
2. Adjustable base plate : Pondasi pada landasan yang dilengkapi dengan
penyetel .
3. Frame scaffolding : Rangka scaffolding yang dibuat secara fabrikasi termasuk
rangka penyilang dan perlengkapannya.
4. Midlerail : Rel bagian tengah scaffolding agar pekerja tidak jatuh waktu bekerja
sambil duduk.
5. Guard rail/ Hand Rail : Rel pengaman pekerja dan juga sebagai tempat
mencantolkan safety belt, agar pekerja lebih aman.
6. Joint pin : Pasak penyambung dua buah pipa yang terpasang pada ujung pipa.
7. Moveble scaffolding : Scaffolding yang berdiri sendiri dan dapat berpindah dan
dilengkapi roda pada bagian bawah tiang.
8. Warning sign: Rambu Keselamatan yang di pasang
9. Responsible Tagging : Label yang mencantumkan orang bertanggung jawab
terhadap Scaffolding.
10. Swivel Clamp : Penyambung /clamp gerak untuk pengikat pipa / Frame
11. Fix Clamp : Penyambung /clamp kaku untuk mengikat pipa / Frame

6
ISTILAH DALAM SCAFFOLDING ( Perancah)
12. Sole plate : Lapisan yang digunakan untuk mendistribusikan berat beban melalui
plat landasan tanah atau struktur lain.
13. Standart/main Frame : Rangka tegak berfungsi sebagai penguat struktur.
14. Cross brace : rangka menyilang tegak yang dipasang berbentuk sudut pada
bangunan atau struktur tetap.
15. Bay : Luas bidang mendatar dibatasi oleh 4 buah standar yang saling berdekatan.
16. Toe Board : Dinding pengaman kaki dan menjaga mateial dilantai kerja tidak jatuh
17. Stairs Ladder : Tangga Diagonal yang mempunyai lantai ( Walk step plate ) yang
terpasang dalam Kontruksi Scaffolding.
18. Additional vertical pipe : Pipa penguat sambung frame
19. Additional Horizontal pipe : Pipa penguat frame yang dipasang di bagian bawah
dekat roda atau adjustable jack base
20. Diagonal support pipe : Pipa penunjang scaffolding untuk menjaga scaffolding tidak
roboh
21. Arm lock : Plate pengunci Sambungan antara frame
22. Custer : Roda scaffolding
23. Scaffold Inspector : Orang yang mempunyai kewenangan memeriksa Scaffolding.

7
SCAFFOLDING INSPECTION CHECK LIST

TanggalInspeksi : No. IjinKerja :

Lokasi : No. Scaff Tag :

Pekerjaan / Project :
1. 1.
Nama Inspector
NamaScaffolder 2.
Scaffolding
3.
T T
i i
ApakahScaffolderme Y Apakah Inspector Y
d d
mpunyaisertifikat a mempunyaisertifikat a
a a
k k
1.
No. Sertifikat 2. No. Sertifikat
3.

O N
ITEM
K O
Tiang / frame / standart
Rangkapanjang / ledger
Rangkapendek / transom
Kopling / coupling
Papan / board
Penguat / bracing
Handrail / pegangan
Tangga / ladder
Papanpelindung / toe board
Penyambung / joint pin
Pengunci / clamp
Penyeimbang / jack screw
Pondasi / base
Tandaperancah / scaff tag Warna tanda / Scaff tag colour ( pilih / pick )
1. Merah / red 2. Hijau / green
Rencanainspeksiulang / Re-inspection Tanggal / date :

Apakah scaffolding siapdigunakan / Are Rek:omendasi / Recommendation :


scaffods fit to be used
GUARD RAIL
Papan landasan dan jack base :

1. Sebelum sacffolding dibangun lebih jauh, pastikan kondisi lantai,


tanah atau landasan scaffolding harus rata, bila perlu lakukan
pemadatan
2. Setelah lantai atau tanah rata, pasang papan lapisan dengan
memanjang,
3. Lanjutkan dengan pemasangan jack base, jarak dari ujung papan
mimimal 60 cm, supaya tidak terjadi pergerseran pasang jack base
dengan pengunci( al. paku seasuai jarak)

10
Pemasangan Frame
1. Pemasangan frame dapat pasang setelah lantai landas betul-betul rata,
2.kemudian di terusakan dengan pemasangan cross brace dst

Lantai/landasan

11
Toe board :

Lantai kerja scaffolding harus di lengkapi toe board untuk pengaman kaki
atau supaya material tidak jatuh , ketinggian toe board minimal 10 cm,
menggunakan papan minimal tebal 2 cm

Toe board scaffolding

12
Ankchore :

scaffolding luar bangunan harus dilengkapi


1. Angkur penguat minimal harus dipasang ke bangunan setiap 8 m
mendatar dan setiap 9 m ke atas,
2. menggunakan sambungan khusus dan di pasang dekat dengan
tiang vertical dan horizontal.

Angkur/ penguat

13
Pengaman Kaki( toe board ) :

1. Pengaman kaki menggunakan papan scaffolding yang baik dengan


ketebalan minimal 2,5 cm dan tinggi minimal 10 cm
2. Dan di pasang disekeliling perancah

Toe board scaffolding

14
Tangga vertical :

Penggunaan tangga pada scaffolding, tangga vertical atau diagonal ujung


tangga harus dilebihkan minimal 60 cm, dan dilandasan bagian bawa tiang
tangga harus diberi lapisan yang supaya tidak dapat bergeser atau licin, untuk
tangga diagonal sudut kemiringan 75 %.

60cm

15
Pipa penguat horizontal :

Pemsangan pipa penguat horinzontal untuk scaffolding luar bangunan dipasang pada frame
pertama setelah jack base dengan jarak paling tinggi tidak melebihi pin pengunci crossbrace,
penggunaan jack base paling ting tinggi 50-60% dari panjang jack base

Jack base

16
Pemasangan pipa :
pemasangan pipa scaffolding baik posisi vertical atau horizontal harus benar benar centre sehingga
daya tahan beban yang ada dapat merata , dan setiap pemasangan pipa ujung pipa harus dilebihkan
minimal 10-15cm untuk mencegah jika terjadi pergeseran tidak langsung lepas

Pipa penguat dan


Pipa dilebihkan 10-15 cm

17
Pemasangan Clamp:
Macam- macam Jenis clamp dalam scaffolding, namun umumnya clamp scaffoding yang
di gunakan yaitu clamp mati (Fix clamp) dan clamp hidup (swivel clamp), dalam
pemasangan posisi clam harus benar yaitu baut pengunci clamp posisinya harus diatas,
bila terjadi kegagalan dalam pengikatan pipa scaffolding tidak langsung jatuh,

Posisi baut pengunci

18
Material Scaffolding

NO Material Ukuran Berat


1 Main Frame / Perancah 1,700 x 1,219 16,5 kg
2 End Frame 914 x 1,219 11 kg
3 Cross Brase 1,219 x 1,829 4,2 kg
4 Cross Brase 610 x 1,829 3,7 kg
5 Catwalk 500 x 1,829 16 kg
6 Horizontal 1,050 x 1,829 13 kg
7 Diagonal Stair 1,725 x 1,829 26 kg
8 Joint Pin 36 x 225 +/- 0,6 kg
9 Clamp 42,7 x 48,6 0,7 kg
10 Adjustable Base 405 x 354 4,2 kg
11 Tire Custer 6’’-150 4,2 kg
12 Guardril BR 6 - BR 18 0,6 - 1,8 kg
13 Pipa 40A 3,5 mm x 1,5’’ 3,89 - 4. 07 kg/m
14

19
Working at Height... ??

Aktifitas atau tugas dimana terdapat


resiko jatuh yang signifikan lebih dari
1.8 meter, atau jatuh yang dapat
menyebabkan luka serius, contohnya
seperti terdapat bahaya di bawah
sehingga dapat mengakibatkan luka
serius.

 2m < 2m but
hazard below

BAHAYA
Prosedur Dasar

1 Kerja di ketinggian harus dilakukan hanya oleh


orang yang mempunyai keterampilan dan
karyawan / kontraktor yang telah terlatih

2 Orang yang bertanggung jawab untuk bekerja di


ketinggian harus :
• Memeriksa kondisi kerja instalasi sebelum
mulai dan selama pekerjaan berlangsung;
• Mencermati titik-titik rawan;
• Mengevaluasi resiko-resikonya;
• Memperjelas dan menjalankan metode yang
lebih aman jika diperlukan.
Prosedur Dasar

3
Semua pekerja yang berada di ketinggian
harus mendapat ijin untuk mengerjakan
tugasnya.

Contohnya seperti : Daftar Bekerja di


Ketinggian dan Ijin Bekerja

Memberi batasan dan tanda area yang jelas jika


4 bekerja di ketinggian.
Prosedur Dasar

5
Jika ada pekerja di area bawah, mereka harus
memakai helm safety (helm pengaman).

6 Menganalisa daya kekuatan/berat struktur


banguna dan peralatan yang akan digunakan
(berat peralatan, material dll).
Prosedur Dasar

Kondisi cuaca dan iklim harus


7 diperhitungkan.

8 Setiap jalur masuk ke arah ketinggian


harus menggunakan suatu sistem yang
aman untuk mencegah terjadinya
kecelakaan.
Prosedur Dasar

9
Karyawan/Pekerja harus meminta
saran/bantuan medis untuk memastikan
apakah mereka dalam kondisi sehat untuk
mengerjakan pekerjaan tsb.

10 Safety lines dan safety harnesses (tali peralatan pengaman tubuh)


harus dipasang untuk pengamanan awal pada safe anchorages.
Mengapa harus
memakai safety
harness?
Peralatan
PERALATAN YANG DIGUNAKAN KETIKA BEKERJA DI
KETINGGIAN :

 Helm Safety (Safety helmet)


 Sabuk Pengaman (Body harness)
 Penahan Jatuh (Fall-arrester)
 Jaring Pengaman (Nets)
 Tali Pengait Tubuh & Peredaman (Lanyard & Energy Absorber)
 Cincin Kait (Carabiner/ Connector)
 Tali (Rope)
 Alat Penjepit Tali (Rope Clamp)
 Alat Turun Melalui Tali (Descender)
Peralatan
1. Helm Safety (Safety Helmet)

Adalah alat yang berfungsi untuk


melindungi kepala dari benturan
atau benda jatuh

Beberapa situasi yang harus dipertimbangkan dalam


penggunaan helm:

a. Resiko jatuhnya material dari suatu platform


scaffold
b. Selama pemasangan dan pembongkaran
scaffolds
c. Selama penggalian
Peralatan
2. Sabuk Pengaman (Body Harness)
Adalah sabuk pengaman yang digunakan pada
tubuh, berfungsi untuk meredam dan membagi
tekanan ketika tergantung maupun jatuh.

Ada 2 jenis sabuk pengaman yang digunakan


dalam bekerja di ketinggian yaitu:
Seat Harness Full Body Harness

Kita harus waspada terhadap hal-hal berikut :


• Sabuk pengaman tidak mencegah jatuh, alat ini hanya meminimalkan resiko terjadinya luka.
• Orang yang terjatuh mungkin dapat terluka akibat tergantung oleh tali dari sabuk pengaman
ini yang menggantung telalu kuat akibat berat tubuhnya sendiri.
• Pengguna APD ini perlu untuk memasang tali temali pada posisi yang aman.
• Tali temali sabuk pengaman harus terpasang di atas pemakai, jika memungkinkan.
• Peralatan untuk memperbaiki sabuk pengaman ini harus diperiksa oleh orang yang
tepat/ahli di bidangnya.
• Pastikan pemakai mengetahui bagaimana untuk memeriksa, memasang dan menyesuaikan
sabuk pengaman sebelum penggunaan, sebaik mengetahui bagaimana menghubungkan
dirinya sendiri terhadap struktur penggunaan life lines.
31
Peralatan
3. Tali Pengaman (Fall Arrester)

Adalah alat yang berfungsi untuk


menahan tubuh saat terjatuh
pada saat bekerja.

Sistem penahan jatuh terdiri dari


2 jenis yaitu:
Mobile Fall Arrester Mechanical Fall Arrester
Peralatan
4. Jaring Pengaman (Nets)

Jika tidak mungkin untuk


menjalankan metode normal
untuk mencegah jatuh atau jika
metode tersebut tidak cukup
untuk memastikan keamanan
menyeluruh, maka jaring
pengaman harus dipasang.

34
Peralatan
4. Jaring Pengaman (Nets)

AKSES
Untuk memberikan fasilitas penyelamatan orang yang jatuh ke
dalam jaring pengaman, maka jaring tsb harus dalam posisi yang
dapat memudahkan penyelamat masuk ke atasnya. Akses tsb dapat
diperoleh dengan memasang jaring berdekatan dengan platform
kerja, lantai atau area lainnya yang dekat.

PENCEGAHAN KEBAKARAN
Penting bagi area di bawah jaring atau lapisannya untuk tetap bebas
dari bahan-bahan mudah terbakar.

INSPEKSI DAN LAPORAN


Jaring harus rutin diperiksa dan hasil test dicatat serta disimpan,
pemeriksaan dan perbaikan harus sesuai dengan standar nasional
yang relevan dimana material yang digunakan tsb diproduksi.
Peralatan
5. Tali Pengait Tubuh & Peredaman (Lanyard &
Dengan Pengaturan
Energy Absorber)

Adalah tali pengait yang menjadi


penghubung antara pekerja
dengan struktur.

Ada 3 jenis tali pengait tubuh


yaitu: Dengan Peredam Tanpa Peredam
-Dengan peredam
-Tanpa peredam
-Dengan Pengaturan Peredam
Dwilya Amadea-Aug-2012 37
Metode Kerja

Memilih metode kerja


Terdapat banyak cara dalam melakukan pekerjaan. Metode kerja yang sesuai
dipilih untuk memastikan bahwa kerja aman. Pemilihan metode kerja
harus mempertimbangkan :
 Sifat pekerjaan tersebut
 Lokasinya
 Kesulitan pekerjaan tersebut
 Lamanya waktu pengerjaan
 Banyaknya pekerja yang terlibat
 Penggunaan alat bantu sementara
 Jaminan keamanan
Pemilihan metode kerja termasuk di dalamnya adalah pemilihan
peralatan akses, pemilihan APD dan penggunaan alat keselamatan
Peralatan Akses
Memilih peralatan akses

Pemilihan peralatan akses berdasarkan kepada hasil dari risk assessment


Program Pencegahan
Terjatuh
Faktor-faktor yang harus diperhitungkan termasuk :

• Tangga harus digunakan sebagai alat akses ke atas platform kerja.


• Alat ini hanya boleh digunakan untuk kerja ringan dan dalam jangka waktu
pendek.
• Panjang tangga. Tangga yang sangat panjang akan susah/berat untuk
ditangani.
• Keperluan untuk mengangkat material, alat-alat dan komponen-komponen
kecil. Ingat ke-2 tangan harus digunakan untuk memanjat tangga.
• Semakin panjang tangga digunakan, semakin banyak masalah yang dapat
terjadi.

• Tangga tidak boleh retak atau bengkok. Cat dapat menutupi


kerusakan-kerusakan dan dapat membuatnya licin.
• Pastikan semua tangga cukup panjang dan dalam posisi yang
benar untuk digunakan dengan aman.
• Sangat disarankan, sebelum digunakan pastikan bagian atas
dan bawah tangga terpasang dengan kuat pada titik kait yang
permanen.
• Jangan pernah gunakan tangga alumunium jika ada bahaya
listrik di atas
Program Pencegahan
Terjatuh

• Tangga harus terpasang kurang lebih


1m di atas pijakan akhir pada Pegangan Tangga

platform, dasarnya harus mempunyai


jarak (d=H/4) dari dasar penopang,
yaitu panjang tangga dikurangi 1m.

Anak Tangga

• Tangga harus terpancang kuat pada


bagian bawah dan atasnya.
Program Pencegahan
Terjatuh
TANGGA LIPAT

• Tangga lipat juga perlu penggunaan


yang hati-hati. Tangga jenis ini tidak
dibuat untuk mengangkat
muatan/benda-benda di kedua sisinya
serta mudah sekali goyah.
• Melakukan pekerjaan dari anak tangga
bagian atas tidak diperbolahkan.
Metal bar
• Tangga jenis ini hanya digunakan untuk or stay

menjangkau tempat-tempat rendah dan


dalam waktu yang singkat.
• Jika tangga ini dibuka maka harus
ditahan oleh sutas tali besi atau jeruji.
Program Pencegahan
Terjatuh

TANGGA LIPAT

• Dalam satu waktu hanya boleh satu


orang yang menggunakan tannga
jenis ini.
• Pastikan tangga lipat terpasang
dengan kokoh pada permukaan lantai
yang rata sebelum digunakan.
• Jangan pernah menggunakan tangga
lipat pada posisi terlipat.
• Jika tangga ini digunakan pada jalur
umum, pastikan pintunya terkunci
dan area tsb diberikan tanda.
Program Pencegahan
Terjatuh

PEMERIKSAAN TANGGA LIPAT

Hinges
Tangga lipat harus diperiksa rutin sebelum
digunakan.
Anak tangga

Pemeriksaan harus meliputi :

• Engsel yang hilang atau rusak.


• Anak tangga yang patah atau
hilang.
• Tali besi penahan yang aus atau
tidak rata.
Scaffolding
Scafolding Tetap & Mobile Elevated working platform
Scaffolding

Periksa apakah semua scaffolds:

 Terencana, terpasang, dirubah dan


dibongkar oleh orang yang berkompeten
serta apakah pekerjaan tsb diawasi.
 Mampu menopang muatan yang akan
diangkut.
 Memiliki papan/boards yang cukup lebar
untuk menopang beban serta terpasang
dengan benar.
 Mempunyai tangga yang aman atau alat
lainnya untuk akses ke atas platform.
 Layak untuk digunakan dalam pekerjaan
yang dimaksud.
Scaffolding
 Pastikan menara berdiri kokoh pada tanah rata dengan roda atau
kaki-kakinya terpancang kuat.

 Jangan gunakan batu bata atau batu corblok untuk


mengganjal/menopang bagian menara manapun.

 Scaffolds harus diperiksa dalam jeda maksimum 7 hari


kerja, selalu sebelum penggunaan dan setelah adanya
gangguan cuaca atau perpindahan.

 Ketika membongkar suatu menara, jangan melempar


tali, jika perlu.
Pengamanan Kondisi
Terjatuh
Pekerja harus disediakan pengaman jatuh saat bekerja scaffolding > 3,2 m

Cara pengamanan :
1.Guiderails (pegangan) :  Sepanjang tempat bekerja kary
Top Rail
Ketinggian 1-1,5 m, mampu menahan 90,7 kg

Mid Rail
mampu menahan 68 Kg

Toe Board
Tinggi 9 cm mampu menahan 22,67 kg
2. Safety Harness :  Harus dikaitkan pada struktur selain scaffolding

Kondisi Scaffolding yang


salah
Pengamanan Kondisi
Terjatuh
Pengamanan Pada Sisi

 Jika seseorang harus mendekati sisi


atap yang terbuka maka guard rail dan
toe board harus disediakan.
 Spanduk atau kain panjang tidak boleh
digunakan sebagai pelindung sisi
karena benda-benda tsb tidak akan
mampu mencegah seseorang jika jatuh
melampaui sisi atap.
Pengamanan Kondisi
Terjatuh
Scaffolding dengan roda

 Untuk memindahkan menara, ikuti


langkah-langkah berikut :

- Pastikan orang/pekerja dan material


telah pula dipindahkan (dikosongkan)

- Buka kunci castors. X Salah

- Pastikan permukaan tanahnya yang


rata kuat dan tanpa halangan, ganjalan,
cruk, kabel listrik, kabel telepon dll.

- Pindahkan menara dengan usaha


 Benar
manual hanya jika kondisi tanah rata.

- Kunci kembali castors menara dan


kembalikan penyeimbangnya pada alat
tsb. X Salah
Pengamanan Kondisi
Terjatuh

Mobile Platform

• Siapapun yang mengoperasikan alat tsb. Haruslah orang yang


terlatih dan berkompeten di bidangnya.
• Helm Safety dan sabuk pengaman
tubuh digunakan oleh personel yang
menggunakan platform.

• Platform kerja harus dilengkapi dengan


pagar (handraills) dan toeboards atau
pembatas lainnya.

• Alat ini dipasang di atas tanah yang


kokoh dan rata dan tanah tsb.
disiapkan sebelum penggunaannya.
Pengamanan Kondisi
Terjatuh
Mobile Platform

JANGAN PERNAH:
• Mengoperasikan platform kerja di ketinggian yang bisa digerakkan
(mobile elevating work platforms) di dekat kabel listrik atau mesin-mesin
yang berbahaya.
• Memindahkan peralatan jika platform masih beada pada posisi
terangkat.
• Membiarkan siku atau bagian lain berada dalam jalur lalu-lintas
kendaraan ini, ketika bekerja di sekitarnya.
Definisi

Atap rapuh atau bagian-bagiannya adalah atap yang tidak dapat


menopang berat satu orang ditambah berat benda lainnya yang
dapat terlihat untuk dibawa. Apakah itu karena desain atau sebagai
hasil konstruksi yang buruk atau sebagai hasil dari kondisi yang
semakin memburuk maka kekuatan penopangnya pun tidak dapat
diandalkan.
Jenis Penutup Atap Rapuh
Jenis-jenis utama penutup atap rapuh adalah :

 Lembaran asbes - rata atau bergelombang.


 Lembaran semen fiber non-asbes - rata atau bergelombang.
 Lembar Acrylic - bergambar.
 Lembar PVC - polos atau berkawat, rata atau bergambar.
 Lembar PVC - mempunyai lengkungan per bagian.
 Alas yang terbuat dari asbes semen dengan fiber glass yang
bertekanan.
 Chipboard (particle board)
 Lembar semen berlapis kayu (Wood wool), biasanya setebal
400 mm.
 Lembar plastik bergambar dengan fiber glass bertekanan.

Papan fiber yang diisi dan ditekan dengan batu bata.


Pengamanan Atap Rapuh

Waspadai jalur bukaan-tidak terlindung


Pengamanan pada area bukaan/openings dan
area rapuh

 Area bukaan atau area rapuh atap


harus diberikan pengaman dengan
guard rail atau penutup sementara
yang terbuat dari boarding kayu jika
areanya kecil.

 Jika memungkinkan, pengamanan


permanen harus terpasang dalam
posisi tegak, juga tersedia guard rails
atau jeruji baja horisontal.
Tanda peringatan harus dipasang untuk mengidentifikasikan adanya
lubang yang terbuka atau area rapuh
Ketinggian

YOU ARE NOT A SPIDERMAN

Anda mungkin juga menyukai