Anda di halaman 1dari 103

Construction Safety

Dosen Pengampu Mata Kuliah


Ir. Erwin Ananta, Cert.IV, MM
What Is A Scaffold?

Platform kerja sementara untuk bekerja di


ketinggian yang digunakan untuk mendukung
alat, pekerja dan material selama pekerjaan
berlangsung.

Tiga tipe scaffolding / perancah:



Supported scaffolds :
Platform yang didukung oleh batang pipa
kaku yang berfungsi sebagai perata
beban, seperti: standard, ledger,transom
dsb.

Suspended scaffolds :
Platform kerja yang didukung oleh tali/sling.

Aerial Lifts :
Platform kerja yang didukung oleh suatu
alat tertentu.
Beberapa jenis scaffolds
berdasarkan jenis perangkat yang
digunakan:


Frame scaffolds (Scaffold rangka)

• Praktis dan serbaguna.


• Ekonomis.
• Memiliki kekuatan yang
memadai.
• Mudah digunakan.

Tube and coupler scaffolds
(Scaffold batang-batang
pipa)

• Diperlukan tenaga terampil


khusus scaffolding untuk
mendirikan dan membongkar
scaffolding

• Kuat

• Dapat dirakit dalam berbagai bentuk


dan arah sesuai tujuan.

• Sulit dirikan terutama bagi pekerja


yang tidak terampil dalam
penggunaan scaffolding tube and
coupler.
 Mobile scaffolds (Scaffold bergerak)

• Mudah dipindahkan.

• Cocok digunakan untuk


pekerjaan yang berpindah-
pindah.

• Memiliki keterbatasan
kekuatan dan ketinggian.

• Hanya dapat digunakan pada


permukaan yang rata dan
datar.

Mast-climbing scaffolds

• Cepat dirakit.

• Dapat digunakan dalam


konfigurasi tunggal atau
jamak.

• Tidak cocok bila struktur


mengalami perubahan
ketinggian.
 Scaffold kayu/bambu

• Terbuat dari bahan kayu atau


bambu.

• Sulit digunakan ulang.

• Tidak kuat dan mudah patah.

• Ketinggalan zaman.
BAHAYA

Bahaya yang berhubungan


dengan pekerjaan
mendirikan/membongkar
scaffolding :

Falls from elevation – Jatuh
Tergelincir, platform kerja tidak memadai
dan tidak menggunakan alat
pelindung jatuh.

Struck by - Tertimpa
Tertimpa benda
jatuh.

Electrocution – Tersengat
Listrik Aliran listrik

Scaffold collapse –
Runtuh Scaffolding tidak
stabil

Bad planking – Platform tidak
stabil Platform kerja tidak
memadai
BAHAYA JATUH

Bahaya terjatuh disebabkan :


Ketika menaiki / menurun
tangga/scaffolding.


Bekerja pada platform scaffolding yang
tidak dilengkapi pelindung jatuh.


Apabila papan injak scaffolding tidak
berfungsi.
Pelindung Jatuh Dari Ketinggian

Jika seseorang bekerja di atas ketinggian


lebih dari atau sama dengan 1,8 meter
harus menggunakan:

Hand rail dan / atau


Personal Fall Arrest Systems (Alat
Pelindung Jatuh)
Topik 1: Scaffold

Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja adalah
prioritas utama. Bila
scaffolding didirikan dengan
buruk, maka akan sangat
berbahaya.
Bahaya bisa disebabkan oleh:

Posisi dan stabilitas scaffolding.

Gangguan lalu lintas.

Stabilitas penopang dan
landasan scaffolding.

Penggunaan komponen yang
berbeda pabrik dan
spesifikasi.

Berat beban yang membebani.

Pelaksanaan mendirikan dan
membongkar scaffolding.
Sistem Peralatan Pelindung Jatuh
Personal Fall Arrest Systems (PFAS)

Pekerja scaffold harus terlatih dalam menggunakan Sistem Peralatan


Pelindung Jatuh: penjangkaran (anchorage), lifeline dan body harness.
Pemakaian Alat Pelindung Jatuh

• Digunakan Fall Arrest System pada


suspension scaffold (Scaffold Gantung);

• Digunakan Fall arest System bila


perlengkapan pada scaffold tidak
memadai;

• Pekerja yang mendirikan / membongkar


scaffold harus menggunakan Fall Arest
System
Pencegah/Pelindung Benda Jatuh

• Hard hat / Helmet

• Lingkungan kerja diberi barikade untuk


mencegah orang memasuki area
scaffolding.

• Digunakan panel atau jala pengaman


apabila meletakkan material melebihi
ketinggian toeboard/kickboard.

• Dipasang jala pengaman (safety net)


dibawah scaffold untuk mencegah benda
jatuh.
Overhead Power Lines

Kemungkinan tersengat
aliran listrik adalah
pertimbangan yang harus
diperhatikan bila bekerja
dekat jaringan tenaga listrik.

Jarak aman bekerja dekat


jaringan tenaga listrik
adalah:

• Horisontal 4,5 meter.


• Vertikal 6 meter.
Stabilitas Pendukung Scaffolding

Pendukung / suport yang baik Pendukung yang tidak


memadai
FALL RESTRAINT ( TALI PENGAIT)

Tergantung tetapi tidak dapat


menyentuh daerah jatuh (pada tempat
kerja yang tidak
ada Handrail )

Total restraint-fall
not possible Restraint-fall
FALL RESTRAINT / FALL PROTECTION

Fall Arrest / Protection

Tergantung di daerah kerja, Body


Harness akan mencegah pemakai
jatuh ke daerah kerja.
Pemeriksaan Body Harness, Lanyard, Shock
Absorber, semua Belts, Buckles, ―D‖ Rings, Hooks

• Peralatan yang sedang rusak jangan


digunakan (Out of service / do not use)
• Langsung melaporkan ke atasan
• Kembalikan peralatan yang rusak
gudang penyimpanan dan diberi tagging.
PROPER USE OF HARNESS (Penggunaan Harness yang Baik)

Shoulder
strap

Buckles Attachme
nt
hardware
Optional side
attachment point

Waist
Waist strap strap

Leg strap
Leg strap
Hindari ayunan lateral—Efek pendulum

Jika ada keseimbangan lateral antara line dari anchorage point ke


arah potensi jatuh, maka pada saat jatuh operator bisa mengalami
ayunan lateral yang bahaya yang disebut sebagai efek pendulum
(pendulum
effect)
Cara untuk mengurangi effect pendulum :

• Anchorage rangkap: Menggunakan dua


lanyard dan dua anchorage point sehingga
akan membatasi ayunan akibat jatuh

• Diversion anchorage: Lanyard atau


anchorage line dialihkan atau dibelokkan
ke anchorage point kedua atau konektor
ditambatkan ke anchorage point kedua

• Edge stop: Stopper ditempatkan


disepanjang tepi atap, platform atau
stage
PENENTUAN JARAK JATUH YANG DIPERSYARATKAN

Panjang Lanyard
Jarak awal

Pemanjangan
Pemanjangan Energy
++
Perlengkapan Type
absorber -1.75 m 2/3
++
=1.4 m
Ketinggian orang (sampai
di pengaitnya) = 1.8 m
Ketinggian orang (di
pengaitnya) = 1.8 m

Jarak sisa = 1.0 m min.


Jarak sisa = 1.0 m
min.

(a) anchor point satu titik-lanyard dengan (b) Perlengkapan penahan jatuhType 2/3

energy absorber (contoh : inertia reel)


UKURAN PIPA.

Ukuran nominal pipa scaffolding dan penguat sesuai standard AS


1576.3.
adalah:

A. Pipa Besi Scaffolding


Diameter luar pipa = 48,3 mm
Minimum ketebalan = 4 mm

B. Pipa Alumunium Scaffolding


Diameter luar pipa = 48,4
mm Minimum tebal = 4,47
mm
Pemeriksaan Pipa

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat


pemeriksaan pipa scaffolding, diantaranya:

• Kelurusan pipa, pipa yang bengkok sangat mempengaruhi kedataran


(levelling) scaffolding yang didirikan dan menyulitkan pemasangan.

• Pipa harus bebas dari keretakan, robek (splits), penyok dan karat.

• Potongan ujung pipa harus halus, rata dan tidak bergerigi atau kasar.

• Periksa benda-benda asing yang berada didalam pipa (potongan besi


beton, hewan serangga berbisa, potongan kayu dan lain sebagainya) agar
tidak menimbulkan potensi bahaya pada pekerja dan orang lain.
Gambaran beberapa bentuk kerusakan pipa scaffolding,
sebagai berikut :
Penyimpanan Pipa dan Papan Scaffolding :
SCAFFOLDING TUBE & COUPLER
Water Pas/Level

Face Brace Standard


End Brace

Transom

Ledger

Base Plate
SCAFFOLDING TUBE & COUPLER
SCAFFOLDING TUBE & COUPLER
Perlengkapan pengikat scaffolding pipa dan klem

Ratchet Wrench

Ratchet Wrench
SCAFFOLDING TUBE & COUPLER

Standard :

Dipasang diatas base plate

Vertikal

Jarak sesuai Tabel Klasifikasi

Disambung dengan End-to-
End coupler

Tidak ada sambungan pada:
• Lift yang sama membujur/melintang

• Lebih dari satu pada standard yang sama

• Berjarak 300mm dari ledger.


SCAFFOLDING TUBE &
COUPLER Ledger :

Disambungkan memanjang pada setiap
standard dengan right-angle coupler.

Posisi horisontal sepanjang scaffolding.

Jarak vertikal antara setiap ledger tidak boleh dari 2 meter.

Penyambungan dengan sleeve coupler.

Tidak ada sambungan pada :
• Bay yang sama pada setiap ledger

• Lebih dari satu pada ledger yang sama

• Berjarak 300mm dari standard.


SCAFFOLDING TUBE &
COUPLER Transom :
Digunakan untuk mengikat batang vertikal (standard) pada arah
melintang.

Pipa tidak boleh ada sambungan.

Posisi horisontal.

Diikatkan pada batang vertikal dengan right-angle coupler

Dipasang sedekat mungkin dengan titik sambungan ledger
dan standard.
SCAFFOLDING TUBE & COUPLER

Longitudinal Bracing (Face Brace):



Dipasang pada bagian luar standard arah memanjang.

Dipasang dari arah dasar scaffold sampai ketinggian scaffold.

Dipasang melintang bidang memanjang bay.

Bila dipasang pada standard dipakai swivel coupler (Klem hidup),
dan bila dipasang pada transom dipakai right-angle coupler ( Klem
mati )
Longitudinal Bracing (Face Brace):
Longitudinal Bracing (Face Brace):
Longitudinal Bracing (Face Brace):
SCAFFOLDING TUBE & COUPLER

Transverse Bracing (End to End Brace):


Dipasang pada bagian ujung ke ujung
scaffold arah melintang

Dipasang dari arah dasar scaffold
sampai ketinggian scaffold.

Pada posisi melintang setiap bay, secara diagonal.

Bila dipasang pada standard dipakai swivel coupler
dan biladipasang pada ledger dipakai right-angle
coupler. ( Klem mati )
SCAFFOLDING TUBE & COUPLER

Pelindung Tepian:
Scaffolding dengan ketinggian minimum 1,8 meter harus dipasang
pelindung bahaya jatuh untuk melindungi pekerja, alat dan peralatan, serta
material terhindar dari bahaya jatuh, pelindung tepian dapat berupa :

Guard Rail (Hand Rail)

Guardrail harus dipasang dengan kuat secara paralel pada platform.


Dipasang pada bagian dalam standard pada ketinggian di atas platform
dengan ukuran tidak kurang dari 900mm dan tidak melebihi 1100mm.

Toe board / Kick board

• Toeboard diletakkan di atas platform kerja dengan tinggi papan tidak


kurang dari 150 mm
• Gap / celah antara toeboard dan platform tidak boleh melebihi 10mm
• Harus dipasang dengan aman dan kuat pada lantai atau tiang standard
SCAFFOLD BIRDCAGE

Pagar harus berada di antara 900mm dan 1,100 mm di atas platform.


Midrail harus diposisikan kurang lebih di pertengahan antara pagar
dan toeboard.
Mesh Screens (Jala Pengaman)

Dibuat dari kawat baja berdiameter tidak


kurang dari 4mm dan celah tidak melebihi
50 x 50mm, dan harus ada kickplate yang
kuat yang tingginya paling kurang 150mm.
Mesh screens harus disiapkan
dengan persyaratan:

• Harus diikat dengan kuat dan aman


paralel dengan platform dan harus
melebihi dan tidak kurang dari 900mm di
atas platform.
• Dipasang vertikal.
• Gap / celah antara kickplate dengan
platform tidak melebihi 10mm.
• Pinggir mesh screen bagian atas harus
dilindungi agar tidak mencederai orang
lain
Cladding

Material cladding ini biasanya berupa lembaran plat besi tipis


berlubang atau berbentuk lembaran plastik yang fleksibel yang
berbentuk serupa canvas atau dari bahan heavy-gauge polythene
bertulang kawat.
Platform

Platform Kerja

Sebuah Platform atau juga disebut dengan istilah Lantai kerja harus
dirancang bangun dan didirikan dengan pertimbangan berikut:

• Mempunyai permukaan yang tahan slip.


• Di dek berdekatan.
• Tidak dapat diangkat dalam kondisi kerja.
• Rata, datar dan bebas dari sambungan.
• Plank scaffold harus memenuhi AS1577 tentang ―Scaffold Planks‖.

Dimensi platform kerja harus:

• Tugas Ringan – lebar lantai kerja sedikitnya 450 mm.


• Tugas Menengah – lebar lantai kerja sedikitnya 900 mm.
• Tugas Berat – lebar lantai kerja sedikitnya 1.000 mm.
• Tugas Khusus – lebar lantai kerja tidak boleh dibuat kurang dari 1000
mm.
Platform Akses

Lebar bebas dari platform akses yang diukur antar pagar/guardrail harus:
• Tidak kurang dari 675 mm untuk orang dan bahan.
• Tidak kurang dari 450 mm untuk orang dan peralatan tangan saja.

Kelandaian Platform

Platform kerja :
Kelandaian sebuah platform kerja tidak boleh melebihi 7° arah horizontal.

Platform akses :
Kelandaian platform akses tidak boleh melebihi 20° arah horizontal.
Kalau kelandaian melebihi 7°, platform itu harus dipaku.
Syarat Keselamatan mendirikan Tangga Portabel

• Tangga harus memiliki label batas beban


kerja (WLL) sedikitnya 120kg dan buatan
pabrik.
• Tangga harus berdiri di landasan dengan kuat
dan aman.
• Sudut kemiringan tangga sekitar 75° atau
tidak kurang dari 4 :1 dan tidak lebih dari 6
:1
• Tangga harus diikat dengan tali / kawat.
• Minimal jarak kelebihan tangga dari deck
/platform adalah1 meter atau minimal 5 anak
tangga.
• Jalur masuk dari tangga ke deck tidak
boleh terhalang.
Tangga Portabel
Papan Scaffolds

Umumnya ukuran papan scaffold adalah :
• Panjang 3.90 m
• Lebar 225 mm dan
• Tebal 38 mm.

Terdapat bend di ujung papan untuk
mencegah papan pecah.

Papan Scaffold
yang rusak
Jarak Penopang Papan
Penyambungan Papan Scaffold

Pada penyambungan harus ditopang oleh transom/putlog.

Jarak antara tepi papan dan transom pada
penyambungan tidak boleh lebih dari 4 kali ketebalan
papan.

Papan pada penyambungan harus diamankan dengan diikat.
Pengikat (Ties):

Apabila tinggi scaffolding melebihi tiga kali dimensi dasar paling


kecil maka harus diberi pengikat.

Pengikat dihubungkan pada struktur pendukung:

• Setiap ties harus kuat dihubungkan pada struktur pendukung

• Ties dihubungkan minimum dengan dua standard/ledger.

• Pipa penghubung tidak boleh disambung (joint).

• Jarak setiap ties tidak lebih dari 4 meter.


Pengikat (Ties):
Tabel Ikatan Horizontal

Spacing Ikatan Horizontal


Tinggi Scaffold (meter) Antara lantai Di atas tingkat 15 Di atas tingkat 30
bawah
atau dasar sampai meter sampai & meter
dengan dan termasuk tingkat sampai & termasuk
termasuk 30 tingkat 45 meter
tingkat 15 meter meter

Sampai dengan dan termasuk Setiap standard


15
ketiga
Diatas 15 sampai dengan dan Setiap standard Setiap standard
Termasuk 30 kedua ketiga

Setiap standard
Di atas 30 sampai dan termasuk 45 Setiap standard kedua Setiap standard
ketiga
Pengikat (Ties):
Perpanjangan Standard
dan Ledger

• Memperpanjang standard dan


ledger dilakukan pada level yang
berbeda.

• Penyambungan dengan
menggunakan sleeve
coupler .

• Jarak penyambungan tidak


boleh lebih dari 30 cm dari
pertemuan
antara standard & ledger.
PERENCANAAN BEBAN
Elemen beban yang perlu diperhitungkan dalam perencanaan
scaffolding:
A. Beban Mati (Dead Load)

Adalah beban tetap yang membebani struktur scaffolding secara


langsung
Seperti:
• Berat scaffolding beserta perlengkapannya
• Lantai kerja
• Pipa dan perlengkapannya
• Klem dan assessoris scaffolding yang lain

B. Beban Hidup (Live Load)


Adalah beban sementara yang membebani struktur
scaffolding seperti:
• Berat pekerja
• Berat barang dan sisa-sisa material
• Berat perkakas dan peralatan
• Berat beban benturan / tumbukan
• Dll
Penyebaran Beban ( Load
Distribution )
Berat Scaffolding Dan Beban Mati

Menghitung Berat Scaffolding


Faktor Perkalian Beban

Daftar Peralatan Scaffolding Modular


Komponen Panjang Jumlah Berat TOTAL Faktor TOTAL
(m) (kg) (kg) Beban (Kg)
Standard 2,0 X 12 X 1
Standard 3,0 X 18 X 1
Transom/Guardrail 1,2 X 8 X 0,5
Ledger/Guardrail 2,4 X 10 X 0,5
Ledger 5,0 X 21 X 0,5
End Brace (1,2m) 2,0 X 10 X 0,5
Face Brace (2,4 m) 3,6 X 17 X 0,5
Papan (225mm) 1,2 X 10 X 0,25
Papan (225mm) 2,4 X 20 X 0,25
Putlog lubang tangga 2,4 X 8 X 0,25
Adjustable Base Plate 750mm X 7 X 1
Tangga 4,0 X 20 X -
TOTAL:
Dasar Penentuan Faktor Beban

Dasar penentuan faktor beban perkalian, sebagai berikut :

• Semua berat standard dari adjustable base plate tertumpu pada


papan landasan
(sole plate), faktor beban = 1

• Berat transom, ledger dan brace di terima oleh 2 standard, jadi


perhitungan bebannya hanya separuh dari empat standard, faktor
beban = 0,5

• Berat papan scaffolding dibagi 4 standard, jadi hanya satu per-


empat yang diterima tiap standard, faktor beban = 0,25

Sesuai dengan kategori beban hidup scaffolding yang dapat


dipergunakan, diantaranya :

• Beban ringan (light duty) = 225 kg / bay

• Beban menengah (medium duty) = 450 kg / bay

• Beban berat (heavy duty) = 675 kg / bay


Klasifikasi scaffolding
Klasifikasi SWL Jarak Standar Jarak Standard

Fungsi/Tujuan Membujur Melintang


Scaffolding (kg per bay)
(Meter) (Meter)

Tugas Ringan Walkway, Inspeksi, Pekerjaan Ringan 225 3 2,4

(Light Duty)

Tugas Sedang Pekerjaan bangunan (Mengecat, Plaster 450 2,4 1,8

(MediumDuty) dll.)

Tugas Berat Pekerjaan berat (Pengecoran beton, 675 1,8 1,2

(Heavy Duty) pemasangan bata dll.)


3m 3m 3m 3m

2,4 m 2,4
m

2,4 m 2,4 m 1,8 m 1,8 m

1,8 m 1,2 m
Pembebanan Pada Standard
Scaffolding

Beban pada standard terluar Beban Mati + Beban Hidup


=
3
Beban pada standard dalam Beban Mati + Beban Hidup x
= 2
3
Pada contoh berikut heavy duty scaffolding dengan klasifikasi beban hidup
675 kg per bay.
Diketahui beban mati 538,5 kg .
Beban Standard Luar (Titik B) = ( 538,5 + 675) : 3 = 404,5 Kg.
Beban Standard Dalam (Titik A) = (538,5 + 675) x 2 : 3 = 809 Kg.
Panjang Sole Plate

Panjang sole plate = BB : DDT : Ws

Dimana: BB = Berat Beban (Kg)


DDT = Daya Dukung
Tanah
(Ton/m³
Ws = Lebar Papan Sole Plate
(M)
Contoh:

Diketahui: Beban pada standard dalam = 809 kg


Kapasitas daya dukung tanah = 5 ton /m² (tanah
lunak)
Lebar papan sole plate = 0,22m
Panjang sole plate = 809 : 5 : 0,22 = 735mm
Tabel perhitungan sole plate

Panjang Sole Berat Beba ÷ Daya Dukung Tanah Lebar papan Sole
Plate = (kg) (ton/m 2 ) ÷ Plate
(m) (m)
= 809 ÷ 3 ÷ 0.22
Panjang = 1226mm

Jadi panjang Sole Plate yang dibutuhkan = 1226mm ≈ 1.226m


1. Sole Plate
2. Base Plate
3. Standard
4. Transom
5. Platform / Plank
6. Putlog /
Board
Bearer
7. Handrail /
Guardrail
8. End Brace
9. Face Brace
10. Ledger
MENDIRIKAN DAN MEMBONGKAR
SCAFFOLDING Pendirian dan Pembongkaran

Pendirian dan pembongkaran scaffold pada tempat kerja dibawah


pengawasan oleh
Thiess harus memenuhi ―Pedoman Scaffold‖ seperti tertuang dalam
Australian
Srandar AS576:1995 dan persyaratan tambahan lainnya.
Menyiapkan Lokasi Kerja

Sebuah area kerja dimana scaffolding akan didirikan harus bebas dari pihak
lain atau masyarakat sekitar yang tidak berkepentingan secara langsung
terhadap pekerjaan scaffolding, yaitu dengan memberikan barikade, rambu-
rambu atau papan peringatan agar orang lain yang melintas di area kerja
tersebut terhindar dari cidera.

Pita Peringatan berwarna hitam – kuning


Pita Tanda Bahaya berwarna merah – putih
Penanganan Material
• Jumlah kebutuhan komponen-komponen scaffolding yang
akan digunakan
telahdihitung terlebihdahulu, agar pekerjaan pendirian
scaffolding dapat
dikerjakan tepat waktu dan tidak ada komponen yang tertinggal.

• Komponen-komponen
scaffolding sepertitransom,
tiang
standard,ledgers,
adjustable baseplate, sole
plate ditempatkan di lokasi
kerja dan
mudah
terjangkau.
Penanganan Material
Kalau tali atau gin wheels (katrol) harus digunakan
personil harus bekerja dari sebuah dek penuh dan
dalam batasan handrail

Kondisi Cuaca

Scaffold tidak boleh didirikan atau dibongkar apabila hari hujan atau kalau
scaffold basah
akibat hujan, salju atau es (bila ada).

Scaffold tidak boleh dibongkar pada saat angin kencang.
Inspeksi dan Perawatan

Scaffold harus cocok dengan system SCAFFTAG.


Seorang scaffolder harus memeriksa scaffold :

• Sebelum didirikan

• Sebelum penggunaan awal

• Setiap minggu pada saat sedang didirikan

• Sebelum digunakan setelah terpapar cuaca buruk

• Setelah terjadi modifikasi


Inspeksi dan Perawatan
Frame Scaffolding :
SCAFFOLDING MODULAR :

Komponen scaffolding modular


merupakan satu rangkaian yang
terdiri dari:
 Rangka tegak (standard)

 Rangka membujur (ledger)

 Rangka melintang (transom)

 Rangka penopang lantai


kerja (putlog / board
bearer)

 Rangka menyilang (brace)

 Papan lantai kerja (plank)


 Plat landasan yang dapat
disetel (adjustable base
plate)
Scaffold Bergerak ( Mobile Scaffold )
Ketinggian scaffold bergerak ini tidak boleh
lebih dari 3 kali lebar ukuran dasarnya.

Hanya satu platform dan untuk tugas ringan (225


kg per bay)
Pastikan pada saat digunakan Castor Wheels
(roda) sudah terkunci.
Jangan memindahkan scaffold ini pada saat:

 Ada pekerja yang berada pada platform.

 Dipindahkan oleh orang yang bukan scaffolder.

Lakukan inspeksi sebelum, selama dan setelah


mengunakan scaffold ini, dan segera beri ‖tag rusak‖
apabila menemukan kegagalan fungsi scaffold,
hal ini untuk menghindarkan orang lain dari
cidera. Segera laporkan ke Supervisor atau
Safety Officer.
SCAFFOLDING MODULAR :
Lampiran

Istilah-istilah dalam scaffolding:

• Access Platform : Sebuah platform yang memberi akses pada dan dari
tempat kerja kepada orang, material dan peralatan.

• Bay: Ruang yang dilingkupi oleh empat standard yang berdekatan


(vertical members), atau ruang ekuivalen dalam sebuah scaffold
dengan tiang tunggal.

• Birdcage scaffold: Sebuah scaffold independen yang terdiri dari lebih


dua baris standard yang dihubungkan oleh ledgers jendela kecil
(transoms).

• Boatswain’s chair: Sebuah scaffold suspensi di mana platform adalah


sebuah kursi atau alat yang mirip yang cocok digunakan oleh satu
orang.
• Brace : Sebuah member yang diikat secara diagonal ke dua member
scaffold atau lebih untuk membuat scaffold menjadi keras/kaku.
Lampiran

Istilah-istilah dalam scaffolding:


• Cantilever scaffold: Sebuah scaffold yang ditopang oleh member
pembawa beban penopang.

• Cantilever builders’ hoist: Katrol orang yang membangun (A builders’


hoist) yang darinya bergerak, bucket atau platform ditopang yang naik
turun secara ekternal di hadapan struktur pendukung.

• Castor: Sebuah roda putar yang dilekatkan pada ujung bawah dari
sebuah standard, dengan maksud untuk menopang dan
menggerakkan scaffold.

• Drop scaffold: Scaffold gantung.

• Gantry: Sebuah struktur yang dibuat dari baja struktural, scaffolding


atau kayu struktural yang terutama dimaksudkan untuk menopang
sebuah dek proteksi atau bangunan portable seperti amenity sheds.
Lampiran

Istilah-istilah dalam scaffolding:

• Guardrail: Sebuah member struktural untuk menghindari personil


jatuh dari platform, walkway/tempat berjalan, tangga atau landing.

• Independent scaffold: Sebuah scaffold yang terdiri dari dua atau lebih
deretan standard yang dihubungkan secara membujur dan melintang.

• Kickboard: Sebuah papan untuk jari kaki (toeboard).

• Kickplate: Sebuah pelat, biasanya dari logam yang berfungsi sebagai


toeboard.

• Ladder: Alat yang dengannya seorang dapat naik atau turun, yang terdiri
dari dua stiles yang disatukan dengan interval yang teratur dengan
memakai potongan-potongan yang silang (misalnya paku, jenjang, steps,
anak tangga).
Lampiran

Istilah-istilah dalam
scaffolding:

Ladder beam:
Tiang scaffold dengan tali pengeras di sisi kanan dari tali.

Landing:
Sebuah daerah yang rata yang memberikan akses pada tangga,
atau yang terdapat pada level di tengah dalam sebuah sistem
tangga.

Ledger:
Sebuah member struktur horizontal yang secara membujur
merentangkan scaffold.

Mobile scaffold:
Scaffold independen yang berdiri bebas yang dinaikkan pada castor.

Modular scaffold:
Scaffold yang diasembling dari komponen individual yang
difabrikasi lebih dahulu,
penjepit dan assesoris.
Lampiran

Istilah-istilah dalam

scaffolding:Outriger:
Komponen yang dibuat frame yang mempertinggi efektifitas dimensi
dasar dari menara dan dilekatkan pada member penampung beban
vertikal.

Platform Bracket:
Siku-siku yang dipasang pada scaffold untuk memungkinkan
platform ditempatkan di
antara scaffold dan struktur.

Perimeter scaffold:
Scaffold yang didirikan sepanjang wajah ekternal dari bangunan atau
struktur lainnya.

Prefabricated scaffold:
Scaffold yang diasembling dari komponen yang difabrikasi lebih dahulu
sehingga
geometri scaffoldingnya dapat ditentukan lebih dahulu.

Scaffold:
Struktur sementara untuk menopang platform akses atau platform kerja.
Lampiran

Istilah-istilah dalam

scaffolding:Scaffold plank:
Sebuah komponen decking, selain dari plaform yang difabrikasi lebih
dahulu, yang
dapat digunakan dalam konstruksi platform yang ditopang oleh scaffold.

Scaffolder:
Orang yang melakukan pekerjaan mendirikan, mengubah atau
membongkar scaffold.

Scaffolding equipment:
Komponen manapun, assembling atau mesin yang digunakan atau
dimaksudkan
untuk
digunakan untuk konstruksi scaffolding.

Soleplate:
Member yang digunakan untuk mendistribusikan beban melalui
baseplate ke tanah atau
ke struktur penopang lainnya.
Lampiran

Istilah-istilah dalam scaffolding:



Swing stage:
Scaffold suspensi dengan tali suspensi berderet tunggal.

Tie:
Adalah member yang digunakan untuk mengikatkan scaffold pada
struktur
pendukung.

Toeboard:
Papan scaffold atau komponen yang didisain dengan sengaja yang diikat
pada
ujung dari ujung platform untuk menghindarkan material jatuh dari platform.

Tower scaffold:
Scaffold yang terdiri dari satu bay.

Transom:
Sebuah member struktur horizontal yang secara melintang
merentangkan
scaffold independen di antara standard.

Anda mungkin juga menyukai