Dari program autocad tersebut, kita juga bias mendapatkan berapa derajat kemiringan dari
boom atau boom angle dari crane yang akan dilakukan dalam proses pekerjaan
pengangkatan tersebut tidak hanya boom angle saja, tapi kita bisa juga mendapat berapa
jarak yang aman antara crane dan mobil pengangkut yang digunakan.
Contoh: saya mengambil load chart untuk crane kapasitas 50 Ton (yang pernah kami
gunakan) : Bagaimana cara membaca load chart tersebut ? berikut dibawah ini:
keterangannya ya Setelah kita dapat menggambar rencana angkat dan bisa membaca load
chart, kita juga harus menghitung lifting plan tersebut, yaitu dengan cara sebagai berikut :
1.
2.
3.
Kita harus mendapat data crane : misal crane yang digunakan ialah Crane kapasitas
50 ton.
Beban total yang diangkat : (jumlah antara berat beban utama yang diangkat + berat
total lifting gear yang digunakan) yang dikali kan dengan Dynamic Factor diambil
dari table di samping.
Selanjutnya kita harus mengetahui prosentase kondisi crane yang kita gunakan dari
hasil inspeksi. jika kita mengambil prosentasi kondisi crane 95 % dikarenakan dari
hasil inspeksi crane dinyatakan aman, tidak ada kebocoran huydraulic dan tahun
penggunan dibawah 2 tahun, maka kita akan korelasikan perhitungannya dengan
beban aman yang ada dalam load chart sebagai berikut:
>Kondisi crane = 95 %.
>Berat yang diperbolehkan sesuai load chart = 7.1 ton.
>Maka Lifting capacity = 7.1 ton x 95 % = 6.745 ton.
4.
5.
Setelah itu kita harus menghitung Safety Factor untuk lifting activity ini dengan cara
membagi lifting capacity dengan Total beban (total beban x DAF),
Safety factor = lifting capacity / total load = 6,745 ton / 6,16 ton = 1.09.
Jika, kita mendapat lifting capacity < dari beban angkat maksimal yang diperbolehkan
di load chart, maka dapat dinyatakan proses pengangkatan aman untuk dilakukan.
Drawing lifting plan (tampak samping).
Ethen Ismanto