ABSTRAK
Lifting adalah suatu metode pengangkatan suatu benda dengan bantuan crane, untuk
memindahkan benda secara horizontal atau vertikal pada jarak yang ditentukan. Sehingga
pada studi kasus ini, membahas tentang prosedur lifting dengan menggunakan peraturan
menteri ketenagakerjaan republik Indonesia nomor 8 tahun 2020 tentang keselamatan dan
Kesehatan kerja pesawat angkat dan pesawat angkut. Laporan ini membahas perencanaan
sistem lifting menggunakan single crane dan multi-crane yang bertujuan mengetahui
kekuatan pada peralatan rigging yang akan menghasilkan dokumen berupa lifting plan,
lifting operation, dan lifting drawing. pada metode single crane memindahkan beban angkat
kontainer 40ft dengan total berat 13 ton yang menggunakan satu crane yaitu jenis mobile
crane dengan kapasitas maksimum 51 ton. Pada metode multi-crane membahas tentang
mengangkat dan memindahkan posisi benda angkat erection vessel dengan total berat 46,7
ton dari kondisi horizontal menjadi vertikal yang menggunakan dua crane yaitu jenis crawler
crane dengan kapasitas maksimum 100 ton dan mobile crane dengan kapasitas maksimum
75 ton.
ABSTRACT
Lifting is a method of lifting an object with the help of a crane, to move objects horizontally
or vertically at a specified distance. So in this case study, it discusses the lifting procedure
using the regulation of the Minister of Manpower of the Republic of Indonesia number 8 of
2020 concerning Occupational Safety and Health of lifting aircraft and transport aircraft.
This report discusses the planning of a lifting system using a single crane and multi-crane
which aims to determine the strength of the rigging equipment which will produce
documents in the form of lifting plans, lifting operations, and lifting drawings. using one
crane, namely the type of mobile crane with a maximum capacity of 51 tons. The multi-
crane method discusses lifting and moving the position of the erection vessel lifting object
with a total weight of 46.7 tons from horizontal to vertical conditions using two cranes,
namely the crawler crane type with a maximum capacity of 100 tons and a mobile crane
with a maximum capacity of 75 tons.
Keywords: Lifting, lifting plan, lifting operation, lifting drawing.
1. PENDAHULUAN
Lifting adalah suatu metode kerja yang terencana untuk memindahkan objek angkat dari satu
tempat ke tempat lain menggunakan satu alat atau lebih dengan bantuan crane. Lifting plan
berfungsi memudahkan proses pengangkatan di lapangan, sehingga koordinasi di lapangan lebih
terarah, serta meminimalisir terjadinya risiko kecelakaan yang terjadi pada saat pengangkatan.
Pada perencanaan proses lifting ini menggunakan standar Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
Republik Indonesia (permenaker) nomor 8 tahun 2020 tentang keselamatan dan kesetahan kerja
(K3) pesawat angkat dan pesawat angkut, dimana standar permenaker ini memiliki standar safety
factor minimum breaking load (MBL) untuk penggunaan peralatan rigging. Prosedur lifting yang
digunakan telah memenuhi standar K3 (keselamatan dan kesehatan kerja), dimana crane yang
digunakan memilki kapasitas maksimum yang telah ditentukan oleh standar K3, oleh karena itu
pada studi perencanaan ini untuk mendapatkan dokumen lifting plan, lifting operation, dan lifting
drawing.
2. METODOLOGI
Pengumpulan data yaitu benda yang akan diangkat dan dipindahkan serta kondisi lokasi tempat
pemindahan dari kondisi awal hingga kondisi akhir pemindahan pada metode single crane dan
multi-crane.
2.7. Hasil
Hasil studi perencanaan ini berupa dokumen lifting plan, lifting operation, dan lifint drawing yang
telah sesuai dengan standar K3 .
• Multi-Crane
44,022 𝑡𝑜𝑛
WLL 𝑠𝑙𝑖𝑛𝑔 𝐵 =
2 𝑥 𝑐𝑜𝑠15°
Gambar 11. Lifting Operation Single-Crane Gambar 12. Lifting Operation Multi-Crane
3. Lifting Drawing
Dokumen lifting Drawing pada single-crane dapat dilihat pada Gambar 15. Lifting Drawing
Single-Crane dan pada multi-crane dapat dilihat pada Gambar 16. Lifting Drawing Multi-
Crane.
2. Kapasitas Crane
Berdasarkan Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontruksi Indonesia (A2K4-
Indonesia) berat beban angkat mendekati kapasitas maksimum crane (70% hingga 90%).
Besar kapasitas crane pada metode multi-crane terjadi perubahan yang diakibatkan oleh
penentuan berat peralatan rigging yang sesuai dengan standar K3.
✓ Penggunaan kapasitas crane pada metode single crane yaitu sebesar 65%. Maka
penggunaaan kapasitas crane ini aman.
✓ Penggunaan kapasitas crane pada metode multi-crane yaitu sebesar 53,47%
menjadi 62,37% pada posisi benda horizontal dan 75,4% menjadi 85,5%. Hasil ini
dipengaruhi oleh perubahan besarnya berat peralatan rigging. Maka penggunaaan
kapasitas crane ini aman.
4. KESIMPULAN
1. Hasil perhitungan lifting dan mekanika statika pada single crane dan multi-crane yaitu:
Tabel 2. Hasil Perhitungan Lifting
NO SLING HASIL PERHITUNGAN
1 C Single crane 18,25 ton
2 B Single crane 23,04 ton
3 A Single crane 40,99 ton
4 C Multi-crane 114,2 ton
5 B Multi-crane 114,2 ton
6 A Multi-crane 114,2 ton
2. Hasil pemilihan spreader bar yang digunakan pada single crane dan multi-crane yaitu :
Tabel 3. Hasil Perhitungan Spreader Bar
5. Hasil penggunaan kapasitas crane yang telah sesuai dengan standar K3 pada metode single
crane yaitu sebesar 65% dan pada metode multi-crane yaitu sebesar 73,5%.
6. Hasil dokumen lifting plan, lifting operation dan lifting drawing yang telah sesuai dengan
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Permenaker) 8 tahun 2020 tentang
keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) pesawat angkat dan pesawat angkut pada metode
single crane dan multi-crane.
Studi Perencanaan Sistem Lifting Menggunakan Single Crane Dan Multi-Crane
DAFTAR PUSTAKA
Diseminasi FTI-3