3.
Body wear merupakan alat yang dipakai atau digunakan untuk penangkapan jatuh
misalnya Full Body Harness, terdapat Dorsal-D atau D-ring :
Minimum berbahan zinc plated, forged alloy steel & Telah di uji
3.600 lbf (16 kN) dengan Kekuatan putus minimum adalah 5.000
lbf (22,2 kN). Harness rated for 1,800 pounds of arresting forces,
buckles and adjusters yang terbuat dari bahan baja yang telah
ditempa, Kekuatan putus minimum adalah 4.000 lbf (17,8 kN).
III. Snaphook
Sebuah konektor menempel pada line atau lanyard terdiri dari hook
berbentuk kait dengan self closing atau self locking gate yang
dirancang untuk menerima titik lampiran yang kompatibel. (AS /
NZS 1891,1 Klausal1.4.17), Auto Locking & Self Locking Snap
Hook
IV. Carabiner
Jaring pengaman biasanya terbuat dari rope mesh/ tali mesh dirancang untuk menangkap
pekerja jika jatuh. Bukan mesh tidak lebih dari 36 inci persegi. Jaring pengaman harus
ditempatkan 30 feet (9.1 meter) atau kurang dibawah working platform dan cukup kuat untuk
menangkap pekerja yang jatuh. akan tetapi jika jaring tersebut belum disertifikasi, maka uji
dengan menjatuhkan sekantong pasir dengan berat sekitar 400 pounds (181,44 kg/1.7kN) dari
30 inches/0.76 meter dari working platform. OSHA mengharuskan Anda untuk memeriksa
jaring setidaknya setiap minggu sekali.
Jaring pengaman dirancang untuk meregangkan secara progresif dan menyerap energi
jatuhnya, sehingga orang yang terjatuh cenderung tidak terluka. Semakin tinggi jatuhnya,
semakin besar dampaknya; Jadi defleksi jaring pengaman juga harus lebih besar dimana
jaring pengaman harus bisa menyerap seluruh energi dari dampak jatuh hingga tinggi jatuh
maksimum. Untuk pemilihan safety net saya merekomendasikan mengacu kepada BS EN
1263-2:2014 dimana klasifikasi jaring pengaman dibagi menjadi 4 kelas :
Kelas A1 (Kapasitas penyerapan energi 2.3 kJ dgn ukuran mesh 60 mm),
Kelas A2 (Kapasitas penyerapan energi 2.3 kJ dgn ukuran mesh 100 mm)
Kelas B1 (Kapasitas penyerapan energi 4.4 kJ dgn ukuran mesh 60 mm),
Kelas B1 (Kapasitas penyerapan energi 4.4 kJ dgn ukuran mesh 100 mm)
Kedua kelas jaring A1 dan A2 cocok untuk jaring pengaman sistem. Jaring Kelas A2 paling
umum digunakan karena ukuran mesh lebih besar dan lebih ringan
Tali Mesh harus dibuat dari setidaknya tiga helai yang terpisah, dikepang sehingga tidak bisa
terurai. Tali tepi adalah tali kontinyu yang melewati setiap jala di sekeliling tepi pengaman.
Ini harus memiliki kekuatan tarik minimum 30kN, Tali pengikat mengikatkan jaring
pengaman ke elemen struktur dan / atau titik jangkar pada struktur yang terjaring. Mereka
harus memiliki kekuatan tarik minimum 30kN, Tali kopling harus memiliki kekuatan tarik
minimum 7.5kN dan semua diuji menurut BS EN 1263-1
Semua jaring pengaman harus memiliki label yang menunjukkan: Nama produsen dan kode
artikel, tanggal pembuatan, kelas dan ukuran, ukuran mesh dan konfigurasi, nomor seri (ID),
kapasitas penyerapan energi minimum dan Label harus melekat secara permanen ke jaring
dan terbaca.
BS EN 1263-2 hanya berlaku untuk jaring pengaman di atas 35 meter persegi dan di mana
sisi terpendeknya setidaknya 5,0 metres. Jika ketinggian jatuh lebih dari 2,0 meter, jaring
pengaman harus: lebih besar dari 35 meter persegi, memiliki sisi terpendek paling sedikit 5.0
Meter, dan memiliki jarak tempuh maksimum 2,5 meter.
Jaga agar ketinggian jatuh serendah mungkin dengan memasang jaring pengaman sedekat
mungkin di bawah platform kerja. Bila memungkinkan, memasang jaring tidak lebih dari 2,0
meter di bawah platform kerja. Perhatikan bahwa BS EN 1263-2 memungkinkan ketinggian
jatuh maksimum 6.0 meter namun hal ini hanya berlaku untuk jaring yang lebih dari 35 meter
persegi
Personal Fall Arrest System
Personal fall arrest systems memberikan perlindungan jatuh. Pekerja memakai body harness
yang terhubung dengan lifeline/tali pengikat ke fixed anchor. anchor harus mampu menahan
kekuatan 5000 pounds (2268 kg/ 22.2 kN) dan lifeline harus terbuat dari webbing atau
memiliki inti kawat jika bisa bersentuhan dengan ujung yang tajam. Sistem penangkapan
jatuh ini dirancang untuk beraksi pada saat seorang pekerja jatuh 6 feet/ 1.8 meter dan
sebelum kontak dengan tingkat yang lebih rendah.
Ketika anda memilih untuk menggunakan Personal fall arrest systems sebagai alat
perlindungan pekerja, maka :
a) Batas maksimal kekuatan penangkapan pada seorang pekerja menjadi 1,800
pounds/816,47 Kg/8,00 kN 29 CFR1926.502(d)(16)(ii)
b) Terikat kuat agar pekerja tidak jatuh bebas lebih dari 6 kaki / 1,8 meter atau tidak
menyentuh tingkat yang lebih rendah. 29 CFR 926.502 (d) (16) (iii).
Sistem Pencegahan Jatuh Sekunder
Sistem pencegahan jatuh sekunder harus digunakan saat sistem primer tidak praktis. OSHA
mengizinkan sistem yang dipantau berikut, yang lebih bergantung pada keterlibatan pekerja
dan kurangnya engineering control, ketika pagar pembatas, jaring, atau personal fall arrest
systems tidak praktis.
Zona akses terkontrol
Zona akses terkontrol adalah area dimana pekerjaan tertentu dapat dilakukan tanpa pagar
pembatas, jaring pengaman, atau sistem penangkapan jatuhnya pribadi. Seperti namanya, area
ini harus terlarang bagi semua kecuali pekerja yang diberi wewenang khusus. Garis tali,
kawat, atau pita meluncur dari zona ini. Garis harus paling tidak 6 feet/ 1.8 meter dari tepi
dan terhubung ke sistem pagar pembatas atau dinding pada setiap ujungnya.
Safety monitoring
Safety monitoring adalah bentuk lain dari perlindungan jatuh yang diizinkan oleh OSHA
ketika tiga metode perlindungan primer tidak praktis atau akan menciptakan bahaya yang
lebih besar daripada yang akan dicegahnya. Pemantauan keselamatan menempatkan orang
yang terlatih dengan pekerja di permukaan yang tinggi. Tugas orang ini adalah mencari
bahaya dan memperingatkan pekerja saat mereka mendekati bahaya.
Warning line systems melibatkan penggunaan tali, kawat, atau penghalang rantai yang
mengingatkan pekerja pada sisi atau tepi atap yang tidak terlindungi. Garis peringatan harus
paling tidak 6 feet/ 1.8 meter dari tepi atap dan mengelilingi semua sisi area kerja atap.
OSHA mengatakan, bagaimanapun, bahwa garis peringatan saja tidak cukup. Mereka harus
selalu digunakan dengan pemantauan keselamatan atau satu atau lebih dari tiga alat utama
perlindungan jatuh.
Hole covers
Lubang penutup harus digunakan untuk mencegah pekerja jatuh melalui lubang seperti di
lantai atau atap. Penutup harus diberi kode warna dan / atau diberi label ("lubang" atau
"penutup") sehingga pekerja tahu ada bahaya. Lubang penutup harus diamankan agar tidak
bergerak tanpa sengaja, dan mereka harus dapat mendukung 2 x berat pekerja, peralatan, dan
bahan yang dapat ditempatkan pada mereka pada satu waktu.
Kriteria Pemilihan Sistem Akses
System keselamatan bekerja pada ketinggian dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu system
keselamatan aktif dan system keselamatan pasif. Masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan yang harus disesuaikan dengan sifat pekerjaan. Suatu pekerja mungkin saja
memakai kombinasi kedua system ataupun salah satu saja. Keputusan untuk menggunakan
system tesebut ada pada pengurus setalah dilakukan penilaian resiko.
1. Sistem Pasif
Sistem pasif adalah sistem dimana pada saat bekerja melalui suatu struktur permanen maupun
struktur yang tidak permanen, tidak mensyaratkan perlunya penggunaan peralatan pelindung
diri (Fall Protection Device) karena telah terdapat system pengaman kolektif (Collective
Protection System). Pada system ini perlu ada supervisi dan peralatan dasar.
Metode pekerjaannya adalah sebagai berikut :
Bekerja pada permukaan seperti lantai kamar, balkon dan jalan.
Struktrur/area kerja (platform) yang dipasang secara permanen dan pelengkapannya.
Bekerja di dalam ruang yang terdapat jendela yang terbuka dengan ukuran dan
konfigurasinya dapat melindungi orang dari terjatuh.
2. Sistem Aktif
Sistem aktif adalah suatu sistem dimana ada pekerja yang naik dan turun (lifting/lowering),
maupun berpindah tempat (traverse) dengan menggunakan peralatan untuk mengakses atau
mencapai suatu titik kerja karena tidak terdapat system pengaman kolektif. System ini
mensyaratkan adanya pengawasanm pelatihan dan pelayanan operasional yang baik.
Metode pekerjaannya adalah sebagai berikut :
Unit perawatan gedung yang dipasang permanen, contohnya gondola.
Perancah (scaffolding).
Struktur/area kerja untuk pemanjatan sepeti tangga pada menara.
Struktur/area kerja mengangkat (elevating work platform) seperti hoistcrane, lift
crane, mobil pernacah.
Struktur sementara seperti panggung pertunjukan.
Tangga berpindah (poertable ladder).
Sistem akses tali (rope access).
Pekerjaan naik turun di sisi-sisi gedung (facade), atria gedung, menara (tower), jembatan
dan banyak struktur lainnya.
Pekerjaan pada ketinggian secara horizontal seperti di jembatan, atap bangunan dan lain-
lain.
Pekerjaan di ruang terbatas (confines spaces) seperti bejana, silo dan lain-lain.
Pekerjaan pemanjatan pohon, tebing, gua, out bound dan lain lain.
Persyaratan Pemasangan
Saat working rope dan safety rope ditambatkan pada struktur yang merupakan bagian dari gedung
atau struktur sementara yang didirikan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
Titik Angkor dan struktur bangunan harus mempu menahan beban maksimum dari beban
working rope dan safety rope setidak tidaknya 1200kg dalam arah jatuhan beban.
Bangunan atau struktur dan patok tambat harus dinilai dan diuji oleh pengawas.
Salinan dokumentasi yang berkaitan dengan pekerjaan yang akan dilakukan dengan system
alsel tali harus disimpan ditempat kerja saat system ini digunakan. Document tersebut
antara lain : Standar Prosedur Kerja, Penilaian Resiko, Rigging Plan, Site CheckingList,
Asuransi, Lembar Data Keselamatan Kimia (SDS), Nomor Telepon Darurat, Laporan Hasil
Perawatan Dan Perbaikan Instalasi Patok Tambat.
Telah dilakukan pemeriksaan pertama dan berkala terhadap struktur dan titik patok tambat
oleh Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan atau Ahli K3 yang memiliki akses di bidang akses
tali dan dikeluarkan ijin pengesahan pemakaian. Pemeriksaan dilakukan khususnya terhadap
kemungkinan factor korosi terhadap struktur maupun patok tambat dan factor lainnya yang
mungkin menyebabkan tidak aman saat pemakaian system dan perlatannya.
Bila patok tambat terletak diluar gedung dan terpapar oleh cuaca dalam waktu lama, maka
harus dipastikan bahwa patok tambat tersebut aman dipasang untuk segala keadaan/cuaca.
Lubang patok tambat harus dilindungi dengan baik untuk menghindari kelembapan.
Bila patok tambat diletakkan permanen di luar gesung, maka penempatannya harus
diletakkan setidak-tidaknya 2 meter dari tepi bangunan.
Setiap system patok tambat permanen diikuti dengan instalassinya dan harus dilengkapi
dengan dokumentasi yang harus tersedia ditempatkerja (building management) dan harus
selalu tersedia bila dibutuhkan oleh teknisi akses tali sebelum pelaksanaan pekerjaan.
Document tersebut harus memuat setidak-tidaknya informasi mengenai :
Perusahaan/orang yang memasang, tanggal pemasangan dan petunjuk lengkap pemakaian
system Angkor.
Penilaian resiko awal (initial risk assessment).
Peralatan yang digunakan harus dipilih yang telah memenuhi standar sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan yang sesuai dengan tujuan penggunaan.
Apabila meragukan standart yang dipakai dalam pembuatan peralatan dan penggunaannya,
maka dangat disarankan untuk menghubungi pabrikan pembuat.
Pemilihan peralatan harus mempertimbangkan kecicikan dengan peralatan lain dan fungi
keamanan peralatan tidak terganggu atau mengganggu system lain.
Pabrikan peralatan harus menyediakan informasi mengenai produk.
Informasi ini harus dibaca dan dimengerti oleh pekerja sebelum menggunakan peralatan.
Peralatan harus diperiksa secara visual sebelum penggunaan untuk memastikan bahwa
peralatan tersebut dalam kondisi aman dan dapat bekerja dengan benar.
Prosedur harus diterapkan pada pemeriksaan dan pemeliharaan peralatan.
Daftar pencatatan pemeliharaan keseluruhan harus disimpan dengan baik.
Dilarang melakukan modifikasi atau perubahan atas spesifikasi peralatan tanpa
mendapatkan izin dari pengawas atau pabrikan pembuat karena dapat mengakibatkan
perubahan kinerja peralatan. Setiap perubahan atau modifikasi harus dicatat dan peralatan
diberi label khusus.
Perlengkapan dan APD yang harus dipakai dalam bekerja yang disesuaikan dengan lingkungan kerja
adalah :
Pakaian kerja yang menyatu dari bagian tangan, pundak, bahu, badan sampai kebagian
pinggul dan kaki. Pakaian jenis ini biasanya disebut “wearpack” atau “overall”. Pakaian ini
pada bagian kantongnya harus diberi penutup berupa ritselting (zip) dan tidak berupa
pengancing biasa (button).
Full body harness harus nyaman dipakai dan tidak mengganggu gerak pada saat bekerja,
mudah di setel untuk menyesuaikan ukuran.
Pelindung kepala wajib dikenakan dengan benar oleh setiap pekerja yang terlibat dalam
pekerjaan di ketinggian. Pekerja wajib menggunakan pelindung kepala sesuai standar.
Pelindung kepala yang digunakan oleh teknisi akses tali memiliki sedikitnya tiga tempat
berbeda yang berhubungan dengan cangkang helm dan termasuk tali penahan dibagian
dagu.
Sepatu (safety shoes/protective footwear) dengan kontruksi yang kuat dan terdapat
pelindung jari kaki dari logam (steel toe cap) dan juga nyaman dipakai serta mampu
melindungi dari air/basah.
Sarung tangan (gloves), untuk melindungi jari tangan dan kulit dari cuaca ekstrim, bahan
berbahaya dan alat bantu yang digunakan.
Kacamata (eye protection google) untuk melindungi mata dari debu, partikel berbahaya,
sinar matahari/ultraviolet, bahan kimia, material hasil peledakan dan potensi bahaya lain
yang dapat mengakibatkan iritasi serta kerusakan pada mata.
Alat pelindung pernapasan (respiratory protective equipment) perlatan ini harus dikenakan
pada lingkungan kerja yang mempunyai resiko kesulitan bernafas disebabkan oleh bahan
kimia, debu, atau partikel berbahaya.
Alat pelindung pendengaran (hearing protection) alat ini digunakan ketika tingkat bunyi
(sound level) sudah diatas nilai ambang batas (NAB).
Jaket penyelamat (life jacket) atau pengapung (buoyancy) digunakan pekerja yang dilakukan
di atas pemukaan air misalnya pada struktur pengeboran minyak lepas pantai (offshore
platform). Peralatan ini harus mempunyai design yang tidakmengganggu peralatan akses tali
terutama pada saat turun atau naik.
Alat penjepit tali (rope clamp) harus diperhatikan bahwa alat penjepit tali yang digunakan
pada system akses tali sesuai dengan standar.
Perlengkapan dan APD harus dipastikan telah sesuai dengan standar di bawah ini, yaitu :
Usia masa pakai peralatan dan APD yang terbuat dari kain/textile sintetik adalah sebagai berikut :