Anda di halaman 1dari 8

PT.

HASTAKARYA TUNGGAL MANDIRI


Document Title

Instruksi Kerja Keselamatan Bekerja Penggunaan Perancah

1. RUANG LINGKUP
- Yang dicakup pada Instruksi Kerja ini adalah Perancah jenis Frame dan Perancah Beroda
dengan frame (movable scaffloding).
- Perancah yang dimaksud disini terdiri atas perancah dengan skala kecil (tersusun kurang
dari 2 susun, contoh: untuk pekerjaan renovasi, pengecatan dll) dan perancah dengan
skala besar (tersusun lebih dari 2 susun, biasanya untuk gedung tinggi).
2. UMUM
a. Safety Officer atau personil yang berwenang bertanggung jawab untuk melakukan review
atas setiap pengajuan ijin pemasangan / penggunaan perancah, termasuk untuk
melakukan pemeriksaan atas pemasangan, penggunaan dan pembongkaran perancah.
b. Hanya perancah yang telah diperiksa dan telah diberi label “INSPECTION PASSED” yang
boleh digunakan oleh pekerja. Label Inspection Passed harus disetujui oleh Safety Officer.
c. Khusus untuk perancah dengan skala besar atau tersusun lebih dari 2 susun:
- Setiap pemasangan, pembongkaran atau perubahan perancah hanya boleh dilakukan
setelah desain perancah termasuk metoda pemasangan / pembongkaran perancah
mendapat persetujuan dari Ahli Perancah bersertifikat Depnaker.
- Perancah dengan tinggi lebih dari 2 m hanya boleh dipasang oleh scaffolder atau
kontraktor perancah yang telah memiliki Surat Keterangan Terdaftar pada Departemen
Tenaga Kerja sesuai Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.04/Men/1995 yang
berlaku.
3. PERANCAH FRAME

Revised Content:
-
Document No. Revisio No. Date
HTM/IK/QA-09-00 0 10 Mar 2020
PT. HASTAKARYA TUNGGAL MANDIRI
Document Title

Instruksi Kerja Keselamatan Bekerja Penggunaan Perancah

a. Tiang Vertical (Scaffolding Upright / Frame Upright) :


- Jarak antara tiang vertikal harus ≤ 1.85 m
- Tinggi tiang vertikal ≤ 2 m
- Ujung paling bawah dari tiang vertikal harus diberi sambungan berulir (jack base)
b. Palang Penguat (Brace / Diagonal Brace):

- harus dipasang pada 2 sisi dari tiang vertikal


c. Batang Memanjang (Ledge) :
- Batang memanjang dipasang tiap 5 tahap dari perancah. Bila tiap tahap dipakai sebagai
lantai kerja maka batang memanjang atau batang memanjang dengan lantai kerja
(ledge frame with floor) dipasang pada tiap tahapan pemasangan perancah.
- Untuk bagian perancah yang memiliki angkur (anchorage), balok memanjang (ledge
frame atau ledge frame with floor) harus dipasang setiap 2 tiang vertikal memanjang
dengan lebar yang sama dengan tiang vertikal.
- Ketika batang memanjang (ledge frame) atau batang memanjang dengan lantai kerja
(ledge frame with floor) dipasang, harus dijepit dengan pengunci.
d. Join Pin (sambungan pipa) : alat sambungan berbentuk pipa untuk menghubungkan antara
pipa atau frame.
e. Lantai Kerja (Platform) :
- Dapat terbuat dari kayu ataupun dari besi baja yang terbuat dari bahan yang baik
- Untuk lantai kerja dari kayu maka lebar lantai kerja adalah 40 cm dengan tebal 3.5 cm
dan jarak antara 2 lantai kerja adalah 3 cm
- Untuk lantai kerja dari besi baja maka dimensinya adalah 24, 25, 30 atau 40 cm
f. Batang Melintang (Putlog)
g. Sepatu Perancah (Jack Base Fixture) :
- dipasang diantara tiang vertikal dengan landasan
- Sepatu perancah mempunyai ukuran sisi-sisi tidak boleh
kurang dari 12 cm dengan tebal 5.4 mm

h. Angkur (Wall Coupling Fixture / Anchorage) :


- Jarak pemasangan angkur adalah 8 m secara mendatar
(horisontal) dan 9 m secara tegak lurus (vertikal).
Pemasangan angkur yang pertama tidak
boleh lebih tinggi dari 9 m dari tanah.
- Angkur harus menggunakan penyambung
khusus
- Angkur harus dipasang dekat dengan titik
silang antara tiang vertikal dengan balok
memanjang dan dipancangkan dengan
aman ke dinding
i. Toe Board (Pengaman Kaki):
- Pengaman kaki dipasang dengan tebal minimum 2.5 cm dan
tinggi 10 cm
- Pengaman kaki dipasang di sekeliling perancah
Pengaman kaki harus dari bahan yang baik

Revised Content:
-
Document No. Revisio No. Date
HTM/IK/QA-09-00 0 10 Mar 2020
PT. HASTAKARYA TUNGGAL MANDIRI
Document Title

Instruksi Kerja Keselamatan Pekerjaan yang Menggunakan Perancah

j. Landasan (Base Plate / Floor Board)


k. Penguat (Arm Lock) : untuk memperkuat 2 frame yang
berhubungan.
l. Guardrail / Handrail :
- Perancah harus dilengkapi dengan pengaman (guardrail / handrail) bila tingginya lebih
dari 2 m (Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER-01/MEN/1980
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi Bangunan pasal 13)
- Handrail harus dipasang mengelilingi perancah
- Ketentuan mengenai Guardrail dapat dilihat pada Instruksi Kerja Keselamatan Guard
Rail (JIS-FC/WI/PR-18)
m. Tangga perancah

4. SUPERVISI DAN PEMERIKSAAN PERANCAH

a. Operator perancah akan mendapat rancangan atau desain perancah yang dibuat dan diubah
oleh personil yang berwenang (tergantung skala perancah).
b. Tiap tahapan pekerjaan pada bangunan perancah sebelum dipasang, perawatan, pembongkaran
harus disetujui oleh safety inspector.
c. Tugas dan kewajiban scaffolder:
- memeriksa bahan atau material perancah dari kerusakan atau cacat yang dianggap tidak
layak untuk digunakan
- memeriksa kelengkapan peralatan perancah dan alat pengaman seperti safety belt, jaring
pengaman, helm dll.
- Melaksanakan metode dan prosedur kerja yang aman bagi tenaga kerja yang menggunakan
perancah
- Pada cuaca buruk seperti angin kencang, hujan deras dll untuk sementara pekerjaan
dengan perancah di luar bangunan tidak diperbolehkan
- Membantu memberikan pengarahan pada tenaga kerja untuk menggunakan waktu kerja
yang efisien, ruang lingkup dan menerapkan prosedur kerja yang telah ditetapkan untuk
pekerjaan dengan perancah
- Merawat perancah dan bagian-bagiannya agar tetap dapat dipakai. Operator perancah
hanya melaksanakan pemasangan, perawatan atau pembongkaran berdasarkan rancangan
atau desain yang dibuat oleh pengawas / ahli di bidang perancah.
- Apabila perancah dan bagiannya tidak berfungsi dengan baik atau rusak, maka operator
harus memperbaiki dan atau menghentikan pekerjaan dan segera melaporkan pada
pengawas / ahli yang berwenang
d. Hal yang harus diperhatikan oleh safety inspector pada waktu melakukan pengawasan /
supervisi pada pekerjaan bangunan perancah:
- harus diperoleh copy gambar desain perancah dan disesuaikan dengan gambar rencana
dengan kondisi lapangan
- lantai kerja / platform yang terpasang pada perancah harus dipasang dengan aman agar
pekerja tidak jatuh. Lantai kerja harus leluasa dengan perlindungan yang cukup, dilengkapi
sandaran dan papan pengaman kaki
- kelengkapan komponen perancah yang akan dipasang, bila ada yang rusak harus
disingkirkan
- tanda atau label tentang kelayakan perancah
e. Hal yang harus diperhatikan pada waktu inspeksi:
- inspeksi diadakan sedikitnya seminggu sekali, atau
- sesudah cuaca buruk atau gangguan, dalam masa pembangunan yang agak lama

Revised Content:
-
Document No. Revisio No. Date
HTM/IK/QA-09-00 0 10 Mar 2020
PT. HASTAKARYA TUNGGAL MANDIRI
Document Title

Instruksi Kerja Keselamatan Pekerjaan yang Menggunakan Perancah

5. PEMASANGAN PERANCAH
Tahapan pemasangan perancah yang aman dan dilakukan oleh scaffolder adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan lokasi / tempat perancah akan dipasang
b. Membersihkan lokasi pemasangan
c. Menyiapkan perlengkapan / bahan perancah
d. Memastikan tinggi perancah
e. Memasang landasan (base plate) sesuai panjang rencana dari perancah yang akan didirikan
f. Memasang frame tahap pertama secara memanjang
g. Memasang batang memanjang bawah (floor ledge)
h. Memasang palang penguat (brace)
i. Memasang frame tahap kedua secara memanjang dengan menggunakan alat sambung arm lock
atau sambungan pipa
j. Memasang lantai kerja
k. Memasang batang memanjang (ledge)
l. Memasang batang melintang (putlog)
m. Memasang tangga perancah sesuai dengan syarat aman dan prosedur
n. Pasang pagar pengaman pada bagian teratas dari perancah (handrail)

Hal yang harus diperhatikan pada saat pemasangan perancah:


a. Periksa as dan elevasi serta dudukan perancah yang akan dibuat.
b. Periksa dan pasang perancah dengan kelurusan atau lot sesuai marking survey.
c. Periksa dan pasang perancah dengan elevasi sesuai gambar kerja.
d. Periksa dan pasang perkuatan perancah (horizontal dan vertikal) agar kaku dan kuat dalam
menahan beban kerja.
e. Untuk perancah frame, periksa sambungan antara komponen perancah agar rapat, rapi dan
tidak goyang (bracing, clamp, jack top, frame, joint pin, dll.).
f. Periksa kondisi perancah terhadap karat dan cacat / retak /rusak.
g. Periksa dan memasang pengikatan perancah ke dinding / kolom dengan jarak maximal setiap 2
segmen.

6. PEMBONGKARAN PERANCAH
Pembongkaran yang aman:
a. Pada saat pembongkaran, scaffolder harus menggunakan metoda atau prosedur yang telah
ditetapkan dan disetujui personil yang berwenang (tergantung skala perancah).
b. Saat pembongkaran scaffolder dilarang melempar material perancah (ke atas ataupun ke
bawah)
c. Pada saat pembongkaran scaffolder wajib memakai APD yang sesuai
d. Material perancah yang telah dibongkar harus diletakkan pada daerah pinggir / samping dari
lokasi
e. Scaffolder harus melarang tenaga kerja lain yang tidak berkepentingan pada saat
pembongkaran
f. Scaffolder harus memasang tanda atau pengumuman akan adanya pembongkaran
g. Khusus untuk perancah skala besar maka pembongkaran harus diawasi oleh inspektor perancah
yang bersertifikat
Tahapan pembongkaran bagian atas dari perancah :
a. Bongkar pagar pengaman
b. Bongkar palang penguat teratas
c. Bongkar frame bagian atas
d. Bongkar lantai kerja bagian teratas
e. Bongkar batang melintang teratas
Revised Content:
-
Document No. Revisio No. Date
HTM/IK/QA-09-00 0 10 Mar 2020
PT. HASTAKARYA TUNGGAL MANDIRI
Document Title

Instruksi Kerja Keselamatan Pekerjaan yang Menggunakan Perancah


f. Bongkar batang memanjang bagian atas
g. Bongkar tangga bagian atas
Tahapan pembongkaran bagian bawah dari perancah :
a. Bongkar palang penguat bagian bawah
b. Bongkar frame bagian bawah
c. Bongkar tangga bagian bawah
d. Bongkar batang melintang bawah
e. Bongkar batang memanjang bawah
f. Bongkar adjusting base metal
g. Bongkar landasan
h. Bongkar angkur

7. PERSYARATAN PENGGUNAAN PERANCAH YANG AMAN


a. Beban yang diterima perancah harus merata untuk mencegah bahaya dan menjaga
keseimbangan
b. Platform harus dipasang dengan aman agar pekerja tidak terjatuh. Platform harus cukup
leluasa dengan perlindungan yang cukup dilengkapi handrail (bila tingginya lebih dari 2 m)
ditambah dengan pengaman kaki (toe board).
c. Gunakan perancah yang telah diperiksa
d. Material harus diikat agar tidak jatuh
e. Jumlah beban harus dibatasi untuk mencegah beban / muatan jatuh dari platform

f. Dilarang meletakkan material atau membiasakan material berserakan pada struktur bangunan
g. Ikatkan peralatan ke pinggang atau tubuh untuk mencegah terjatuh
h. Celah-celah papan platform dirapatkan agar peralatan / material tidak jatuh
i. Pinggirkan peralatan kerja untuk menghindari benturan di lantai kerja perancah
j. Tempat untuk menahan kaki perancah (pondasi tempat base plate) harus kuat / padat dan
kedap air untuk menghindari bahaya amblas (terbenam dalam tanah). Gunakan papan alas
(base plate) dan dongkrak perancah untuk menyangga perancah, ikatkan perancah yang tinggi
pada struktur bangunan untuk keseimbangan. Bila dirasa tidak aman, tanah harus digali dan
diisi batu pecah dan dipadatkan atau dicor sampai ketinggian yang ditentukan.
k. Permukaan pondasi perancah harus datar.
l. Sambungkan rangka perancah menjadi satu dan pastikan klem-klemnya cukup kuat. Ikatlah agar
perancah tidak ambruk.
m. Sediakan tangga yang cukup untuk naik turun secara aman.
n. Gunakan kedua tangan pada saat naik dan gunakan tali untuk menaikkan dan menurunkan
peralatan atau material.
Khusus untuk perancah dengan skala besar: lengkapi tempat berjalan dan tali pengaman (lifeline) agar
pekerja dapat aman pada saat bergerak.

Revised Content:
-
Document No. Revisio No. Date
HTM/IK/QA-09-00 0 10 Mar 2020
PT. HASTAKARYA TUNGGAL MANDIRI
Document Title

Instruksi Kerja Keselamatan Pekerjaan yang Menggunakan Perancah

o. Pasang tanda pembatas pada lokasi kerja, agar yang


tidak berkepentingan menjauh dari lokasi kerja.
Pelihara pagar pembatas sampai pekerjaan selesai.
p. Pekerja harus selalu memakai APD yang sesuai.
q. Untuk perancah dengan tinggi lebih dari 5 m harus
dipasang jaring pengaman (protective net), dan untuk
melindungi dari kejatuhan material maka dipasang
perisai pengaman (protective shield). Untuk
menghindari resiko jatuhnya pekerja atau material,
maka tepi jaring pengaman harus dilebihkan 1 m dan
jaring pengaman harus diperiksa setiap hari dari
kerusakan akibat goresan, bahan kimia atau robek.
r. Perisai pengaman dipasang dengan sudut 20 o sampai
30o

7. TANGGA PERANCAH
a. Struktur tangga harus kuat
b. Pastikan tidak ada beban lebih
c. Tangga kayu yang memakai kawat
pengikat tangga atau anak-anak
tangga harus digunakan ikatan bawah
yang mengarah ke depan (ke arah
sandaran tangga)
d. Ukuran anak tangga harus tetap
e. Tangga perancah sebaiknya disisakan
minimum 60 cm di atas tumpukan atau di ujung anak tangga teratas yang masih dipakai sebagai
tempat berpijak kecuali bila diberi sisi tempat berpegang yang cukup kuat. Hal ini dimaksudkan
untuk menghindari bahaya ketidak seimbangan badan sewaktu melangkah atau sewaktu berada
di puncak.
f. Untuk tangga perancah yang diperpanjang sampai 5 m, anak tangga perancah yang diikat harus
berimpit minimal 2 buah dan untuk tangga perancah yang diperpanjang sampai dengan 6 m,
anak tangga perancah yang diikat harus berimpit minimal 3 buah.
g. Untuk tangga yang memiliki panjang 10 m, setiap 5 m harus dipasang lantai kerja
h. Jangan menggunakan tangga perancah yang tidak cukup ukuran atau menempatkannya di atas
sesuatu seperti kotak, batu bata atau drum untuk mendapat ketinggian yang diinginkan.
i. Tempatkan tangga perancah pada kedudukan yang aman yaitu dengan sudut sekitar 75o
terhadap horizontal.

Revised Content:
-
Document No. Revisio No. Date
HTM/IK/QA-09-00 0 10 Mar 2020
j. Menghadaplah ke tangga waktu naik atau turun
k. Posisi anak tangga perancah yang paling bawah tidak boleh
lebih dari 60 cm terhadap permukaan support.
l. Jarak antar anak tangga adalah 30 cm.
m. Pastikan tangga perancah telah terikat dengan baik sebelum
mulai memanjat.
n. Pastikan sepatu atau alas kaki bebas dari lumpur atau gemuk
sebelum memanjat.
o. Tempatkan peralatan atau barang yang dibutuhkan dalam
kantong atau dalam tas sewaktu memanjat tangga perancah
sehingga kedua tangan dalam keadaan bebas dan dapat
digunakan untuk berpegang.
p. Posisi tangga harus pasti untuk mencegah perpindahan
tangga.

8. PERANCAH BERODA (MOVABLE SCAFFOLDING)


a. Yang dimaksud disini adalah Perancah Beroda dengan Frame, dimana frame dapat digunakan
sebagai tangga naik dan turun dari perancah.
b. Perancah ini dilengkapi dengan roda sebagai alat untuk bergerak.
c. Biasanya digunakan untuk pekerjaan pengecatan, pemasangan eternit dan lainnya.
d. Tipe perancah beroda lainnya adalah perancah beroda dengan outrigger dan perancah beroda
dengan pipa besi.

9. BAGIAN-BAGIAN PERANCAH BERODA DENGAN FRAME


a. Palang penguat:
- Cross bracing dipasang pada kedua sisi
tiang vertikal
- Horisontal diagonal brace dipasang pada
bagian bawah perancah
- Batang dengan diameter 1.9 inci dengan
tebal 2.5 mm
b. Lantai kerja
- terbuat dari papan atau besi baja
- lebar minimum 40 cm untuk papan,
sedangkan untuk besi baja lebarnya adalah
24, 25, 30 atau 40 cm
c. Roda (Caster)
- dipasang di bagian paling bawah dari
struktur
- roda dilengkapi dengan safety break PERANCAH BERODA
- sepatu perancah dapat berpindah-pindah
- pastikan bahwa roda ada dalam keadaan lock pada saat perancah digunakan
d. Armlock / penguat tiang, berfungsi untuk memperkuat struktur dan dipasang pada tiang vertikal.
e. Handrail
f. Toe board : pengaman kaki setinggi 10 cm dan tebal 2.5 cm dipasang di sekeliling lantai kerja.

Revised Content:
-
Document No. Revisio No. Date
HTM/IK/QA-09-00 0 10 Mar 2020
PT. HASTAKARYA TUNGGAL MANDIRI
Document Title

Instruksi Kerja Keselamatan Pekerjaan yang Menggunakan Perancah

10. HYDRAULIC PLATFORM

a. Hydraulic Platform hanya boleh dioperasikan oleh personil yang


terlatih dan kompeten.
b. Semua hasil test dan perawatan harus selalu tersedia untuk
diperiksa sebelum mengoperasikan Hydraulic Platform.
c. Operator tidak boleh naik ke dalam keranjang kecuali bila ada
operator lain di lantai permukaan.
d. Harus ada komunikasi yang efektif antara operator dan orang
yang berada di keranjang.
e. Operator harus mengkonfirmasikan bahwa posisi mesin ada
dalam keadaan aman.
f. Jumlah orang yang berada dalam keranjang harus diusahakan
minimum.
Hydraulic Platform
g. Orang yang tidak berkepentingan dilarang memasuki bagian
dasar dari platform.
h. Hoist tidak boleh digerakkan dengan keranjang di atas.
i. Apabila ada orang terperangkap di keranjang yang sedang berada di atas yang disebabkan
oleh kerusakan alat, operator harus mengusahakan (bila memungkinkan) agar keranjang
diturunkan dengan cara bledding down sistem hydraulic. Personal escape system hanya
dipakai bila tidak ada cara lainnya.
j. Dilarang menggunakan hoist lainnya untuk menyelamatkan orang (kecuali dilakukan oleh
emergency services).

Revised Content:
-
Document No. Revisio No. Date
HTM/IK/QA-09-00 0 10 Mar 2020

Anda mungkin juga menyukai