Anda di halaman 1dari 6

PT.

HASTAKARYA TUNGGAL MANDIRI


Document Title

Instruksi Kerja Keselamatan Bekerja di Ketinggian

UMUM
Pekerja yang wajib menjalankan sistem proteksi jatuh dari ketinggian adalah:
• Pekerja yang bekerja di ketinggian lebih dari 2 m
• Pekerja yang bekerja di area yang berpotensi
untuk jatuh

SISTEM PROTEKSI JATUH


Ada beberapa alternatif untuk melindungi pekerja jatuh dari
ketinggian yaitu :
- Guard Rail
- Safety Net (jaring pengaman)
- Peralatan Proteksi Jatuh

GUARD RAIL / BARRIER


Untuk melindungi pekerja jatuh dari ketinggian, maka pertimbangan utama adalah memasang guard
rail atau barrier.
Apabila dipakai guard rail, ketentuan mengenai Guard Rail dapat dilihat pada Instruksi Kerja Guard
Rail (JIS-FC/WI/PR-18).

SAFETY NET
Apabila dipakai Safety Net, ketentuan mengenai Safety Net dapat dilihat pada Instruksi Kerja Safety
Net (JIS-FC/WI/PR-35)

PERALATAN PROTEKSI JATUH


Bila pemasangan Guard Rail atau barrier tidak praktis, maka gunakanlah Peralatan Proteksi Jatuh.
Ada 2 jenis peralatan proteksi jatuh yaitu Sistem Fall Restraint Sistem dan Sistem Fall Arrest.
a. SISTEM FALL RESTRAINT
- Sistem Fall Restraint berfungsi untuk
menahan pekerja berpindah ke tempat yang
memungkinkan untuk jatuh.
- Tali pengikat dihubungkan ke angkur dan ke
safety belt atau body harness.
- Angkur harus dapat menahan gaya 3.5 kN.
b. SISTEM FALL ARREST
- Sistem Fall Arrest berfungsi untuk melindungi
pekerja setelah pekerja terjatuh dengan cara
menghentikan pekerja terjatuh sebelum
membentur permukaan di bawahnya. Sistem Fall Restraint
Pekerja tidak akan
- Tali pengikat menghubungkan angkur dengan terjatuh Sistem Fall Arrest
body harness, atau tali utama dengan body
harness.
- Angkur harus dapat menahan gaya 22 kN.
- Perhatikan waktu mengaitkan tali pengikat agar tidak terjadi swing fall hazard.

Revised Content:
-
Document No. Revisio No. Date
HTM/IK/QA-04-00 0 10 Mar 2020
PT. HASTAKARYA TUNGGAL MANDIRI
Document Title

Instruksi Kerja Keselamatan Bekerja di Ketinggian

Swing Fall Hazard

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK PENGGUNAAN SAFETY BELT


1. Yakinkan bahwa safety belt tidak hanya dipakai sebagai ikat pinggang, namun harus dikaitkan
pada sesuatu yang tidak bergerak.
2. Hal yang harus diperhatikan waktu menggunakan Safety Belt:
a. Pastikan ukuran safety belt sesuai dengan pinggang pekerja.
b. Kencangkan safety belt. Kenakan safety belt pada pinggang, jangan terlalu
bawah di sekeliling panggul.
c. Periksa kondisi safety belt yaitu:

• Gesper : pastikan gesper tidak bengkok, lidah gesper


overlap dengan rangka gesper, dapat bergerak dengan
lancar.

• Ban pinggang : pastikan tidak robek atau tercabik.

• Label pabrik : label pabrik berisi informasi sebagai berikut:


- Identifikasi pabrik
- Ukuran pinggang
- Bahan
- Tanggal pembuatan
- Nomor model
d. Jangan memakai safety belt yang rusak. Safety belt yang pernah dipakai oleh pekerja yang jatuh
tidak boleh dipakai lagi kecuali telah diperiksa oleh pabrik, professional engineer atau approved
agent.

Revised Content:
-
Document No. Revisio No. Date
HTM/IK/QA-04-00 0 10 Mar 2020
PT. HASTAKARYA TUNGGAL MANDIRI
Document Title

Instruksi Kerja Keselamatan Bekerja di Ketinggian

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK PENGGUNAAN BODY HARNESS


1. Body Harness memberikan perlindungan yang lebih
baik daripada safety belt karena alat tersebut
mendistribusikan force of impact (gaya dampak) ke
area yang lebih luas di badan pekerja.
2. Body harness harus mempunyai :
- D ring di bagian belakang
- Huruf A yang tertera di pengikat di bawah D
ring
- Tanda panah di atas huruf A yang menunjuk
pada D ring
3. Periksa body harness sebelum dipakai:
a. Gesper : periksa terhadap bengkok atau retak. Uji gesper untuk
memastikan kaitannya aman.
b. Ban : periksa terhadap robek, cabikan, anyaman yang kendor atau
rusak.
c. D ring : periksa terhadap bengkok, retak
atau
d. Label pabrik, berisi informasi sbb:
- Identifikasi pabrik
- Ukuran harness
- Tanggal pembuatan
D ring - No model

4. Atur semua perangkat dan ikatan sehingga harness pas dipakai tapi tetap memungkinkan pekerja
bergerak dengan leluasa.
5. Kencangkan semua ikatan yang kendur sehingga tidak mengakibatkan pekerja tersandung.
6. D ring harus dikaitkan dengan baik.

ANGKUR
Angkur adalah elemen penting dimana pekerja
menghubungkan tali pengikat atau tali utama.

Pemilihan Angkur
Contoh Angkur Angkur yang digunakan akan tergantung pada jenis safety
belt yang digunakan.
a. Apabila digunakan jenis Sistem Fall Restraint, angkur
harus dapat menahan beban minimum 3.5 KN atau
ekivalen dengan berat 4 pekerja.
b. Apabila digunakan jenis Sistem Fall Arrest, angkur harus
dapat menahan beban minimum 22 KN.
Contoh Angkur terpasang
c. Pabrik akan menyatakan maksimum gaya yang dapat
ditahan oleh angkur.
Catatan : Nilai gaya yang disebutkan di atas tidak berlaku bila digunakan tali utama. Gaya yang
ditahan angkur pada tali utama akan jauh lebih besar daripada bila digunakan jenis sistem fall
Revised Content:
-
Document No. Revisio No. Date
HTM/IK/QA-04-00 0 10 Mar 2020
PT. HASTAKARYA TUNGGAL MANDIRI
Document Title

Instruksi Kerja Keselamatan Bekerja di Ketinggian


restraint atau sistem fall arrest.
7. Periksa body harness sebelum dipakai:
e. Gesper : periksa terhadap bengkok atau retak. Uji gesper untuk
memastikan kaitannya aman.
f. Ban : periksa terhadap robek, cabikan, anyaman yang kendor atau
rusak.
g. D ring : periksa terhadap bengkok, retak
atau
h. Label pabrik, berisi informasi sbb:
- Identifikasi pabrik
- Ukuran harness
- Tanggal pembuatan
D ring - No model

8. Atur semua perangkat dan ikatan sehingga harness pas dipakai tapi tetap memungkinkan pekerja
bergerak dengan leluasa.
9. Kencangkan semua ikatan yang kendur sehingga tidak mengakibatkan pekerja tersandung.
10. D ring harus dikaitkan dengan baik.

ANGKUR
Angkur adalah elemen penting dimana pekerja
menghubungkan tali pengikat atau tali utama.

Pemilihan Angkur
Contoh Angkur Angkur yang digunakan akan tergantung pada jenis safety
belt yang digunakan.
d. Apabila digunakan jenis Sistem Fall Restraint, angkur
harus dapat menahan beban minimum 3.5 KN atau
ekivalen dengan berat 4 pekerja.
e. Apabila digunakan jenis Sistem Fall Arrest, angkur harus
dapat menahan beban minimum 22 KN.
Contoh Angkur terpasang
f. Pabrik akan menyatakan maksimum gaya yang dapat
ditahan oleh angkur.
Catatan : Nilai gaya yang disebutkan di atas tidak berlaku bila digunakan tali utama. Gaya yang
ditahan angkur pada tali utama akan jauh lebih besar daripada bila digunakan jenis sistem fall
restraint atau sistem fall arrest.

TALI PENGIKAT / LANDYARD


1. Adalah tali yang menghubungkan safety belt atau
harness dengan tali utama atau angkur.
2. Usahakan menggunakan tali pengikat sependek mungkin
untuk mengurangi jarak jatuh. Usahakan agar free fall
tidak lebih dari 1.2 m.
Tali pengikat
3. Bila menggunakan tali pengikat kawat, harus digunakan
shock absorber.

Revised Content:
-
Document No. Revisio No. Date
HTM/IK/QA-04-00 0 10 Mar 2020
PT. HASTAKARYA TUNGGAL MANDIRI
Document Title

Instruksi Kerja Keselamatan Bekerja di Ketinggian

SHOCK ABSORBER (hanya dipakai untuk Sistem Fall Arrest)


1. Shock absorber memperlambat jatuh, mengurangi gaya yang diperlukan
untuk menghentikan jatuh.
2. Shock absorber biasanya dibuat sedemikian rupa sehingga pada saat

pekerja jatuh, pola anyamannya akan menyerap gaya jatuh dan robek (disebut “tear webbing”).
3. Harus diperhatikan bahwa shock absorber dapat memperpanjang panjang tali pengikat sepanjang
1.2 m pada saat pekerja jatuh. Yakinkan untuk :
a. mengacu pada label pada shock absorber unit untuk menentukan jarak perpanjangan
maksimum
b. memperhitungkan jarak tambahan bila dipakai shock absorber

TALI UTAMA HORISONTAL (HORIZONTAL LIFELINE)


1. Tali utama horisontal dapat terbuat dari tali sintetis atau tali kawat,
atau fixed rail yang dipasang diantara 2 titik angkur yang kokoh.
2. Tali utama horisontal ini memungkinkan pekerja untuk berpindah
secara horisontal di sepanjang permukaan kerja ketika terhubung
dengan tali pengaman.
3. Sistem tali utama horisontal dan angkurnya harus diperhitungkan
dengan seksama.
4. Sistem tali utama horisontal boleh dipasang dengan kondisi sebagai
berikut:
a. diameter tali kawatnya adalah minimum 12 mm dengan kuat patah (breaking strength) yang
tertulis pada spesifikasi manufaktur adalah 89 kN (20.000 lb).
b. Tali utama horisontal bebas dari sambungan kecuali pada penghentian
c. Kapasitas minimum dari perangkat sambungan, seperti shackle dan turnbuckle adalah 71 kN
(16.000 lb)
d. Jarak antara ujung ujung tali utama horisontal adalah antara 6 m sampai dengan 18 m.
e. Kapasitas minimum angkur adalah 71 kN (16.000 lb)
f. Tali utama horisontal mempunyai unloaded sag kurang lebih = panjang jarak antar tumpuan
dibagi dengan 60.
g. Elevasi tali utama horisontal dari tiap titik adalah paling tidak 1 m di atas permukaan kerja.
h. Jarak free-fall adalah maksimum 1.2 m
i. Daerah yang bebas / tanpa halangan minimum adalah 3.5 m di bawah permukaan kerja
j. Tali utama horisontal dipakai oleh tidak lebih dari 3 pekerja
k. Tali utama horisontal dipasang sedemikian rupa sehingga tidak menghalangi gerakan pekerja.

Revised Content:
-
Document No. Revision Date
HTM/IK/QA-04-00 No. 10 Mar 2020
0
PT. HASTAKARYA TUNGGAL MANDIRI
Document Title

Instruksi Kerja Keselamatan Bekerja di Ketinggian

TALI UTAMA VERTIKAL (VERTICAL LIFELINE)


1. Tali yang digunakan sebagai tali utama vertikal harus mempunyai
kekuatan putus (breaking strength) 26.7 kN (lebih besar dari
angkur). Sambungan dan simpul akan melemahkan tali sehingga
diperlukan kapasitas tambahan untuk tali utama tersebut.
2. Penggunaan yang benar dari tali utama vertikal:
a. Tidak ada sambungan atau simpul pada tali utama kecuali
pada titik akhir.
b. Tiap tali utama dihubungkan pada angkur tersendiri.
c. Hanya 1 pekerja yang terhubung dengan tali utama vertikal
d. Tali utama vertikal harus diperpanjang sampai 1.2 m dari
tanah atau tempat jatuh yang aman.
e. Bila panjang gantung dari tali utama vertikal melampaui 91
m, maka panjang tali pengikat, tali konstruksi, kekuatan tali
dan efek angin harus diperhitungkan.

3. Pemeriksaan tali utama vertikal:


a. Sebelum digunakan, periksa tali utama vertikal terhadap tanda-tanda keausan
b. Potongan pada tali
c. Perubahan bentuk yang terlihat yang dapat memperlemah tali atau menghalangi gerakan
bebas dari rope grab

ROPE GRAB
Rope grab adalah alat yang bergerak sepanjang tali utama dan akan
terkunci dalam kondisi pekerja jatuh.
- Diameter tali yang digunakan bersama rope grab harus sesuai
dengan yang ditentukan oleh pabrik.
- Yakinkan bahwa rope grab dipasang pada tali dengan arah yang
benar. Bagian atas rope grab harus menghadap angkur.
2 jenis rope grab yang umum adalah:
a. Robe grab manual :
Tidak bergerak dengan bebas sepanjang tali utama mengikuti
pekerja. Selalu ada dalam kondisi terkunci pada tali utama dan
harus dipindahkan oleh pekerja. Lebih cocok digunakan untuk
sistem fall restrain.
b. Rope grab otomatis :
Bergerak dengan bebas sepanjang tali utama mengikuti pekerja.
Bila pekerja jatuh maka akan terkunci secara otomatis dan akan menghentikan pekerja setelah
jarak tertentu.
Bila digunakan rope grab otomatis, tali pengikat harus dibatasi sepanjang 0.6 m.

Revised Content:
-
Document No. Revision Date
HTM/IK/QA-04-00 No. 10 Mar 2020
0

Anda mungkin juga menyukai