Anda di halaman 1dari 8

Laporan acara 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegiatan pemanenan hutan dipengaruhi oleh kombinasi beberapa faktor


yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Ketimpangan oleh salah satu faktor
dapat menyebabkan risiko yang berbahaya dan akhirnya dapat menyebabkan
kecelakaan. Faktor yang saling berhubungan tersebut adalah manusia, peralatan
dan lingkungan kerja, manusia sebagai salah satu faktor penggeraknya merupakan
satu-satunya faktor hidup yang sangat rentan dengan bahaya kecelakaan.
Pemanenan kayu merupakan serangkaian kegiatan kehutanan yang mengubah
pohon menjadi bentuk yang dapat dipindahkan ke lokasi lain sehingga bermanfaat
bagi kehidupan ekonomi dan kebudayaan masyarakat (Suparto, 1999). Kegiatan
pemanenan kayu merupakan salah satu kegiatan yang cukup berat dan banyak
menimbulkan risiko kecelakaan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja dianggap
penting dalam sektor kehutanan karena pengelolaan hutan termasuk dalam
kategori kegiatan berisiko tinggi. Hal tersebut ditunjukkan Gani (1992), dengan
data kecelakaan kerja pada kegiatan kehutanan 4 kali lebih besar dibandingkan
angka kecelakaan pada industri lain.

Chainsaw (gergaji rantai) adalah gergaji yang menggunakan mesin untuk


menggerakkan rantai gergajinya. Pada awalnya orang menebang atau memotong
kayu dengan gergaji manual. Setelah mesin ditemukan maka mesin diaplikasikan
pada gergaji untuk mendapatkan produktivitas yang tinggi. Chainsaw pada awal
pembuatan adalah chainsaw yang lebih besar dan berat (lebih dari 60 kg) bahkan
dioperasikan secara stasioner oleh lebih dari satu orang operator. Pada saat ini
chainsaw sudah mengalami puluhan modifi kasi bentuk dan aplikasi teknologi
baru sehingga lahirlah chainsaw dengan teknologi mutakhir berupa chainsaw lebih
kecil dan lebih ringan serta putaran mesin yang sangat cepat (>15 rpm). Beberapa
merk chainsaw terbaru tidak menggunakan engine berbahan bakar minyak tetapi
menggunakan tenaga listrik. Chainsaw terbaru juga dilengkapi dengan pengaman
atau penangkap rantai, rem rantai, anti vibrasi, serta pelumasan otomatis.
Teknologi bahan pada bilah (guide bar) semakin berkembang sehingga diaplikasi
bilah yang lebih ringan tetapi tahan terhadap gesekan, tekanan dan panas. Semua
hal ini dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan dan keselamatan kerja bagi
operator chainsaw sekaligus meningkatkan produktivitas kerjanya.

1.2 Tujuan
Dari uraian latar belakang diatas maka tujuan dari laporan ini adalah untuk
mengetahui standarisasi k3 dalam pengoperasian gergaji rantai (chainsaw)

BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1 Alat

A. Chainsaw

2.2 Standar Apd Operator

A. Helm standar SNI (helm safety)


B. Ear Safety/Ear Muff (penutup/pelindung telinga)
C. Kaca mata atau face shield
D. Sarung tangan safety.
E. Sepatu safety.
F. Rompi keselamatan dengan reflektor

2.3 Metode Mengoperasikan Gergaji Rantai (Chainsaw) Dengan Baik Dan


Benar

Untuk dapat menggunakan gergaji mesin ini dengan baik, dibutuhkan


beberapa tahapan, agar nantinya gergaji dapat digunakan dengan aman dan
maksimal. Berikut ini tahapan dalam menggunakan chainsaw, sebagai alat gergaji
otomatis Anda, yang antara lain adalah:

A. Memasang keping rantai serta rantai dari gergaji tersebut. Untuk dapat
melakukan pemasangan ini para pengguna gergaji harus membuka terlebih
dahulu tutup pelindung rantai dan memasangkan keping rantai yang diikuti
dengan pemasangan rantai pada alur keping rantai tersebut.
B. Melakukan pengisian bahan bakar mesin gergaji dengan bahan bakar
campuran antara pelumas dengan bensin.
C. Isilah pelumas rantai dengan menggunakan minyak pelumas khusus yang
memang diperuntukkan untuk memperlancar kerja rantai pada sebuah
mesin.
D. Menghidupkan mesin gergaji sebelum menggunakannya, dan memastikan
semua komponen keamanan didalam gergaji tersebut dapat berfungsi
dengan baik, sehingga gergaji dapat berfungsi dengan optimal.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Aspek Aspek Dalam Pengoperasian Chainsaw Dalam Penebangan Pohon

Hal pertama yang dilakukan memperhatikan alat pelindung diri sebelum


melakukan penebangan pohon alat pelindung diri harus sesuai standar nasional
sehingga terjamin kualitas dari alat-alat tersebut adapun alat-alat pelindung diri
tersebut:

A. Helm
B. Ear muff
C. Faceguard
D. Glasses (kacamata)
E. Boots (sepatu safety)
F. Glove (sarung tangan)

Dalam pengoperasian chainsaw yang perlu diperhatikan atau hal hal safety yang
dilakukan sebagai berikut:

A. Sebelum pengoperasian chainsaw sebaiknya dilakukan pengecheckkan


terhadap bagian bagian mesin seperti gas, pengunci rantai, pengunci gas,
karburator, oli mesin, pelumas rantai dan lain-lain setelah pengecheckkan
selesai dan alat sudah siap.
B. Sebelum menyalakan mesin chainsaw terlebih dahulu mengunci rantai
gerigi chainsaw dengan menarik tuas yang berada diatas rantai gergaji
setelah di tarik tuas tersebut maka rantai tidak dapat bergerak.
C. Saat mengoperasikan mesin sebaiknnya dilakukan penarikan stater
beberapa kali agar oli mesin siap melumasi rongga-rongga mesin.
D. On kan mesin dan geser choke karburator agar udara dan bahan bakar
lebih terbuka sehingga mesin cepat menyala
E. Kembalikan posisi choke dan tarik gas perlahan-lahan
F. Turunkan tuas pengunci rantai dan perhatikan posisi tubuh dengan posisi
yang baik agar tidak mengalami sakit saat pengoperasian chainsaw
G. Chainsaw siap digunakan

Berikut 5 langkah keamanan dalam menciptakan rencana penebangan

A. Hazards memperhatikan bahaya yang akan terjadi seperti ranting yang


mau patah arah rebah dan lain lain
B. Lean memperhatikan kemiringan pohon terlebih dahulu untuk
memprediksikan arah rebah
C. Escape route membuat rute pelarian sebelum melakukan penebangan agar
setelah dilakukan pohon akan jatuh maka operator harus menjauh dan lari
ketempat yang aman agar tidak terkena batang atau ranting maupun
kejadian yang tidak terduga
D. Hinge thickness dan length memperhatikan tebal dan panjang engsel
penebangan dan tidak lebih dari 10% dbh, panjang engsel tidak lebih dari
90% dbh
E. Cutting plan rencana pemotongan pohon harus memperhatikan tidak
pernah memulai penebangan tanpa rencana pemotongan, tetapi selalu
bersedia untuk mengubah rencana atau menjalankan rencana yang lainnya.

Ada beberapa hal dilakukan dalam penebangan yaitu:

A. Menyalakan mesin dan menurunkan pengunci rantai


B. amati bagian pohon yang akan dipotong
C. posisikan tubuh senyaman mungkin dan safety
D. membuat engsel dengan cara memotong bagian atas batang dan bawah
batang sehingga terbentuk engsel, bentuk sudut harus 70º dan jarak engsel
tersebut kurang dari 3/8 inchi
E. potong bagian belakang engsel dan letakkan baji supaya chainsaw tidak
terjepit dan lanjutkan pemotongan hingga pohon rebah
F. setelah pohon rebah kunci rantai chainsaw dan menjauh dari pohon
tersebut

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dalam melakukan pekerjaan pemanenan hutan terkhusus operator


chainsaw harus memperhatikan tentang keselamatan dan kesehatan kerja dan
harus paham bagaimana pengoperasin chainsaw yang aman hingga alat pelindung
diri sehingga dalam berkerja terdapat perasaan yang aman dan pekerjaan menjadi
produktif.

DAFTAR PUSTAKA
Gani, S. 1992. Ketenaga kerjaan dan keselamatan kerja. Fakultas kehutanan
institus pertanian bogor. Ipb press, Bogor.

Kamus bahasa inggris-indonesia. 2020. U-dictionary. Yaodao. Hongkong

Rangga aditya.2015. risk assessment pada pekerjaan menebang kayu di hutan


produksi. Ikatan alumni kesehatan masyarakay (IAKMI). Jawa timur.

Anda mungkin juga menyukai