Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kegiatan pemanenan khususnya penebangan pohon dibagi menjadi dua


sistem, yaitu sistem manual dan mekanis. Kegiatan penebangan secara
mekanis menggunakan gergaji rantai (chainsaw), sedang penebangan dengan
sistem manual dilakukan menggunakan kapak dan gergaji tangan. Menebang
dengan gergaji rantai mempunyai beberapa keuntungan, antara lain
penebangan dapat dilakukan dengan cepat tetapi pemakaiannya memerlukan
operator yang terampil, sehat dan kuat.
Penebangan pohon merupakan salah satu bagian dari kegiatan penjarangan
dan pemanenan hutan. Gergaji rantai adalah alat utama dalam penebangan
pohon yang dipakai juga untuk melakukan pembagian batang dan
pemotongan cabang setelah pohon ditebang .Gergaji rantai merupakan alat
mekanis yang mahal dan berbahaya jika dipergunakan tidak dengan
semestinya, karena itu teknik penebangan dan cara mempergunakan gergaji
rantai yang tepat harus betul-betul dikuasai agar tidak terjadi kesalahan.
Kesalahan ini dapat mengakibatkan kecelakaan, seperti penebang tertimpa
pohon yang roboh akibat salah menentukan arah rebah, kecelakaan dalam
penggunaan gergaji rantai disebabkan pengetahuan cara penggunaan alat
yang kurang.
Maka dari Pengisian bahan bakar pada chainsaw dan proses
menghidupkan chainsaw dengan benar, selain berguna untuk pengetahuan
juga member pemahaman tentang pemakaian alat yang aman dilapangan.
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari praktikum Maka dari Pengisian bahan bakar pada
chainsaw dan proses menghidupkan chainsaw dengan benar “Gergaji Rantai
(Chain Saw)” ini adalah :
1. Dapat melakukan pengisian bahan bakar pada chainsaw dengan benar
2. Dapat menghidupkan chainsaw dengan benar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LANDASAN TEORI


Gergaji rantai dapat digolongkan menjadi 2 jenis utamaya itu gergaji rantai
untuk 2 orang (two menchainsaw) dan gergaji rantai untuk 1 orang (one man
chainsaw) (Staaf&Wiksten,1984) . Dengan semakin majunya teknologi
pemanenan hasil hutan, manusia mencari jalan untuk membuat alat-alat
pemanenan yang semakin sempurna dan memudahkan dalam pekerjaan
pemanenan salah satunya adalah penggunaan chainsaw. Chainsaw digunakan
pada saat penebangan dan pembagian batang.
Beberapa keuntungan penggunaan chainsaw sebagai berikut (Haryanto,
1996; Haryanto, 1984, Huggard& Owen, 1959):
1. Mengurangi biaya penebangan dan pembagian batang.
2. Menciptakan tunggak yang lebih rendah.
3. Pekerjaan lebihcepat selesai(Schmincke, 1997, Heinrich, 1995).
4. Lebih efisien dan lebih murah untuk penebangan dan pembagian
batang.
5. Mengurangi kecelakaan kerja. Kebutuhan jumlah chainsaw dapat
dihitung berdasarkan pada waktu penyelesaian pekerjaan (jam kerja),
volume kerja (m3) dan kapasitas produksi alat yang digunakan
(m3/jam).

Klasifikasi Gergaji Rantai Berdasarkan Berat dan Kekuatan


Kelas Berat (Kg) Kekuatan PK
Ringan Kurang dari 10 Kg 2-<4
Sedang 10 – 12 Kg 4-<6
Berat 12 Kg keatas 6-8

2.2 K3 DALAM PENGGUNAAN ALAT


Keselamatan dan kesehatan kerja dianggap penting dalam sector
kehutanan karena pengelolaan hutan termasuk dalam kategori kegiatan berisiko
tinggi. Hal tersebut ditunjukkan Gani (1992) dengan data kecelakaan kerja pada
kegiatan kehutanan 4 kali lebih besar dibandingkan angka kecelakaan pada
industri lain. Keselamatan kerja merupakan keselamatan yang berhubungan
dengan mesin, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, tempat kerja dan
kondisi lingkungan. Hal ini menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan
fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.
Kondisi kesehatan pekerja juga sebagai factor dari keselamatan kerja di mana
kondisi tersebut dapat membuat gangguan fisik sehingga menghambat
produktivitas kerja.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 METODE PENCAMPURAN BAHAN BAKAR

1. Pengisian bahan bakar. Bahan bakar yang dipergunakan adalah bensin


campur dengan perbandingan satu bagian bahan pelumas (SAE 30) dan
bensin.
2. Campur kan bensin dan oli samping dgn alat jerigen pencampur dengan
standar perbandingan 25:1
3. Campuran tersebut harus tercampur dengan baik yaitu dengan
mengguncang-guncangkan terlebih dahulu sebelum dimasukan kedalam
tangki

3.2 METODE PENGHIDUPAN MESIN


Menghidupkan dan mematikan mesin. Cara menghidupkan mesin adalah:
1. tarik tuas pengaman rantai
2. tarik choke
3. kemudian on kan tombol penghidup mesin dan kemudian tali starter ditarik
perlahan – lahan 3-5 kali agar masuk campuran bahan bakar dan udara,
4. kemudian baru ditarik sekaligus sampai mesin hidup).
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Pengisian bahan bakar. Bahan bakar yang dipergunakan adalah bensin
campur dengan perbandingan satu bagian bahan pelumas (SAE 30) dan bensin
denagan perbandingan 25:1. Menghidupkan mesin harus hati-hati dan sesuai
prosedur sehingga tidak menimbulkan keadaan kerja yang tidak sehat. Dan
menghidupkan mesin dengan cara berikut on kan tombol penghidup mesin dan
kemudian tali starter ditarik perlahan – lahan 3-5 kali agar masuk campuran bahan
bakar dan udara, kemudian baru ditarik sekaligus sampai mesin hidup).

4.2 SARAN
-
DAFTAR PUSTAKA

http://ms.wikipedia.org/wiki/Gergaji_rantai
http://www.stihlusa.com/products/chain-saws/professional-saws/ms660/
http://chaingergaji.wordpress.com/
Sukanda dan Wesman E. 2008 Standarisasi Gergaji Rantai untuk Penebangan
Pohon. Prosiding PPI Standarisasi 2008. Jakarta.
Yanri, Z., M. Yusuf, A. W. Ernawaty. 1998. KodePraktis ILO
KeselamatandanKesehatanKerja di Kehutanan (Terjemahan Elias).
International Labour Office. Geneva.

Anda mungkin juga menyukai