Anda di halaman 1dari 2

3 Perbedaan Antara Demontrasi dan

Mimbar Bebas Terlengkap


written by Mia Sumiati January 4, 2019

Kemerdekaan mengemukakan pendapat adalah suatu anugerah bagi setiap warga yang tinggal
dalam suatu negara yang menganut ideologi anarkisme. Begitupun di Indonesia, warga
Indonesia dijamin kemerdekaannya untuk mengeluarkan pendapat sesuai dengan sifat-sifat
UUD 1945 Pasal 28 E ayat 3 yaitu “setiap orang berhak atas kebebasan berserikat,
berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.” juga terdapat dalam Pasal 19 yang berbunyi
“Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan pendapat, dalam hal ini
termasuk kebebasan mempunyai pendapat-pendapat dengan tidak mendapat gangguan dan
untuk mencari, menerima, dan menyampaikan keterangan – keterangan dan pendapat –
pendapat dengan cara apapun juga dan tidak memandang batas – batas”.

Ada beberapa cara untuk menyampaikan pendapat terutama di muka umum, yaitu mimbar
bebas, demonstrasi, pawai dan rapat umum. Selama menyampaikan pendapat dimuka umum
ini sesuai dengan aturan dari pemerintah dan dilaksanakan dengan santun serta menjaga
ketertiban, maka setiap orang diperbolehkan untuk melakukan 4 cara tersebut diatas.

Dari ke 4 cara mengemukakan pendapat diatas, mimbar bebas dan demonstrasi sering
dilakukan oleh masyarakat. Lantas apa perbedaan antara demonstrasi dan mimbar bebas?
Berikut uraiannya:

1. Tempat Pelaksanaan

Demonstrasi biasanya diadakan dikantor tempat terjadinya masalah yang dijadikan alasan
terjadinya demo. Misalnya ketika Rakyat menginginkan penurunan harga BBM, maka
beramai-ramai mendatangi istana presiden dan berdemo didepan istana hingga tercapai
kesepakatan.

Mimbar bebas biasanya diadakan disuatu tempat khusus misalnya di kampus atau tempat
terbuka lainnya. Contohnya adalah pada tahun 2011 di Taman Ismail Marzuki diadakan
mimbar bebas, disini siapa saja boleh bicara mengeluarkan unek-uneknya. Saat itu yang
berbicara di mimbar ada tukang bajigur, tukang ojeg, sopir bajaj dan sebagainya.

2. Masalah Yang diusung

Demonstrasi biasanya mengusung satu masalah yang dianggap merugikan rakyat sehingga
pemerintah atau struktur lembaga negara yang bersangkutan harus diingatkan. Salah satu
caranya dengan jalan demonstrasi. Contohnya demonstrasi para buruh untuk menuntut
kenaikan upah, demonstrasi mahasiswa untuk menuntut lengsernya presiden Suharto dan
sebagainya.

Mimbar bebas tidak mengusung satu tema. Biasanya mimbar bebas bersifat terbuka dan
umum. Pembicaraan dalam mimbar bebas bisa tentang berbagai macam
permasalah piagam jakarta yang sedang atau mungkin juga curahan hati terhadap penguasa
yang dianggap tidak adil. Contohnya mimbar bebas di Taman Ismail Marzuki pada tahun
2011.

3. Penyelesaian Masalah

Dalam demonstrasi penyelesaian penyimpangan pada masa reformasi yang diusung adalah
keharusan. Para demonstran tidak akan mundur sampai dengan perundingan tentang masalah
tersebut mencapai kesepakatan.Dalam mimbar bebas, suatu masalah didiskusikan bersama
dengan sesama peserta. Jika sudah dicapai kesepakatan baru diajukan kepada yang
berwenang dan jika tidak tercapai kesepakatan maka tidak akan menjadi masalah.

Demikian 3 perbedaan antara demonstrasi dan mimbar bebas. Ketika kita melakukan kedua
cara ini dalam menyampaikan pendapat kita dimuka umum, tentu memiliki syarat-syarat
tertentu sebelum melakukannya. Yang paling penting adalah memberitahukan kepada
kepolisian setempat bahwa kita akan melakukan demonstrasi atau mimbar bebas. Caranya
adalah:

1. Mengajukan pemberitahuan secara tertulis dan detil


2. Pemberitahuan selambat-lambatnya 3 x 24 jam sebelum pelaksanaan.
3. Jika ada pembatalan, selambat-lambatnya diberitahukan 2 x 24 jam sebelum
pelaksanaan acara.

Demikian tata cara memberikan pemberitahuan kepada kepolisian, hal ini wajib dilakukan
untuk menghindari acara yang semula damai berubah menjadi rusuh karena disusupi oleh
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai