PROSES MANUFAKTUR
Oleh :
NIM : 202272098
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan memberikan rahmat dan
hidayah yang sangat besar kepada kami untuk menyelesaikan tugas laporan ini
Terima kasih kami ucapkan kepada segala pihak yang membantu dalam penyusunan
laporan ini.
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Mesin bubut adalah mesin yang dibuat dari logam, gunanya untuk membentuk
benda kerja dengan cara menyayat, gerakan utamanya adalah berputar. Di bidang
industri, keadaan mesin bubut sangat berperan, terutama didalam industri permesinan.
Misalnya dalam industri otomotif, mesin bubut berperan dalam pembuatan
komponen-komponen kendaraan, seperti mur, baut,roda gigi, poros, tromol dan lain
sebagainya.Penggunaan mesin bubut juga dapat dihubungkan dengan mesin
lainseperti mesin bor ( drilling machine ), mesin gerinda ( grinding machine),
mesinfrais ( milling machine ), mesin sekrap ( shaping machine), mesin gergaji
( sawing machine) dan mesin-mesin yang lainnya. Namun ada salah satu hal yang
paling penting dari sebuah mesin adalah perawatannya. Perawatan dilakukan untuk
menjaga kondisi mesin dalam keadaanyang baik. Sebelum kegiatan perawatan
dilaksanakan, diperlukan kegiatan perencanaan perawatan terlebih dahulu. Ini
bertujuan agar proses perawatan berjalan sesuai rencana.
PEMBAHASAN
Mesin bubut adalah perkakas untuk membentuk benda kerja dengan gerakan
utama berputar
Mesin bubut pertama ditemukan adalah mesin bubut dua orang yang
dirancang oleh bangsa mesir sekitar 1.300 M. Pada dasarnya ada dua hal yang dicapai
dalam penyetelan mesin bubut ini. Petama pembuatan benda kerja kayu manual
dengan tali dan yang kedua adalah pemotongan bentuk pada kayu dengan alat tajam.
Salah satu mesin bubut ditemukan di inggris yaitu mesin horizontal boring oleh Jan
Verbruggen tahun 1772 di Royal arsenal Woolwich. Selama revolusi industry
bergulir system mekanik yang dihasilkan oleh roda air atau mesin uap selanjutnya
disalurkan ke mesin bubut melalui poros, memungkinkan pekerjaan lebih cepat dan
mudah. Salah satu karakteristik utama dari mesin bubut ini adalah benda kerja
berputar berlawanan dengan alat yang secara teknis menjadikannya mesin bubu.
Hendry Maudslay yang kemudian mengembangkan banyak perbaikan pada mesin
bubut bekerja di Royal Arsenal dari tahun 1783 yang terkena mesin di bengkel
Verbruggen. Antara akhir abad ke 19 dan pertengahan abad ke 20 motor listrik
individu disetiap mesin bubut menggantikan poros garis sebagai sumber tenaga.
2.1.3 Fungsi Dan Bagian-Bagian Utama Mesin Bubut
C. Material
Material mesin bubut dan perlengkapannya sangat penting untuk menentukan
pekerjaan perawatan mesin itu sendiri. Dimana setiap bahan/material berbeda-beda
cara merawatnya. Dibawah ini adalah contoh material pada mesin bubut :
Pahat biasanya menggunakan baja HSS ( High Speed Steel ) ataupun carbida.
Logam-logam tersebut memiliki kekerasan yang lebih tinggi dari bahan benda
kerjanya, sehingga pahat bisa menyayat dengan baik.Selama membubut, ujung pahat
harus selalu mendapat pendinginan yang kontinyu, karena jika ujung pahat tersebut
panas, pahat akan cepat ausdan tumpul.Cara perawatannya adalah dengan member
pelumas padasaat pengoperasiaanya, ini bertujuan agar pahat tidak cepat aus.
D. Spare Part
Ketersediaan suku cadang atau biasa disebut spare part sangat menentukan
keberhasilan perencanaan perawatan pada mesin bubut. Dibawah ini adalah contoh
spare part yang merupakan komponen dari mesin bubut.
a. Pencekam ( Chuck ) dan Pelat Pembawa
Pelat pembawa adalah peralatan yang ada dalam mesin bubut yang digunakan
pada saat melakukan pembubutan dengan menggunakan duasenter, yakni pada
proses pembubutan 5 konis misalnya. Pelat ini bentuknya menyerupai pelat
cekam tetapi tidak memiliki penjepit. Pelatini bergerak karena dipasangnya
pembawa dan dijepit pada benda kerja.
b. Senter
Senter merupakan peralatan mesin bubut yang digunakan untuk menopang
benda kerja yang sedang dibubut, baik pada saat dibubut rata maupun dibubut
tirus. Untuk menempatkan senter ini, ujung benda harus dibuat lubang dengan
menggunakan bor senter. Lubang ini dimaksudkansebagai tempat atau
dudukan kepala senter. Penggunaan senter inidimaksudkan untuk menjada
atau menahan benda kerja agar kelurusannya terhadap sumbu tetap terjaga.
Pada bagian kepalanya, senter ini berbentuk runcing dengan sudut
ketirusannya 60 derajat. Sementara pada sisi yanglainnya, berbentuk tirus.
Ada dua jenis senter, yaitu senter yang ikut berputar mengikuti putaran benda
kerja (senter jalan/live center) dansenter yang tidak ikut berputar dengan
putaran benda kerja (senter mati/tail stock center). Berikut ini adalah gambar
dari senter jalan dansenter mati.
c. Collet
Collet adalah peralatan mesin bubut yang digunakan untuk membantu
menjepit benda kerja yang memiliki permukaan halus, apabila benda kerja
tersebut mau dikerjakan dalam mesin bubut. Dengan katalain, apabila salah
satu sisi benda kerja telah selesai dikerjakan dan sisii yang satunya akan
dikerjakan, maka untuk mencegah terjadina kerusakan pada permukaan benda
kerja tersebut, dalam menjepitnya harus digunakan collet
d. Penyangga
Penyangga adalah perlatan mesin bubut yang digunakan untuk menyangga
benda panjang pada saat di bubut. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga benda
kerja agar tidak melentur pada saat dibubut, sehinggakelurusan benda kerja
bisa tetap terjaga. Ada dua jenis penyangga yang dapat digunakan, yaitu
penyangga tetap (stead rest) dan penyangga jalan(follow rest). Kedua jenis
penyangga tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.
e. Pahat Bubut
Pahat bubut adalah perkakas potong yang digunakan dalam membubut. Pahat
ini terbuat dari bahan logam keras, seperti HSS ataupun Carbida. Logam-
logam tersebut memiliki kekerasan yang lebih tinggi dari bahan benda
kerjanya, sehingga pahat bisa menyayat dengan baik.Selama membubut,
ujung pahat harus selalu mendapat pendinginan yang kontinyu, karena jika
ujung pahat tersebut panas, pahat akan cepat aus dan tumpul. Sesuai dengan
bentuk dan penggunaannya, pahat-pahat bubut dapat dinamakan: pahat kasar,
pahat penyelesaian, pahat pemotong, pahatalur, pahat ulir, dan pahat bentuk.
Berdasarkan arah pemakanan, pahat dapat dikelompokkan menjadi pahat
kanan dan pahat kiri. Pahat kanan adalah pahat yang arah pemakanannya dari
kanan ke kiri, dan pahat kiri adalah pahat yang arah pemakannnya dari kiri ke
kan.
Mesin sekrap adalah mesin perkakas yang memiliki gerak utama lurus bolak-
balik secara vertikal maupun horizontal. Nama lainnya antara lain shaping machine,
mesin ketam atau mesin serut.
Mesin perkakas moderen dimulai pada tahun 1775, ketika penemu dari negara
Inggris bernama John Wilkinson membuat mesin bor horisontal untuk mengerjakan
permukaan silinder dalam.
Sekitar tahun 1794, Henry Maudslay membuat mesin bubut yang pertama.
Sesudah itu, Joseph Withworth mempercepat penggunaan mesin perkakas Wilkinson
dan Maudslay tersebut dengan membuat alat ukur yang memiliki kecermatan
sepersejuta inchi pada tahun 1830. Sistem produksi massal sebenarnya baru
diterapkan pada tahun 1798 yang dirancang oleh Whitney. Pada waktu itu ia
menerima kontrak kerja dengan pemerintah Amerika Serikat untuk memproduksi
senapan perang sebanyak 10.000 buah, dengan semua komponennya mampu
tukar.Selama abad ke 19, mesin perkakas standar seperti mesin bubut, sekrap, planer,
gerinda, gergaji, frais, bor, gurdi telah memiliki ketelitian yang cukup tinggi, dan
digunakan pada saat industrialisasi di Amerika Serikat dan Eropa dimulai.
Selama abad ke 20, mesin perkakas berkembang dan menjadi makin akurat
kemampuan produksinya. Sesudah tahun 1920 mesin perkakas makin khusus
penggunaannya. Dari tahun 1930 sampai dengan tahun 1950 mesin perkakas yang
lebih besar tenaganya dan rigid dibuat untuk mengefektifkan penggunaanya
bersamaan dengan tersedianya material alat potong. Selama tiga dasawarsa terakhir ,
para ahli teknik telah membuat mesin perkakas yang memiliki kemampuan dan
kepresisian sangat tinggi dengan digunakannya kontrol komputer, dengan demikian
memungkinkan proses produksi menjadi sangat ekonomis.
1) Badan mesin
Berfungsi sebagai tempat seluruh bagian mesin, mekanik penggerak dan tuas
pengatur.
2) Meja mesin
Berfungsi sebagai tempat dudukan benda kerja atau penjepit benda kerja.
Meja mesin dapat digerakkan oleh eretan lintang dan eretan tegak. Gerakan
eretan lintang dapat diatur otomatis.
3) Lengan atau Ram
Berfungsi untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan diikat pada engkol
menggunakan pengikat lengan. Kedudukan lengan berada di atas badan dan
dijepit pelindung lengan agar gerakannya tetap lurus.
4) Eretan pahat
Berfungsi untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan memutar roda
pemutar maka pahat dinaikkan atau diturunkan. Ketebalan pemakanan dapat
dibaca menggunakan dial indikator.
Eretan pahat terpasang pada bagian ujung lengan. Dan ditumpu oleh dua
pasang mur baut pengikat. Eretan dapat dimiringkan untuk penyekrapan
bidang sudut atau miring. Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur
sudut eretan.
5) Pengatur kecepatan
Berfungsi untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin per
menit. Untuk pemakanan yang tipis dapat dipercepat. Pengaturan hanya dapat
dilakukan pada saat mesin berhenti.
6) Tuas panjang langkah
Berfungsi mengatur panjang pendeknya langkah pahat atau lengan.
Disesuaikan dengan panjang benda yang disekrap. Pengaturan ini dilakukan
dengan cara memutar tap ke arah kanan atau kiri.
7) Tuas posisi pahat
Tuas ini terletak pada lengan mesin. Berfungsi untuk mengatur kedudukan
pahat terhadap benda kerja. Pengaturan posisi pahat dapat dilakukan setelah
mengendorkan pengikat lengan.
8) Tuas pengatur gerakan otomatis meja melintang
Untuk menyekrap secara otomatis dibutuhkan pengaturan panjang engkol.
Pengaturan ini dapat mengubah gerakan putar mesin pada roda gigi menjadi
gerakan lurus meja. Dengan demikian meja dapat melakukan gerak ingsutan
(feeding).
Merupakan jenis yang paling umum. Dimana gerakan ramnya berasal dari
engkol, blok engkol, dan pin engkol. Ukuran pembentuk dikenal oleh pukulan ram
terbesar. Biasanya panjang langkah antara 12″ hingga 36″. Umumnya 24″.
Jenis ini memperoleh gerakan maju mundur dari gerakan roda gigi rack dan
pinion. Kecepatan gerakan maju mundur tergantung pada jumlah gigi pada rack.
3. Mesin Sekrap Hidrolik (Hydraulic shaper)
Jenis ini memperoleh gerakan maju mundur dari tenaga hidrolik. Oli yang
mengalami tekanan tinggi dipompa ke dalam silinder yang dilengkapi dengan piston.
Ujung batang piston terhubung dengan ram. Pertama-tama oli bertekanan tinggi
bekerja pada satu sisi piston. Sehingga menyebabkan piston bergerak dan gerakan
tersebut ditransmisikan ke ram. Kecepatan piston dapat diubah dengan cara mengatur
jumlah oli yang dikirim oleh pompa. Keuntungan dari jenis mesin ini adalah
kecepatan dan kekuatan dorongan ram konstan dari awal hingga akhir.
Mesin bor adalah sebuah sebuah alat perkakas dengan gerakan memutarkan
alat pemotong yang digunakan dalam pengerjaan pengeboran atau membuat lubang
pada suatu benda dengan bentuk alur lingkaran.
Penemuan mesin oleh Wilkinson pada tahun 1775 tidak berhenti. Pada
puluhan tahun berikutnya, mesin bor terus mengalami perkembangan yang
membuatnya makin efisien. Penggunaannya untuk mengebor bahan material kokoh
juga makin aman dengan waktu yang lebih cepat. Sampai pada abad ke-20 pun,
keberadaan mesin bor makin canggih. Hal ini terlihat dari mesin bor yang mulai
menggunakan listrik tanpa kabel. Jadi sumber tenaga listrik yang dibutuhkan untuk
membuat mesin bergerak bisa didapatkan dari baterai yang sudah di pasang di
dalamnya (tanam) atau menggunakan baterai eksternal. Padahal sebelumnya mesin
bor listrik ini hanya bisa bekerja ketika kabel sudah dihubungkan ke stop kontak.
Penggunaan mesin bor dengan kabel jelas banyak membantu menyelesaikan
pekerjaan. Namun ada beberapa kondisi penggunaan mesin bor berkabel yang
membatasi pengerjaan.
Contohnya saat ukuran kabel mesin bor sangat pendek. Hal ini pasti akan
menyulitkan Anda ketika ingin menggunakannya cukup jauh dari stop kontak.
Kemudian penggunaan kabel rentan terhadap korsleting sehingga memicu risiko
kecelakaan yang besar. Itu sebabnya saat ini Anda sudah bisa menemukan mesin bor
listrik yang tidak lagi menggunakan kabel alias wireless sehingga berbagai
pengerjaan bisa dilakukan tanpa hambatan.
Hampir di semua bengkel memiliki jenis bor ini. Mesin bor ini digunakan
untuk pengeboran dengan berbagai posisi yang umumnya tidak bisa dilakukan
dengan mesin bor standard. Dengan mekanisme yang sederhana dan ukuran yang
kecil, mesin ini sangat fleksibel dan dapat dibawa kemana saja. Mesin ini dapat
digunakan untuk mata bor berdiameter 12 mm sampai 18 mm.
Kekurangan dari mesin bor ini adalah, operator tidak dapat mengatur kecepatannya.
Sehingga operator harus benar-benar stabil pada saat menggunakan mesin ini.
Jenis mesin ini didesain khusus untuk pengeboran lubang yang kecil dan
membutuhkan kecepatan tinggi. Perlu diingat, semakin kecil mata bor yang
digunakan maka semakin tinggi kecepatan putaran mesin bor. Alas pada mesin bor ini
diikat dengan mur dan baut pada meja atau lantai. Mesin bor ini dapat mengebor
sampai diameter 15,5 mm. Gerak pemakanan bor dilakukan secara manual atau
dengan tangan. Operator bisa merasakan getaran yang terjadi pada saat pengeboran.
Sehingga mesin bor ini diberi nama mesin bor sensitif (sensitive drilling machine).
Mesin bor radial dirancang untuk benda kerja yang berukuran sedang sampai
besar. Jenis mesin ini memiliki kolom mesin berbentuk bundar yang terikat pada alas
yang kuat. Kolom ini mendukung lengan radial sehingga dapat menaikkan dan
menurunkan meja. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan benda kerja yang memiliki
ketinggian berbeda. Spindle utama terletak pada lengan radial, sehingga posisinya
dapat diputar pada posisi manapun. Dan kepala bor dapat meluncur pada lengan
radial.
5. Mesin bor gang (gang drilling machine)
Mesin bor gang memiliki meja dan alas yang panjang. Jenis mesin ini
memiliki empat sampai enam kepala bor yang ditempatkan secara sejajar. Masing-
masing kepala bor memiliki motor penggerak sendiri. Umumnya mesin ini digunakan
dalam proses produksi. Serangkaian pekerjaan seperti pengeboran, reaming,
counterboring dan pengetappan dapat dilakukan dengan cepat pada mesin ini. Setiap
spindle dipasang dengan alat potong yang berbeda-beda. Sehingga tidak perlu
mengganti-ganti mata bor yang digunakan. Cukup menggeser atau memindah benda
kerja dari satu posisi ke posisi yang lain.
Mesin bor ini digunakan dalam proses pengeboran untuk beberapa lubang
secara bersamaan. Jenis mesin bor ini juga dapat digunakan untuk mereproduksi pola
lubang yang sama pada sejumlah bagian yang identik. Mesin ini memiliki spindle
lebih dari satu namun memiliki satu motor penggerak. Motor ini menggunakan satu
set roda gigi untuk menggerakkan semua spindle. Setiap spindle memegang satu alat
potong yang sama. Kemudian dilakukan gerak pemakanan secara bersamaan pada
benda kerja. Jarak antar spindle dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
ANALISA DATA
Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip kerja pada
proses turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses penghilangan
bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di sini benda kerja akan
diputar/rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengandilakukannya proses
pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar
dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan
gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding).
Mesin yang juga bisa membentuk bidang-bidang tak beraturan ini memiliki
mekanisme kerja yangcukup sederhana. Pada mesin skrap, terdapat gerakan memutar
yang bersumber dari motor yangkemudian diubah menjadi gerak lurus ataukah gerak
bolak-balik melalui blok geser serta lengan penggerak. Letak langkah dapat
diatur dengan spindle posisi.
Untuk mengaturpanjang langkah,gunakan bantuan blok geser.
Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain
panjang langkah maksimum, jarak masimum tiap gerakan meja mesin kearah
mendatar serta jarak maksimal gerak meja ke arah vertikal atau naik-turun
meja mesin
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Activity Based Costing atau ABC adalah pendekatan yang dibutuhkan pabrik
produksi untuk mengidentifikasi atau menganalisis faktor atau sumber daya yang
berkontribusi terhadap terjadinya biaya aktivitas utama pabriki itu sendiri.
JIka sebuah kasus yang yang meyatakan “ingin mengidentifikasi sebuah pabrik
olaha tertentu dengan menerapkan system ABC, sebaiknya :
DAFTAR PUSTAKA