Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

PROSES MANUFAKTUR

Oleh :

Nama : Hengky Alexander Samar

NIM : 202272098

Dosen MK : Richard A. De Fretes ST,MT

TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Mesin Bubut

2.2 Mesin Sekrap

2.3 Mesin Bor

BAB III ANALISA DATA

3.1 Prinsip Kerja Mesin Bubut

3.2 Prinsip Kerja Mesin Sekrap

3.3 Prinsip Kerja Mesin Bor

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan memberikan rahmat dan
hidayah yang sangat besar kepada kami untuk menyelesaikan tugas laporan ini

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas praktikum proses manufaktur


Selain itu, laporan ini bertujuan menambah wawasan tentang bagaimana penggunaan
mesin-mesin perkakas yakni mesin bubut, mesin sekrap, mesin bor.

Terima kasih kami ucapkan kepada segala pihak yang membantu dalam penyusunan
laporan ini.

Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Ambon, 22 Juni 2023

Hengky Alexander Samar


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mesin bubut adalah mesin yang dibuat dari logam, gunanya untuk membentuk
benda kerja dengan cara menyayat, gerakan utamanya adalah berputar. Di bidang
industri, keadaan mesin bubut sangat berperan, terutama didalam industri permesinan.
Misalnya dalam industri otomotif, mesin bubut berperan dalam pembuatan
komponen-komponen kendaraan, seperti mur, baut,roda gigi, poros, tromol dan lain
sebagainya.Penggunaan mesin bubut juga dapat dihubungkan dengan mesin
lainseperti mesin bor ( drilling machine ), mesin gerinda ( grinding machine),
mesinfrais ( milling machine ), mesin sekrap (  shaping machine), mesin gergaji
( sawing machine) dan mesin-mesin yang lainnya. Namun ada salah satu hal yang
paling penting dari sebuah mesin adalah perawatannya. Perawatan dilakukan untuk
menjaga kondisi mesin dalam keadaanyang baik. Sebelum kegiatan perawatan
dilaksanakan, diperlukan kegiatan perencanaan perawatan terlebih dahulu. Ini
bertujuan agar proses perawatan berjalan sesuai rencana.

1.2 Rumusan Masalah


1. Menjabarkan tentang mesin bubut dan cara kerjanya
2. Menjelaskan tentang mesin sekrap dan cara kerjanya
3. Menrincikan tentang mesin bor dan cara kerjanya
1.3 Tujuan
1. Para praktikan dapat menggunakan mesin – mesin yang digunakan saat
praktik
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mesin Bubut

Mesin bubut adalah perkakas untuk membentuk benda kerja dengan gerakan
utama berputar

2.1.1 Mengenal Mesin Bubut

Membubut adalah proses pembubutan benda kerja dengan menggunakan


mesin bubut.. Gerakan berputar inilah yang menyebabkan terjadinya penyayatan oleh
alat potong terhadap benda kerja. Mesin bubut di gunakan untuk mengerjakan bidang
– bidang silindris luar dan dalam (membubut lurus dan mengebor), bidang rata
(membubut rata), bidang tirus (kerucut), bentuk lengkung (bola) dan membuat ulir.

2.1.2 Sejarah Mesin Bubut

Mesin bubut pertama ditemukan adalah mesin bubut dua orang yang
dirancang oleh bangsa mesir sekitar 1.300 M. Pada dasarnya ada dua hal yang dicapai
dalam penyetelan mesin bubut ini. Petama pembuatan benda kerja kayu manual
dengan tali dan yang kedua adalah pemotongan bentuk pada kayu dengan alat tajam.
Salah satu mesin bubut ditemukan di inggris yaitu mesin horizontal boring oleh Jan
Verbruggen tahun 1772 di Royal arsenal Woolwich. Selama revolusi industry
bergulir system mekanik yang dihasilkan oleh roda air atau mesin uap selanjutnya
disalurkan ke mesin bubut melalui poros, memungkinkan pekerjaan lebih cepat dan
mudah. Salah satu karakteristik utama dari mesin bubut ini adalah benda kerja
berputar berlawanan dengan alat yang secara teknis menjadikannya mesin bubu.
Hendry Maudslay yang kemudian mengembangkan banyak perbaikan pada mesin
bubut bekerja di Royal Arsenal dari tahun 1783 yang terkena mesin di bengkel
Verbruggen. Antara akhir abad ke 19 dan pertengahan abad ke 20 motor listrik
individu disetiap mesin bubut menggantikan poros garis sebagai sumber tenaga.
2.1.3 Fungsi Dan Bagian-Bagian Utama Mesin Bubut

1). Kepala tetap (HeadStock)


Adalah bagian mesin yang letaknya disebelah kiri mesin,bagian inilah yang
memutarkan benda kerja. Didalamnya terdapat kumparan satu seri roda gigi serta
roda tingkat atau tunggal. Roda tingkat terdiri atas tiga atau empat buah keping
dengan garis tengah yang berbeda,roda tingkat diputar oleh suatu motor yang
letaknya dibawah atau disamping roda tersebut melalui suatu ban.

2). Kepala Lepas (Tailstock)


Adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kanan mesin dan dipasang
diatas mesin berfungsi :
1)       Sebagai tempat pemicu ujung benda kerja yang dibubut
2)       Sebagai tempat kedudukan bor pada waktu mengebor
3)       Sebagai Tempat kedudukan penjepit bor
Kepala lepas dapat bergeser di sepanjang alas mesin.kepala lepas terdiri atas dua
bagian : yaitu alas dan ban,kedua bagian itu di ikat dengan 2 atau 3 baut.ikat dan
dapat digerakkan dipenggeser itu di perlukan apabila.
a. Kedudukan kedua senter tersebut tidak sepusat
b. Kedudukan kedua senter tidak harus sepusat misalnya untuk menghasilkan
pembubutan yang tirus.

3). Alas (Ways)


Fungsi utama alas mesin bubut ada 3 yaitu :
1)   Tempat kedudukan kepala lepas
2)   Tempat kedudukan eretan (cariage/support)
3)   Tempat kedudukan penyangga diam(stendy prest)
Alas yang terbentuk memanjang merupakan tempat tumpuan gaya-gaya
pemakanan pahat saat membubut.
4). Eretan (cariage/support)
Eretan terdiri dari atas alas,eretan lintang,dan eretan atas.eretan alas adalah
eretan yang kedudukannya pada alas mesin.Gerakan eretan itu melalui roda yang
dihubungkan roda batang gigi panjang yang dipasang dibawah alas melalui
penghantar.
a. Eretan Lintang
Letaknya Diatas eretan alas dan kedudukannya melintang terhadap
alas .fungsi eretan lintang adalah untuk memberikan tempat pemakanan pahat
saat membubut bagian ujung pahat dengan putaran tiap pembagian ukurannya
mengatur pemakanan pada bubut.
b. Eretan Atas
Letak eretan atas berada diatas eretan lintang dan di ikat oleh baut dengan mur
ikat.fungsi eretan atas mesin bubut adalah memegang eretan perkakas bubut
dan memberi gerakan yang diperlukan.

2.1.4 Komponen Penting Dalam Mesin Bubut


Dalam mesin bubut terdapat berbagai macam komponen yang dapat diperoleh
diantaranya adalah sebagai berikut:
A. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia adalah salah satu faktor penentu yang sangaterat
hubungannya dengan mesin bubut, dimana SDM yang berkualitas akanlebih baik
dalam mengoperasikan maupun melakukan perawatan mesin bubut itu sendiri.Dalam
pekerjaan perawatan, sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk merencanakan
pekerjaan perawatan maupun perbaikan dapat dilakukan oleh satu orang, namun
dalam pelaksanaannya kegiatan perawatan dapat dibantu oleh seorang operator.
Sesuai dengan konsep kerja Total Produktif Maintenance (TPM)
B. Sumber Daya Alat (SDA)
Sumber Daya Alat Sumber daya alat yang dibutuhkan dalam proses
pelaksanaan pekerjaan perawatan seperti membersihkan, pengecekan,
pelumasan pengukuran, penyetelan, penggantian.
Alat - alat yang digunakan untuk mendukung pekerjaan perawatan mesin
bubut adalah sebagai berikut :
 Lap
 Kunci Chuck 
 Kunci L
 Obeng (+) dan (-)
 Dan lain-lain
 Kunci pas dan Kunci Ring (1 set)
 Dial indicator 
 Micrometer 
 Jangka sorong
 Palu

C. Material
Material mesin bubut dan perlengkapannya sangat penting untuk menentukan
pekerjaan perawatan mesin itu sendiri. Dimana setiap bahan/material berbeda-beda
cara merawatnya. Dibawah ini adalah contoh material pada mesin bubut :
Pahat biasanya menggunakan baja HSS ( High Speed Steel ) ataupun carbida.
Logam-logam tersebut memiliki kekerasan yang lebih tinggi dari bahan benda
kerjanya, sehingga pahat bisa menyayat dengan baik.Selama membubut, ujung pahat
harus selalu mendapat pendinginan yang kontinyu, karena jika ujung pahat tersebut
panas, pahat akan cepat ausdan tumpul.Cara perawatannya adalah dengan member
pelumas padasaat pengoperasiaanya, ini bertujuan agar pahat tidak cepat aus.

D. Spare Part
Ketersediaan suku cadang atau biasa disebut spare part sangat menentukan
keberhasilan perencanaan perawatan pada mesin bubut. Dibawah ini adalah contoh
spare part yang merupakan komponen dari mesin bubut.
a. Pencekam ( Chuck ) dan Pelat Pembawa
Pelat pembawa adalah peralatan yang ada dalam mesin bubut yang digunakan
pada saat melakukan pembubutan dengan menggunakan duasenter, yakni pada
proses pembubutan 5 konis misalnya. Pelat ini bentuknya menyerupai pelat
cekam tetapi tidak memiliki penjepit. Pelatini bergerak karena dipasangnya
pembawa dan dijepit pada benda kerja.
b. Senter
Senter merupakan peralatan mesin bubut yang digunakan untuk menopang
benda kerja yang sedang dibubut, baik pada saat dibubut rata maupun dibubut
tirus. Untuk menempatkan senter ini, ujung benda harus dibuat lubang dengan
menggunakan bor senter. Lubang ini dimaksudkansebagai tempat atau
dudukan kepala senter. Penggunaan senter inidimaksudkan untuk menjada
atau menahan benda kerja agar kelurusannya terhadap sumbu tetap terjaga.
Pada bagian kepalanya, senter ini berbentuk runcing dengan sudut
ketirusannya 60 derajat. Sementara pada sisi yanglainnya, berbentuk tirus.
Ada dua jenis senter, yaitu senter yang ikut berputar mengikuti putaran benda
kerja (senter jalan/live center) dansenter yang tidak ikut berputar dengan
putaran benda kerja (senter mati/tail stock center). Berikut ini adalah gambar
dari senter jalan dansenter mati.
c. Collet
Collet adalah peralatan mesin bubut yang digunakan untuk membantu
menjepit benda kerja yang memiliki permukaan halus, apabila benda kerja
tersebut mau dikerjakan dalam mesin bubut. Dengan katalain, apabila salah
satu sisi benda kerja telah selesai dikerjakan dan sisii yang satunya akan
dikerjakan, maka untuk mencegah terjadina kerusakan pada permukaan benda
kerja tersebut, dalam menjepitnya harus digunakan collet
d. Penyangga
Penyangga adalah perlatan mesin bubut yang digunakan untuk menyangga
benda panjang pada saat di bubut. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga benda
kerja agar tidak melentur pada saat dibubut, sehinggakelurusan benda kerja
bisa tetap terjaga. Ada dua jenis penyangga yang dapat digunakan, yaitu
penyangga tetap (stead rest) dan penyangga jalan(follow rest). Kedua jenis
penyangga tersebut dapat dilihat pada gambar  berikut.
e. Pahat Bubut
Pahat bubut adalah perkakas potong yang digunakan dalam membubut. Pahat
ini terbuat dari bahan logam keras, seperti HSS ataupun Carbida. Logam-
logam tersebut memiliki kekerasan yang lebih tinggi dari bahan benda
kerjanya, sehingga pahat bisa menyayat dengan baik.Selama membubut,
ujung pahat harus selalu mendapat pendinginan yang kontinyu, karena jika
ujung pahat tersebut panas, pahat akan cepat aus dan tumpul. Sesuai dengan
bentuk dan penggunaannya, pahat-pahat bubut dapat dinamakan: pahat kasar,
pahat penyelesaian, pahat pemotong, pahatalur, pahat ulir, dan pahat bentuk.
Berdasarkan arah pemakanan, pahat dapat dikelompokkan menjadi pahat
kanan dan pahat kiri. Pahat kanan adalah pahat yang arah pemakanannya dari
kanan ke kiri, dan pahat kiri adalah pahat yang arah pemakannnya dari kiri ke
kan.

E. Data Teknik Mesin Bubut


Dimensi atau ukuran mesin bubut biasanya dinyatakan dalam diameter  benda
kerja yang dapat dikerjakan pada mesin tersebut. misalnya sebuah mesin bubut
ukuran 400 mm mempunyai arti mesin bisa mengerjakan benda kerja sampai
diameter 400 mm. Ukuran kedua yang diperlukan dari sebuah mesin bubut adalah
panjang benda kerja. Beberapa pabrik menyatakan dalam panjang maksimum benda
kerja diantara kedua pusat mesin bubut, sedangkan sebagian pabrik lain menyatakan
dalam panjang bangku. Ada beberapa variasi dalam jenis mesin bubut dan variasi
dalam desainnya tersebut tergantung cara pengoparasiannya dan jenis produksi atau
jenis benda kerja.Dilihat cara pengoperasian mesin bubut dibagi menjadi dua jenis
yaitu mesin bubut manual dan mesin bubut otomatis. Mesin bubut manual adalah
mesin bubut yang proses pengoperasiannya secara manual dilakukan oleh manusia
secara langsung, sedangkan mesin bubut atomatis adalah mesin bubut
yang perkakasnya secara otomatis memotong benda kerja dan mundur setelah proses
diselesaikan, dimana semua pegerakan sudah diatur atau deprogram secara otomatis
dengan mengunakan komputer. Mesin bubut yang otomatis sepenuhnya dilengkapi
dengan tool magazine sehingga sejumlah alat potongdapat diletakan dimesin secara
berurutan dengan hanya sedikit pengawasan dari operator. Mesin bubut otomatis ini
lebih dikenal dengan sebutan CNC(Computer Numerical Control) Lathe Machine
( mesin bubut dengan sistemkomputer kontrol numeric ).

2.2 Mesin Sekrap

Mesin sekrap adalah mesin perkakas yang memiliki gerak utama lurus bolak-
balik secara vertikal maupun horizontal. Nama lainnya antara lain shaping machine,
mesin ketam atau mesin serut.

2.2.1 Sejarah Mesin Sekrap

Mesin perkakas moderen dimulai pada tahun 1775, ketika penemu dari negara
Inggris bernama John Wilkinson membuat mesin bor horisontal untuk mengerjakan
permukaan silinder dalam.

Sekitar tahun 1794, Henry Maudslay membuat mesin bubut yang pertama.
Sesudah itu, Joseph Withworth mempercepat penggunaan mesin perkakas Wilkinson
dan Maudslay tersebut dengan membuat alat ukur yang memiliki kecermatan
sepersejuta inchi pada tahun 1830. Sistem produksi massal sebenarnya baru
diterapkan pada tahun 1798 yang dirancang oleh Whitney. Pada waktu itu ia
menerima kontrak kerja dengan pemerintah Amerika Serikat untuk memproduksi 
senapan perang sebanyak 10.000 buah, dengan semua komponennya mampu
tukar.Selama abad ke 19, mesin perkakas standar seperti  mesin bubut, sekrap, planer,
gerinda, gergaji, frais, bor, gurdi telah memiliki ketelitian yang cukup tinggi, dan
digunakan pada saat industrialisasi di Amerika Serikat dan Eropa dimulai.

Selama abad ke 20, mesin perkakas berkembang dan menjadi makin akurat
kemampuan produksinya. Sesudah tahun 1920 mesin perkakas makin khusus
penggunaannya. Dari tahun 1930 sampai dengan tahun 1950 mesin perkakas yang
lebih besar tenaganya dan rigid dibuat untuk mengefektifkan penggunaanya 
bersamaan dengan tersedianya material alat potong. Selama tiga dasawarsa terakhir ,
para ahli teknik telah membuat mesin perkakas yang memiliki kemampuan dan
kepresisian sangat tinggi dengan digunakannya  kontrol komputer, dengan demikian
memungkinkan proses produksi menjadi sangat ekonomis.

2.2.2 Bagian Bagian Mesin Sekrap

1) Badan mesin
Berfungsi sebagai tempat seluruh bagian mesin, mekanik penggerak dan tuas
pengatur.
2) Meja mesin
Berfungsi sebagai tempat dudukan benda kerja atau penjepit benda kerja.
Meja mesin dapat  digerakkan oleh eretan lintang dan eretan tegak. Gerakan
eretan lintang dapat diatur otomatis.
3) Lengan atau Ram
Berfungsi untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan diikat pada engkol
menggunakan pengikat lengan. Kedudukan lengan berada di atas badan dan
dijepit pelindung lengan agar gerakannya tetap lurus.
4) Eretan pahat
Berfungsi untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat. Dengan memutar roda
pemutar maka pahat dinaikkan atau diturunkan. Ketebalan pemakanan dapat
dibaca menggunakan dial indikator.
Eretan pahat terpasang pada bagian ujung lengan. Dan ditumpu oleh dua
pasang mur baut pengikat. Eretan dapat dimiringkan untuk penyekrapan
bidang sudut atau miring. Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur
sudut eretan.
5) Pengatur kecepatan
Berfungsi untuk mengatur atau memilih jumlah langkah lengan mesin per
menit. Untuk pemakanan yang tipis dapat dipercepat. Pengaturan hanya dapat
dilakukan pada saat mesin berhenti.
6) Tuas panjang langkah
Berfungsi mengatur panjang pendeknya langkah pahat atau lengan.
Disesuaikan dengan panjang benda yang disekrap. Pengaturan ini dilakukan
dengan cara memutar tap ke arah kanan atau kiri.
7) Tuas posisi pahat
Tuas ini terletak pada lengan mesin. Berfungsi untuk mengatur kedudukan
pahat terhadap benda kerja. Pengaturan posisi pahat dapat dilakukan setelah
mengendorkan pengikat lengan.
8) Tuas pengatur gerakan otomatis meja melintang  
Untuk menyekrap secara otomatis dibutuhkan pengaturan panjang engkol.
Pengaturan ini dapat mengubah gerakan putar mesin pada roda gigi menjadi
gerakan lurus meja. Dengan demikian meja dapat melakukan gerak ingsutan
(feeding).

2.2.3 Jenis Gerakan Gerakan Mesin Sekrap


1) Gerakan Gerakan utama merupakan merupakan gerakan gerakan pahat
maju dan mundur. Gerak maju disebut disebut langkah langkah kerja,
gerak mundur disebut disebut langkah langkah tidak kerja.
2) Gerakan Gerakan feeding ( feeding (langkah langkah pemakanan
pemakanan) gerakan gerakan ini menghasilkan menghasilkan ketebalan
ketebalan tatal yang terpotong terpotong.
3) Pengaturan Pengaturan dalamnya dalamnya pemotongan pemotongan
pengaturan pengaturan ini menghasilkan menghasilkan kedalaman
kedalaman pemotongan pemotongan yang erat kaitannya kaitannya
dengan perencanaan perencanaan waktu pemesinan pemes
2.2.3 Jenis-Jenis Mesin Sekrap
1. Mesin Sekrap Engkol (crank shaper)

Merupakan jenis yang paling umum. Dimana gerakan ramnya berasal dari
engkol, blok engkol, dan pin engkol. Ukuran pembentuk dikenal oleh pukulan ram
terbesar. Biasanya panjang langkah antara 12″ hingga 36″. Umumnya 24″.

2. Mesin Sekrap Roda Gigi (gear type shaper)

Jenis ini memperoleh gerakan maju mundur dari gerakan roda gigi rack dan
pinion. Kecepatan gerakan maju mundur tergantung pada jumlah gigi pada rack.
3. Mesin Sekrap Hidrolik (Hydraulic shaper)

Jenis ini memperoleh gerakan maju mundur dari tenaga hidrolik. Oli yang
mengalami tekanan tinggi dipompa ke dalam silinder yang dilengkapi dengan piston.
Ujung batang piston terhubung dengan ram. Pertama-tama oli bertekanan tinggi
bekerja pada satu sisi piston. Sehingga menyebabkan piston bergerak dan gerakan
tersebut ditransmisikan ke ram. Kecepatan piston dapat diubah dengan cara mengatur
jumlah oli yang dikirim oleh pompa. Keuntungan dari jenis mesin ini adalah
kecepatan dan kekuatan dorongan ram konstan dari awal hingga akhir.

2.3 Mesin Bor

2.3.1 Mengenal Mesin Bor

Mesin bor adalah sebuah sebuah alat perkakas dengan gerakan memutarkan
alat pemotong yang digunakan dalam pengerjaan pengeboran atau membuat lubang
pada suatu benda dengan bentuk alur lingkaran.

2.3.2 Sejarah Mesin Bor

Penemuan mesin oleh Wilkinson pada tahun 1775 tidak berhenti. Pada
puluhan tahun berikutnya, mesin bor terus mengalami perkembangan yang
membuatnya makin efisien. Penggunaannya untuk mengebor bahan material kokoh
juga makin aman dengan waktu yang lebih cepat.  Sampai pada abad ke-20 pun,
keberadaan mesin bor makin canggih. Hal ini terlihat dari mesin bor yang mulai
menggunakan listrik tanpa kabel. Jadi sumber tenaga listrik yang dibutuhkan untuk
membuat mesin bergerak bisa didapatkan dari baterai yang sudah di pasang di
dalamnya (tanam) atau menggunakan baterai eksternal. Padahal sebelumnya mesin
bor listrik ini hanya bisa bekerja ketika kabel sudah dihubungkan ke stop kontak.
Penggunaan mesin bor dengan kabel jelas banyak membantu menyelesaikan
pekerjaan. Namun ada beberapa kondisi penggunaan mesin bor berkabel yang
membatasi pengerjaan. 

Contohnya saat ukuran kabel mesin bor sangat pendek. Hal ini pasti akan
menyulitkan Anda ketika ingin menggunakannya cukup jauh dari stop kontak.
Kemudian penggunaan kabel rentan terhadap korsleting sehingga memicu risiko
kecelakaan yang besar. Itu sebabnya saat ini Anda sudah bisa menemukan mesin bor
listrik yang tidak lagi menggunakan kabel alias wireless sehingga berbagai
pengerjaan bisa dilakukan tanpa hambatan.

2.3.3 Jenis – Jenis Mesin Bor


1. Mesin bor tangan (portable drilling machine)

Hampir di semua bengkel memiliki jenis bor ini. Mesin bor ini digunakan
untuk pengeboran dengan berbagai posisi yang umumnya tidak bisa dilakukan
dengan mesin bor standard. Dengan mekanisme yang sederhana dan ukuran yang
kecil, mesin ini sangat fleksibel dan dapat dibawa kemana saja. Mesin ini dapat
digunakan untuk mata bor berdiameter 12 mm sampai 18 mm.

Kekurangan dari mesin bor ini adalah, operator tidak dapat mengatur kecepatannya.
Sehingga operator harus benar-benar stabil pada saat menggunakan mesin ini.

2. Mesin bor duduk (bench/sensitive drilling machine)

Jenis mesin ini didesain khusus untuk pengeboran lubang yang kecil dan
membutuhkan kecepatan tinggi. Perlu diingat, semakin kecil mata bor yang
digunakan maka semakin tinggi kecepatan putaran mesin bor. Alas pada mesin bor ini
diikat dengan mur dan baut pada meja atau lantai. Mesin bor ini dapat mengebor
sampai diameter 15,5 mm. Gerak pemakanan bor dilakukan secara manual atau
dengan tangan. Operator bisa merasakan getaran yang terjadi pada saat pengeboran.
Sehingga mesin bor ini diberi nama  mesin bor sensitif (sensitive drilling machine).

3. Mesin bor tegak (upright drilling machine)


Mesin bor tegak dirancang untuk benda kerja dengan ukuran sedang. Jenis
mesin bor ini sekilas mirip dengan mesin bor sensitif, namun ukurannya lebih besar.
Mesin bor ini mampu mengebor sampai diameter 50 mm. Mesin ini dilengkapi
dengan pengaturan pemakanan otomatis. Kecepatan spindle utama dan pemakanan
bisa diatur sesuai kebutuhan pekerjaan.

4. Mesin bor radial (radial drilling machine)

Mesin bor radial dirancang untuk benda kerja yang berukuran sedang sampai
besar. Jenis mesin ini memiliki kolom mesin berbentuk bundar yang terikat pada alas
yang kuat. Kolom ini mendukung lengan radial sehingga dapat menaikkan dan
menurunkan meja. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan benda kerja yang memiliki
ketinggian berbeda. Spindle utama terletak pada lengan radial, sehingga posisinya
dapat diputar pada posisi manapun. Dan kepala bor dapat meluncur pada lengan
radial.
5. Mesin bor gang (gang drilling machine)

Mesin bor gang memiliki meja dan alas yang panjang. Jenis mesin ini
memiliki empat sampai enam kepala bor yang ditempatkan secara sejajar. Masing-
masing kepala bor memiliki motor penggerak sendiri. Umumnya mesin ini digunakan
dalam proses produksi. Serangkaian pekerjaan seperti pengeboran, reaming,
counterboring dan pengetappan dapat dilakukan dengan cepat pada mesin ini. Setiap
spindle dipasang dengan alat potong yang berbeda-beda. Sehingga tidak perlu
mengganti-ganti mata bor yang digunakan. Cukup menggeser atau memindah benda
kerja dari satu posisi ke posisi yang lain.

6. Mesin bor dengan spindle ganda (multiple drilling machine)

Mesin bor ini digunakan dalam proses pengeboran untuk beberapa lubang
secara bersamaan. Jenis mesin bor ini juga dapat digunakan untuk mereproduksi pola
lubang yang sama pada sejumlah bagian yang identik. Mesin ini memiliki spindle
lebih dari satu namun memiliki satu motor penggerak. Motor ini menggunakan satu
set roda gigi untuk menggerakkan semua spindle. Setiap spindle memegang satu alat
potong yang sama. Kemudian dilakukan gerak pemakanan secara bersamaan pada
benda kerja. Jarak antar spindle dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

7. Deep hole drilling machine (mesin bor kedalaman)

Jenis mesin bor ini digunakan untuk pengeboran yang membutuhkan


kedalaman yang presisi seperti pada pistol, spindle, dan batang piston. Pemakanan
yang sedikit dan kecepatan tinggi dibutuhkan untuk pengeboran kedalaman.
Kecepatan tinggi akan menimbulkan panas, panas dari gesekan akan mempengaruhi
permukaan hasil pemakanan. Sehingga membutuhkan pendingin (coolant) pada saat
pengeboran berlangsung.
BAB III

ANALISA DATA

3.1 Prinsip Kerja Mesin Bubut

Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip kerja pada
proses turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses penghilangan
bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di sini benda kerja akan
diputar/rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengandilakukannya proses
pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar
dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan
gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding).

3.2 Prinsip Kerja Mesin Sekrap

Mesin yang juga bisa membentuk bidang-bidang tak beraturan ini memiliki
mekanisme kerja yangcukup sederhana. Pada mesin skrap, terdapat gerakan memutar
yang bersumber dari motor yangkemudian diubah menjadi gerak lurus ataukah gerak
bolak-balik melalui blok geser serta lengan penggerak. Letak langkah dapat
diatur dengan spindle posisi.

Untuk mengaturpanjang langkah,gunakan bantuan blok geser.
Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain
panjang langkah maksimum, jarak masimum tiap gerakan meja mesin kearah
mendatar serta jarak maksimal gerak meja ke arah vertikal atau naik-turun
meja mesin

3.3 Prinsip Kerja Mesin Bor

Mesin bor umumnya digunakan untuk mengebor lubang-lubang


yang berdiameterkecil sampai diameter besar. Biasanya alat ini ditempatkan di atas
bangku kerjaatau suatu dari lembar besi (sheet metal). Kepala mesin dapat digerakkan
ke atasdank e bawah sepanjang tiang yang terpasang di meja kerja (alas).Penggerak
mesin berupa motor listrik yang dapat memutarkan poros dengansabuk pemutar
(belt). Poros berputar di dalam rumah pipa (drill sleeve) yang manadapat digerakkan
ke atas dan kebawah dengan bantuan dari roda gigi dan balok bergigi. Roda gigi
berputar dengan tuas pemutar yang menghasilkan tekanan pemakan bagi alat
potongnya
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.1.1 Cara Mengoperasikan Mesin Bubut

 Siapkan peralatan dan perlegkapan yang akan digunakan


 Gunakan alat pelindung diri dengan benar
 Periksa kondisi mesin apakah masih dapat digunakan atau tidak
 Masukkan sumber utama arus listrik
 Atur putaran spindel yang akan digunakan sesuaikan dengan material yang
digunakan (lihat perhitungan atau tabel cutting speed)
 Pasang senter putar pada kepala lepas
 Pasang/cekam benda kerja pada rahang kepala tetap
 Pasang pahat dengan ujung sayat setinggi ujung senter, pastikan sesuai
dengan jenis pekerjaan dan arah yang benar
 Dekatkan pahat pada ujung benda kerja yang akan disayat
 Hidupkan mesin dengan menekan tombol/saklar pengendali
 Lakukan penyayatan dan berhati-hatilah dalam bekerja
 Setelah selesai bekerja, bersihkan mesin dan tempat di sekitarnya
4.1.2 Cara Mengoperasikan Mesin Sekrap
 Pasang benda kerja pada ragum dengan sejajar
 Pasang pahat dengan posisi tidak terlalu panjang kebawah
 Menentukan titik 0 dengan mendekatkan pahat dengan benda kerja
 Bebaskan pahat daribenda kerja dengan spindle
 Atur pemakanan sesuai yang diinginkan
 Mengatur kecepatan sesuai yang diinginkan
 Nyalakan mesin dengan tombol off/on
 Setelah selesai pemakanan ragum digeser dari benda kerja, lakukan sesui
yang dibutuhkan
4.1.3 Cara Mengoperasikan Mesin Bor

 Memasang mata bor dengan benar.


 Sesuaikan Jenis mata bor dengan Objek Bor.
 Gunakan mesin bor sesuai dengan fungsi aslinya.
 Istirahatkan mesin bor secara berkala dalam pengoperasiannya.
 

4.2 Saran

Dari praktikum ini ada saran yang saya miliki diantaranya :

1. Sebaiknya fasilitas ruang praktikum lebih diperbaiki agar para


praktikan dapat mengikuti praktikum dengan baik.

Activity Based Costing atau ABC adalah pendekatan yang dibutuhkan pabrik
produksi untuk mengidentifikasi atau menganalisis faktor atau sumber daya yang
berkontribusi terhadap terjadinya biaya aktivitas utama pabriki itu sendiri.
JIka sebuah kasus yang yang meyatakan “ingin mengidentifikasi sebuah pabrik
olaha tertentu dengan menerapkan system ABC, sebaiknya :

Tahapan-tahapan pendekatan menggunakan system ABC dengan baik:

1. Menentukan jenis produk atau jasa yang ingin di teliti


2. Melakukan wawancara dengan Narasumber untuk mengetahui informasi
secara akurat dan terpercaya
3. Mengidentifikasi aktivitas overhead dan biaya overhead
4. Mengklasifikasi proses aktivitas overhead
5. Mengelompokan tingkatan aktivitas
6. Penentuan pemicu biaya
7. Mengelompokan Aktivitas ke pusat biaya homogeny
8. Menghitung Depresiasi peralatan
9. Menghitung HPP (Produksi)
10. Menghitung HPP (Penjualan)
11. Menghitung harga jual
12. Menghitung persentase keuntungan dengan memperhatikan harga yang
ditetapkan produsen

DAFTAR PUSTAKA

Widarto. 2008. Teknik Pemesinan Jilid 2 untuk SMK. Jakarta: Direktorat Pembinaan


Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan

Iskandar, Dadang S. 2004. Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar. Jakarta:


Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.

SW, Danar. Estriyanto, Yuyun. Teknologi Mekanik Mesin Perkakas. Surakarta:UPT


Penerbitan dan Percetakan UNS

Anda mungkin juga menyukai