Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTEK KERJA

BUBUT

Oleh :

Nama : BURJU MANULLANG

No.BP : 1811041010

Kelas : DIV. TEKNIK MANUFAKTUR

Jurusan : TEKNIK MESIN

Dosen : IDIL ZAMRI, ST.,MT

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


POLITEKNIK NEGERI PADANG
T.A 2014/2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya, sehinnga penulis dapat menyelesaikan laporan ini
dengan tepat pada waktunya. Laporan ini merupakan hasil praktik kerja bengkel dari proses
pengaplikasian ilmu teori kedalam ilmu praktik.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah memberikan


pengetahuan tentang praktik kerja bengkel ini , sehingga penulis dapat menyelesaikan
praktik dan laporan ini dengan baik.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua
orang tua dan teman-teman yang selalu memberikan motivasi dan kerja sama yang baik.

Penulis sangat menyadari bahwa dalam menulis laporan ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan. Oleh karna itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran
yang sifat membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang .

Demikianlah laporan ini penulis buat, mudah-mudahan bermanfaat dalam kegitan


pembelajaran .

Padang , 28 juli 2020

(Burju Manullang)
DAFTAR ISI

HALAMAN AWAL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
I.2 Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PROSES PENGERJAAN


III.1 Alat dan Bahan
III.2 Langkah Kerja

BAB IV KESELAMTAN KERJA


IV.1 Keselamatan Pekerja
IV.2 Keselamatan Benda dan Peralatan

BAB V PENUTUP
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dimasa yang serba modern ini, sangat dibutuhkan  tenaga yang terampil baik
di kota ataupun di desa. Karena dengan adanya teknologi yang serba canggih ini juga
sangat membantu dan mempermudah dalam melakukan suatu pekerjaan.
Teknik membubut merupakan salah satu dasar dan merupakan keterampilan
yang harus dikuasai oleh setiap mahasiswa teknik mesin. Pada umumnya setiap
mahasiswa teknik mesin harus dapat memahami serta menguasai teknik-teknik dalam
membubut pada mesin bubut. Di dalam praktikum mesin bubut ini juga akan membahas
tentang cara dalam proses membubut, pengenalan mesin bubut, alat-alat yang
digunakan dalam praktikum mesin bubut dan faktor-faktor keamanan selama praktikum
mesin bubut.
Dengan menguasai teknik-teknik dasar membubut, diharapkan agar setiap
mahasiswa teknik mesin mempunyai keahlian yang dapat diandalkan untuk
mengimbangi kemajuan teknologi.

I.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum mesin bubut  ialah :
1. Untuk melatih kemampuan mahasiswa teknik mesin dalam mengoperasikan
mesin  bubut.
2.   Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui komponen– komponen dan
fungsi dari mesin bubut.
3. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui proses dan langkah- langkah
pengerjaan benda kerja dengan menggunakan mesin bubut
4. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui dari jenis-jenis alat dan
bahan yang digunakan dalam parktikum mesin bubut.
5. Agar setiap mahasiswa teknik mesin tebiasa dalam pembuatan setiap laporan.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Teori dasar


Mesin bubut standar, merupakan salahsatu jenis mesin bubut yang paling banyak digu
nakan pada bengkel bengkel pemesinan baik itu diindustri manufaktur, lembaga pendidikan k
ejuruan dan lembaga diklat atau pelatihan. Pertimbangannya adalah jenis mesin bubut ini me
miliki bentuk yang relatif sederhana, ukurannya tidak terlalu besar, praktis meggunakannya d
an simpel bentuknya. Contoh salahsatu model mesin bubut standar yang umum digunakan da
pat dilihat pada (Gambar 1.1).

Gambar 1.1. Mesin bubut standar

2.2 Penggolongan  Pembubut
1. Pembubutan kecepatan
Pembubutan kecepatan yang paling sederhana dari segala pembubutan, terdiri
dari atas bangku, kepala tetap, ekor tetap dan peluncur yang dapat disetel untuk
mendukung pahat. Biasanya digerakkan oleh moor kecepatan variable yang
dipasangkan ke dalam kepala tetap. Pembubutan kecepatan terutama digunakan dalam
pembubutan kayu, memberikan pusat pada silinder logam sebelum dikerjakan lebih
lanjut pada pembubut mesin, dan dalam pemusingan logam.
a) Pengerjaan kayu
b) Pemusingan logam
c) Pemolesan 
2. Pembubutan mesin
Yang membedakan dari  pembubut kecepatan adalah mempunyai ciri
tambahan untuk mengendalikan kecepatan spindle dan untuk menyangga dan
mengendalikan hantaran dari pahat pemotong tetap. 
a) Penggerak puli kerucut bertingkat
b) Penggerak roda gigi tangan
c) Penggerak kecepatan variable
3. Pembubut bangku
Nama pembubut bangku diberikan kepada pembubut kecil yang dipasangkan
pada bangku kerja. Dalam disainnya mempunyai cirri yang sama dengan pembubut
kecepatan atau pembubut mesin dan hanya berbeda dalam ukuran dan
pemasangannya. Disesuaikan untuk benda kerja kecil, dan mempunyai kapasitas
putaran maksimum sebesar 25 mm pada plat muka.
4. Pembubut ruang perkakas
Pembubut ruang perkakas dilengkapi dengan segala perlengkapan yang
diperlukan untuk pekerjaan perkakas yang teliti, merupakan pembubut kepala beroda
tiga yang digerakkan secara tersendiri dengan kecepatan spindel yang jangkaunya
sangat luas.
5. Pembubut kegunaan khusus
6. Pembubut turet.
a) Horizontal
b) Vertical
c) Otomatis

2.3 Bagian-Bagian Utama Mesin Bubut

     1) Kepala Tetap (Head Stock) 2)  Kepala Lepas (Tail Stock)


3) Alas/Meja Mesin (Bed machine) 5) Poros Transportir  dan Poros
Pembawa

6) Tuas/Handel

4) Eretan (Carriage)

Eretan (carriage) memanjang,


melintang dan atas 

7) Pemegang Pahat Bubut (Tools
Post)

 Nonius pada roda pemutar eretan


memanjang & melintang
2.4 Jenis-Jenis Mesin Bubut

Jenis mesin bubut pada garis besarnya diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu:

a. Mesin bubut ringan

Mesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan. Bentuk
peralatannya kecil dan sederhana. Dipergunakan untuk mengerjakan benda-benda
kerja yang berukuran kecil. Mesin ini terbagi atas mesin bubut bangku dan model
lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut bangku dan model lantai,
konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut yang besar dan berat.

b. Mesin bubut sedang (medium lathe)

Konstruksi mesin ini lebih cermat dan dilengkapi dengan penggabungan


peralatan khusus. Oleh karena itu mesin ini digunakan untuk pekerjaan yang lebih
banyak variasinya dan lebih teliti. Fungsi utama adalah untuk menghasilkan atau
memperbaiki perkakas secara produksi.

c. Mesin bubut standar (Standard Lathe)

Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih besar daripada yang
dikerjakan mesin bubut ringan dan mesin ini merupakan standar dalam pembuatan
mesin-mesin bubut pada umumnya.

d. Mesin bubut meja panjang (Long Bed Lathe)

Mesin ini termasuk mesin bubut industri yang digunakan untuk mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan panjang dan besar, bahan roda gigi dan lainnya.

2.5 Jenis lain mesin bubut secara prinsip

1. Mesin bubut centre lathe

Mesin bubut ini dirancang utnuk berbagai macam bentuk dan yang paling umum
digunakan, cara kerjanya benda kerja dipegang (dicekam) pada poros spindle dengan
bantuan chuck yang memiliki rahang pada salah satu ujungnya, yaitu pada pusat
sumbu putarnya, sementara ujung lainnya dapat ditumpu dengan center lain.

2. Mesin Bubut Sabuk

Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga
memutar roda gigi yang digerakkan sabuk atau puli pada poros spindel. Melalui roda
gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir,
putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa
pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

3. Mesin bubut vertical turning and boring milling

Mesin ini bekerja secara otomatis, pada pembuatan benda kerja yang dibubut dari
tangan, pekerjaan yang tidak dilakukan secara otomatis hanyalah pemasangan batang-
batang yang baru dan menyalurkan produk-produk yang telah dikerjakan, oleh sebab
itu satu pekerja dapat mengawasi beberapa buah mesin otomatis dengan mudah.

4. Mesin bubut facing lathe

Sebuah mesin bubut terutama digunakan untuk membubut benda kerja berbentuk
piringan yang besar. Benda-benda kerjanya dikencangkan dengan cakar-cakar yang
dapat disetting pada sebuah pelat penyeting yang besar, tidak terdapat kepala lepas.

5. Mesin Bubut Turret

Mesin bubut turret mempunyai ciri khusus terutama menyesuaikan terhadap


produksi. “Ketrampilan pekerja” dibuat pada mesin ini sehingga memungkinkan bagi
operator yang tidak berpengalaman untuk memproduksi kembali suku cadang yang
identik. Kebalikannya, pembubut mesin memerlukan operator yang sangat terampil
dan mengambil waktu yang lebih lama untuk memproduksi kembali beberapa suku
cadang yang dimensinya sama.

-
BAB III
PROSES PENGERJAAN
III.1 Alat dan Bahan

III.1.1 Alat

o Pahat Potong
o Pahat Ulir
o Pahat Dalam
o Mata Bor Diameter 5
o Mata Bor Diameter 8
o Mata Bor Diameter 10
o Mata Bor Diameter 15
o Mata Bor Diameter 20
o Kunci 12
o Kunli L
o Center Grill
o Chuck Bor
o Kunci Chuck
o Jangka Sorong
o Kikir Halus

III.1.2 Bahan

o Bakal Roda Gigi


o Timbangan Kelurusan Vertikal
o

o
III.2 Langkah Kerja

1. Pembuatan Bakal Roda Gigi


 Bubut Bahan Benda kerja sampai diameter Yang ditentukan yakni
o A= 22
o B = 52
o C= 36
 Cekam benda kerja pada Spindel bubut
 Centerkan Terlebih dahlu Pahat potong dengan menyenterkan pada Center Grill
 Setelah Senter Lakukan pembubudan mulai dari Membuat Diamter C = 36
 Lalu benda kerja dibali dan dibubt Kembali sehingga berdiameter B = 53
 Lalu untuk pengeboran pertama pakai Center Drill
 Lulu bor bertahap 5,8,10,15,20
 Setelah itu lakukan Pembubtan mengunakan Pahat Dalam, samapai diameter
A= 22
2. Pembuatan Timbangan Kelururan Vertikal
 Cekam benda kerja pada spindle bubut
 Cekam benda kerja pada Spindel bubut
 Centerkan Terlebih dahlu Pahat potong dengan menyenterkan pada Center
Grill
 Bubut benda kerja Menjadi Diamter 30 terlebih dahulu
 Pada 1 sisi lakukan Pengeboran dengan Center drill
 Lalu bor mengunakan mata bor 5,5
 Setelah itu Tab mengunakan M6
 Bubut Kembali sisi yang sudah di Tab tadi Sesuai gambar Instruksi
 Lalu untuk pengunaan Pahat Ulir, lakukan Pemakanan Bertahap yaknik 1mm-
1mm Sekali pemotongan
 Untuk pembuatan Sisi Tirus miringkan Rumah Pahat pada sudut 300
BAB IV
KESELAMATAN KERJA
IV.1 Keselamatan Pekerja

Adapun keselamatan pekerja yang harus diperhatikan dalam praktek kerja bengkel
ini adalah sbagai berikut:

- Gunakanlah alat pelindung diri yaitu baju praktek dan sepatu safety.
- Bekerjalah sesuai prosedur kerja yang telah ditentukan.
- Bekerja dengan hati-hati dan bertanggung jawab.
- Gunakan semua peralatan dan bahan sesuai fungsi dan digunakan dengan baik.

IV.2 Keselamatan Peralatan dan Bahan


- Gunakan peralatan dan bahan sesuai prosedur kerja.
- Jangan meletakkan bahan dan peralatan disembarang tempat.
- Bahan harus dijaga dengan baik.

Dalam bekerja kita harus memperhatikan tiga hal yang sangat penting demi keamanan
kita, yaitu 3K yang artinya adalah Kesehatan, Keamanan, dan Keselamatan Kerja. Dalam
hali ini saya hanya membahas tentang keselamatan kerja, yang isinya :

1. Jangan memakai jam tangan, cincin, dll pada waktu bekerja.


2. Jangan menyimpan alat – alat tajam (pena, penggaris, dll) didalam saku pakaian.
3. Jangan menghilangkan bekas serbuk besi dengan tgangan telanjang, pakailah sikat
atau lap
4. Jangan mengangkat perlengkapan – perlengkapan yang berat dengan menggunakan
tangan kosong.
5. Janagn menggunakan alat – alat yang telah rusak atau retak.
6. Jangan menggunakan kikir, skiber, dll tanpa gagang.
7. Pakailah pakaian kerja yang terkancing rapat.
8. Cukurlah rambut agar selalu pendek, atau pakailah peci.
9. Periksalah kepala – kepalu palu tidak longgar dari tangkainya.
10. Apabila sedang mengangkat potongan – potongan hasil kerja atau perlengkapan
dengan mesin Derek, berdirilah ditempat yang aman, terang, dan terbuka.
11. Segera laporkan kecelakaan apa saja, bagaimanapun kecilnya ke guru pengawas.

BAB V
PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktek kerja bengkel Bubut ini adalah:

Keselamatan di tempat kerja khususnya di bagian mesin dipengaruhi oleh beberapa


faktor yang saling berhubungan, diantaranya yaitu: faktor manusia, faktor lingkungan
kerja, dan faktor mesin itu sendiri. Faktor manusia disini meliputi, antara lain
kemampuan fisik, mental dan psikologi, pengetahuan, keterampilan, dan kelalaian.
Selain itu, sebelum memasuki tempat kerja (di bagian mesin) juga terhadapat hal-hal
yang perlu dilakukan oleh pekerja agar meminimalisir kecelakaan kerja
Lingkungan kerja yang mendukung keselamatan dalam aktivitas bekerja di bidang
mesin antara lain: pencahayaan, Suhu, kebersihan tempat kerja, dan pemasangan tanda-
tanda peringatan seperti poster. Faktor yang disebabkan oleh mesin yang dapat
menyebabkan kecelakaan pada pekerja adalah keadaan mesin yang tidak baik (ada
bagian yang rusak), mesin tanpa alat pengaman, dan kebisingan yang disebabkan oleh
mesin. Untuk mencegah kecelakaan kerja yang disebabkan oleh mesin dapat dilakukan
dengan perawatan mesin.

V.2 Saran

Adapun saran pada praktek milling ini adalah sebagai berikut:

a. Pekerjaan Bubut harus kita lakukan dengan bertahap agar mendapatkan hasil yang
maksimal.
b. Gunakanlah selalu peralatan yang layak pakai.
c. Selalu perhatikan keselamatan kerja yang paling utama .
d. Dengarkanlah selalu instruksi dari instruktur pelaksana.
e. Mulailah dan akhiri pekerjaan dengan doa.

Anda mungkin juga menyukai