Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk


Menyelesaikan
Mata Kuliah Proses Manufaktur

Disusun Oleh :
Kelompok :
Nama : Muhamad Fariz Afrizal P. (21220125)
Ahmad Fauzi Mauludi (21220010)
Kelas : A1

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SERANG RAYA
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : laporan praktikum proses manufaktur


Nama : Muhamad Fariz Afrizal P. (21220125)
Ahmad Fauzi Mauludi (21220010)
Program : Program Studi Teknik Industri

Tanggal :

Laporan ini telah disetujui dan disahkan pada :


Hari :
Tanggal :
Pukul :

Menyetujui:
Asisiten pembimbing

…………………….

Mengetahui:

Ketua Lab Industri Dosen Mata Kuliah

Ahmad Nalhadi Ahmad Nalhadi

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SERANG RAYA
2022
KATA PENGANTAR

kami ucapkan puji syukur serta nikmat pada Allah SWT atas rahmatNya
yang melimpah. Atas terselesaikannya tugas laporan praktikum mata kuliah
praktikum proses manufaktur.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan tugas laporan praktikum
mata kuliah praktikum proses manufaktur jurusan teknik industri universitas
serang raya.
Dalam penyusun laporan ini, tentu tak lepas dari pengarahan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Maka kami ucapkan rasa hormat dan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu. Terutama kepada pak nalhadi selaku
dosen mata kuliah praktikum proses manufaktur.
Karena kebaikan semua pihak laporan ini dapat selesai dengan sebaik-
baiknya. Laporan ini memang masih jauh dari kesempurnaan, tapi kami sudah
berusaha sebaik mungkin. Sekali lagi terima kasih. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi kita semua.

Cilegon, April 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Selama abad ke 19, mesin perkakas standar seperti  mesin bubut, sekrap,

planer, gerinda, gergaji, frais, mesin bor listrik, gurdi telah memiliki ketelitian

yang cukup tinggi, dan digunakan pada saat industrialisasi di Amerika Serikat dan

Eropa dimulai. Selama abad ke 20, mesin perkakas berkembang dan menjadi

makin akurat kemampuan produksinya. Sesudah tahun 1920 mesin perkakas

makin khusus penggunaannya.

Dari tahun 1930 sampai dengan tahun 1950 mesin perkakas yang lebih besar

tenaganya dan rigid dibuat untuk mengefektifkan penggunaanya  bersamaan

dengan tersedianya material alat potong. Selama tiga dakade terakhir , para ahli

teknik telah membuat mesin perkakas yang memiliki kemampuan dan kepresisian

sangat tinggi dengan digunakannya  kontrol komputer. Dengan demikian

memungkinkan proses produksi menjadi sangat ekonomis.

Pada tahun 2022 tepatnya pada bulan Maret, Kampus Universitas serang

Raya telah memberlakukan pembelajaran secara full offline. Hal ini, dikarenakan

atas menurunnya tingkat penyebaran covid yang terjadi di Ibu Kota Serang. Dari

kejadian diatas bisa kita lihat bahwasanya pembelajaran yang terjadi saat ini

dilakukan secara offline, begitu pula pada praktikum dimata perkuliahan proses

manufaktur.
Dengan adanya praktikum mahasiswa/I dapat meningkatkan kompetensinya

tidak hanya dengan belajar teori saja, melainkan juga dengan melakukan

praktikum. Salah satunya pada praktikum ini kita akan mempelajari mengenai

mesin-mesin yang bertujuan agar terbentuknya engineer yang paham dan bisa

juga mengoperasikan bagian-bagian dari mesin. Dimana hal itu sangat

berpengaruh apabila kita bekerja di sebuah perusahaan manufaktur.

Manufaktur itu sendiri merupakan suatu cabang industri yang

mengaplikasikan mesin, peralatan dan tenaga kerja dan suatu medium proses

untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual. Proses

manufaktur memiliki hubungan yang sangat erat dengan produksi suatu barang

yang menggunakan mesin maupun perkakas.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan mesin bor dan gerinda?

2. Apa fungsi dari mesin bor serta gerinda?

3. Bagaimana cara penggunaan pada mesin bor dan gerinda?

1.3 Tujuan

Tujuan dari praktikum proses manufaktur ini adalah :

1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan mesin bor dan gerinda.

2. Untuk mengetahui fungsi dari mesin bor serta gerinda.

3. Untuk mengetahui cara penggunaan pada mesin bor dan gerinda.


1.4 Manfaat

1. Mahasiswa dapat mendesain dan membuat sebuah benda/produk buatan

sendiri.

2. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang alat bor tangan

dan gergaji besi.

3. Mahasiswa dapat menghitung estimasi waktu dan biaya yang diperlukan

untuk menyelesaikan sebuah produk.

4. Mahasiswa dapat menganalisa segala macam proses yang dilakukan pada

praktikum proses manufaktur.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Mesin Bor

Mesin bor adalah sebuah alat perkakas dengan gerakan memutarkan

alat pemotong yang digunakan dalam pengerjaan pengeboran atau membuat

lubang pada suatu benda dengan bentuk alur lingkaran.

A. Jenis-jenis Mesin Bor

Berikut ialah jenis-jenis mesin bor tangan:

 Mesin Bor Tangan

Gambar 1.1 mesin bor tangan

Mesin bor tangan merupakan jenis bor yang paling sering kita

pakai. Bor tangan ini sendiri memiliki sub jenis di dalamnya yang

ditentukan oleh ukuran dari mata bornya. Ukuran tersebut mulai dari 6.5

mm, 10 mm, 13 mm, 16 mm, 23 mm, dan 32 mm. Di mana angka tersebut

adalah ukuran maksimal dari bor itu sendiri.


 Mesin Bor Duduk

Gambar 1.2 mesin bor duduk

Seperti Namanya, mesin bor duduk ini dapat digunakan sembari

duduk. Biasanya mesin bor duduk digunakan untuk melubangi besi.

Namun, lubang yang dibuat pada besi tidaklah sedikit sehingga mesin bor

ini didesain sedemikian rupa untuk membantu penggunanya agar tidak

mudah lelah saat menggunakan nya.

Mesin bor ini dapat mengebor sampai diameter 15,5 mm. Gerak

pemakanan bor dilakukan secara manual atau dengan tangan. Operator

bisa merasakan getaran yang terjadi pada saat pengeboran. Sehingga mesin

bor ini diberi nama mesin bor sensitif (sensitive drilling machine).

 Mesin Bor Tegak

Gambar 1.3 mesin bor tegak

Mesin bor tegak dirancang untuk benda kerja dengan ukuran

sedang. Jenis mesin bor ini sekilas mirip dengan mesin bor sensitif, namun

ukurannya lebih besar.


Mesin bor tegak pada dasarnya merupakan mesin bor yang

digunakan untuk membuat lubang persisi. Drill press ini menggunakan

poros utama yang digerakan naik turun dan umumnya penggunaannya

disesuaikan dengan kebutuhan.

 Mesin Bor Radial

Gambar 1.4 mesin bor radial

Mesin bor radial dirancang untuk benda kerja yang berukuran

sedang hingga besar dan berat. Jenis mesin ini memiliki kolom mesin

berbentuk bundar yang terikat pada alas yang kuat.

Kolom ini mendukung lengan radial sehingga dapat menaikkan dan

menurunkan meja. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan benda kerja yang

memiliki ketinggian berbeda. Spindle utama terletak pada lengan radial,

sehingga posisinya dapat diputar pada posisi manapun. Dan kepala bor

dapat meluncur pada lengan radial.

 Mesin Bor Gang

Gambar 1.5 Mesin Bor Gang


Mesin bor gang memiliki meja dan alas yang panjang. Jenis mesin

ini memiliki empat sampai enam kepala bor yang ditempatkan secara

sejajar. Masing-masing kepala bor memiliki motor penggerak sendiri.

Keistimewahan dari mesin bor ini adalah banyaknya spindle yang

melengkapinya. Biasanya setiap meja mesin didukung oleh 4 buah spindle

sekaligus. Praktis, mesin ini mampu beroperasi dalam waktu yang relative

lebih singkat untuk mendukung berbagai macam pengeboran.

Umumnya mesin ini digunakan dalam proses produksi.

Serangkaian pekerjaan seperti pengeboran, reaming, counterboring dan

pengetappan dapat dilakukan dengan cepat pada mesin ini.

Setiap spindle dipasang dengan alat potong yang berbeda-beda.

Sehingga tidak perlu mengganti-ganti mata bor yang digunakan. Cukup

menggeser atau memindah benda kerja dari satu posisi ke posisi yang lain.

 Mesin Bor Dengan Spindel Ganda

Gambar 1.6 Mesin Bor Dengan Spindel Ganda

Mesin bor ini digunakan dalam proses pengeboran untuk beberapa

lubang secara bersamaan. Jenis mesin bor ini juga dapat digunakan untuk

mereproduksi pola lubang yang sama pada sejumlah bagian yang identik.
Mesin ini memiliki spindle lebih dari satu namun memiliki satu motor

penggerak. Motor ini menggunakan satu set roda gigi untuk menggerakkan

semua spindle.

Setiap spindle memegang satu alat potong yang sama. Kemudian

dilakukan gerak pemakanan secara bersamaan pada benda kerja. Jarak

antar spindle dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

B. Bagian-bagian Mesin Bor Tangan

1. Chuck Bor (Kepala Bor)

Chuck bor adalah bagian pada mesin bor tangan yang berada paling ujung

sebagai tempat dudukan mata bor. Chuck bor ini berupa rongga seperti

mulut yang dapat membuka dan menutup yang di gerakan oleh kunci bor.

2. Roda Gigi Penghubung

Roda gigi penghubung merupakan bagian mesin bor yang berfungsi

sebagai penghubung antara bagian elektrik dan kepala bor. Roda gigi

penghubung ini akan berputar mengikuti putaran rotor ketika mesin bor

tangan dihidupkan.

3. Rotor Dan Stator

Rotor dan stator merupakan bagian mesin bor tangan yang berfungsi

sebagai mesin penggerak. Rotor adalah bagian yang berputar, sedangkan

stator adalah bagian yang diam. Kedua bagian ini akan bekerja sama untuk

menghasilkan putaran untuk menjalankan mata bor.


4. Carbon Brush

Carbon brush / spul / brastel / arang adalah sama. Tergantung dari setiap

orang yang menamakannya. Yaitu bagian pada mesin bor yang berfungsi

sebagai penghantar arus dari stator ke rotor. Setiap carbon brush dan

rumahnya pasti dilengkapi dengan adanya spring yang berfungsi sebagai

penekan carbon brush agar selalu menempel pada rotor.

5. Saklar Bor

Saklar merupakan alat yang digunakan sebagai pemutus dan penyambung

aliran arus listrik. Sedangkan pada mesin bor tangan digunakan untuk

menghidupkan dan mematikan mesin bor listrik tersebut. Saklar pada

mesin bor tangan biasanya dilengkapi dengan tuas pengatur putaran arah.

Dan ada juga yang dilengkapi dengan speed control yang berfungsi untuk

mengatur cepat lambatnya putaran mesin bor tangan.

6. Panel Dril

Panel dril pada mesin bor tangan biasanya terletak di bagian atas atau

disamping rangka mesin bor.Panel dril ini berfungsi untuk menjalankan

fungsi dril. Dril adalah gerakan maju mundur dari kepala bor yang

bertujuan untuk memberi tekanan mata bor ketika melakukan proses

pengeboran di bidang yang keras, seperti tembok dan beton.


C. Jenis- Jenis Mata Bor

1. Jenis Mata Bor Besi

Yaitu mata bor yang lazim digunakan untuk mengebor benda-benda

yang terbuat dari besi atau logam.

2. Jenis Mata Bor Beton

Yaitu mata bor yang lazim digunakan untuk mengebor benda-benda

seperti beton, tembok dan bebatuan.

3. Jenis Mata Bor Kayu

Yaitu mata bor yang digunakan untuk mengebor benda-benda yang

terbuat dari kayu.

4. Jenis Mata Bor Kaca

Yaitu mata bor yang khusus digunakan untuk mengebor benda-

benda yang terbuat dari kaca, keramik, maupun granit. Mata bor ini

dibuat khusus agar ketika mengebor kaca atau keramik tidak pecah

pada saat proses pengeboran.

5. Jenis Mata Bor Sumur

Yaitu mata bor yang digunakan untuk proses pembuatan sumur atau

pondasi sumuran pada bangunan.

D. Cara Kerja Mesin Bor Tangan

Langkah-langkah cara menggunakan mesin bor tangan:

1) Kenakan pakaian yang mendukung keamanan anda meliputi masker

pelindung muka dan sarung tangan. Pastikan sarung tangan yang


digunakan mempunyai ukuran yang pas dengan tangan Anda sehingga tak

akan berisiko tersangkut di mesin bor yang anda pegang.

2) Tentukan posisi titik yang akan dibor. Jika perlu, Anda bisa mengukurnya

menggunakan penggaris untuk mendapatkan posisi yang pas. Berikan

tanda pada titik tersebut berupa tanda silang (X).

3) Lakukan persiapan awal dengan memeriksa bahwa mesin bor tangan anda

dalam keadaan yang normal. Periksa power source untuk memastikannya

sudah terpasang dengan benar.

4) Pasanglah mata bor pada tempat kedudukannya. Jangan lupa untuk

mengencangkannya menggunakan kunci khusus/kunci yacob yang

biasanya telah turut disertakan sepaket dengan produk mesin bor tangan

anda.

5) Agar posisi benda yang akan dibor tidak goyah, anda bisa menjepit

posisinya pada vice/ragum. Jika anda ingin melubangi keramik dinding,

maka langkah ini tentu tidak perlu dilakukan mengingat posisi dinding

tersebut memang sudah stabil. Tujuannya agar terbentuk lubang yang

sempurna.

6) Buatlah lubang awal sebagai tumpuan mata bor supaya tidak mudah

meleset dari titik yang diinginkan. Caranya adalah Anda bisa mengetukkan

drip (alat pembuat titik) tepat pada titik bidang yang akan dibor. Tidak

perlu terlalu dalam, cukup sekiranya bisa digunakan sebagai tumpuan mata

bor ini.
7) Setiap lubang yang ingin Anda buat sebaiknya dimulai dari menggunakan

mata bor yang ukurannya kecil terlebih dulu. Kemudian ukuran ini bisa

ditingkatkan sedikit demi sedikit. Misalnya pada saat permulaan, Anda

bisa mengandalkan mata bor yang berdiameter 2-4 mm, lalu terus

diperbesar.

8) Posisi arah mesin bor selama proses pengeboran berlangsung ini harus

benar-benar tegak lurus dengan bidang yang ingin dibor. Tujuannya tentu

saja agar lubang yang dihasilkan lebih rapi dan mata bor tidak akan patah.

Itu sebabnya, Anda harus mengerjakannya dengan tenang.

9) Coba nyalakan mesin bor tangan anda. Atur tingkat kecepatan

perputarannya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan anda. Lantas

silakan arahkan mesin tersebut untuk membuat lubang pada bidang yang

anda kehendaki. Lakukan proses pengeboran secara perlahan-lahan saja.

10) Setelah dirasa lubang yang anda buat sudah mempunyai tingkat kedalaman

serta ukuran diameter yang sesuai keinginan, selanjutnya adalah anda bisa

mematikan mesin bor tersebut. Tunggu selama beberapa saat supaya

perputaran pada mata bor ini berhenti terlebih dahulu.

2.2 Gerinda

Gerinda adalah sebuah mesin dengan lempengan bundar yang

berputar sehingga ketika bersentuhan dengan benda terjadi pengikisan atau

bahkan pemotongan. Gerinda ini dapat digunakan untuk mengikis dan

memotong material logam ataupun non – logam.


A. Jenis-Jenis Mesin Gerinda

 Mesin Gerinda Tangan

Gambar 1.7 mesin gerinda tangan

Mesin gerinda tangan merupakan jenis mesin gerinda multi

fungsi atau serba guna. Karena dapat digunakan untuk berbagai

macam pekerjaan, seperti untuk memotong besi, kayu, kaca bahan

bangunan, dan juga dapat dimanfaatkan untuk memoles body

mobil.

Mesin gerinda ini memiliki system kerja dimana motor

penggeraknya diteruskan dari engkol ke roda gerinda melalui

transmmisi roda gigi yang kemudian diteruskan untuk memutar

batu gerinda.

 Mesin Gerinda Duduk

Gambar 1.8 Mesin Gerinda Duduk

Mesin gerinda duduk merupakan jenis mesin gerinda yang

digunakan untuk mengasah atau menajamkan benda benda yang

relative berukuran kecil. Seperti mata bor, pahat bubut, pahat


tangan, pahat sekrap, dan perkakas lainnya yang membutuhkan

penajaman.

 Mesin Gerinda Lurus

Gambar 1.9 Mesin Gerinda Lurus

Mesin gerinda lurus sering disebut juga dengan elektric die

grinder. Mesin gerinda ini memiliki fungsi untuk menggerinda

benda-benda kerja yang memiliki bidang permukaan rata. Cara

penggunaannya yaitu benda dijepit pada sebuah meja yang dapat

digerakan lurus dan bolak-balik secara otomatis atau dengan

gerakan tangan.

 Mesin Gerinda Berdiri

Gambar 2.0 Mesin Gerinda Berdiri

 Mesin gerinda berdiri merupakan jenis mesin gerinda yang

terpasang pada sebuah kaki yang berukuran cukup tinggi agar lebih

mudah dalam penggunaannya. Mesin gerinda ini juga sering


disebut dengan mesin gerinda lantai, karena penempatannya

tertanam langsung pada lantai.

 Mesin Gerinda Datar

Gambar 2.1 Mesin Gerinda Datar


Mesin gerinda datar adalah tipe mesin perkakas yang berperan
untuk menghaluskan atau memfinishing permukaan benda kerja
pada bagian datar atau pipih, dengan tingkat kehalusan permukaan
bisa sampai dengan N5.

 Mesin Gerinda Silindris

Gambar 2.2 Mesin Gerinda Silindris

Mesin gerinda silindris adalah mesin perkakas yang berfungsi


untuk membuat dan membentuk benda-benda silindris, baik rata
maupun bertingkat.

B. Bagian Bagian Mesin Gerinda

 Amature

Armature adalah komponen berupa poros yang terbuat dari

gulungan tembaga. Pada salah satu ujungnya terdapat kipas yang


berfungsi sebagai pendingin dan penyeimbang putaran mesin. Di

ujung lainnya terdapat kolektor yang berfungsi sebagai tempat

pergesekan dengan carbon brush.

 Stator

Stator adalah bagian mesin gerinda yang merupakan pasangan dari

armature. Komponen ini berfungsi untuk menggerakan armature.

Rangkanya berbentuk lingkaran memanjang yang terbuat dari

gulungan tembaga yang tersusun secara teratur.

 Carbon Bush
Carbon brush merupakan bagian mesin gerinda tangan berupa
karbon padat yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik. Carbon
brush sering disebut juga dengan spul atau brustel. Pada ujung
carbon brush umumnya terdapat spring yang berfungsi untuk
memastikan carbon brush tersebut selalu menempel pada kolektor

armature.

 Saklar Gerinda
Saklar merupakan komponen yang berfungsi sebagai penyambung
dan pemutus arus listrik. Sama halnya pada mesin gerinda, fungsi

saklar digunakan untuk menghidupkan dan mematikan mesin.

 Flange
Flange atau penjepit adalah bagian pada mesin gerinda berupa
sepasang lempengan besi yang berfungsi sebagai tempat dudukan
yang sekaligus penjepit mata gerinda. Pada flange pengunci terdapat
lubang yang digunakan sebagai penahan kunci mata gerinda.
 Mata Gerinda
Mata gerinda atau batu gerinda adalah bagian pada mesin gerinda
tangan yang berfungsi untuk melakukan berbagai jenis pekerjaan,
misalnya memotong, mengasah, menghaluskan, dan beberapa jenis

pekerjaan lainnya.

 Pelindung Gerinda
Pelindung gerinda merupakan bagian mesin gerinda tangan yang
berfungsi untuk melindungi tangan dari putaran mata gerinda dan
mengarahkan percikan sisa penggerindaan. Dengan adanya
pelindung ini, maka saat menggunakan mesin gerinda tangan akan
lebih aman.
 Kabel Power
Kabel power pada mesin gerinda tangan berfungsi sebagai
penghubung mesin gerinda dengan sumber listrik. Kabel power
pada mesin gerinda umunya menggunakan jenis kabel yang mampu
menahan panas tegangan listrik dan bersifat lentur. Hal ini bertujuan
untuk keamanan dan memudahkan pergerakan mesin ketika sedang
digunakan.
 Helical Gear
Helical gear atau roda gigi penghubung adalah sepasang roda gigi
yang saling mengait. Bentuk kedua ujung roda gigi tersebut tirus,
sehingga apabila bertemu akan menghasilkan gerakan putaran tegak
lurus.
 Bearing
Bearing atau laher merupakan komponen mesin gerinda tangan
yang berfungsi sebagai tempat dudukan armature dan shaft mata
gerinda. Di dalam mesin gerinda tangan, terdapat tiga buah bearing,
yakni dua buah bearing dudukan armature dan dudukan shaft mata
gerinda
BAB III
METODOLOGI

3.1 Diagram Alir Penelitian

Mulai

Studi Literatur Studi Lapangan


Studi Pendahuluan

Perumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Praktikum

Pengumpulan data

1. Pemotongan
2. Peraktian
3. Pengelasan

Pembahasan

Kesimpulan & Saran

Selesai
Gambar 3.1 Dagram Alir

Sumber: Lab. Teknik Industri

A. Studi Pendahuluan

Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk memperoleh


semua kebutuhan yang diperlukan dalam praktikum.
1. Studi Literatur
Pada tahap literature PT. Perakitan Kursi mencari referensi mengenai
proses perakitan melalui beberapa referensi yang digunakan seperti buku
dan media internet berupa jurnal yang menunjang judul yang sudah
dibahas.
2. Studi Lapangan
Studi lapangan dilakukan dengan pengamatan secara langsung pada objek
yang diteliti. Lokasi tempat praktikum dilakukan di laboratorium Teknik
Industri Universitas Serang Raya pada tahun 2022 denngan objek
pengamatan proses penggunaan alat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat
dirumuskan masalah yang melatar belakanggi praktikum ini, yaitu:
A. Bagaimana membuat rancangan bangun kursi?
B. Berapa biaya yang dikeluarkan dalam membuat kursi?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat rancangan bangun kursi yang ergonomis

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Bagi penulis untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya
mengenai alat- alat manufaktur.
2. Bagi kampus (UNSERA) sebagai bahan tambahan untuk literatur bagi
Mahasiswa sebagai salah satu bahan jurnal ilmu pengetahuan dan
teknologi
3. Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memecahkan masalah sejenis,
khususnya tentang faktor-faktor yang dominan terhadap perancangan dan
pengembangan produk sehingga masih dapat dikembangkan dalam
penelitian-penelitian selanjutnya.

D. Pengumpulan Data
1. Peralatan dan Bahan
Peralatan yang digunakan pada saat proses perakitan rak sepatu
ditunjukkan pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Peralataan Perakitan Rak Sepatu
No Nama Alat Gambar
1. Gerinda

2. Mesin Las

3. Mesin bor tangan

4. Meteran

Sumber: Laboratorium Teknik Industri (2022)


Bahan-bahan yang dibutuhkan saat proses perakitan rak sepatu ditunjukkan pada
tabel 3.2.
Tabel 3.1 Bahan-Bahan Perakitan Rak Sepatu
No Nama Bahan Gambar
1. Besi Pipa Kotak

2. Elektroda

Sumber: Laboraturium Teknik Industri (2022)

E. Proses Perakitan
Proses perakitan dilakukan sesuai dengaan prosedur yang telah dibuat
sehingga pada saat melakukan proses perakitan akan mudah mempelajari
terlebih dahulu operasi kerja yang akan dilakukan pada saat perakitan
kursi. Berikut adalah proses perakitan kursi.
1. Persiapkan Alat & Bahan
2. Melakukan Pengukuran Pada Bahan
3. Pemotongan Pada Bahan
4. Pemeriksaan ukuran
5. Proses pengelasan menjadi kursi
6. Melakukan pengecatan
7. Selesai

Anda mungkin juga menyukai