Anda di halaman 1dari 54

Reproduksi

Bimbel iMedicine Indonesia


We Make UKMPPD Easier
2018
Dr. TOHARI
082112659290
10 T dalam ANC
Antenatal Care ➢Timbang BB dan Ukur TB
➢Tekanan darah
➢Tentukan LLA
➢TFU
➢Tentukan presentasi janin dan
DJJ
➢Tetanus Toksoid
➢Tablet Fe
➢Tes Laboratorium
➢Tatalaksana kasus
➢Temu wicara
Tetanus Toksoid Dosis TT 0.5 ml IM di deltoid (lengan atas)
Pemeriksaan DJJ
1 bulan 6 bulan 12 bulan 12 bulan
➢Pada usia > 16 minggu
TT1 TT2 TT3 TT4 TT5 ➢Menggunakan doppler
USG pada kehamilan
Status Gizi selama Hamil
➢Disebut pula Fetal Biometri
➢Trimester I → Gestasional Sac (GS) dan Crown-Rump Length ➢Target kenaikan BB ibu hamil
(CRL) adalah 12.5—18 kg selama
➢Trimester II dan III → Biparietal Diameter (BPD), Femur Length kehamilan
(FL), Abdominal Circumference (AC) ➢Trimester I → 1.5—2 kg
➢Gerakan janin dapat dirasakan pada minggu 18 hingga 20 ➢Trimester II → 4.5—6.5 kg
➢USG wajib → usia gestasi < 15 minggu, pada usia 20 minggu ➢Trimester III → 6.5—9.5 kg
(cek anomali), trimester ketiga (persiapan persalinan). ➢Malnutrisi adalah LLA < 23.5 cm
Antenatal Care
Tinggi Fundus Uteri ➢Simfisis 12 minggu Aplikasi dalam soal UKMPPD
➢Umbilikus 20 minggu • Hampir semua yang ada dalam modul ini
➢Proc. Xiphoideus 36 minggu pernah ditanyakan dalam berbagai jenis
soal UKMPPD
Suplemetasi • Yang paling penting dipahami semuanya
• Tablet Fe • Pertanyaan di bagian ANC hampir
60 mg besi elemental ~ 320 semuanya jelas dan to the point.
Sulfas Ferrosus • Anemia dalam kehamilan berbahaya →
• Tablet As. Folat risiko perdarahan pascasalin; adanya
400 mcg per hari; bila ada iskemia kronis miometrium
riwayat neural tube defect 4
mg per hari Tes lab wajib

• Hb
• Gol. Darah ABO dan Rh
• Rapid test HIV
Obstetri Fisiologi

37 Aterm 42
Preterm Posterm/Serotinus
Keynotes Kriteria Persalinan Normal
➢Usia gestasi dihitung dari hari pertama
menstruasi terakhir (HPHT) ➢Usia kehamilan 37—42 minggu (aterm)
➢Tafsiran persalinan (HPL) dihitung ➢Persalinan terjadi spontan
dengan menggunakan rumus Naegele. ➢Presentasi belakang kepala
Yang ada di tabel bawah ini khusus ➢Berlangsung tidak lebih dari 18 jam
untuk siklus 28 hari. ➢Tidak ada komplikasi pada ibu maupun janin
➢Kala I (amplitudo his 40 mmHg)
Hari Bulan Tahun Fase laten =  1—3 cm = 8 jam
Fase aktif =  4—10 cm = 6 jam
Bulan 1—3 +7 +9 0
➢Kala II (amplitudo his 60 mmHg)
Bulan > 3 +7 -3 +1 1 jam pada primigravida
2 jam pada multigravida
➢Kalau siklusnya 35 hari, di bagian “hari”
➢Kala III (amplitudo his 60—80 mmHg)
tinggal +7 lagi (karena 35 = 28 + 7)
sampai dengan plasenta lahir, 30 menit
➢Kala IV
setelah plasenta lahir sampai 2 jam PP
Asuhan Persalinan Normal
Penilaian dalam Kala I

➢Bila ada, boleh dilakukan pem kesejahteraan


janin berupa Cardiotocography (CTG)
➢Hasiil observasi dicatat dalam Partograf

Persalinan kala II

➢Kenali tanda-tanda persalinan


➢Dorongan ingin meneran (dor-ran)
➢Tekanan pada anus (tek-nus)
➢Perineum menonjol (per-jol)
➢Vulva membuka (vul-ka)
➢Menyiapkan partus set
➢Bersiap memimpin persalinan
Asuhan Persalinan Normal Ruptur Perineum
Manajemen Aktif Kala III

➢Oksitosin 10 IU secara IM, 1 menit setelah bayi


lahir.
➢ Jika tidak ada boleh rangsang puting atau melalui
IMD atau Metil ergometrin 0.2 mg IM
(kontraindikasi pada TD tinggi)
➢Potong tali pusat
➢Perhatikan tanda-tanda pelepasan plasenta
➢Lakukan peregangan tali pusat terkendali saat ada
his
➢Jika dalam 30—40 detik plasenta tidak lahir,
hentikan peregangan, tunggu sampai ada his, Persalinan Kala IV
ulangi dari poin kedua.
➢Jika dalam 15 menit plasenta tidak lahir, ulangi ➢Pastika kontraksi uterus baik
oksitosin 10 IU secara IM ➢IMD minimal 1 jam
➢Pasang kateter urin ➢Suntik vit K1 paha anterolateral kiri 1 mg,
➢Lakukan peregangan kembali selama 15 menit selang 1 jam Hep B di paha anterolateral
➢Kalau terjadi perdarahan → manual plasenta kanan.
➢Kalau plasenta sudah sampai introitus vagina, ➢Pantau kontraksi uterus
lanjutkan kelahiran plasenta. Hitung kotiledon. ➢Warna urin. Merah → curiga ruptur uteri.
Masasa uterus.
➢Kalau dalam 30 menit tidak lahir → rujuk,
Retensio plasenta
Manajemen
Perdarahan Pascasalin
➢Berikan O2 via nasal canule
➢Early : dalam 24 jam ➢Pasang IV line cairan NaCl 0.9% (NS) atau RL
➢Later : > 24 jam sampai dengan 12 minggu atau RA
➢Adalah perdarahan ≥ 500 cc yang mempengaruhi ➢Lakukan pem darah rutin dan faal
hemodinamik ibu hemostasis
➢Lakukan observasi TTV
4T Etiologi ➢Periksa kontraksi uterus, laserasi jalan lahir,
sisa plasenta
Trauma Laserasi jalan lahir ➢Pasang cath urine → pantau produksi urine
Tonus Atonia uteri (normal : 0.5—1 cc/kg/jam)
➢Tatalaksana sesuai dengan penyebabnya
Tissue Sisa plasenta, Retensio
Retensio Plasenta
Thrombus Kelainan darah
➢20—40 IU oksitosin drip dalam 1 L NS
Sisa Plasenta dengan kecepatan 60 tpm dan 10 IU secara
IM
➢20—40 IU oksitosin drip dalam 1 L NS dengan
➢Lanjut 20 IU dalam 1 L NS 40 tp sampai
kecepatan 60 tpm dan 10 IU secara IM
perdarahan berhenti
➢Lanjut 20 IU dalam 1 L NS 40 tp sampai
➢Lakukan peregangan tali pusat terkendali
perdarahan berhenti
➢Tidak berhasil juga? Manual plasenta
➢Serviks terbuka? Eksplorasi manual
➢AB profilaksis Ampisilin 2 gr IV + Metro 500
➢Serviks tertutup? AVM atau Kuretase
mg drip
➢AB profilaksis Ampisilin 2 gr IV + Metro 500 mg
➢Rujuk
drip
➢Perdarahan masih lanjut? Th sesuai Atonia Uteri
Malpresentasi
Persalinan dgn Penyulit
➢Semua presentasi selain verteks (belakang
Malposisi kepala)

➢Posisi abnormal verteks kepala janin (dgn UUK Presentasi Muka


sebagai penanda thd panggul ibu) • Pada leopold akan teraba sudut antara
➢UUK ~ Oksiput Janin oksiput dan punggung; karena ekstensi
maks kepala (Sudut Fabre)
• DJJ ipsilateral dgn bagian kecil janin
• Pada VT muka, mulut, dan rahang mudah
diraba
• Dagu Anterior (maksudnya dagu ada di sisi
simfisis pubis) bila bukaan lengkap lakukan
partus pervaginam, boleh dibantu forceps.
• Dagu Posterior; bila bukaan lengkap/belum
lahirkan SC!

Presentasi Majemuk
• Persalinan spontan hanya dapat terjadi bila
janin sangat kecil/mati dan maserasi
➢Dapat terjadi rotasi spontan, kecuali terdapat
tanda obstruksi (POP persisten)
Aplikasi dalam soal UKMPPD
➢Bila persalinan macet, DJJ > 180 atau < 100 • Hati hati dengan istilah PARTUS NORMAL
lakukan SC. jangan dikacaukan dengan partus
➢Bila bukaan serviks belum lengkap, tidak ada pervaginam pada umumnya.
tanda obstruksi lakukan augmentasi • Partus normal harus memenuhi kriteria (di
slide sebelumnya)
Persalinan dgn Penyulit
Presentasi Bokong/Sungsang
• Gerakan janin teraba di bagian bawah abdomen
• Pada leopold teraba kepala di fundus, bokong di
pelvis.
• Pada VT teraba bokong atau kaki Bokong Sempurna Bokong Murni Bokong Kaki
• Cara persalinan SC/Normal dihitung dengan (Complete Breech) (Frank Breech) (Footling Breech)
scoring Zatuchni-Andros
VERSI LUAR boleh dilakukan dgn syarat :
• Bukaan < 3 cm
• UK ≥ 37 minggu
• Ketuban utuh, AFI cukup
• Tidak ada komplikasi dan kontraindikasi
• Persalinan pervaginam masih mungkin
dilakukan.
• Ada risiko solusio plasenta

Aplikasi dalam soal UKMPPD


Kriteria Partus Pervaginam pd Presbo
• Kebanyakan soal tentang presbo
• Presentasi bokong murni atau bokong sempurna
menanyakan tentang diagnosis presentasi,
• TBJ pada primipara <3500, pada multi <4000
complete/frank/footling.
• Panggul tdk sempit
• Mungkin ditanya rencana partus, inget
• Zatuchni Andros > 4
indikasinya ya
• Plasenta tidak di bawah
• Scoring biasanya tidak ditanya detailnya, tapi
• Sebaiknya dilakukan di faskes yang bisa melakukan
boleh diinget secara garis besar saja
SC
Manuver McRobert
Lahirkan bahu posterior
Manuver wood : Putar bahu posterior
Manuvers
• Manuver Mcroberts : tungkai ibu flexi
maksimal, tekan suprapubic : lahirkan
bahu anterior
• Posterior Arm Maneuver : lahirkan bahu
posterior duu baru lahirkan bahu anterior
• Manuver Lovsets : untuk presentasi
bokong
• Manuver Wood : putar bahu posterior
VAKUM DAN FORCEPS (CUNAM)

• Syarat ekstraksi vakum dan • Keuntungan Forsep/cunam →


forsep: tidak menggunakan tenaga ibu
• Pembukaan lengkap • Vakum → tergantung his,
• Kepala sudah masuk panggul membutuhkan tenaga ibu
• Ketuban pecah
• Kepala bayi posisi normal
(ubun-ubun anterior)
Panggul Sempit
Persalinan dgn Penyulit
➢Relatif
Kelainan Letak Konjugata vera > 8.5—10 cm
Dilakukan partus percobaan
Letak Lintang ➢Absolut
• Pada leopold sumbu panjang janin teraba Konjugata vera < 8.5 cm
melintang, pelvic inlet kosong. Dilakukan SC absolut
• VT sebelum inpartu mungkin tidak teraba apapun,
bila sudah inpartu bahu, siku, atau tangan. Konjugata Vera = Konjugata Diagonal – 1.5 cm
• Boleh di versi luar bila memenuhi syarat. Tetapi
Pelvimetri Radiologis
bila ditanya tatalaksana yang tepat → SC.
• Modalitasnya roentgen polos daerah pelvis
Disproporsi Kepala Panggul (CPD) Pelvimetri Klinis
• Ukur arcus pubis
➢Disparitas ukuran kepala janin dan pelvis maternal • Diameter AP
➢Terhentinya kemajuan pembukaan serviks dan • Konjugata Diagnonalis
penurunan kepala, meskipun his adekuat. Pelvimetri Luar
➢Pada VT arcus pubis < 90o, teraba promontorium, • Jangka boudeleque
reraba spina ischiadica, teraba linea inominata, • Martin
pada primi bagia terbawah tdk masuk ke PAP • Oscander, dll
pada > 36 minggu.
➢Indikasi mutlak dilakukan SC ya. Aplikasi dalam soal UKMPPD
• Soal mengenai CPD biasanya disajikan
dalam bentuk partus tidak maju atau
• Sutura sagitalis molase maksimal
BENTUK PELVIS
• BENTUK PELVIS DINILAI DENGAN PELVISMETRI

• Gynecoid → 50% wanita. Bentuk klasik panggul


wanita. Ukuran anteroposterior sedikit lebih
kecil dibandingkan ukuran kiri-kanan transversa
• Android → bentuknya lebih segitiga, bentuk ini
merupakan bentuk panggul laki pada
umumnya. Wanita dengan bentuk panggul ini
akan mengalami kesulitan untuk melahirkan
bayi dengan ukuran yang agak besar. → 20%
wanita.
• Anthropoid, seperti panggul gynecoid tetapi
ukuran tyransversa lebih kecil. → lonjong
• Platypoid bentuknya gepeng. Mirip juga seperti
gynecoid tapi gepeng (flattened gynecoid).
Hanya sekitar 3% wanita yang memiliki bentuk
panggul seperti ini
➢Doksilamin 10 mg + B6 10 mg hingga 4 x 1,
Hiperemesis Gravidarum jika tidak teratasi...
➢Dimenhidrinat 50—100 mg PO 4—6 kali atau
➢Mual dan muntah yang terjadi pada usia kehamilan Prometazin 5—10 mg PO 3—4 kali, jika tidak
hingga 16 minggu teratasi tp tdk ada dehidrasi... (pilih salah
➢Mual dan muntah yang berat dan dapat satu di bawah ini
menyebabkan dehidrasi, gangguan asam basa, ➢CPZ 10—25 mg PO (4—6 kali)
elektrolit, dan ketosis → HEG ➢Proklorperazin 5—10 mg PO (3—4 kali)
➢Disebabkan oleh β-hCG dan estrogen ➢Prometazin 12.5—25 mg PO (4—6 kali)
Grading ➢Metoklopramide 5—10 mg PO (3 kali)

Gejala • Jika ada dehidrasi → Rehidrasi +


Mecobolamin + Ondansetron 8 mg PO/IV
1 KU lemah ,napsu makan↓, BB↓,nyeri
epigastrium, nadi↑,turgor kulit
Aplikasi dalam soal UKMPPD
berkurang,TD sistolik↓, lidah kering,
mata cekung.
• Soal mengenai HEG biasanya terkait
patofisiologi (hormonna apa?), diagnosis
2 KU apatis, nadi cepat dan kecil, lidah
berdasarkan grading, dan tatalaksana
kering dan kotor, mata sedikit ikterik,
kadang suhu sedikit ↑, oliguria, aseton
farmakologisnya.
tercium dalam hawa pernafasan.
3 KU penkes, muntah-muntah berhenti,
nadi lebih cepat, TD lebih turun.
Komplikasi fatal ensefalopati Wernicke :
nystagmus, diplopia, perubahan
mental.Ikterik
Abortus
➢Pengeluaran hasil konsepsi sebelum usia 20
minggu atau BB < 500 gram
➢Diagnosis berdasarkan fasenya

Iminens Insipien Inkomplet Komplet Missed


Perdarahan Sedikit Sedang— Sedang— Sedikit Tidak ada
Banyak Banyak
Nyeri Perut Sedang Sedang— Sedang— Sedikit Tidak ada
Hebat Hebat
TFU Sesuai usia Sesuai usia Sesuai usia Lebih Kecil Lebih kecil
Serviks Tertutup Terbuka Terbuka Terbuka/Tutup Tertutup
Ekspulsi Janin - - Sebagian Lengkap -
Gambar

Tatalaksana Tirah baring, Evakuasi isi Evakuasi isi Konseling, Evakuasi isi
tokolitik uterus uterus suportif uterus
Tatalaksana Abortus Inkomplit
• <16 minggu
– Perdarahan ringan : forseps jari
– Perdarahan berat : aspirasi vakum manual, kuret
tajam hanya bila vakum tidak tersedia

• >16 minggu
– Infus oksitosin 40 IU dalam NaCl 40 tpm
Kehamilan Ektopik Mola Hidatidosa
➢Kehamilan yang terjadi di luar uterus (hamil di ➢Merupakan penyakit trofoblas gestasional;
luar kandungan). kelainan pada vili khorialis karena proliferasai
➢Paling sering terjadi di Ampulla tuba fallopii → trofoblastik dan edema
ruptur → KET ➢Klinis nya mual muntah yang sangat hebat
➢3A ; Amenorea, Anemia, Akut Abdomen karena β-hCG meningkat secara ekstrem.
➢Fenomena Arias-Stella→ sel epitel menjadi (dilihat dari serum). TFU lebih besar dari usia
besar dengan inti hipertrofik, hiperkromatik, kehamilan.
lobuler, dan bentuknya tidak teratur, ➢Bila telah terjadi abortus mola tampak
sitoplasma berlubang atau berbusa, dan jaringan serupa mata ikan/telur ikan atau
kadang ditemukan mitosis. buah anggur.
➢Pada kuldosentesis didapatkan darah; nyeri ➢USG terdapat gambaran snowstorm
goyang porsio. appearance. dan honeycomb appearance
➢Tatalaksana laparotomi; dapat berupa ➢Tatalaksana evakuasi dengan kuret tumpul
salpingostomi, salpingektomi, atau salpingo- (metode hisap; ekstraksi vakum manual (AVM)
ooforektomi. Tergantung lokasi anatomis KE.
INFEKSI

Endometritis • Salpingitis
• Inflamasi pada endometrium
• Klasifikasi
~PID, tidak umum pada
– Terkait kehamilan komplikasi post partum
– Tidak terkait kehamilan → • (bedakan) Endometriosis
disebut PID (Pelvic Inflamatory Adanya mukosa
Disease) endometrial pada
• Faktor risiko area selain
– Kurangnya higenitas dan nutrisi rongga uterus
• Terapi : Ampisilin, metronidazol, (bukan inflamasi). Nyeri
gentamisin bertambah saat menstruasi.
Terapi : esterogen dan GnRH
Toksoplasmosis

• Toksoplasmosis : infeksi protozoa • Cara penularan


Toxoplasma gondii, parasit obligat
– makanan
intraselular
• Tanda dan Gejala: • Makan makanan yang
• Limfadenopati servikal, tidak matang,
biasanya diskret, tidak nyeri, terkontaminasi
ukuran lebih kecil dari 3 cm
– Transmisi hewan-
• Demam, malaise, keringat
malam manusia
• Nyeri tenggorokan • Kontak dengan kotoran
• Limfadenopati mesenterik kucing
dengan nyeri perut – Transmisi ibu-anak
• retinokoroiditis
Toksoplasma kongenital
• Gejala (3C + 1M) Pengobatan pada Ibu
– Chorioretinitis = uveitis hamil :
< 18 minggu : Spiramisin
posterior ≥ 18 minggu :
– Cerebral calcification Pirimetamin + Sulfadiazin
– Cephalus
(hidrochepalus)
– Mental retardation
IUFD/IUGR
Inra uterine Fetal Death/IUFD :
kematian janin pada usiakehamilan
• >20 minggu
• Intrauterine Growth Restriction/IUGR
• Gejala & tanda: – Pertumbuhan janin terhambat,
– Tidak ada gerakan janin sehingga tidak mencapai
– DJJ tidak ada potensi genetiknya
– USG : tidak ada gerakan – Penyebab:hipertensi,hemoglobinopati,
jantung merokok,
penggunaan zat terlarang,penyakit
• Komplikasi: autoimun,KEP, dll
• – 3-4 minggu → fibrinogen
menurun → koagulopati (DIC)
• Tatalaksana: Induksi persalinan untuk
mengeluarkan hasil konsepsi
Kelainan Pada Plasenta
Plasenta Previa Solusio Plasenta Vasa Previa Plasenta Acreta
(Talipusat
Terkemuka)
Definisi Implantasi plasenta Terlepasnya Funiculus implantasi
dekat denga ostium plasenta dari umbilicalis abnormal
serviks tempat menutupi jalan plasenta,
implantasi lahir dimana vili
(membumbung) plasenta
melekat pada
myometrium
Klinis Painless bleeding, Perdarahan Perdarahan berat “Swiss cheese”
darah segar, tidak dengan nyeri, saat ketuban appearance
sampai syok, janin darah warna pecah
biasa selamat hitam, perut
seperti papan,
DJJ menjauh,
sampai syok,
biasanya janin
tidak selamat
Plasenta akreta
Inversio Uteri
• Fundus uteri tertarik ke rongga uterus (inkomplit)
atau introitus vagina (komplit) secara inside-out
• Faktor risiko
– Tarikan berlebih pada tali pusat
– Makrosomia
– Tekanan fundus berlebih
– Placenta accreta
• Manifestasi klinis
– Perdarahan masif & gangguan hemodinamik
– Fundus uteri terlihat di introitus vagina/ funfus tidak
teraba pada palpasi abdomen
Spektrum Hipertensi dalam Kehamilan (HDK)

0 minggu 20 minggu Lahir


Hipertensi Kronis
TD ≥ 140/90 mmHg, proteinuria (-) Preeklamsia Ringan
TD ≥ 140/90 proteinuria +1 (> 300 mg/24 jam)
Preeklamsia Berat
TD ≥ 160/110 ≥+2 (> 5 g/24 jam)
Eklamsia
Kejang pada preeklamsia

Superimposed Preeklamsia
TD ≥ 140/90 mmHg, proteinuria ≥+2 atau
Trombosit < 100.000

Impending Eklamsia
Adalah PEB dengan tanda bahaya, seperti
gangguan visual, NTE, muntah, kenaikan TD
progresif
Gangguan Siklus Haid

➢Haid normal adalah lamanya 3—7 hari;


siklusnya 21—35 hari; jumlahnya 30—40 cc;
atau per hari ganti pembalut 2—3 kali.
➢Amenore primer → di atas 16 tahun dengan
tanda seks sekunder atau > 14 tahun tanpa
tanda seks sekunder
➢Amenore sekunder → jika tidak haid dalam 3
bulan terakhir jika siklus teratur (9 bulan jika
ada riwayat oligomenore).
➢Menoragia → lama dan jumlah haid lebih
banyak vs Hipomenoria
➢Metroragia → di antara dua siklus haid
➢Oligomenoria → siklus menstruasi > 35 hari vs
Polimenoria → siklus haidnya < 21 hari
Kelainan Pada Vulva
Kista Bartolin Kista Gartner Kista Inklusi Kista Nabothi Polip Myoma Geburt

Kista pada Kista pada Kista pada Kista retensi Warnanya pucat Wananya
kelenjar bartolin dinding anterior dinding posterior pada porsio. atau livid keluar kemerahan
di vulva, dapat vagina arah jam vagina. Tidak berbahaya. dari ostium uteri keluar dari OUE,
disertai dengan 11 atau jam 1 Disebabkan oleh Tidak perlu eksternum dapat bertangkai
bartolinitis. penjahitan bekas diobati. (OUE),
trauma jalan bertangkai.
Terapi lahir atau
Marsupialisasi episiotomi yang
(insisi, isi kista kurang rapi.
dikeluarkan,
kantungnya
ditinggalkan)
Analisis Semen WHO 2010
Parameter Cut Off
➢Oligozoospermia; jumlah sperma
Volume semen (ml) 1,5 kurang dari nilai rujukan
➢Teratozoospermia; morfologi sperma
6
Konsentrasi sperma (10 /ml) 15 kurang dari nilai rujukan
6
Jumlah sperma total (10 /ejakulat) 39 ➢Asthenozoospermia; motilitas sperma
kurang dari nilai rujukan
Motilitas progresif (%) 32 ➢Aspermia : tidak ada sperma yang
Motilitas total (%) 40 keluar (kelainan anatomi, retrograde)
➢Azoospermia : keluar cairan ejakulat
Vitalitas (live sperms, %) 58 tapi tidak ada spermatozoa
Morfologi normal (%) 4
pH ≥7,2
6
Leukosit (10 /ml) <1
MAR/Immunobead test (%) <50

Sumber : WHO Human Semen


Analysis, 2010
POP Q
Prolapsus Organ Panggul
➢Protrusi organ panggul ke dalam dan keluar
dari kanalis vaginalis
➢Anterior; sistouretrokel, sistokel
➢Apikal; uterovaginal, puntung vagina
➢Posterior; rektokel, enterokel
Metode Kontrasepsi
Kontrasepsi
• Estrogen → mencegah Implantasi sel telur dengan
mempertipis dinding rahim
• Progesteron → meningkatkan viskositas → mencegah
fertilisasi
• Pil/suntik KB → Estrogen Only (morning pil), kombinasi
esterogen dan progesteron (suntik 1 bulan),
Progesteron only (Mini Pil, suntik 3 bulan, implan)
• Uji Viskositas → uji kekentalan (> 7 cm : subur)
Urologi
Bimbel iMedicine Indonesia
We Make UKMPPD Easier
2018
Dr. TOHARI
082112659290
Acute Kidney Injury (AKI) Gagal Ginjal Kronis (CKD)
➢Perburukan fungsi ginjal secara akut, ditandai ➢Penurunan fungsi ginjal kronis serta adanya
dengan oliguri/anuria dan peningkatan ur/cr tanda kerusakan ginjal pada pemeriksaan
➢Paling sering disebabkan oleh keadaan penunjuang → Biasanya USG (hilangnya
hipovolemia atau obstruksi batas korteks dan medula).
➢Menggunakan kriteria RIFLE ➢Terjadi > 3 bulan
Grading Grading

➢INGAT!! Peningkatan ur/cr tidak hanya pada gagal ➢Terapi pengganti ginjal yang dimaksud tidak
ginjal kronis (CKD); menggambarkan secara umum hanya transplantasi tetapi “dialisis” juga
adanya gangguan fungsi ginjal. termasuk.
➢Tatalaksana sesuai dengan penyebabnya saja ya.
➢UO (Urin Output) normalnya 0.5—1.0 cc/kgbb/jam
Sindroma Nefrotik dan Nefritik
Sindroma Nefrotik Sindroma Nefritik
Etiologi Glomerulosklerosis, nefropati GNAPS, Nefritis Lupus, Sindroma
membranosa, Good-Pasteur
Manifestasi Klinis Proteinuria (>3 gr/24 jam atau Hematuria (cola colored urine),
dipstik urin +3), hipertensi, adanya riwayat infeksi
hipoalbuminemia, pitting streptococal (ISPA atau pyoderma).
edema, hiperkolesterolemia
Terapi • Diet tinggi albumin (putih telur) • Diuretik
• Prednison 2 mg/kg/hari dibagi • Antihipertensi
menjadi 3 dosis selama 4 • Antibiotik
minggu
• Albumin 20—25% 1 gr/kg
Aplikasi dalam soal UKMPPD
• Perhatikan baik-baik tanda patognomonik pada tiap
sindroma (sangat penting)
• Kenali mana yang harus ditatalaksana awal dan apa
tatalaksana definitif nya.
• Sindroma adalah “kumpulan gejala” jadi bukanlah
diagnosis, kecuali tidak ada pilihan lain ☺
Batasan Term Sindrom Nefrotik
– Remisi: proteinuria negatif atau trace (<4 mg/m2/LPB/jam) 3 hari
berturut-turut dalam 1 minggu
– Relaps: proteinuria ≥2+ (>40 mg/m2/LPB/jam) 3 hari berturut-turut
dalam 1 minggu
• Relaps jarang: relaps kurang dari 2x dalam 6 bulan pertama
setelah respons awal atau kurang dari 4x per tahun
pengamatan
• Relaps sering: relaps ≥2x dalam 6 bulan pertama setelah
respons awal atau ≥4x dalam periode 1tahun
– Dependen steroid: relaps 2x berurutan pada saat dosis steroid
diturunkan (alternating) atau dalam 14 hari setelah pengobatan
dihentikan
– Resisten steroid: tidak terjadi remisi pada pengobatan prednison
dosis penuh (full dose) 2 mg/kgbb/hari selama 4 minggu
– Sensitif steroid: remisi terjadi pada pemberian
prednison dosis penuh selama 4 minggu
– Dependen steroid: relaps 2x berurutan pada saat
dosis steroid diturunkan (alternating) atau dalam
14 hari setelah pengobatan dihentikan
– Resisten steroid: tidak terjadi remisi pada
pengobatan prednison dosis penuh (full dose) 2
mg/kgbb/hari selama 4 minggu
– Sensitif steroid: remisi terjadi pada pemberian
prednison dosis penuh selama 4 minggu
Infeksi Saluran Kemih
Berdasarkan Letak Anatomis Berdasarkan Prognosis

Atas Bawah Non Komplikata Komplikata


Pielonefritis Sistitis Perempuan Laki-laki
Prostatitis Uretritis Tidak Hamil Hamil

Pyelonefritis Sistitis Prostatitis

Etiologi Eschericia coli dan Klebsiella proteus


Definisi Peradangan pada Peradangan pada VU Peradangan pada
pyelum ginjal prostat
Klinis Demam tinggi, Disuria (frequency dan Demam, NT prostat
menggigil, nyeri urgency), NT pada RT.
punggung (Ketok CVA Suprapubik (+).
+),mual, muntah, diare
Penunjang Gold standard → kultur utine
Pemeriksaan Awal → urinalisis (Nitrit ISK atas, Leukosit esterase ISK bawah)
Tatalaksana Fluorokuinolon Fluorokuinolon Fluorokuinolon
Siprofloksasin 2 x 500 Siprofloksasin 2 x 500 Siprofloksasin 2 x 500
Seftriakson Kotrimaksasol
Nitrofurantoin
Infeksi Saluran Kemih
Aplikasi dalam soal UKMPPD
➢Indikasi rawat inap yang paling sering adalah → • Pada BPH; Zona yang paling sering proliferasi
perempuan hamil, ISK atas, risiko urosepsis (PNA adalah Zona Transisi; Lobus yang paling sering
karena infeksi ascending). menyebabkan retensio urine adalah Lobus
➢Kenapa ibu hamil dengan ISK perlu di rawat inap? Medial; Lobus yang paling sering teraba
Karena ada risiko abortus (pada UK < 20 minggu) membesar adalah Lobus Lateral.
atau KPD. •Pada Ca Prostat; penyebab tersering adalah
➢Ingat!! ISK BUKAN DIAGNOSIS tetapi sebuah Adenocarcinoma Prostate; yang paling sering
umbrella term suatu spektrum penyakit. terkena Zona Perifer.
•Alfa Bloker; merelaksasi otot prostat
Kelainan Prostat •5ARI; mengurangi ukuran kelenjar prostat

BPH Ca Prostate

Klinis Gejala Obstruktif (pancaran miksi lemah, miksi Gejala Obstruktif dan Iritatif, Gejala metastase
tdk lampaas), Gejala Iritatif (frekuensi, nokturia, (nyeri tulang, kompresi korda spinalis)
urgency)
Rectal Touche Ukuran membesar, sulcus menghilang, pool Konsistensi keras, PSA meningkat
dan Labor atas tidak teraba, konsistensi kenyal padat
Penunjang USG Prostat, atau pada foto polos terdapat PSA (normal : 4), USG Transrektal, biopsi, bone
indentasi di kaudal buli scan
Terapi Alfa bloker (Tamsulozin, Terazosin)
5 alfa reduktase inhibitor (5ARI) (Finasterid,
Dutasterid)
Surgery (Lihat skor IPSS)
Batu Saluran Kemih
Nefrolitiasis Ureterolitiasis Vesikolitiasis Uretrolitiasis

Definisi Batu di pyelum Batu di ureter Batu di blas Batu di uretra


alias VU
Klinis Nyeri kolik, Nyeri kolik, BAK dipengaruhi Nyeri di penis
terutama di menjalar hingga perubahan saat berkemih
pinggang, skrotum/labia posisi
hematuria
Penunjang BNO→ IVP→ Retrograde Pyelografi → USG → CT Urografi Non Kontras

Terapi Alfa bloker, Konsumsi air > 2 L/hari, ESWL, Surgery

Batu Opak Batu Lusen


Kalsium Oksalat, Sistin, Asam Urat
Kalsium Fosfat, Struvit
Tatalaksana Ureterolitiasis
• Terapi :
– Batu diameter ≤4mm : bisa keluar spontan via urin
– Batu diameter >8mm : surgical intervention
– Antara 5mm-8mm : MET (Medical Expulsion
Therapy) → Alpha-1-adrenergic receptor
antagonists/ Alpha-blocker (Tamsulosin/
Terazosin)
Option for Stone Intervention
Jenis Intervensi Indikasi
1 Oral stone dissolution Batu asam urat (via alkalinisasi urin)
2 ESWL (Extracorporeal Batu ginjal dengan diameter terbesar <3 cm yang
Shock Wave Lithotripsy) terlihat jelas pada foto polos abdomen
Bagus untuk batu ureter proksimal
Kurang berhasil untuk batu ginjal yang ada di
kutub bawah
3 Ureteroscopy Untuk batu ureter distal
Bisa dilakukan untuk batu ginjal yang ada di kutub
bawah
4 PCNL (Percutaneus Batu ginjal dengan diameter terbesar >3cm lokasi
Nephrolitothomy) manapun
Bisa dilakukan untuk batu ginjal yang ada di kutub
bawah
5 Open/ llaparoscopic Minimally branched staghorn stones in the renal
lithotomy pelvis of complex collecting systems excessive
morbid obesity
Where ESWL and PNL are not feasible
Urologi Pediatri
Fimosis Parafimosis Hipospadia Epispadia Kriptorkismus

Klinis Preputium tidak Preputium OUE terletak OUE terletak Testis tidak turun
dapat ditarik ke menjerat di ventral di dorsum ke skrotum. Dapat
proksimal batang penis, (bawah) penis (atas) penis menyebabkan
(retraksi), setelah retraksi Seminoma
menggembung tidak dapat
saat miksi. dikembalikan
Bila ada
peradangan
disebut Balanitis.
Terapi Sirkumsisi CITO Rujuk untuk Rujuk untuk Obs selama 6
Dorsumsisi, rekostruksi rekonstruksi bulan, jika tidak
lanjut dengan turun lanjut
dorsumsisi orkidopeksi
Kriptorkismus
• Keadaan dimana testis tidak turun ke skrotum, disebabkan oleh testis yang
ektopik, tidak turun sempurna, atrofi atau memang tidak ada
• Etiologi : defisiensi hormon androgen terutama testosteron
• Testis normalnya berada di rongga retroperitoneal hingga kehamilan 28 minggu
lalu akan turun sempurna pada 40 minggu
• Komplikasi umum → keganasan testis dan infertilitas
• Tatalaksana → hormonal (sudah tidak dianjurkan lagi) dan bedah
• Pasien ditunggu hingga usia 6 bulan, bila masih belum turun, maka bedah
dilakukan dalam waktu 1 tahun setelahnya
Lokasi :
• Sepanjang jalur turunnya testis, mulai dari retroperitoneal, tepat di bawah ginjal,
hingga cincin inguinal
• Kanalis inguinalis (90%)
• Ektopik (subkutan paha, perineum, skrotum sebelahnya, kanalis femoralis)
• Tidak berkembang (hipoplastik) atau abnormal (disgenetik)
• Tidak ada (anorchia)
Trauma
Trauma Buli Trauma Uretra Anterior Trauma Uretra Posterior
NT suprapubis, hematuri, Hematuria, saddle injury, Hematuria, flying prostate
dapat disertai dengan fraktur butterfly hematome pada RT
os pubis.
Retrograde Urografi Retrograde urografi Retrograde urografi
Intraperitoneal; trauma Repair. Repair.
mengenai dome (kubah)
buli. Terapinya Repair Kontraindikasi pemasangan Kontraindikasi
laparotomi folley cath Pemasangan folley cath

Ekstraperitoneal;
ekstravasasi ke cavum retzii.
Terapinya catheter urine 14
hari.
Ruptur Buli
Ruptur Buli Ekstraperitoneal Ruptur Buli Intraperitoneal
Paling sering terjadi (80% kasus) Lebih jarang
Berasosiasi dengan fraktur pelvis Berasosiasi dengan cedera langsung
(sudden force) pada kandung kemih
yang penuh
Flame shaped ekstravasasi kontras ke Organ intraperitoneal dibatasi kontras
regio obturator/ ruang prevesicular
Retzius
Tatalaksana : Kateter foley 7-14 hari Tatalaksana : repair laparoskopi
Wajib Dibedakan
Torsio testis Epididimitis
- Nyeri testis mendadak - Nyeri testis akut
- “Bell Claper” → salah - Prehn sign (+)
satu testis lebih tinggi - Refleks kremaster (+)
- Phren sign (-) - Bisa disertai discharge
- Refleks kremaster (-) purulen.
KEGAWATAN
• Verikokele → teraba seperti bag of worm (kantung berisi
cacing)
• Spermatocele → asimtomatis. Teraba massa kistik pada
epidydimis

Anda mungkin juga menyukai