Anda di halaman 1dari 13

‫الر ِحيم‬

‫الر ْح َم ِن ه‬ ِ ‫ِب ْس ِم ه‬
‫َّللا ه‬
JOURNAL READING

RISK FACTORS FOR RELAPSE IN PEDIATRIC


NEPHROTIC SYNDROME.

Stase Ilmu Kesehatan Anak Muhammad Rizki Setiawan


Rumah Sakit Umum Daerah Sayang (2015730092)
Kota Cianjur Pembimbing :
Universitas Muhammadiyah Jakarta dr. H. Jauhari Tri Wasisto, Sp.A
LATAR BELAKANG
Sindrom nefrotik (SN) ditandai oleh proteinuria masif (> 40 mg / m2 / jam), hipoalbuminemia berat (<2,5 g /
dL), edema, dan biasanya disertai dengan hiperkolesterolemia> 200 mg / dL.

 Laporan dari AS dan Inggris menunjukkan bahwa SN mempengaruhi 2-7 / 100.000 anak per tahun, dengan
prevalensi 12-16 / 100.000 anak-anak; sedangkan laporan dari Indonesia menunjukkan bahwa SN
mempengaruhi 6 / 100.000 anak di bawah 4 tahun per tahun

 Rasio anak laki-laki dan perempuan dilaporkan 2: 1


LATAR BELAKANG
Mayoritas anak-anak (90%) dengan SN idiopatik (INS) biasanya memiliki SN perubahan minimal (MCNS)
pada temuan histopatologis, dan 95% atau lebih merespons terapi dengan steroid

 Ada beberapa faktor risiko untuk kambuh berdasarkan penelitian sebelumnya termasuk usia, jenis kelamin,
status gizi, hipertensi, kadar kreatinin, dan infeksi pada saat diagnosis SN
TUJUAN
Untuk mengetahui variabel mana yang merupakan faktor risiko terjadinya
kekambuhan pada sindrom nefrotik anak di Indonesia
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat Penelitian
Departemen Kesehatan Anak, Rumah Sakit Jenis dan Desain Penelitian
Pendidikan Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Januari hingga Agustus 2017
Sulawesi Selatan, Indonesia

Teknik Pengambilan Data


Subjek dibagi menjadi dua kelompok: Populasi dan Sampel Penelitian
I. terdiri dari anak-anak dengan INS yang Sampel : 142 anak-anak dengan INS.
kambuh setelah menerima hingga 6 bulan
terapi steroid
II. terdiri dari anak-anak dengan INS yang
telah mempertahankan keadaan remisi
setidaknya untuk yang pertama 6 bulan
setelah menerima terapi steroid
Kriteria Ekslusi
Pasien dengan penyakit sistemik dan kronis, sindrom
Pengolahan Data nefrotik bawaan, resistensi steroid, dan catatan medis
Tes statistik yang digunakan adalah: uji chi-square yang tidak lengkap (data demografi dan
(Analisis Bivariat p<0,05 kemudian dianalisis laboratorium) si
dengan multivariat)
VARIABEL

Usia Jenis Kelamin Tinggi Badan

Berat Badan Riwayat Tekanan


Infeksi Darah

Hasil
Laboratorium

Protein Serum Kolestrol Keratinin Darah


Serum Urinalisis
Albumin Serum Serum Lengkap
HASIL

Sebanyak 142 anak-anak


dengan INS Mayoritas pasien
(66,2%) berusia 5 tahun atau
lebih, berkisar 1,4-17,5 tahun,
dengan usia rata-rata 8,5
tahun
HASIL

Persentase pasien kurang gizi dan


gizi buruk secara signifikan lebih
besar pada kelompok yang
kambuh dibandingkan dengan
kelompok yang tidak kambuh
DISKUSI
 Frekuensi kekambuhan pada SN idiopatik adalah 56,3% dalam penelitian kami, dengan
rasio laki-laki dan perempuan 1,95: 1
 Kami mencatat bahwa perbedaan yang signifikan secara statistik antara kelompok yang
kambuh dan yang tidak kambuh adalah untuk status gizi (P = 0,023), dengan persentase
yang lebih tinggi dari subyek gizi buruk mengalami kekambuhan.
 Noer et al. tidak menemukan perbedaan yang signifikan secara statistik berdasarkan status
gizi pasien mereka.
DISKUSI
 Kami tidak menemukan perbedaan yang signifikan secara statistik antara
kelompok yang kambuh dan yang tidak kambuh dalam kadar kreatinin serum
atau hematuria, masing-masing dengan P = 0,615 dan P = 0,883
 Sarker et al. menemukan kadar protein dan serum albumin yang rendah sebagai
faktor risiko untuk sering kambuh
KETERBATASAN PENELITIAN

1) data pasien diambil secara retrospektif dari catatan medis,


2) data yang direkam hanya enam bulan setelah diagnosis, dan
3) kelompok yang tidak kambuh tidak dipantau lebih lanjut setelah enam bulan
terapi steroid
KESIMPULAN
Status gizi pasien pada saat diagnosis dapat digunakan sebagai faktor risiko untuk
kambuh pada sindrom nefrotik anak. Dokter harus memberikan terapi nutrisi jika
pasien SN kurang gizi dan mengevaluasi ulang setidaknya enam bulan setelah terapi
steroid. Kami menyarankan agar penelitian lebih lanjut dilakukan tanpa batas waktu
enam bulan untuk menilai lebih lanjut faktor risiko lain yang mungkin kambuh pada
sindrom nefrotik anak
‫ب ْالعَالَ ِميْن‬ ‫ْال َح ْم ُد ه ِ‬
‫َّلل َر ِِّ‬

‫‪TERIMA KASIH‬‬

Anda mungkin juga menyukai