JOURNAL READING
Pembimbing :
dr. H Jauhari Tri Wasisto, Sp.A
Oleh :
Muhammad Rizki Setiawan
2015730092
Latar belakang: Sindrom Nefrotik (SN) adalah penyakit anak-anak yang paling
umum pada anak-anak dan ditandai oleh edema, proteinuria masif,
hipoalbuminemia, dan hiperlipidemia. Tingkat kekambuhan yang tinggi tetap
menjadi masalah utama dalam pengelolaan sindrom ini.
Hasil: Sebanyak 142 anak-anak dengan SN yang memenuhi kriteria inklusi berusia
1,4 hingga 17,5 tahun dimasukkan dalam penelitian ini. Subjek sebagian besar anak
laki-laki (66,2%), dengan rasio laki-laki: perempuan 1,95: 1. Kelompok SN yang
kambuh memiliki 80 kasus (56,3%) dan kelompok SN yang tidak kambuh memiliki
62 kasus (43,7%). Analisis statistik mengungkapkan bahwa status gizi merupakan
faktor risiko signifikan untuk kambuh pada sindrom nefrotik anak (P <0,05).
Kesimpulan: Status gizi merupakan faktor risiko independen untuk kambuh pada
sindrom nefrotik anak.
D. HASIL
F. KESIMPULAN
Status gizi pasien pada saat diagnosis dapat digunakan sebagai faktor risiko
untuk kambuh pada sindrom nefrotik anak. Dokter harus memberikan terapi nutrisi
jika pasien SN kurang gizi dan mengevaluasi ulang setidaknya enam bulan setelah
terapi steroid. Kami menyarankan agar penelitian lebih lanjut dilakukan tanpa batas
waktu enam bulan untuk menilai lebih lanjut faktor risiko lain yang mungkin
kambuh pada sindrom nefrotik anak.