VERTIGO
Pembimbing :
dr. Irfan Taufik, Sp.S
Disusun Oleh :
Utami Khairunnisa (2015730130)
Zaki Ahmad Hakiqi (2015730137)
Dalam penulisan laporan tutorial ini, tidak lepas dari bantuan dan kemudahan
yang diberikan secara tulus dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr. Irfan Taufik, Sp.S
sebagai dokter pembimbing.
Dalam penulisan laporan tutorial ini tentu saja masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, kritik dan
saran yang bersifat membangun akan sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
referat ini.
Akhirnya, dengan mengucapkan Alhamdulillahirobbil ‘alamin laporan tutorial
ini telah selesai dan semoga bermanfaat bagi semua pihak serta semoga Allah
SWT membalas semua kebaikan dengan balasan yang terbaik, Aamiin Ya Robbal
Alamin.
Penulis
i
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Skenario
Pasien perempuan 28 tahun datang dengan keluhan pusing berputar 1 minggu
yang lalu disertai telinga berdenging.
pandangan gelap
jantung berdebar
2
hilang keseimbangan
berkeringat
Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan vertigo periferal
antara lain penyakit-penyakit seperti Benign Parozysmal Positional
Vertigo atau BPPV (gangguan keseimbangan karena ada perubahan
posisi kepala), meniere’s disease (gangguankeseimbangan yang sering
kali menyebabkan hilang pendengaran), vestibular neuritis
(peradangan pada sel-sel saraf keseimbangan) dan labyrinthitis (radang
di bagian dalam pendengaran)
Vertigo sentral terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di dalam
otak, khususnya di bagian saraf keseimbangan, yaitu daerah
percabangan otak dan serebelum (otak kecil).
penglihatan ganda
sukar menelan
3
sakit kepala yang parah
kesadaran terganggu
hilangnya koordinasi
4
Tabel 1. Perbedaan Vertigo Vestibular dan Non Vestibular
5
Bangkitan vertigo lebih mendadak lebih lambat
Vertigo Penyakit
paroksismal Meniere, tumor
fossa cranii TIA arteri
Benign
posterior, vertebro-basilaris,
paroxysmal
transient ischemic epilepsi, vertigo positional vertigo
attack (TIA) akibat lesi
(BPPV)
arteri vertebralis lambung
6
labirin vestibularis,
multipel sklerosis
11 Berkeringat
7
Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan vertigo periferal antara
lain penyakit penyakit seperti benign parozysmal positional vertigo
(gangguan akibat kesalahan pengiriman pesan), penyakit meniere
(gangguan keseimbangan yang sering kali menyebabkan hilang
pendengaran), vestibular neuritis (peradangan pada sel-sel saraf
keseimbangan), dan labyrinthitis (radang di bagian dalam pendengaran).
Sedangkan vertigo sentral terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di
dalam otak, khususnya di bagian saraf keseimbangan, yaitu daerah
percabangan otak dan serebelum (otak kecil).
2.1.1. Anamnesis
8
4. Keluhan yang menyertai : gangguan pendengaran, tinnitus, mual/
muntah
9
karotis, irama (denyut jantung) dan pulsasi nadi perifer juga perlu
diperiksa.
Pemeriksaan Neurlogis
1. Uji Romberg
Penderita berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, mula-mula
dengan kedua mata terbuka kemudian tertutup. Biarkan pada posisi
demikian selama 20-30 detik. Harus dipastikan bahwa penderita
tidak dapat menentukan posisinya (misalnya dengan bantuan titik
cahaya atau suara tertentu). Pada kelainan vestibuler hanya pada
mata tertutup badan penderita akan bergoyang menjauhi garis
tengah kemudian kembali lagi, pada mata terbuka badan penderita
tetap tegak. Sedangkan pada kelainan serebeler badan penderita
akan bergoyang baik pada mata terbuka maupun pada mata
tertutup.
2. Tandem Gait
Tandem Gait: penderita berjalan lurus dengan tumit kaki
kiri/kanan diletakkan pada ujung jari kaki kanan/kiri ganti
berganti.Pada kelainan vestibuler perjalanannya akan menyimpang,
dan pada kelainan serebeler penderita akan cenderung jatuh.
3. Tes Unterberger
Berdiri dengan kedua lengan lurus horisontal ke depan dan
jalan di tempat dengan mengangkat lutut setinggi mungkin selama
satu menit. Pada kelainan vestibuler posisi penderita akan
menyimpang/berputar ke arah lesi dengan gerakan seperti orang
melempar cakram; kepala dan badan berputar ke arah lesi, kedua
lengan bergerak ke arah lesi dengan lengan pada sisi lesi turun dan
10
yang lainnya naik. Keadaan ini disertai nistagmus dengan fase
lambat ke arah lesi.
11
Pasien dengan mata tertutup berulang kali berjalan lima
langkah ke depan dan lima langkah ke belakang seama setengah
menit; jika ada gangguan vestibuler unilateral, pasien akan berjalan
dengan arah berbentuk bintang.
Pemeriksaan Neurootologi
12
2. Tes Kalori
Penderita berbaring dengan kepala fleksi 30º, sehingga
kanalis semisirkularis lateralis dalam posisi vertikal. Kedua telinga
diirigasi bergantian dengan air dingin (30ºC) dan air hangat (44ºC)
masing-masing selama 40 detik dan jarak setiap irigasi 5 menit.
13
Nistagmus yang timbul dihitung lamanya sejak permulaan irigasi
sampai hilangnya nistagmus tersebut (normal 90-150 detik).
14
1. Diagnosis banding vertigo
Penyebab Gejala
Sentral
Vestibular migraine Episode spontan; Vertigo disertai
migrain
Perifer
BPPV Episode terprovokasi; disebabkan
oleh terlepasnya canalith di kanalis
semisirkularis
15
Lainnya
Psikiatrik Awalnya episodik, kemudian episode
kontinyu dari dizziness tanpa
penyebab lain dan berhubungan
dengan kondisi psikiatrik (seperti
cemas, depresi, gangguan bipolar)
1. Sentral
Nukleus vestibular, serebelu, batang otak, tulang belakang, dan korteks
vestibular membentuk sistem vestibular sentral. Kelainan sentral
menyebabkan sekitar 25% gejala dizziness yang dialami pasien. Etiologi
sentral yang umum termasuk vestibular migrain dan iskemia vertebrobasiler.
Pasien dengan kelainan sentral lebih sering mengalami disekuilibrium dan
ataksia, dari pada vertigo. Namun, vertigo bisa menjadi gejala pendahulu
kelainan serebrovaskular yang akan datang.
a. Vestibular Migraine
Vertigo episodik pada pasien dengan riwayat migrain menunjukkan vestibular
migraine. Vestibular migraine adalah salah satu penyebab vertigo episodik
yang paling umum pada anak-anak. Pada orang dewasa, vestibular migraine
16
tiga kali lebih banyak terjadi pada wanita dan pada usia 20-50 tahun. Riwayat
keluarga dengan vestibular migraine merupakan faktor risiko.
b. Iskemia vertebrobasiler
Suplai darah ke batang otak, serebelum, dan telinga bagian dalam berasal dari
sistem vertebrobasilar. Oklusi cabang pembuluh darah yang besar dapat
menyebabkan vertigo. Diagnosis biasanya bergantung pada riwayat gejala
batang otak, seperti diplopia, disartria, dan kelemahan anggota gerak. Vertigo
adalah gejala awal pada 48% pasien, meskipun kurang dari setengahnya
memiliki temuan neurologis terkait.
2. Perifer
Dizziness perifer yang disebabkan perifer dapat timbul dari sistem vestibular
perifer, yang terdiri dari kanal semisirkular, saccule, utricle, dan nervus
vestibular. Pnyebab yang paling sering adalah BPPV, neuritis vestibular, dan
Meniere disease.
b. Neuritis Vestibular
Neuritis vestibular adalah penyebab kedua terbanyak pada pasien vertigo.
Paling banyak terjadi pada usia 30-50 tahun. Insiden pada laki-laki dan
perempuan sama. Dapat timbul vertigo rotatoar yang berat dengan mual
dan objek yang bergerak (oscillopsia), nistagmus horizontal pada sisi yang
sehat, atau gaya berjalan abnormal dengan kecenderungan untuk jatuh
pada sisi yang sakit. Pendengaran tidak terganggu pada kondisi ini.
Manuver Dix-Hallpike tidak berpengaruh karena pasien neuritis vestibular
tidak memiliki gejala yang timbul dengan perubahan posisi.
c. Meniere Disease
17
Meniere disease menyebabkan vertigo dan unilateral hearing loss. Dapat
terjadi pada semua usia namun sering antara 20-60 tahun. Pasien dengan
meniere disease diharuskan untuk bed rest dan dapat menyebabkan mual,
muntah, dan kehilangan keseimbangan. Gejala lain termasuk tergelincir
tiba-tiba atau jatuh, dan sakit kepala dengan hearing loss yang semakin
buruk selama serangan. Patologi yang mendasari adalah tekanan cairan
endolimfatik yang meningkat menyebabkan disfungsi telinga dalam,
namun penyebab pastinya tidak diketahui. Nistagmus horizontal selama
episode vertigo.
18
2. Pemeriksaan Penunjang
Sebagian besar pasien dengan dizziness tidak memerlukan pengujian
laboratorium. Pasien dengan penyakit kronis (seperti diabetes mellitus,
hipertensi) mungkin memerlukan pengukuran glukosa darah dan elektrolit.
Pasien dengan gejala penyakit jantung harus menjalani elektrokardiografi,
pemantauan holter, dan mungkin tes doppler karotis. Namun, dalam
analisis ringkasan dari beberapa studi yang melibatkan 4.538 pasien,
hanya 26 (0,6%) memiliki hasil laboratorium yang menjelaskan dizziness
mereka.
19
BAB III
KESIMPULAN
Sedangkan vertigo sentral terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di
dalam otak, khususnya di bagian saraf keseimbangan, yaitu daerah
percabangan otak dan serebelum (otak kecil).
20
DAFTAR PUSTAKA
Baehr, Mathias. [et al]. 2016. Duus’ Topical Diagnosis in Neurology 4 th Edition.
Diterjemahkan oleh Alifia Dimanti. Jakarta: EGC
Dewanti, Eva. 2017. Buku ajar Neurologi FK UI. Jakarta: Departemen Neurologi
FK UI dan RSCM.
iii