VERTIGO
Pembimbing :
dr. Nurul Rakhmawati, Sp.N
Disusun Oleh :
Utami Khairunnisa (2015730130)
2
KATA PENGANTAR
Dalam penulisan laporan tutorial ini, tidak lepas dari bantuan dan kemudahan
yang diberikan secara tulus dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr. Irfan Taufik, Sp.S
sebagai dokter pembimbing.
Dalam penulisan laporan tutorial ini tentu saja masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, kritik dan
saran yang bersifat membangun akan sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
referat ini.
Akhirnya, dengan mengucapkan Alhamdulillahirobbil ‘alamin laporan tutorial
ini telah selesai dan semoga bermanfaat bagi semua pihak serta semoga Allah
SWT membalas semua kebaikan dengan balasan yang terbaik, Aamiin Ya Robbal
Alamin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
2.1. Pendekatan Diagnostik Kejang.................................................................2
2.1.1. Definisi...............................................................................................2
2.1.2. Epidemiologi......................................................................................3
2.1.3. Etiologi...............................................................................................4
2.1.4. Patofisiologi Kejang...........................................................................5
2.1.5. Klasifikasi Epilepsi..........................................................................11
2.1.6. Gejala dan Tanda Klinis...................................................................12
2.1.7. Diagnosis dan Diagnosis Banding...................................................15
2.1.8. Tata Laksana....................................................................................17
2.2. Tatalaksana Status Epileptikus................................................................21
2.2.1. Status Epileptikus.............................................................................21
2.2.2. Patofisiologi Status Epileptikus.......................................................24
2.2.3. Tatalaksana......................................................................................27
2.2.4. Komplikasi.......................................................................................31
2.2.5. Prognosis..........................................................................................32
KESIMPULAN......................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iii
ii
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Skenario
pandangan gelap
rasa lelah dan stamina menurun
jantung berdebar
hilang keseimbangan
tidak mampu berkonsentrasi
perasaan seperti mabuk
2
otot terasa sakit
mual dan muntah-muntah
memori dan daya pikir menurun
sensitif pada cahaya terang dan suara
berkeringat
Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan vertigo periferal
antara lain penyakit-penyakit seperti Benign Parozysmal Positional
Vertigo atau BPPV (gangguan keseimbangan karena ada perubahan
posisi kepala), meniere’s disease (gangguankeseimbangan yang sering
kali menyebabkan hilang pendengaran), vestibular neuritis
(peradangan pada sel-sel saraf keseimbangan) dan labyrinthitis (radang
di bagian dalam pendengaran)
Vertigo sentral terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di dalam
otak, khususnya di bagian saraf keseimbangan, yaitu daerah
percabangan otak dan serebelum (otak kecil).
penglihatan ganda
sukar menelan
kelumpuhan otot-otot wajah
sakit kepala yang parah
kesadaran terganggu
tidak mampu berkata-kata
hilangnya koordinasi
mual dan muntah-muntah
tubuh terasa lemah
Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan vertigo sentral
termasuk antara lain stroke, multiple sclerosis (gangguan tulang
belakang dan otak), tumor, trauma di bagian kepala, migren, infeksi,
3
kondisi peradangan, neurodegenerative illnesses (penyakit akibat
kemunduran fungsi saraf) yang menimbulkan dampak pada otak kecil.
Penyebab dan Gejala Keluhan vertigo biasanya datang mendadak,
diikuti gejala klinis tidak nyaman seperti banyak berkeringat, mual,dan
muntah. Faktor penyebab vertigo adalah Sistemik, Neurologik,
Ophtalmologik, Otolaringologi, Psikogenik, dapat disingkat SNOOP.
4
Tabel 1. Perbedaan Vertigo Vestibular dan Non Vestibular
5
Berdasarkan Telinga Keluhan Telinga Perubahan
Awitan Serangan Posisi
Vertigo Penyakit
paroksismal Meniere, tumor
fossa cranii TIA arteri
Benign
posterior, vertebro-basilaris,
paroxysmal
transient ischemic epilepsi, vertigo positional vertigo
attack (TIA) akibat lesi
(BPPV)
arteri vertebralis lambung
labirin vestibularis,
multipel sklerosis
6
NO Vertigo Periferal Vertigo Sentral (Non-Vestibuler)
(Vestibulogenik)
11 Berkeringat
7
Sedangkan vertigo sentral terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di
dalam otak, khususnya di bagian saraf keseimbangan, yaitu daerah
percabangan otak dan serebelum (otak kecil).
2.1.1. Anamnesis
8
Dalam menghadapi kasus vertigo, pertama-tama harus ditentukan
bentuk vertigonya, lalu letak lesi dan kemudian penyebabnya, agar dapat
diberikan terapi kausal yang tepat dan terapi simtomatik yang sesuai.
Pemeriksaan Neurlogis
1. Uji Romberg
Penderita berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, mula-mula
dengan kedua mata terbuka kemudian tertutup. Biarkan pada posisi
demikian selama 20-30 detik. Harus dipastikan bahwa penderita
tidak dapat menentukan posisinya (misalnya dengan bantuan titik
cahaya atau suara tertentu). Pada kelainan vestibuler hanya pada
mata tertutup badan penderita akan bergoyang menjauhi garis
tengah kemudian kembali lagi, pada mata terbuka badan penderita
tetap tegak. Sedangkan pada kelainan serebeler badan penderita
akan bergoyang baik pada mata terbuka maupun pada mata
tertutup.
2. Tandem Gait
Tandem Gait: penderita berjalan lurus dengan tumit kaki
kiri/kanan diletakkan pada ujung jari kaki kanan/kiri ganti
berganti.Pada kelainan vestibuler perjalanannya akan menyimpang,
dan pada kelainan serebeler penderita akan cenderung jatuh.
3. Tes Unterberger
9
Berdiri dengan kedua lengan lurus horisontal ke depan dan
jalan di tempat dengan mengangkat lutut setinggi mungkin selama
satu menit. Pada kelainan vestibuler posisi penderita akan
menyimpang/berputar ke arah lesi dengan gerakan seperti orang
melempar cakram; kepala dan badan berputar ke arah lesi, kedua
lengan bergerak ke arah lesi dengan lengan pada sisi lesi turun dan
yang lainnya naik. Keadaan ini disertai nistagmus dengan fase
lambat ke arah lesi.
10
5. Tes Babinsky – Weil
Pasien dengan mata tertutup berulang kali berjalan lima
langkah ke depan dan lima langkah ke belakang seama setengah
menit; jika ada gangguan vestibuler unilateral, pasien akan berjalan
dengan arah berbentuk bintang.
Pemeriksaan Neurootologi
11
Perifer (benign positional vertigo): vertigo dan nistagmus timbul
setelah periode laten 2-10 detik, hilang dalam waktu kurang dari 1
menit, akan berkurang atau menghilang bila tes diulang-ulang
beberapa kali (fatigue).
12
2. Tes Kalori
Penderita berbaring dengan kepala fleksi 30º, sehingga
kanalis semisirkularis lateralis dalam posisi vertikal. Kedua telinga
diirigasi bergantian dengan air dingin (30ºC) dan air hangat (44ºC)
masing-masing selama 40 detik dan jarak setiap irigasi 5 menit.
Nistagmus yang timbul dihitung lamanya sejak permulaan irigasi
sampai hilangnya nistagmus tersebut (normal 90-150 detik).
13
BAB III
KESIMPULAN
Sedangkan vertigo sentral terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di
dalam otak, khususnya di bagian saraf keseimbangan, yaitu daerah
percabangan otak dan serebelum (otak kecil).
14
DAFTAR PUSTAKA
iii