2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laporan untuk sesi kerja pedestal grinding (PG) ini saya buat sebagai
salah satu kewajiban saya sebagai mahasiswa Teknik Mesin setelah selesai
praktek di lab permesinan. Hal ini ditujukan untuk memberikan pengalaman dan
ilmu yang didapat setelah melakukan praktek menggunakan alat- alat yang
terdapat di lab permesinan, khususnya gerinda. Pada sesi gerinda, mahasiswa
diharuskan membuat pahat untuk mesin bubut yang dilakukan mandiri dengan
bimbingan dosen.
2016
BAB II
LANDASAN TEORI
Bagian
Motor Listrik
Fungsi
Gambar
menghindari
terjadi
kecelakaan kerja.
Batu Gerinda
Alat
yang
digunakan
2016
untuk
menggerinda.
Meja Penyangga
Pengatur Sudut
Untuk
mengatur
sudut
atau
kemiringan meja.
Saklar
Badan Gerinda
Untuk menyangga mesin agar mesin
berdiri.
Tempat Cairan
Pendingin
2016
b.
c.
terbatas
hanya
bisa
menggerinda
a.
2016
b.
c.
1.
Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pisau frais, reamer,
dan sejenisnya.
Perlengkapan mesinnya untuk pengasahan dapat diputa-putar atau digeser sesuai
dengan bentuk benda kerja yang diasah. Batu gerinda pada waktu pengasahan
digerakkan dengan tangan melalui handelnya secara bolak-balik. Benda kerjaq
diputar dengan tangan melalui perlengkapan penjepitnya.
2.
Mesin gerinda untuk pengasahan perkakas potong seperti pahat potong mesin
bubut dan pengasahan mata bor.
2016
Benda kerjanya didorong ke arah batu gerinda yang berputar. Mesinnya tidak
mempunyai meja, diganti dengan perlengkapan lainyang dapat digeser derajatnya
sesuai dengan sudut-sudut pada benda kerja yang diasah.
d.
2.4
lain-lain )
2.5
2016
presisi.
2. Kekurangan
Skala pemakanan( depth of cut ) harus kecil.
Waktu yang diperlukan untuk mengerjakan cukup lama.
Biaya yang diperlukan untuk pengerjaan cukup mahal.
2016
BAB III
METODE PENULISAN
2.1 Jenis Penulisan
Tulisan dalam karya tulis ini bersifat kajian pustaka atau library research.
Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif yang disertai dengan analisis
sehingga menunjukkan suatu kajian yang dapat dikembangkan dan diterapkan
lebih lanjut.
2.2 Objek Penulisan
Objek tulisan ini adalah Mesin Gerinding sebagai alat pembuatan cutter.
Dengan adanya kajian ini diharapkan dapat menambah nilai guna dari penerapan
Mesin Gerinding dalam kehidupan sehari-hari.
2.3 Teknik Pengambilan Data
Informasi yang dikumpulkan adalah informasi yang berkaitan dengan
Mesin Gerinding. Informasi ini diperoleh dariberbagai literatur baik berupa jurnal
ilmiah, internet maupun buku yang relevan dengan objek yang akan dikaji.
3.4 Prosedur Penulisan
Setelah dilakukan pengumpulan data informasi, semua hasil diseleksi
untuk mengambil data dan informasi yang relevan dengan masalah yang dikaji.
Untuk menyajikan masalah yang akan dibahas, maka dalam tulisan ini penyajian
dibagi atas dua pokok bahasan, yaitu:
1. Alat dan bahan yang digunakan pada mesin Gerinding
2. Prosedur kerja, peggunaan Mesin Gerinding.
3.5 Kerangka Sistematika Penulisan
Penyajian Makalah ini berisi 5 bab. Bab pertama berisikan pendahuluan
yang di dalamnya menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, dan manfaat praktikum. Bab kedua berisikan tentang
tandasan teori praktikum. Pada bab ketiga penulis menyajikan pembahasan
mengenai metode penulisan laporan. Sedangkan bab keempat yaitu hasil dan
pembahasan dan bab kelima yaitu Penutup yang berisi kesimpulan.
2016
2016
BAB I
BAB II
MAKALAH
BAB III
2.5 Jenis
Kekurangan
dan
3.1
Penulisan
Kelebihan
Mesin
3.2
Objek Penulisan
3.3 Teknik pengambilan data
3.4 Prosedur penulisan
BAB IV
BAB V
3.5
sistematika
4.1 Kerangka
Alat dan Bahan
4.2
Prosedur
Kerja
penulisan
4.3 Hasil Benda Kerja
5.1Kesimpulan
10
2016
BAB IV
PEMBAHASAN
Penggaris
b.
Untuk menggaris
Penggores
c.
Air pendingin
d.
11
4.2
2016
benda kerja. Pisau atau alat potong gerinda adalah ribuan keping berbentuk pasir
gerinda yang melekat menjadi keping roda gerinda. Proses penggerindaan
dilakukan oleh keping roda gerinda yang berputar menggesek permukaan benda
kerja. Kecepatan kerja dalam kerja gerinda bukan faktor utama, hasil akhir dalam
bentuk dan ketepatan ukuran lebih diutamakan. Dua operasi penggerindaan yang
akan dijelaskan adalah kerja gerinda permukaan dan kerja gerinda silinder luar
dan dalam.
Urutan kerja gerinda umumnya adalah sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
Pengaturan putaran
f.
g.
h.
i.
12
2016
Langkah pengerjaan :
a) Mempersiapkan alat dan bahan, memkai perlengkapan bengkel dan K3.
b) Menggaris/menggambar sudut pada benda kerja dengan menggunakan
bevel protector dan penggores atau spidol marker.
c) Roughing benda kerja dengan batu gerinda yang berwarna hitam,
sampai mendekati sudut yang ditentukan (sudut 30 derajat dan 60
derajat), ingat bila sudah panas harus langsung dicelupkan kedalam
coolant/pendingin .
d) Mengatur pelat penahan pada 8 derajat untuk semua proses finishing
yang bersudut 8 derajat, yaitu bidang A (yang mempunyai sudut 60
derajat) dan bidang B (yang mempunyai sudut 30 derajat).
e) mengerjakan sudut 10 derajat (bidang C), sebelumnya pelat penahannya
kita ubah dahulu menjadi -10 derajat, baru kita bisa mengerjakan benda
kerja pada bidang C sekaligus finishing, tapi sebelum finishing
alangkah baiknya kita roughing dulu pada batu gerinda hitam untuk
meringankan pada waktu finishing.
2. Pahat Bubut Rata Tepi Kanan
13
2016
Langkah Pengerjaan :
a) Mempersiapkan alat-alat bantu yang
akan dipakai dan mesin gerinda yang
akan digunakan, tidak lupa juga alat
safety-nya kita pakai
b) Menggaris/menggambar sudut benda kerja dengan menggunakan bevel
protector dan penggores atau spidol marker.
c) Roughing benda kerja dengan batu gerinda yang berwarna hitam,
sampai mendekati sudut yang ditentukan (sudut 10 derajat dan sudut 45
derajat), ingat bila sudah panas harus langsung dicelupkan kedalam
coolant/pendingin .
d) Mengatur penahan pada 8 derajat untuk semua proses finishing yang
bersudut 8 derajat, yaitu bidang A, bidang B (mempunyai sudat 10
derajat) dan bidang C (mempunyai sudut 54 derajat).
e) Mengerjakan sudut 10 derajat, sebelumnya pelat penahannya kita ubah
dahulu menjadi -10 derajat, baru kita bisa mengerjakan benda kerja
pada bidang D sekaligus finishing, tapi sebelum finishing alangkah
baiknya kita roughing dulu pada batu gerinda hitam untuk meringankan
pada waktu finishing.
3. Pahat Ulir
14
2016
Langkah Pengerjaan
a)
yang akan digunakan, tidak lupa juga alat safety-nya kita pakai.
b)
bila
sudah
panas
harus
langsung
dicelupkan
kedalam
coolant/pendingin.
d)
penahannya kita ubah dahulu menjadi -10 derajat, baru kita bisa
mengerjakan benda kerja pada bidang C sekaligus finishing, tapi sebelum
finishing alangkah baiknya kita roughing dulu pada batu gerinda hitam
untuk meringankan pada waktu finishing.
4. Pahat Alur
15
2016
Langkah Pengerjaan :
a) Mempersiapkan alat-alat bantu yang akan
dipakai dan mesin gerinda yang akan digunakan, tidak lupa juga alat
safety-nya kita pakai.
b) Setelah itu baru mulai dengan menggaris/menggambar sudut benda kerja
dengan menggunakan bevel protector dan penggores atau spidol marker.
c) Pertama kita roughing benda kerja dengan batu gerinda yang berwarna
hitam, sampai mendekati sudut yang ditentukan (sudut 2 derajat, kanan
kiri), ingat bila sudah panas harus langsung dicelupkan kedalam
coolant/pendingin.
d) Selanjutnya pelat penahannya kita seting pada 6 derajat untuk semua
proses finishing yang bersudut 6 derajat, yaitu bidang A (mempunyai
sudut 2 derajat), bidang B dan bidang C (mempunyai sudut 2 derajat).
e) Terakhir kita mengerjakan sudut yang 10 derajat, sebelumnya pelat
penahannya kita ubah dahulu menjadi -10 derajat, baru kita bisa
mengerjakan benda kerja pada bidang D sekaligus finishing, tapi sebelum
finishing alangkah baiknya kita roughing dulu pada batu gerinda hitam
untuk meringankan pada waktu finishing.
3.3 Hasil Benda Kerja
16
2016
17
2016
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
3. Pada praktik gerinda dilakukan berbagai bentuk pengasahan untuk
membuat
kanan, pahat bubut tepi rata kanan, pahat bubut netral. Selain itu,
dijelaskan juga cara pengasahan pahat bubut
4.
alur/ celah.
pengasahan
pahat
bubut
adalah 10.
5.2 Saran
Hati-hati dalam penggunaan alat kerja gerinda karena gerinda sangat cepat
berputar dan dapat menyebabkan kecelakaan tak terduga. Maka dari
itu,perhatikan hal-hal dibawah ini :
1. Selalu perhatikan gambar atau petunjuk pada saat pengerjaan.
2. Bekerja dengan hati hati sesuai SOP.
3. Meminta bantuan pada dosen pembimbing jika tidak mengerti.
18
2016
DAFTAR PUSTAKA
19