Dosen pengampu:
Chairul Anam, S.T., M.T
Disusun oleh:
ENGGAR PRIYADI (361921401032)
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Mesin Bubut
2.1.1 Macam-Macam Proses Pembubutan
2.1.2 Jenis-Jenis Pahat Bubut
2.1.3 Jenis-Jenis Ulir
2.1.4 Proses Pembuatan Ulir
2.2 Mesin Frais
2.2.1 Bagian-Bagian Mesin Frais
2.2.2 Perlengkapan Mesin Frais
2.2.3 Pengefraisan Kepala Baut dan Mur
2.3 Alat Pelindung Diri
BAB 3 METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Mesin
3.2 Bahan
3.3 Waktu dan Tempat
3.4 Alat Pelindung Diri
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Perhitungan Ulir
4.2 Perhitungan Kepala Baut dan Mur
4.3 Langkah Kerja
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
2. Pembubutan Rata
Pembubutan rata merupakan proses penyayatan dimana Gerakan
pahat bubut sejajar dengan sumbu putar benda kerja. Metode
pembubutan ini digunakan untuk membuat bentuk dengan diameter
seragam. Fungsi dari pembubutan rata yaitu mengurangi diameter benda
kerja. Pebubutan rata dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut.
3. Pembubutan Alur
Pembubutan alur merupakan proses penyayatan dengan tujuan
untuk membuat celah dengan lebar dan kedalaman tertentu pada benda
kerja. Pembubutan alur menggunakan pahat alur yang memiliki ukuran,
sudut dan geometri khusus. Pembubutan alur biasanya bertujuan untuk
membuat sisi pembebas untuk proses pembubutan ulir menggunakan
mesin bubut. Pembubutan alur dapat dilihat pada gambar 2.4 berikut.
Gambar 2.4 Pembubutan Alur
4. Pembubutan Ulir
Pembubutan ulir merupakan penyayatan yang menghasilkan
bentuk ulir. Pembubutan ulir terdiri dari ulir luar dan ulir dalam.
Pembuatan ulir tergolong dalam pembubutan silidris dimana
pemakanannya sama dengan pola kisar dari ulir yang akan dibuat.
Pembubutan ulir dapat dilihat pada gambar 2.5 berikut.
5. Pengeboran (Drilling)
Pengeboran juga dapat dilakukan dengan mesin bubut. Kebalikan
dari mesin bor, pengeboran pada mesin bubut menggunakan mata bor
yang tidak berputar, melainkan benda kerjanya yang berputar.
Pengeboran dapat dilihat pada gambar 2.6 berikut.
6. Chamfering
Chamfering merupakan proses pembubutan pada sudut benda kerja
menggunakan ujung pahat. Hasil dari chamfering dikenal dengan istilah
chamfer. Chamfering termasuk dalam tahap finishing dari pengerjaan
benda kerja. Chamfering dapat dilihat pada gambar 2.7 berikut.
Gambar 2.7 Chamfering
b. Ulir whitworth
Ulir dengan sudut puncak 55°. Ulir ini memiliki satuan inch.
Memiliki lambang “W”. Contohnya ulir whitworth dengan ukuran W
38″x20, artinya digunakan untuk membuat ulir whitworth dengan
diameter mayor 3/8″dengan 20 ulir setiap inch. Ulir whitworth dapat
dilihat pada gambar 2.15 berikut.
Gambar 2.15 Ulir Whitworth
2. Ulir Segiempat
Ulir dengan bentuk segi empat cocok digunakan untuk menahan
beban tinggi. Contohnya pada kolom mesin frais atau bor. Panjang
kisarnya adalah dua kali panjang segiempatnya. Ulir ini memiliki
tingkat efisien yang lebih tinggi dibanding dengan ulir trapesium.
Karena tidak memiliki sudut miring pada ulirnya, tidak memiliki
tekanan radial dan tekanan pecah. Ulir segiempat dapat dilihat pada
gambar 2.16 berikut.