Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH MESIN BUBUT

Oleh :

121031105

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA


2012/2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang masalah

Mesin bubut adalah mesin yang di buat dari logam, gunanya


untuk membentuk benda kerja dengan cara menyayat, gerakan utamanya
adalah berputar. Di bidang industri keadaan mesin bubut sangat berperan,
terutama di dalam industri permesinan.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, maka
perumusanmasalah dalam pembuatan perencanaan perawatan ini adalah :
1.2.1. Apa itu mesin bubut.
1.2.2. Apa fungsi utama komponen mesin bubut.
1.2.3. Bagaimana prinsip kerja mesin bubut.
1.2.4. Bagaimana proses bubut
1.2.5. Apa jesin pekerjaan yang dapat dilakukan dengan mesin bubut.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari di buatnya makalah ini adalah untuk memahami dan
menjelaskan:
1.3.1. Pengertian mesin bubut.
1.3.2. Fungsi utama komponen mesin bubut.
1.3.3. Prinsip kerja mesin bubut.
1.3.4. Proses bubut.
1.3.5. Jesin pekerjaan yang dapat dilakukan dengan mesin bubut.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian mesin bubut
Membubut adalah proses pembubutan benda kerja dengan
menggunakan mesin bubut. Mesin bubut adalah perkakas untuk membentuk
benda kerja dengan gerakan utama berputar. Gerakan berputar inilah yang
menyebabkan terjadinya penyayatan oleh alat potong terhadap benda kerja.
Mesin bubut di gunakan untuk mengerjakan bidang – bidang silindris
luar dan dalam (membubut lurus dan mengebor), bidang rata (membubut rata),
bidang tirus (kerucut), bentuk lengkung (bola) dan membuat ulir.

2.2 Fungsi utama komponen mesin bubut.


2.2.1. Kepala tetap (Head stock)
Kepala tetap adalah bagian utama mesin bubut yang di gunakan untuk
menyangga poros utama, yaitu poros yang digunakan untuk menggerakan
spindel. Dimana di dalam spindel tersebut di pasang alat untuk menjepit benda
kerja. Spindel merupakan bagaian terpenting dari sebuah kepala tetap.
Selain itu, pada kepala tetap terdapat poros yang di gunakan sebagai
dudukan roda gigi untuk mengatur kecepatan putaran yang di inginkan.

2.2.2 Kepala lepas (Tail Stock)


Kepala lepas adalah bagian dari mesin bubut yang berfungsi
sebagai tempat untuk pemasangan senter yang digunakan sebagai
penumpu ujung benda kerja dan sebagai tempat atau dudukan penjepit
mata bor pada saat melakukan pengeboran.

2.2.3 Alas mesin (Bed)


Alas mesin adalah bagian dari mesin bubut yang berfungsi sebagai
pendukung eretan dan kepala lepas, serta sebagai lintasan eretan dan
kepala lepas.
2.2.4 Eretan (Carreage / Support)
Eretan adalah bagian mesin bubut yang berfungsi sebagai
penghantar pahat bubut sepanjang lintasan. Eretan terdiri dari tiga jenis,
yaitu :
2.2.4.1. Eretan bawah yang berjalan sepenjang alas mesin
2.2.4.2. Eretan lintasan yang bergerak tegak lurus terhadap alas mesin.
2.2.4.3. Eretan atas yang digunakan untuk menjepit pahat bubut.

BAB III
DATA DAN ANALISIS
3.1. Prinsip kerja mesin bubut
Prinsip kerja mesin bubut adalah gerak potong yang dilakukan oleh
benda kerja yang berputar dengan gerakan makan oleh pahat yang bergerak
translasi dan dihantarkan pada benda kerja. Dan pada pengoperasionalnya
mesin bubut memiliki satu sumbu putar yang berfungsi untuk menyayat,
membentuk, memotong sebagian benda kerja.

3.2. Proses bubut.


Proses bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagian-
bagian benda kerja yang berbentuk silindris yang dikerjakan dengan
menggunakan mesin bubut. Bentuk dasarnya dapat didefinisikan sebagai proses
pemesinan permukaan luar benda silindris atau bubut rata.
Dengan benda kerja yang berputar, satu pahat bermata potong tunggal (with a
single-point cutting tool), gerakan pahat sejajar terhadap sumbu benda kerja
pada jarak tertentu sehingga akan membuang permukaan luar benda kerja
sesuai dengan bentuk yang di inginkan. Pada proses bubut ada terdapat
parameter yang perlu di perhatikan yaitu :

3.2.1. Kecepatan putar


n (speed) selalu dihubungkan dengan spindel (sumbu utama) dan
benda kerja. Karena kecepatan putar sebagai putaran per menit (revolutions
per minute, rpm), hal ini menggambarkan kecepatan putarannya. Akan
tetapi yang diutamakan dalam proses bubut adalah kecepatan potong
(Cutting speed atau V) atau kecepatan benda kerja dilalui oleh pahat atau
keliling benda. Secara sederhana kecepatan potong dapat digambarkan
sebagai keliling benda kerja dikalikan dengan kecepatan putar.

3.2.2. Gerak makan


f (feed) , adalah jarak yang ditempuh oleh pahat setiap benda kerja
berputar satu kali, sehingga satuan f adalah mm/putaran. Gerak makan
ditentukan berdasarkan kekuatan mesin, material benda kerja, material
pahat, bentuk pahat, dan terutama kehalusan permukaan yang diinginkan.
Gerak makan biasanya ditentukan dalam hubungannya dengan kedalaman
potong . Gerak makan tersebut berharga sekitar 1/3 sampai 1/20, atau
sesuai dengan kehalusan permukaan yang dikehendaki.

3.2.3. Kedalaman potong


a (depth of cut), adalah tebal bagian benda kerja yang dibuang dari
benda kerja, atau jarak antara permukaan yang dipotong terhadap
permukaan yang belum terpotong. Ketika pahat memotong sedalam a ,
maka diameter benda kerja akan berkurung 2a, karena bagian permukaan
benda kerja yang dipotong ada di dua sisi, akibat dari benda kerja yang
berputar.

3.3 Jesin pekerjaan yang dapat dilakukan dengan mesin bubut


Adapun bentuk – bentuk pekerjaan yang dapat di lakukan dengan mesin
bubut adalah :
3.3.1. Pembubutan muka (Facing),
yaitu proses pembubutan yang dilakukan pada tepi penampangnya
atau gerak lurus terhadap sumbu benda kerja, sehingga diperoleh
permukaan yang halus.

3.3.2. Pembubutan rata (Pembubutan silindris),


yaitu pengerjaan benda kerja yang dilakukan sepanjang garis
sumbunya. Membubut silindris dapat dilakukan sekali atau dengan
permulaan kasar yang kemudian dilakukan pemakanan halus atau finishing.

3.3.3 Pembubutan ulir (Threading)


yaitu pembutan ulir dengan menggunakan pahat ulir.

3.3.4. Pembubutan tirus (Tape)


yaitu proses pembuatan benda kerja berbentuk konis, dalam
pelaksanaan pembubutan tirus dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu,
membuatan eretan atas (perletakan majemuk), pergeseran kepala lepas
(tail stock), dan menggunakan perlengkapan tirus (tapper atachment).

3.3.4. Pembubutan drilling


yaitu pembubutan dengan menggunakan mata bor (drill), sehingga
akan diperoleh lubang pada benda kerja. Pekerjaan ini merupakan
pekerjaan awal dari pekerjaan boring (bubut dalam).

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan yaitu, pembaca dapat
memahami pengertian mesin, komponen – komponen yang terdapat pada mesin
bubut dan fungsi masing – masing komponen yang terdapat pada mesin bubut,
prinsip kerja mesin bubut dan jenis – jenis pekerjaan yang dapat di lakukan oleh
mesin bubut. Dengan demikian penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat
dan berguna bagi pembacanya.

Daftar pustaka
1. Waluyo, Joko. 2007. Buku panduan praktikum proses produksi 1.
Jurusan Teknik Mesin: FTI IST AKPRIND. Yogyakarta

2. http://www.scribd.com

3. Yogaswara, Eka. 2000 Mesin Bubut Konvensional dan CNC. Armico;


Bandung.

Anda mungkin juga menyukai