Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mata kuliah pemesinan dasar merupakan salah satu mata kuliah wajib untuk
program studi produksi dan perancangan, dimana mahasiswa dituntut untuk mengenal dan
menguasai mesin bubut, mesin frais, mesin sekrup, dan mesin frais roda gigi baik dalam
proses penggunaan maupun maintenaince. Mahasiswa/i dituntut untuk menghasilkan
produk menggunakan mesin-mesin tersebut. Pada praktiknya mahasiswa harus mengetahui
teori mengenai mesin yang akan digunakan, membuat workplan atau langkah kerja, dan
juga membuat suatu gambar kerja yang akan dibuat.
Atas dasar itulah penulis membuat Laporan Praktikum Pemesinan Dasar ini untuk
memberikan gambaran mengenai apa yang penulis alami ketika melakukan praktikum
pemesinan dasar kepada pembaca.

1.2 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan laporan ini untuk mendokumentasikan kegiatan praktikum ke
dalam tulisan. Agar dapat menjadi referensi untuk pembaca dalam memahami praktikum
pemesinan dasar.

1.3 Ruang Lingkup Kajian


1.3.1 Mesin Bubut
Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang memiliki populasi terbesar di dunia
ini dibandingkan mesin perkakas lain seperti mesin freis, drill, sekrap dan mesin perkakas
lainnya. Prinsip kerja mesin bubut ialah menghilangan bagian dari benda kerja untuk
memperoleh bentuk tertentu dimana benda kerja diputar dengan kecepatan tertentu
bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara
translasi sejajar dengan sumbu putar benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut
gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak makan (feeding).

1
(Gambar 1.1 Mesin Bubut)

1.3.2 Mesin Frais Vertical


Mesin frais vertical biasanya digunakan juga untuk proses pengeboran. Prinsip
pemotongan pada mesin ini adalah pada bagian muka pisau frais Pada mesin ini biasanya
alat potongnya berbentuk batang atau disebut pisau frais jari dan pisau berbentuk Keong /
pisau frais muka.

(Gambar 1.2 Mesin Frais Vertikal)

1.3.3 Mesin Skraf / Sekrap


Mesin Skraf atau biasa juga dituliskan sebagai sekrap (Shaping Machine)
merupakan jenis mesin perkakas yang memiliki gerak utama yakni bolak balok secara
horizontal. Fungsi utama mesin ini adalah unttuk merubah bentuk serta ukuran benda kerja
seperti apa yang diinginkan. Mesin Sekrap ini bisa melakukan berbagai fungsi seperti

2
meratakan sebuah bidang datar, tegak maupun bidang miring. Mesin ini juga bisa membuat
bidang yang bersudut atau bertingkat. Selain itu, Shaping Machine ini juga bisa membuat
alur pasak, alur ekor burung bahkan alur V.

(Gambar 1.3 Mesin Sekrap)

1.3.4 Mesin Frais Horizontal


Mesin frais horizontal ini mempunyai sumbu horisontal, dan umumnya proses
penyayatan dilakukan pada bagian diameter pisau frais / selimut. alat potong mesin frais
horisontal umumbya berbentuk diameter besat dan berlubang untuk dipasangkan pada
arbor.

(Gambar 1.4 Mesin Frais Horizontal)

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tujuan Praktik


2.1.1 Tujuan Umum
Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pemesinan
Dasar,sebagai bukti bahwa telah menyelesaikan Praktikum Permesinan Dasar.
2.1.2 Tujuan Khusus
Melalui laporan ini mahasisa/i diharapkan dapat :
1. Mampu melakukan praktek dengan benar melalui teori yang telah di berikan.
2. Mengetahui cara mengoperasikan mesin bubut sesuai dengan SOP.
3. Mengetahui cara mengoperasikan mesin frais sesuai dengan SOP.
4. Mampu mengaplikasikan keselamatan kerja di berbagai pekerjaan bubut dan
frais.
2.2 Alat Praktik
2.2.1 Alat Utama
2.2.1.1 Kerja Bubut
A. Mesin Bubut dan Perlengkapanya
Pada dasarnya mesin bubut terdiri dari beberapa komponen utama antara lain:
1. Kepala Tetap (Headstock)
Bagian mesin yang letaknya disebelah kiri mesin,bagian inilah yang memutarkan
benda kerja
2. Kepala Lepas (Tailstock)
Bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kanan mesin dan dipasang diatas
mesin. Berfungsi untuk tempat pemicu ujung benda kerja yang dibubut, tempat
kedudukan bor pada waktu mengebor, tempat kedudukan penjepit bor.
3. Alas (Ways)
Alas yang terbentuk memanjang merupakan tempat tumpuan gaya-gaya pemakanan
pahat saat membubut.

4
4. Eretan (Cariage/Support)
Eretan terdiri dari atas alas,eretan lintang,dan eretan atas.eretan alas adalah eretan
yang kedudukannya pada alas mesin.Gerakan eretan itu melalui roda yang
dihubungkan roda batang gigi panjang yang dipasang dibawah alas melalui
penghantar.
5. Chuck
Berfungsi sebagai tempat untuk memegang benda kerja.
B. Alat Potong
1. Pahat Rata Kanan
Digunakan untuk pembubutan rata memanjang yang pemakanannya di mulai
dari kiri ke arah kanan mendekati posisi cekam. Pahat bubut rata kanan
memiliki sudut baji 80˚ dan sudut-sudut bebas lainnya.
2. Pahat Alur
Pahat alur digunakan untuk membuat alur pada benda kerja. Macam-macam
pahat alur digunakan sesuai dengan kebutuhan membuat celah alur atau ukuran
clip.
3. Pahat Ulir
Pahat ulir digunakan untuk membuat ulir, baik ulir tunggal maupun ganda.
Bentuk pahat ulir harus sesuai dengan bentuk ulir yang diinginkan.
4. Bor Center
Kegunaan bor yaitu digunakan untuk mendapatkan kedalaman yang diharapkan,
letaknya di ujung rangkaian pipa pemboran dinamakan mata bor atau bit.
5. Pahat Kartel Silang
Knurling atau mengkartel adalah metode yang digunakan untuk memotong atau
membentuk pola ke bahan seperti plastik atau logam.
2.2.1.2 Kerja Frais
Alat utama yang ada pada kerja frais yaitu :

5
(Gambar 2.1 Alat Utama Mesin Frais)

(Gambar 2.2 Alat Utama Mesin Frais)


A. Spindle Mesin
Sebagai tempat berputar dan dicekamnya alat potong.
B. Arbor

6
Sebagai penjepit cutter.
C. Pisau Frais (cutter)
Sebagai alat penyayat benda kerja.
D. Ragum
Sebagai tempat untuk menjepit benda kerja.
E. Meja Mesin
Sebagai tempat kedudukan ragum.
F. Lampu
Sebagai alat penerangan saat proses berlangsung
G. Selang cairan coolant
Sebagai tempat mengalirnya air pendingin dari penampungan ke alat potong
H. Tuas Drill
Tuas yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan spindel ketika
proses drilling
I. Tuas Pengatur RPM
Sebagai pengatur kecepatan berputarnya alat potong (RPM)
J. Eretan Melintang Sumbu Y
Sebagai penggerak pahat maju-mundur ).
K. Eretan Memanjang Sumbu X
Sebagai penggerak meja mesin arah horizontal ( kanan-kiri )
L. Eretan Tinggi Sumbu Z
Untuk menggerakkan meja pada arah naik-turun.
M. Bak Penampung Collant
Untuk menampung cairan pendingin yang telah selesai digunakan

2.2.2 Alat Tambahan


2.2.2.1 Kerja Bubut
Alat tambahan pada kerja bubut yaitu :
1. Lathe dog
Digunakan untuk mencekam benda kerja jika akan membubut diantara 2 senter.
2. Kunci Chuck
Digunakan untuk membuka atau mengunci chuck.
3. Senter
Senter terbuat dari baja yang dikeraskan dan digunakan untuk mendukung benda
kerja yang akan dibubut. Ada dua jenis senter yaitu senter mati (tetap) dan
senter putar

7
4. Jangka Sorong
Digunakan untuk mengukur diameter, panjang, kedalaman pada benda kerja.
5. Mikrometer Sekrup
Digunakan untuk mengukur diameter, panjang, kedalaman pada benda kerja.
2.2.2.2 Kerja Frais
1. Kunci Toolpost
Digunakan untuk membuka atau mengunci toolpost.
2. Jangka Sorong
Digunakan untuk mengukur panjang, lebar dan tinggi pada benda kerja.
3. Waterpass
Digunakan untuk menentukan kelurusan/kerataan pada benda kerja.

2.2.3 Alat Keselamatan Kerja


2.2.3.1 Kerja Bubut
1. Baju Praktek
2. Safety Shoes
3. Kacamata Safety
2.2.3.2 Kerja Frais
1. Baju Praktek
2. Safety Shoes
3. Kacamata Safety
2.3 Bahan
Kerja Bubut
1. Jenis Bahan : ST 37
2. Ukuran Bahan : Ø 25.4 × 300 mm
Kerja Frais
Jenis Bahan : Alloy Steel
Ukuran Bahan : 25 x 100 x 25 mm

8
2.4 Landasan Teori
2.4.1 Kerja Bubut
2.4.1.1 Bubut Bertingkat
Proses bubut bertingkat diawali dengan pembubutan permukaan (surface turning),
permukaan (surface turning) adalah proses bubut yang identik dengan proses bubut rata,
tetapi arah gerakan pemakanan tegak lurus terhadap sumbu benda kerja.Pembubutan
dilakukan secara bertahap sesuai dengan ukuran yang ditentukan sehingga membentuk
sesuai dengan benda yang diinginkan.
Hal-hal diatas perlu diperhatikan antara lain untuk menentukan tingkat kecepatan
putar dari mesin dan tingkat kecepatan dari pemakanan tatal (cutting speed). Untuk bahan
yang mempunyai tingkat kekerasan tinggi, mempunyai tingkat kecepatan putar mesin dan
cutting speed yang berbeda dengan benda kerja yang mempunyai tingkat kekerasan tinggi.
Hal ini dilakukan untuk mencegah atau meminimalisi kerusakan yang terjadi pada alat yang
digunakan.
Agar alat iris dapat digunakan dengan umur yang wajar perlu diketahui kecepatan
putar benda kerja sesuai dengan diameter, jenis bahan alat iris dan bahan benda kerja.

Kecepatan potong = p. d. n m/menit (ft/menit)

n = Jumlah putaran benda tiap menit


d = diameter benda (m) atau (in à ft)
Kecepatan potong atau cutting speed (C.S)

2.4.1.2 Bubut Kartel (Knurling)


Pembuatan injakan kartel dimulai dengan mengidentifikasi lokasi dan panjang
bagian yang akan dikartel, kemudian mengatur mesin untuk proses kartel. Putaran spindel
diatur pada kecepatan rendah (antara 60-80 rpm) dan gerak makan medium (sebaiknya 0,2
sampai 0,4 mm per putaran spindel). Pahat kartel harus dipasang pada tempat pahat dengan
sumbu dari kepalanya setinggi sumbu mesin bubut, dan permukaannya paralel dengan
permukaan benda kerja. Harus dijaga bahwa rol pahat kartel dapat bergerak bebas dan pada

9
kondisi pemotongan yang bagus, kemudian pada roda pahat yang kontak dengan benda
kerja harus diberi pelumas. Agar supaya tekanan awal pada pahat kartel menjadi kecil,
sebaiknya ujung benda kerja dibuat pinggul (chamfer), kontak awal untuk penyetelan hanya
setengah dari lebar pahat kartel. Dengan cara demikian awal penyayatan menjadi lembut.
Kemudian pahat ditarik mundur dan dibawa ke luar benda kerja.

Setelah semua diatur, maka spindel mesin bubut kemudian diputar, dan pahat kartel
didekatkan ke benda kerja menyentuh benda sekitar 2 mm, kemudian gerak makan
dijalankan otomatis. Setelah benda kerja berputar beberapa kali (misalnya 20 kali),
kemudian mesin bubut dihentikan. Hasil proses kartel dicek apakah hasilnya bagus atau ada
bekas injakan yang ganda. Apabila hasilnya sudah bagus, maka mesin dijalankan lagi.
Apabila hasilnya masih ada bekas injakan ganda, maka sebaiknya benda kerja dibubut rata
lagi, kemudian diatur untuk membuat kartel lagi. Selama proses penyayatan kartel, gerak
makan pahat tidak boleh dihentikan jika spindel masih berputar, karena di permukaan
benda kerja akan muncul ring/cincin. Apabila ingin menghentikan proses, misalnya untuk
memeriksa hasil, maka mesin dihentikan dengan menginjak rem.
2.4.1.3 Bubut Ulir
Metode pembubutan ulir dibagi atas beberapa meyode yaitu :
a. Metode konvensional
Metode konvensional adalah metode penguliran dengan gerakan pemakanan
(penambahan kedalaman penyayatan/depth of cut) secara tegak lurus /
menggunakan cross slide. 
b. Metode penyayatan satu sisi
Metode penguliran ini dengan cara memiringkan top slide sebesar 60 dan
menggunakan top slide sebagai gerakan pemakanan (depth of cut). Metode ini
efisien untuk pembubutan ulir dengan ukuran yang besar.

10
2.4.1.4 Pembubutan Tirus dengan Pergeseran Kepala Lepas
Salah satu fungsi mesin bubut adalah untuk membuat tirus, membubut tirus ada tiga
cara yaitu : Dengan pergeseran kepala lepas, dengan pergeseran eretan atas dan dengan
perlengkapan taper attachment.
Membubut tirus dengan pergeseran kepala lepas memiliki keunggulan :
1. Dapat membubut untuk benda kerja yang panjang.
2. Proses pembubutan dapat dilakukan dengan pemakanan secara otomatis
Kekurangan membubut tirus Menggunakan metode pergeseran kepala lepas antara lain :
1. Tidak dapat untuk membubut tirus dengan derajat ketirusan yang besar.
2. Ujung senter kepala lepas mudah tumpul. disarankan menggunakan kepala senter putar
dengan ujung bola.
2.4.2 Kerja Frais
Mesin frais (Milling machine) Merupakan salah satu mesin konvensional yang
mampu mengerjakan suatu benda kerja dalam permukaan datar , sisi, tegak,miring, bahkan
alur roda gigi. Mesin perkakas ini mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja
dengan menggunakan pisau milling(cutter) . Dengan ini Suatu mesin perkakas yang
mengerjakan benda kerja menggunakan pisau atau pahat frais berputar pada poros utama
mesin dan benda kerja di hantarkan ke pisau tersebut,baik dalam arah
Horizontal,Melintang,maupun Vertikal.
2.4.3 Kerja Sekrap
Prinsip pengerjaan pada Mesin Sekrap adalah benda yang disayat atau dipotong
dalam keadaan diam (dijepit pada ragum) kemudian pahat bergerak lurus bolak balik atau
maju mundur melakukan penyayatan.
Hasil gerakan maju mundur lengan mesin/pahat diperoleh dari motor yang
dihubungkan dengan roda bertingkat melalui sabuk (belt). Dari roda bertingkat, putaran
diteruskan ke roda gigi antara dan dihubungkan ke roda gigi penggerak engkol yang besar.
Roda gigi tersebut beralur dan dipasang engkol melalui tap. Jika roda gigi berputar maka
tap engkol berputar eksentrik menghasilkan gerakan maju mundur lengan. Kedudukan tap

11
dapat digeser sehingga panjang eksentrik berubah dan berarti pula panjang langkah
berubah.

2.5 Temuan Praktikum dan Pembahasan


2.5.1 Bubut Bertingkat
2.5.1.1 Alat Utama : Mesin bubut dan perlengkapannya.
1. Alat Tambahan:
 Alat bantu : Kunci chuck, kunci toolpost, chuck bor dan kuncinya, senter
mati/ senter putar.
 Alat potong : Pahat bubut rata kanan, pahat bubut dalam, bor senter
Ø8mm, bor spiral Ø8, Ø10, Ø12, dan Ø14 mm.
 Alat ukur : Mikrometer luar 0-25 mm, jangka sorong, mikrometer
dalam 0-25 mm, height guage.
2. Alat Keselamatan kerja
1) Baju praktek
2) Safety shoes
3) Kacamata bening
2.5.1.2 Bahan
1. Jenis Bahan : ST 37
2. Ukuran Bahan : Ø 25.4 × 300 mm
2.5.1.3 Gambar Kerja
(terlampir)
2.5.1.4 Workplane
(terlampir)
2.5.1.5 Temuan
1. Pada saat facing, pemakanan jangan terlalu dalam karena dapat mempercepat
tumpul pada pahat.
2. Kecepatan putaran mesin bubut juga mempengaruhi hasil facing.
3. Utamakan keselamatan kerja ketika sedang mengoperasikan mesin bubut.

12
2.5.2 Bubut Tirus
2.5.2.1 Alat Utama : Mesin bubut dan perlengkapannya.

3. Alat Tambahan:
 Alat bantu : Kunci chuck, kunci toolpost, chuck bor dan kuncinya, senter
mati/ senter putar.
 Alat potong : Pahat bubut rata kanan, pahat bubut dalam, bor senter
Ø8mm, bor spiral Ø8, Ø10, Ø12, dan Ø14 mm.
 Alat ukur : Mikrometer luar 0-25 mm, jangka sorong, mikrometer
dalam 0-25 mm, height guage.
4. Alat Keselamatan kerja
4) Baju praktek
5) Safety shoes
6) Kacamata bening
2.5.2.2 Bahan
1. Jenis Bahan : ST 37
2. Ukuran Bahan : Ø 25.4 × 300 mm
2.5.2.3 Gambar Kerja
(terlampir)
2.5.2.4 Workplane
(terlampir)
2.5.2.5 Temuan
1. Penirusan benda kerja menggunakan mesin bubut dapat dilakukan dengan 2
cara, menggerser kepala lepas, dan menggunakan eretan atas.
2. Hitung terlebih dahulu sudut tirus sebelum melakakukan penirusan.
3. Ketika sedang ditirus pastikan benda kerja ter center pada kepala lepas.

13
2.5.3 Bubut Kartel
2.5.2.1 Alat Utama : Mesin bubut dan perlengkapannya.
1. Alat Tambahan:
 Alat bantu : Kunci chuck, kunci toolpost, chuck bor dan kuncinya, senter
mati/ senter putar.
 Alat potong : Pahat bubut rata kanan, pahat bubut dalam, bor senter
Ø8mm, bor spiral Ø8, Ø10, Ø12, dan Ø14 mm.
 Alat ukur : Mikrometer luar 0-25 mm, jangka sorong, mikrometer
dalam 0-25 mm, height guage.
2. Alat Keselamatan kerja
7) Baju praktek
8) Safety shoes
9) Kacamata bening
2.5.3.2 Bahan
1. Jenis Bahan : ST 37
2. Ukuran Bahan : Ø 25.4 × 300 mm
2.5.3.3 Gambar Kerja
(terlampir)
2.5.3.4 Workplane
(terlampir)
2.5.3.5 Temuan
1. Pada saat pembubutan kartel benda kerja harus dipasang dengan centre drill agar
tidak goyang dan hasil kartel memuaskan.
2. Pembubutan kartel dilakukan sekali jadi tidak boleh dilakukan secara berulang
agar hasil kartel tidak hancur.

14
3. Sulit saat pembubutan kartel karena saat pembubutan kartel saya sebagai
praktikan menggunakan kartel yang mempunyai injakan kartel yang halus
sehingga sempat kebingungan saat menentukan apakah diamond kartel sudah
terbentuk atau belum.
2.5.4 Pembuatan Kepala Palu
2.5.4.1 Alat
1. Alat Utama
a. Mesin Frais dengan perlengkapanya
b. Mesin Sekrap dengan perlengkapanya
2. Alat Tambahan
 Alat bantu: Waterpass, penyiku, palu karet, paralel pad, kelengkapan mesin
frais, kelengkapan mesin skrap
 Alat potong : Pisau endmill Ø 40 mm, pahat alur, mata bor Ø 3 mm, Ø 6
mm, Ø 8 mm, Ø 10 mm
 Alat ukur : Perata, penyiku, waterpass, height guage, bevel protactor,
mal radius.
3. Alat Keselamatan Kerja
 Baju Praktek
 Safety Shoes
 Kacamata Safetyu
2.5.4.2 Bahan
1. Jenis Bahan : ST 37
2. Ukuran Bahan : 30 x 30 x 100 mm
2.5.4.3 Gambar Kerja
(Terlampir)
2.5.4.4 Workplan
(Terlampir)
2.5.5.5 Temuan

15
1. Pada saat melakukan pemakanan alur, perhatikan posisi garis tengah benda
sudah sesuai dengan mata alur. Kecepatan pemakanan diperhatikan, jangan
terlalu dalam pemakannannya karena dapat mengakibatkan patahnya pahat alur.
2. Pada saat proses pemakanan miring, perhatikan posisi setting benda kerja jangan
sampai ketika proses pemakanan, benda kerja turun akibat kurang kencang
pengunciannya di ragum.
3. Agar alur dan tirus tidak miring usahakan melakukan pengecekan benda kerja
terhadap ragum frais
2.5.6 Pembuatan Roda Gigi
2.5.6.1 Alat
 Alat utama : Mesin bubut, chuck rahang 3., mesin frais vertikal
 Alat bantu : Kunci chuck, kunci toolpost, senter putar atau senter mati,
chuck bor, deviding head pelat indeks no = 2 dan jumlah gigi = 27, penyiku,
kelengkapan mesin frais.
 Alat potong : Pahat bubut rata kanan, bor senter Ø8 mm, bor spiral
dengan diameter disesuaikan dengan mandrel, pisau modul 1,5 no. 5
 Alat ukur : Jangka sorong, height guage.
 K3 : Baju praktikum, kacamata bening, safety shoes.
2.5.6.2 Bahan
Dural (50.8 × 20 mm)
2.5.6.3 Gambar Kerja
(Terlampir)
2.5.6.4 Workplan
(Terlampir)
2.5.6.5 Temuan
 Pada saat pembubutan pemakanan dilakukan sedikit demi sedikit agar tidak
terjadi kesalahan dimensi.
 Pada saat drilling,sesuaikan ukuran mandrell yang tersedia di bengkel.

16
 Pada saat proses frais roda gigi,perhatikan putaran cacing, jangan sampai lupa.
 Agar meminimalis kesalahan sebaiknya pemutaran putaran cacing tidak
dilakukan secara bergantian.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada job gagang palu ini terdapat beberapa pekerjaan bubut yakni bubut muka,
beringkat, tirus, chamfer, kartel, alur dan ulir. Mahasiswa dituntut untuk berfikir kritis
dalam menentukan perencanaan terutama pada langkah kerja. Prosedur yang digunakan
harus sesuai standar dan dapat diukur keberhasilannya.
Pada proses pengerjaan blok V ini terdapat pekerjaan seperti, frais permukaan rata,
frais alur, frais 450, skraf permukaan rata, skraf alur, skraf 450. Yang menjadi hambatan
utama adalah adanya rasa malas dan ketakutan gagal ketika memulai pekerjaan lebih dulu
dari pada mahasiswa yang lain.
Pada job ini terdapat pekerjaan seperti, bubut muka, bubut rata, bor senter.
Mahasiswa harus hati-hati dalam memutar kepala pembagi, karena jika lubang pembagi
terlewat, biasanya ada speleng / putaran kosong sehingga membuat pembagian tidak baik.
3.2 Saran
3.2.1 Untuk Pengampu Mata Kuliah
Saran yang saya usulkan adalah pemeliharaan alat dan mesin oleh mahasiswa. Tidak
hanya memakai, namun mahasiswa juga diajarkan cara maintenance dilapangan seperti apa.
Agar keterampilannya pun lebih luas dan mendalam.
3.2.2 Untuk pribadi
Ketika melakukan perencanaan dan perancangan hendaknya lebih intensif
bimbingan dengan instruktur atau dosen terkait, agar mendapat masukan yang lebih akurat
dan lebih mudah untuk dilaksanakan.

17
DAFTAR PUSTAKA
Yayat. (2016). Job Sheet Pembubutan Benda Kerja. Universitas Pendidikan Indonesia.
Bandung.

Edin. (2011). Proses produksi pemesinan. [Online].


http://ediinjogja.blogspot.co.id/2011/10/modul-3-pratikum-proses-produksi-
mesin.html

Praseetyo, Galih. 2016. Mesin Sekrap (Shaping Machine). [Online]. Tersedia:


http://blogkegalih.blogspot.com/p/blog-page_5409.html. Diakses pada: 6 Juni
2018.

Riedwan. 2013. Mesin Frais ( Miling ). [Online]. Tersedia:


http://riedwancr.blogspot.com/2013/02/mesin-frais-pengertian-mesin-
frais.html. Diakses pada: 6 Juni 2018

Bachtiar, Fadly. 2011. Mesin Frais (Milling machine). [Online]. Tersedia:


http://fadlybachtiar.blogspot.com/2011/12/mesin-frais-milling-machine.html.
Diakses pada: 6 Juni 2018.

Wahyu, Trian. 2011. Laporan Praktikum Pemesinan. [Online]. Tersedia:


http://trianwahyu.blogspot.com/2011/02/laporan-praktikum-permesinan.html.
Diakses pada: 6 Juni 2018.

18
LAMPIRAN
Lampiran berupa:

1. Jobsheet job bubut bertingkat

2. Workplan job bubut bertingkat

3. Jobsheet job roda gigi

4. Workplan job roda gigi

5. Jobsheet job sekrap dan frais

6. Workplan job sekrap dan frais

7. Jobsheet job bubut tirus

8. Workplan job bubut tirus

19

Anda mungkin juga menyukai