Allhamdulillah puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan dan karunianya serta hidayahnya yang telah memberikan kemampuan kepada
penulis sehingga, dapat menyelesaikan Tugas pemesinan.
Adapun hasil dari tugas pemesinan adalah memahami cara melakukan proses pemesinan
yang akan diterapkan berbagai jenis di dunia pemesinan. hasil dari makalah tersebut saya peroleh
dari Referensi Buku maupun Analisa yang mendukung di Lapangan yang berupa pendapat dan
jurnal yang sudah saya usahakan semaksimal mungkin dengan dukungan serta bantuan dari
Berbagai Pihak. Sehingga, makalah tersebut dapat diselesaikan sebagaimana mestinya. Tak lupa,
kami mengucapkan terima kasih kepada Semua Pihak yang terlibat dalam mempelancar
pembuatan tugas proses pemesinan ini.
Namun tidak lepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya. Bahwa, pembuatan
makalah ini masih memiliki kekurangan baik dari segi penyusun Tata Bahasa serta Penyedian
Gambar yang masih kurang maupun dari segi yang lainnya. Oleh karna itu, kami membuka selebar
– lebarnya kepada pembaca yang ingin memberikan kiritikan maupun pendapat kepada kami.
Sehingga, kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya, penyusun mengharapkan semoga dari laporan proses pemesinan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca yang akan melaksanakan proses Pemesinan serta dapat mengambil
hikmahnya agar dapat memberikan inspirasi bagi kita semua.
Penyusun
1. Landasan Teori
Pengertian Mesin Bubut
Mesin Bubut adalah sebuah mesin perkakas yang dapat merubah bentuk benda kerja
menjadi benda jadi setelah melalui proses penyamatan.
A. Adapun Fungsi dari mesin bubut, adalah:
1. Pembubutan Tepi/Muka (Facing).
Yaitu : pengerjaan benda kerja terhadap tepi penampangnya/tegak lurus terhadap
: sumbu kerja.
2. Pembubutan rata lurus bertingkat (counter furning)
Yaitu : pengerjaan benda kerja berdasarkan pembubutan permukaan secara rata
: dengan lurus bertingkat.
3. Pembubutan tirus (loper turning)
Yaitu : pengerjaan benda kerja berdasarkan perbedaan diameter satu dengan
: diameter luar dan dalam.
4. Pembubutan Alur (alf off)
Yaitu : Pengerjaan benda kerja yang dilakukan diantara dua permukaan.
5. Pembubutan Ulir (threading)
Yaitu : Pengerjaan benda kerja berdasarkan membuat garis melingkar pada
: batang benda kerja.
6. Pembubutan Membentuk (font turning)
Yaitu : Pahat bubut bentuk yang digunakan untuk membentuk permukaan benda
: kerja.
7. Pembubutan Mengebor (dolling)
Yaitu : Pembubutan benda kerja, berdasarkan membuat lubang di titik tengah
: pada benda kerja yang akan dilaksanakan mesin bubut.
8. Memperbesar lubang (boring)
Yaitu : Menyayat benda kerja secara vertical dan horizontal terhadap sumbu
secara maju dan menggunakan leamer untuk memperbesar lubang.
9. Mengkartel (Knorling)
Yaitu : Membuat profil/grif pegangan pada benda kerja seperti pada pegangan
: tang, obeng agar tidak licin.
10. Memotong (cut off)
Yaitu : Meyayat benda secara vertical terhadap sumbu dan permasalahan nya secara
: maju.
Mesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan. Bentuk peralatannya
kecil dan sederhana. Dipergunakan untuk mengerjakan benda-benda kerja yang berukuran
kecil. Mesin ini terbagi atas mesin bubut bangku dan model lantai, konstruksinya
merupakan gambaran mesin bubut bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan
gambaran mesin bubut yang besar dan berat.
Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih besar daripada yang dikerjakan mesin
bubut ringan dan mesin ini merupakan standar dalam pembuatan mesin-mesin bubut pada
umumnya.
Mesin bubut yang dioperasikan oleh perintah yang deprogram melalui software secara
abstrak dan disimpan ke media penyimpanan/strotage. Mesin bubut CNC memiliki
perangkat tambahan motor yang akan menggerakkan pengontrol mengikuti titik-titik yang
dimasukkan kedalam system oleh perangkat keras.
2. Poros pembawa
adalah poros yang selalu berputar untuk membawa atau mendukung jalannya eretan
dalam proses pemakanan secara otomatis.
6. Tuas/ Handel
Berfungsi untuk pengatur kecepatan dan pengubah arah putaran transporter yang
berpedoman pada table-tabel.
C. Alat Pembawa
Yang termasuk alat pembawa pada mesin bubut adalah, pelat pembawa dan pembawa
(lathe doc).
D. Pelat Pembawa
Jenis pelat pembawa ada dua yaitu,
1. pelat pembawa permukaan bertangkai (driving plate)
2. pelat pembawa permukaan rata (face plate).
Konstruksi pelat pembawa berbentuk bulat dan pipih, berfungsi untuk memutar
pembawa (lathe-dog) sehingga benda kerja yang terikat akan ikut berputar bersama
spindel mesin.
E. Pembawa (Late-dog)
Pembawa (late-dog) pada mesin bubut secara garis besar ada dua jenis yaitu, pembawa
berujung lurus dan pembawa berujung bengkok. Fungsi alat ini adalah untuk membawa
benda kerja agar ikut berputar bersama spindel mesin.
F. Penyangga/ Penahan
Penyangga adalah salah satu alat pada mesin bubut yang digunakan untuk menahan
benda kerja yang memilki ukuran relatif panjang.
G. Senter
digunakan untuk mendukung benda kerja yang akan dibubut.
H. Pahat
adalah satu alat potong yang sangat diperlukan pada proses pembubutan, karena pahat
bubut dengan berbagai jenisnya dapat membuat benda kerja dengan berbagai bentuk
sesuai tututan pekerjaan misalanya, dapat digunakan untuk membubut permukaan/
facing, rata, bertingkat, alur, champer, tirus, memperbesar lubang, ulir dan memotong.
Jenis-Jenis Pahat Bubut
Beragam bentuk benda kerja yang ingin kita buat di mesin bubut menuntut kita untuk
mempersiapkan bentuk-bentuk pahat bubut yang umum dipakai. Gambar berikut
menjelaskan bentuk pahat bubut dan bentuk benda kerja yang di hasilkan. Bagian pahat
yang bertanda bintang adalah pahat kanan,artinya melakukan pemakanan dari kanan ke
kiri.
2. Pahat Carbida/Widia
Yaitu:
Sebuah Alat yang digunakan untuk memotong alat bit dan alat pemotong
dengan bahan yang terbuat dari baja keras.
Jika benda kerja dengan garis tengah d1 membuat 1 putaran tiap menit, maka panjang tatal
(beram) yang terpotong dalam 1 menit adalah d x p = keliling. Jika benda kerja berputar
lebih dari 1 putaran dalam 1 menit, misalnya n putaran, maka panjang tatal yang terpotong
dalam 1 menit adalah = dxpxn. Panjang tatal ini diukur dalam satuan meter tiap menit dan
disebut dengan kecepatan potong. Makin besar garis tengah benda kerja, maka makin
panjang perbandingan tatal yang dibentuk. Kita lihat, bahwa kecepatan potong itu
dipengaruhi langsung oleh besarnya garis tengah benda kerja dan banyaknya putaran tiap
menit. Banyaknya putaran tiap menit = r.p.m (rotasi per menit) Pada gambar-gambar
teknik, ukuran garis tengah itu dinyatakan dalam mm, tetapi kecepatan potong dalam
membubut dinyatakan dalam m/menit. Oleh karena itu kita harus membaginya dengan
1000 untuk memperoleh ukutan pada satuan tatal dalam meter.
rumus Mencari Kecepatan Putaran Mesin Bubut
n = Vc x 1000
Keterangan :
л x d n = Putaran Mesin Bubut……… Rotasi / Revolution Per Menit (Rpm)
Vc = Kecepatan Potong Dalam Meter Per Menit……………. (M/Menit)
D = Diameter Benda Kerja……………… (mm)
л = 3.14