Anda di halaman 1dari 4

PELUANG KEJADIAN MAJEMUK

1. Peluang Gabungan Dua Kejadian


Jika diketahui A dan B merupakan dua kejadian yang berbeda sehingga peluang kejadian A
B ditentukan menurut aturan :
P(A B) = P(A) + P(B) P(AB)
contoh :
1. Jika terdapat sebuah dadu yang akan dilambungkan sekali, jika dimisalkan A adalah
kejadain munculnya bilangan ganjil dan B adalah kejadian munculnya bilangan prima. Maka
tentukanlah peluang munculnya bilangan prima atau bilangan ganjil!
Jawab :

S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A = bilangan ganjil yaitu {1, 3, 5} P(A) = 3/6
B = bilangan prima yaitu {2, 3, 5} P(B) =3/6
AB = {3, 5} P{AB} = 2/6
P(A B) = P(A) + P(B) P(AB)
= 3/6 + 3/6 2/6 = 4/6 = 2/3
Maka peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau bilangan prima adalah 2/3
2.Jika kita mempunyai 1 set kartu bridge, selanjutnya akan kita ambil sebuah kartu dari 1 set
kartu bridge tersebut. Tentukan peluang terambilnya kartu as atau kartu hati dari proses
pengambilan kartu tersebut!
Jawab :
n(S) = 52 (banyaknya kartu dalam 1 set kartu bridge adalah 52)
A = kartu As, n(A) = 4 (Banyaknya kartu As dalam1 set kartu bridge 4)
P(A) =4/52
B = kartu Hati, n(B) = 13 (Banyaknya kartu Hati dalam1 set kartu bridge 13)
P(B) = 13/52
n(AB) = 1 (Banyaknya Kartu As dan Hati dalam1 set kartu bridge 1)
P(AB) = 1/52

P(A B) = P(A) + P(B) P(AB) = 4/52 + 13/52 1/52 =16/52


Sehingga peluang kejadian terambilnya kartu As atau Hati adalah 16/52
2. Peluang Kejadian Saling Lepas / Kejadian Saling Asing
Jika terdapat dua kejadian A dan B, kedua kejadian ini dikatakan saling lepas jika kedua
kejadian tersebut tidak mungkin terjadi bersama-sama. Hal ini berarti AB = 0 atau P(AB)
= 0. Maka dalam menghitung peluang kejadian saling asing ini kita dapat gunakan aturan :
karena P (A B) = P(A) + P(B) P(AB) = P(A) + P(B) 0
maka P (A B) = P(A) + P(B)
contoh :
Jika terdapat sebuah dadu dan akan kita lambungkan sekali, misalnya A merupakan kejadian
munculnya bilangan ganjil dan B merupakan kejadian munculnya bilangan genap. Tentukan
peluang kejadian dari munculnya bilangan ganjil atau bilangan genap?
Jawab :

S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A = bilangan ganjil yaitu {1, 3, 5} P(A) = 3/6
B = bilangan genap yaitu {2, 4, 6} P(B) =3/6
AB = {} P(AB) = 0 (A dan B kejadian saling lepas)
P(A B) = P(A) + P(B)
= 3/6 + 3/6 = 1
Maka peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau bilangan genap adalah 1

3. Peluang Kejadian Saling Bebas


Jika terdapat dua kejadian A dan B, dua kejadian ini dikatakan saling bebas jika terjadinya
kejadian A tidak mempengaruhi terjadinya kejadian B begitu juga sebaliknya. Atau terjadi
atau tidaknya kejadian A tidak tergantung terjadi atau tidaknya kejadian B, begitu juga
sebaliknya. Hal ini seperti digambarkan pada peristiwa pelemparan dua buah dadu sekaligus.
Misalkan A merupakan kejadian munculnya dadu pertama angka 5 dan B merupakan kejadian
munculnya dadu kedua angka 3. Sehingga kejadian A dan kejadian B merupakan dua
kejadian yang saling bebas, yang dirumuskan sebagai berikut :

P(AB) = P(A) P(B)


Perhatikan contoh berikut :
1. Diketahui terdapat dua buah dadu yang akan dilempar secara bersamaan, dari pelemparan
tersebut tentukan peluang munculnya mata dadu 3 untuk dadu pertama dan mata dadu 5
untuk dadu kedua?
jawab :
Kejadian pada soal ini merupakan dua kejadian saling bebas, hal ini disebabkan karena
munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama tidak terpengaruh kejadian munculnya mata dadu
5 pada dadu kedua.
S = {(1, 1), (1, 2), (1, 3), .., (6, 6)} n(S) = 36
Misalkan kejadian munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama adalah A, sehingga:
A = {(3, 1), (3, 2), (3, 3), (3, 4), (3, 5), (3, 6)} n(A) = 6 P(A) = 6/36 = 1/6
Misalkan kejadian munculnya mata dadu 5 pada dadu kedua adalah B, sehingga:
B = {(1, 5), (2, 5), (3, 5), (4, 5), (5, 5), (6, 5)} n(B) = 6 P(B) = 6/36 = 1/6
P(AB) = P(A) P(B) = 1/6 1/6 = 1/36
Sehingga peluang munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama dan mata dadu 5
pada dadu kedua adalah 1/36
2. Terdapat dua buah kotak, Kotak A berisi 5 bola merah dan 3 bola kuning sedangkan Kotak
B berisi 5 bola merah dan 2 bola kuning. Jika akan diambil sebuah bola secara acak pada
masing-masing kotak tersebut. Tentukan peluang terambilnya bola merah dari kotak A dan
terambilnya bola kuning dari kotak B!
Jawab :
Kotak A
n(S) = 8C1 = 8!/(1!(8-1)!) = 8!/7! =8.7!/7!= 8
Dimisalkan kejadian terambilnya bola merah dari kotak A adalah A, sehingga :
n(A) = 5C1 = 5!/(1!(5-1)!)= 5!/4! = 5, P(A) = n(A)/n(S) = 5/8
Kotak B
n(S) = 7C1 = 7!/(1!(7-1)!) = 7!/6! = 7
Dimisalkan kejadian terambilnya bola kuning dari kotak B adalah B, sehingga :
n(B) = 2C1 = 2!/(1!(2-1)!) =2!/1!= 2, P(B) = n(B)/n(S)= 2/7
Jadi P(AB) = P(A) P(B) = 5/8 2/7 = 5/28
PELUANG KEJADIAN BERSYARAT
Jika diketahui dua buah kejadian A dan B, dua kejadian ini dikatakan kejadian
bersyarat/kejadian yang saling bergantung jika terjadi atau tidak terjadinya kejadian A akan

mempengaruhi terjadi atau tidak terjadinya kejadian B. Sehingga untuk peluang terjadinya
kejadian A dengan syarat kejadian B telah terjadi dapat dihitung menggunakan rumus :
P(A/B) =

P(AB)/P(B) dimana P(B) 0

sedangkan peluang terjadinya kejadian B dengan syarat kejadian A telah terjadi dapat
dihitung menggunakan rumus :
P(B/A) =

P(AB)/P(A) dimana P(A) 0

contoh :
Terdapat sebuah kotak berisi 5 bola merah dan 3 bola kuning. Jika akan diambil sebuah bola
secara acak berturut-turut sebanyak dua kali tanpa pengembalian . Tentukan peluang
terambilnya
keduanya
bola
merah!
Penyelesaian:
Misalkan kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan pertama adalah A, sehingga :
P(A) = n(A)/n(S)= 5/8
Misalkan kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan kedua adalah B, sehingga :
P(B/A) = n(B/A)/n(S) = 4/7
P(AB) = P(A) P(B/A) = 5/8 4/7 =5/14

Anda mungkin juga menyukai