Anda di halaman 1dari 5

Cara Menentukan Peluang Kejadian Majemuk Dan Kejadian

Bersyarat
Friday, August 16th 2013. | Peluang/Probabilitas
advertisements

Peluang salah satu materi dalam matematika yang asyik untuk dibahas, karena pembahasan peluang ini
tidak cukup menguras otak kita. Sebelumnya telah diberikan materi mengenai peluang, permutasi serta
kombinasi dan kali ini materi peluang yang akan kita bahas yaitu Peluang kejadian majemuk yaitu
peluang yang berasal dari lebih dari satu kejadian serta peluang kejadian bersyarat.

PELUANG KEJADIAN MAJEMUK


1. Peluang Gabungan Dua Kejadian

adversitemens

Jika diketahui A dan B merupakan dua kejadian yang berbeda sehingga peluang kejadian A ∪ B
ditentukan menurut aturan :

P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩B)

contoh :

1. Jika terdapat sebuah dadu yang akan dilambungkan sekali, jika dimisalkan A adalah kejadain
munculnya bilangan ganjil dan B adalah kejadian munculnya bilangan prima. Maka tentukanlah peluang
munculnya bilangan prima atau bilangan ganjil!

Jawab :

S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A = bilangan ganjil yaitu {1, 3, 5} → P(A) = 3/6
B = bilangan prima yaitu {2, 3, 5} → P(B) =3/6
A∩B = {3, 5} → P{A∩B} = 2/6
P(A∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩B)
= 3/6 + 3/6 – 2/6 = 4/6 = 2/3
Maka peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau bilangan prima adalah 2/3
2.Jika kita mempunyai 1 set kartu bridge, selanjutnya akan kita ambil sebuah kartu dari 1 set kartu bridge
tersebut. Tentukan peluang terambilnya kartu as atau kartu hati dari proses pengambilan kartu tersebut!

Jawab :

n(S) = 52 (banyaknya kartu dalam 1 set kartu bridge adalah 52)


A = kartu As, n(A) = 4 (Banyaknya kartu As dalam1 set kartu bridge 4)
P(A) =4/52
B = kartu Hati, n(B) = 13 (Banyaknya kartu Hati dalam1 set kartu bridge 13)
P(B) = 13/52
n(A∩B) = 1 (Banyaknya Kartu As dan Hati dalam1 set kartu bridge 1)
P(A∩B) = 1/52
P(A∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩B) = 4/52 + 13/52 – 1/52 =16/52
Sehingga peluang kejadian terambilnya kartu As atau Hati adalah 16/52
2. Peluang Kejadian Saling Lepas / Kejadian Saling Asing

Jika terdapat dua kejadian A dan B, kedua kejadian ini dikatakan saling lepas jika kedua kejadian
tersebut tidak mungkin terjadi bersama-sama. Hal ini berarti A∩B = 0 atau P(A∩B) = 0. Maka dalam
menghitung peluang kejadian saling asing ini kita dapat gunakan aturan :

karena P (A∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩B) = P(A) + P(B) – 0


maka P (A∪ B) = P(A) + P(B)
contoh :

Jika terdapat sebuah dadu dan akan kita lambungkan sekali, misalnya A merupakan kejadian munculnya
bilangan ganjil dan B merupakan kejadian munculnya bilangan genap. Tentukan peluang kejadian dari
munculnya bilangan ganjil atau bilangan genap?

Jawab :

S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A = bilangan ganjil yaitu {1, 3, 5} → P(A) = 3/6
B = bilangan genap yaitu {2, 4, 6} → P(B) =3/6
A∩B = {} → P(A∩B) = 0 (A dan B kejadian saling lepas)
P(A∪ B) = P(A) + P(B)
= 3/6 + 3/6 = 1
Maka peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau bilangan genap adalah 1

3. Peluang Kejadian Saling Bebas

Jika terdapat dua kejadian A dan B, dua kejadian ini dikatakan saling bebas jika terjadinya kejadian A
tidak mempengaruhi terjadinya kejadian B begitu juga sebaliknya. Atau terjadi atau tidaknya kejadian A
tidak tergantung terjadi atau tidaknya kejadian B, begitu juga sebaliknya. Hal ini seperti digambarkan
pada peristiwa pelemparan dua buah dadu sekaligus. Misalkan A merupakan kejadian munculnya dadu
pertama angka 5 dan B merupakan kejadian munculnya dadu kedua angka 3. Sehingga kejadian A dan
kejadian B merupakan dua kejadian yang saling bebas, yang dirumuskan sebagai berikut :

P(A∩B) = P(A) × P(B)

Perhatikan contoh berikut :

1. Diketahui terdapat dua buah dadu yang akan dilempar secara bersamaan, dari pelemparan tersebut
tentukan peluang munculnya mata dadu 3 untuk dadu pertama dan mata dadu 5 untuk dadu kedua?

jawab :

Kejadian pada soal ini merupakan dua kejadian saling bebas, hal ini disebabkan karena munculnya mata
dadu 3 pada dadu pertama tidak terpengaruh kejadian munculnya mata dadu 5 pada dadu kedua.
S = {(1, 1), (1, 2), (1, 3), ….., (6, 6)} → n(S) = 36
Misalkan kejadian munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama adalah A, sehingga:
A = {(3, 1), (3, 2), (3, 3), (3, 4), (3, 5), (3, 6)} → n(A) = 6 P(A) = 6/36 = 1/6
Misalkan kejadian munculnya mata dadu 5 pada dadu kedua adalah B, sehingga:
B = {(1, 5), (2, 5), (3, 5), (4, 5), (5, 5), (6, 5)} → n(B) = 6 P(B) = 6/36 = 1/6
P(A∩B) = P(A) × P(B) = 1/6 × 1/6 = 1/36

Sehingga peluang munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama dan mata dadu 5
pada dadu kedua adalah 1/36
2. Terdapat dua buah kotak, Kotak A berisi 5 bola merah dan 3 bola kuning sedangkan Kotak B berisi 5
bola merah dan 2 bola kuning. Jika akan diambil sebuah bola secara acak pada masing-masing kotak
tersebut. Tentukan peluang terambilnya bola merah dari kotak A dan terambilnya bola kuning dari kotak
B!
Jawab :
Kotak A
n(S) = 8C1 = 8!/(1!(8-1)!) = 8!/7! =8.7!/7!= 8
Dimisalkan kejadian terambilnya bola merah dari kotak A adalah A, sehingga :
n(A) = 5C1 = 5!/(1!(5-1)!)= 5!/4! = 5, P(A) = n(A)/n(S) = 5/8
Kotak B
n(S) = 7C1 = 7!/(1!(7-1)!) = 7!/6! = 7
Dimisalkan kejadian terambilnya bola kuning dari kotak B adalah B, sehingga :
n(B) = 2C1 = 2!/(1!(2-1)!) =2!/1!= 2, P(B) = n(B)/n(S)= 2/7
Jadi P(A∩B) = P(A) × P(B) = 5/8 × 2/7 = 5/28
PELUANG KEJADIAN BERSYARAT
Jika diketahui dua buah kejadian A dan B, dua kejadian ini dikatakan kejadian bersyarat/kejadian yang
saling bergantung jika terjadi atau tidak terjadinya kejadian A akan mempengaruhi terjadi atau tidak
terjadinya kejadian B. Sehingga untuk peluang terjadinya kejadian A dengan syarat kejadian B telah
terjadi dapat dihitung menggunakan rumus :

P(A/B) = P(A∩B)/P(B) dimana P(B) ≠ 0

sedangkan peluang terjadinya kejadian B dengan syarat kejadian A telah terjadi dapat dihitung
menggunakan rumus :

P(B/A) = P(A∩B)/P(A) dimana P(A) ≠ 0

contoh :

Terdapat sebuah kotak berisi 5 bola merah dan 3 bola kuning. Jika akan diambil sebuah bola secara
acak berturut-turut sebanyak dua kali tanpa pengembalian . Tentukan peluang terambilnya keduanya
bola merah!
Penyelesaian:
Misalkan kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan pertama adalah A, sehingga :
P(A) = n(A)/n(S)= 5/8
Misalkan kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan kedua adalah B, sehingga :
P(B/A) = n(B/A)/n(S) = 4/7
P(A∩B) = P(A) × P(B/A) = 5/8 × 4/7 =5/14
Sampai disini dulu informasi mengenai peluang kejadian majemuk dan kejadian bersyarat, semoga dapat
bermanfaat bagi pembaca sekaliansehingga dapat lebih memahami tentang materi peluang . Pelajari
juga artikel sebelumnya tentang persamaan dan pertidaksamaan linear.
advertisements
tags: contoh soal peluang, peluang kejadian bersyarat, peluang kejadian saling bebas, Peluang
kejadian saling lepas/saling asing,Peluang majemuk
Related For Cara Menentukan Peluang Kejadian Majemuk Dan Kejadian Bersyarat

Kisaran Nilai Peluang Beserta Contoh Soalnya


February 22nd 2017 | Peluang/ProbabilitasPeluang selain dalam matematika, dalam kehidupan
sehari-hari kita juga sering mendengarnya. Dalam artikel kali ini rumus matematika akan
menjabarkan

Bagaimana Cara Menghitung Peluang Dari Suatu Kejadian


August 14th 2013 | Peluang/ProbabilitasIlmu Matematika sebenarnya sangat banyak aplikasinya,
sering kita gunakan dalam sehari-hari tanpa kita sadari. Hal ini berarti, matematika tidak

Frekuensi Harapan dan Peluang Komplemen Suatu Kejadian


August 16th 2013 | Peluang/ProbabilitasJumpa lagi dengan rumus matematika, jangan bosan-
bosan ya…. Rumus matematika selalu menyajikan berbagai rumus lengkap untuk membantu
dalam penyelesaian

Anda mungkin juga menyukai