Jawab :
b. kejadian muncul mata dadu merah kurang dari 3 dan mata dadu hitam lebih dari 4 ada
sebanyak 4 kejadian, yaitu (1,5), (2,5), (1,6) dan (2,6), maka nilai peluangnya adalah :
contoh :
1. Di kantor pusat sebuah perusahaan besar terdapat 3 orang staff yang dicalonkan untuk
mengisi kekosongan 2 kursi pejabat eselon IV. Tentukan banyak cara yang dapat dipakai
untuk mengisi jabatan tersebut?
jawab :
Permutasi P (3,2), dengan n =3 (banyaknya staff) dan k =2 (jumlah posisi yang akan diisi)
2.Misalkan terdapat 5 angka 3,4,5,6, dan 7. Tentukan berapa banyak bilangan lebih dari 400
yang dapat dibentuk untuk membuat angka yang terdiri dari 3 digit dan tidak berulang?
Jawab :
karena bilangannya lebih dari 400 maka kotak pertama dapat diisi dengan 4 angka
yaitu 4,5,6, dan 7
karena tidak boleh berulang maka kotak kedua dan ketiga masing-masing dapat diisi
diisi 4 angka dan 3 angka
jadi totol angka yang lebih dari 400 ada 4 x 4 x 3 = 48 angka
ontoh :
Tentukan berapa banyak susunan kata yang dapat dibentuk dari kata MATEMATIKA tanpa
perulangan?
Jawab :
kata MATEMATIKA terdapat 10 unsur dimana unsur yang sama terdapat pada M=2 T=2
A=3, sehingga kata yang dapat dibentuk dari kata MATEMATIKA tanpa adanya
pengualangan yaitu terdapat 10!/2! 2! 3!=151.200 cara.
contoh :
1. Terdapat 5 orang calon presiden di tahun 2014 sedang berdiskusi, mereka duduk disebuah
meja berbentuk lingkaran. Tentukan terdapat berapa cara untuk menyusun kursi para calon
presiden tersebut?
Jawab :
Cara untuk menyusun kursi para calon presiden yaitu (5-1)!=4!=4x3x2x1=24 cara
2. Jika terdapat 5 buah kelereng yang disusun melingkar, berapa banyak cara susunan
melingkar dari kelereng tersebut tanpa adanya pengulangan?
Jawab :
Cara untuk menyusun kelereng secara melingkar yaitu (5-1)!/2=24/2=12 (permutasi objek-
objek yang sejenis).
Jika diketahui A dan B merupakan dua kejadian yang berbeda sehingga peluang kejadian A
∪ B ditentukan menurut aturan :
contoh :
1. Jika terdapat sebuah dadu yang akan dilambungkan sekali, jika dimisalkan A adalah
kejadain munculnya bilangan ganjil dan B adalah kejadian munculnya bilangan prima. Maka
tentukanlah peluang munculnya bilangan prima atau bilangan ganjil!
Jawab :
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A = bilangan ganjil yaitu {1, 3, 5} → P(A) = 3/6
B = bilangan prima yaitu {2, 3, 5} → P(B) =3/6
A∩B = {3, 5} → P{A∩B} = 2/6
P(A∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩B)
= 3/6 + 3/6 – 2/6 = 4/6 = 2/3
Maka peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau bilangan prima adalah 2/3
2.Jika kita mempunyai 1 set kartu bridge, selanjutnya akan kita ambil sebuah kartu dari 1 set
kartu bridge tersebut. Tentukan peluang terambilnya kartu as atau kartu hati dari proses
pengambilan kartu tersebut!
Jawab :
Jika terdapat dua kejadian A dan B, kedua kejadian ini dikatakan saling lepas jika kedua
kejadian tersebut tidak mungkin terjadi bersama-sama. Hal ini berarti A∩B = 0 atau P(A∩B)
= 0. Maka dalam menghitung peluang kejadian saling asing ini kita dapat gunakan aturan :
contoh :
Jika terdapat sebuah dadu dan akan kita lambungkan sekali, misalnya A merupakan kejadian
munculnya bilangan ganjil dan B merupakan kejadian munculnya bilangan genap. Tentukan
peluang kejadian dari munculnya bilangan ganjil atau bilangan genap?
Jawab :
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A = bilangan ganjil yaitu {1, 3, 5} → P(A) = 3/6
B = bilangan genap yaitu {2, 4, 6} → P(B) =3/6
A∩B = {} → P(A∩B) = 0 (A dan B kejadian saling lepas)
P(A∪ B) = P(A) + P(B)
= 3/6 + 3/6 = 1
Maka peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau bilangan genap adalah 1
Jika terdapat dua kejadian A dan B, dua kejadian ini dikatakan saling bebas jika terjadinya
kejadian A tidak mempengaruhi terjadinya kejadian B begitu juga sebaliknya. Atau terjadi
atau tidaknya kejadian A tidak tergantung terjadi atau tidaknya kejadian B, begitu juga
sebaliknya. Hal ini seperti digambarkan pada peristiwa pelemparan dua buah dadu sekaligus.
Misalkan A merupakan kejadian munculnya dadu pertama angka 5 dan B merupakan
kejadian munculnya dadu kedua angka 3. Sehingga kejadian A dan kejadian B merupakan
dua kejadian yang saling bebas, yang dirumuskan sebagai berikut :
1. Diketahui terdapat dua buah dadu yang akan dilempar secara bersamaan, dari pelemparan
tersebut tentukan peluang munculnya mata dadu 3 untuk dadu pertama dan mata dadu 5
untuk dadu kedua?
jawab :
Kejadian pada soal ini merupakan dua kejadian saling bebas, hal ini disebabkan karena
munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama tidak terpengaruh kejadian munculnya mata dadu
5 pada dadu kedua.
S = {(1, 1), (1, 2), (1, 3), ….., (6, 6)} → n(S) = 36
Misalkan kejadian munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama adalah A, sehingga:
A = {(3, 1), (3, 2), (3, 3), (3, 4), (3, 5), (3, 6)} → n(A) = 6 P(A) = 6/36 = 1/6
Misalkan kejadian munculnya mata dadu 5 pada dadu kedua adalah B, sehingga:
B = {(1, 5), (2, 5), (3, 5), (4, 5), (5, 5), (6, 5)} → n(B) = 6 P(B) = 6/36 = 1/6
Sehingga peluang munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama dan mata dadu 5
pada dadu kedua adalah 1/36
2. Terdapat dua buah kotak, Kotak A berisi 5 bola merah dan 3 bola kuning sedangkan Kotak
B berisi 5 bola merah dan 2 bola kuning. Jika akan diambil sebuah bola secara acak pada
masing-masing kotak tersebut. Tentukan peluang terambilnya bola merah dari kotak A dan
terambilnya bola kuning dari kotak B!
Jawab :
Kotak A
n(S) = 8C1 = 8!/(1!(8-1)!) = 8!/7! =8.7!/7!= 8
Dimisalkan kejadian terambilnya bola merah dari kotak A adalah A, sehingga :
n(A) = 5C1 = 5!/(1!(5-1)!)= 5!/4! = 5, P(A) = n(A)/n(S) = 5/8
Kotak B
n(S) = 7C1 = 7!/(1!(7-1)!) = 7!/6! = 7
Dimisalkan kejadian terambilnya bola kuning dari kotak B adalah B, sehingga :
n(B) = 2C1 = 2!/(1!(2-1)!) =2!/1!= 2, P(B) = n(B)/n(S)= 2/7
Jadi P(A∩B) = P(A) × P(B) = 5/8 × 2/7 = 5/28
PELUANG KEJADIAN BERSYARAT
Jika diketahui dua buah kejadian A dan B, dua kejadian ini dikatakan kejadian
bersyarat/kejadian yang saling bergantung jika terjadi atau tidak terjadinya kejadian A akan
mempengaruhi terjadi atau tidak terjadinya kejadian B. Sehingga untuk peluang terjadinya
kejadian A dengan syarat kejadian B telah terjadi dapat dihitung menggunakan rumus :
sedangkan peluang terjadinya kejadian B dengan syarat kejadian A telah terjadi dapat
dihitung menggunakan rumus :
contoh :
Terdapat sebuah kotak berisi 5 bola merah dan 3 bola kuning. Jika akan diambil sebuah bola
secara acak berturut-turut sebanyak dua kali tanpa pengembalian . Tentukan peluang
terambilnya keduanya bola merah!
Penyelesaian:
Misalkan kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan pertama adalah A, sehingga :
P(A) = n(A)/n(S)= 5/8
Misalkan kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan kedua adalah B, sehingga :
P(B/A) = n(B/A)/n(S) = 4/7
P(A∩B) = P(A) × P(B/A) = 5/8 × 4/7 =5/14
Sampai disini dulu informasi mengenai peluang kejadian majemuk dan kejadian bersyarat,
semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekaliansehingga dapat lebih memahami tentang
materi peluang . Pelajari juga artikel sebelumnya tentang persamaan dan pertidaksamaan
linear.
Contoh Soal 1
tersebut!
Jawab:
Kita gunakan diagram ven untuk menjawab soal tersebut. Jika kita
berikut ini.
145 orang.
Contoh Soal 2
orang suka minum kopi dan 12 orang suka susu dan kopi. Dari data di
Contoh Soal 3
orang menyukai susu, 8 orang menyukai minum teh dan kopi, 7 orang
menyukai teh dan susu, 5 orang menyukai kopi dan susu, 3 orang
menyukai ketiga-tiganya. Buatlah diagram Venn dari keterangan di atas
Jawab:
Dari diagram venn di atas maka banyaknya warga yang gemar minum
teh saja ada 6 orang, gemar minum susu saja ada 5 orang, gemar minum
kopi saja ada 7 orang dan tidak gemar ketiga-tiganya ada 3 orang.
Contoh Soal 4
Jawab:
berikut ini.
orang.
Contoh Soal 5
kesenian?
h. berapa orang yang hanya menyukai salah satu dari ketiga pelajaran
tersebut?
Jawab:
a. siswa yang menyukai matematika ada 7 orang (daerah yang diarsir
berikut ini.
(daerah yang diarsir biru merupakan daerah yang suka matematika dan
berikut ini.
e. Siswa yang menyukai kesenian saja ada 2 orang (daerah yang diarsir
h. Jumlah orang yang hanya menyukai salah satu dari ketiga pelajaran
tersebut ada 8 orang (daerah yang diarsir merah tua merupakan daerah
yang hanya menyukai salah satu dari ketiga pelajaran tersebut) seperti
Dari survey yang dilakukan disuatu kelas yang julmah siswanya ada 30
orang, didapatkan data bahwa ada 21 siswa yang suka pelajaran IPS, ada
19 siswa yang suka pelajaran IPA, dan ada 15 siswa yang suka pelajaran
IPS dan IPA. Berapa orang yang tidak suka pelajaran IPS danIPA dan
Untuk menjawab contoh soal 1 di atas Mafia Online akan berikan tiga
Dengan Rumus
n{S} = 30
n{A} = 21
n{B} = 19
n{AΛB} = 15
30 – n{X} = 25
n{X} = 30 – 25
n{X} = 5
Jika anda ingin menggunakan cara ini, Anda harus paham dengan
konsep diagram venn. Jika kita gunakan diagram venn maka contoh soal
KehidupanSehari-Hari”
Kenapa cara ini dibilang cepat? Karena cara ini paling mudah di ingat,
Anda cukup mengingat kata “SIL”. Kata “SIL” ini bisa dibuat jembatan
keledai versi Mafia Online yaitu “Saya Ingin Lulus”. Apa itu “SIL”? SIL
S = Semesta
I = Irisan
L= Lainnya
Perlu diingat lainnya ini maksudnya bilangan selain Semesta dan Irisan
atau bilangan yang belum ditulis. Bagaimana rumus “SIL”? Rumus SIL
adalah:
S+I=L
S+I=L
30 + 15 = 21 + 19 + X
45 = 40 + X
X = 45 – 40
X=5