Anda di halaman 1dari 17

Pada peristiwa melempar dua buah dadu, merah dan hitam, masing-

masing bermata 1 sampai 6 secara  bersama-sama sebanyak satu kali.


Berapakah nilai peluang kejadian-kejadian :
a. muncul mata 4 dadu merah  atau mata ganjil  dadu hitam
b. muncul mata dadu merah kurang dari 3 dan mata dadu hitam lebih
dari 4

Jawab :

Ruang sampel ada sebanyak 36 kemungkinan.


a. kejadian muncul mata 4 dadu merah atau mata ganjil dadu hitam ada sebanyak 21
kemungkinan pasangan, maka peluangnya adalah :

b. kejadian muncul mata dadu merah kurang dari 3 dan mata dadu hitam lebih dari 4 ada
sebanyak 4 kejadian, yaitu (1,5), (2,5), (1,6) dan (2,6), maka nilai peluangnya adalah :

contoh :

1. Di kantor pusat sebuah perusahaan besar terdapat 3 orang staff yang dicalonkan untuk
mengisi kekosongan 2 kursi pejabat eselon IV. Tentukan banyak cara yang dapat dipakai
untuk mengisi jabatan tersebut?

jawab :

Permutasi P (3,2), dengan n =3 (banyaknya staff) dan k =2 (jumlah posisi yang akan diisi)

2.Misalkan terdapat 5 angka 3,4,5,6, dan 7. Tentukan berapa banyak bilangan lebih dari 400
yang dapat dibentuk untuk membuat angka yang terdiri dari 3 digit dan tidak berulang?

Jawab :

 karena bilangannya lebih dari 400 maka kotak pertama dapat diisi dengan 4 angka
yaitu 4,5,6, dan 7
 karena tidak boleh berulang maka kotak kedua dan ketiga masing-masing dapat diisi
diisi 4 angka dan 3 angka
  jadi totol angka yang lebih dari 400 ada 4 x 4 x 3 = 48 angka

ontoh :

Tentukan berapa banyak susunan kata yang dapat dibentuk dari kata MATEMATIKA tanpa
perulangan?

Jawab :
kata MATEMATIKA terdapat 10 unsur dimana unsur yang sama terdapat pada M=2 T=2
A=3, sehingga kata yang dapat dibentuk dari kata MATEMATIKA tanpa adanya
pengualangan yaitu terdapat 10!/2! 2! 3!=151.200 cara.

contoh :

1. Terdapat 5 orang calon presiden di tahun 2014 sedang berdiskusi, mereka duduk disebuah
meja berbentuk lingkaran. Tentukan terdapat berapa cara untuk menyusun kursi para calon
presiden tersebut?

Jawab :

Cara untuk menyusun kursi para calon presiden yaitu (5-1)!=4!=4x3x2x1=24 cara

2. Jika terdapat 5 buah kelereng yang disusun melingkar, berapa banyak cara susunan
melingkar dari kelereng tersebut tanpa adanya pengulangan?

Jawab :

Cara untuk menyusun kelereng secara melingkar yaitu (5-1)!/2=24/2=12    (permutasi objek-
objek yang sejenis).

PELUANG KEJADIAN MAJEMUK

1. Peluang Gabungan Dua Kejadian

Jika diketahui A dan B merupakan dua kejadian yang berbeda sehingga peluang kejadian A
∪  B ditentukan menurut aturan :

P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩B)

contoh :

1. Jika terdapat sebuah dadu yang akan dilambungkan sekali, jika dimisalkan A adalah
kejadain munculnya bilangan ganjil dan B adalah kejadian munculnya bilangan prima. Maka
tentukanlah peluang munculnya bilangan prima atau bilangan ganjil!

Jawab :

S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A = bilangan ganjil yaitu {1, 3, 5} → P(A) = 3/6
B = bilangan prima yaitu {2, 3, 5} → P(B) =3/6
A∩B = {3, 5} → P{A∩B} = 2/6
P(A∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩B)
= 3/6 + 3/6  – 2/6 = 4/6 = 2/3
Maka peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau bilangan prima adalah 2/3

2.Jika kita mempunyai 1 set kartu bridge, selanjutnya akan kita ambil sebuah kartu dari 1 set
kartu bridge tersebut. Tentukan peluang terambilnya kartu as atau kartu hati dari proses
pengambilan kartu tersebut!

Jawab :

n(S) = 52 (banyaknya kartu dalam 1 set kartu bridge adalah 52)


A = kartu As, n(A) = 4 (Banyaknya kartu As dalam1 set kartu bridge 4)
P(A) =4/52
B = kartu Hati, n(B) = 13 (Banyaknya kartu Hati dalam1 set kartu bridge 13)
P(B) = 13/52
n(A∩B) = 1 (Banyaknya Kartu As dan  Hati dalam1 set kartu bridge 1)
P(A∩B) = 1/52
P(A∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩B) = 4/52 + 13/52 – 1/52 =16/52
Sehingga peluang kejadian terambilnya kartu As atau Hati  adalah 16/52

2.  Peluang Kejadian Saling Lepas / Kejadian Saling Asing

Jika terdapat dua kejadian A dan B, kedua kejadian ini dikatakan saling lepas jika kedua
kejadian tersebut tidak mungkin terjadi bersama-sama. Hal ini berarti A∩B = 0  atau P(A∩B)
= 0. Maka dalam  menghitung peluang kejadian saling asing ini kita dapat gunakan aturan :

karena P (A∪ B) = P(A) + P(B) – P(A∩B) = P(A) + P(B) – 0


maka   P (A∪ B) = P(A) + P(B)

contoh :

Jika terdapat sebuah dadu dan akan kita lambungkan sekali, misalnya  A merupakan kejadian
munculnya bilangan ganjil dan B merupakan kejadian munculnya bilangan genap. Tentukan
peluang kejadian dari munculnya bilangan ganjil atau bilangan genap?

Jawab :

S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
A = bilangan ganjil yaitu {1, 3, 5} → P(A) = 3/6
B = bilangan genap yaitu {2, 4, 6} → P(B) =3/6
A∩B = {} → P(A∩B) = 0 (A dan B kejadian saling lepas)
P(A∪ B) = P(A) + P(B)
= 3/6 + 3/6 = 1
Maka peluang kejadian munculnya bilangan ganjil atau bilangan genap adalah 1
 

3. Peluang Kejadian Saling Bebas

Jika terdapat dua kejadian A dan B, dua kejadian ini dikatakan saling bebas jika terjadinya
kejadian A tidak mempengaruhi terjadinya kejadian B  begitu juga sebaliknya. Atau terjadi
atau tidaknya kejadian A tidak tergantung terjadi atau tidaknya kejadian B, begitu juga
sebaliknya. Hal ini seperti digambarkan pada peristiwa pelemparan dua buah dadu sekaligus.
Misalkan A merupakan kejadian munculnya dadu pertama angka 5 dan B merupakan
kejadian munculnya dadu kedua angka 3. Sehingga kejadian A dan kejadian B merupakan
dua kejadian yang saling bebas, yang dirumuskan sebagai berikut :

P(A∩B) = P(A) × P(B)

Perhatikan contoh berikut :

1. Diketahui terdapat dua buah dadu yang akan dilempar secara bersamaan, dari pelemparan
tersebut tentukan peluang munculnya mata dadu 3 untuk dadu pertama dan mata dadu 5
untuk dadu kedua?

jawab :

Kejadian pada soal ini merupakan dua kejadian saling bebas, hal ini disebabkan karena
munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama tidak terpengaruh kejadian munculnya mata dadu
5 pada dadu kedua.
S = {(1, 1), (1, 2), (1, 3), ….., (6, 6)} → n(S) = 36
Misalkan  kejadian munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama adalah A, sehingga:
A = {(3, 1), (3, 2), (3, 3), (3, 4), (3, 5), (3, 6)} → n(A) = 6  P(A) = 6/36 = 1/6
Misalkan  kejadian munculnya mata dadu 5 pada dadu kedua adalah B, sehingga:
B = {(1, 5), (2, 5), (3, 5), (4, 5), (5, 5), (6, 5)} → n(B) = 6  P(B) = 6/36 = 1/6

P(A∩B) = P(A) × P(B) = 1/6  × 1/6  = 1/36

Sehingga  peluang munculnya mata dadu 3 pada dadu pertama dan mata dadu 5
pada dadu kedua adalah  1/36

2. Terdapat dua buah kotak, Kotak A berisi 5 bola merah dan 3 bola kuning sedangkan Kotak
B berisi 5 bola merah dan 2 bola kuning. Jika akan diambil sebuah bola secara acak pada
masing-masing kotak tersebut. Tentukan peluang terambilnya bola merah dari kotak A dan
terambilnya bola kuning dari kotak B!

Jawab :

Kotak A
n(S) = 8C1 = 8!/(1!(8-1)!) = 8!/7!  =8.7!/7!=  8
Dimisalkan kejadian terambilnya bola merah dari kotak A adalah A, sehingga :
n(A) = 5C1 = 5!/(1!(5-1)!)= 5!/4! = 5,    P(A) = n(A)/n(S) = 5/8
Kotak B
n(S) = 7C1 = 7!/(1!(7-1)!)  = 7!/6!  =   7
Dimisalkan kejadian terambilnya bola kuning dari kotak B adalah B, sehingga :
n(B) = 2C1 = 2!/(1!(2-1)!) =2!/1!= 2,    P(B) = n(B)/n(S)= 2/7
Jadi P(A∩B) = P(A) × P(B) = 5/8  × 2/7 = 5/28
PELUANG KEJADIAN BERSYARAT

Jika diketahui dua buah kejadian A dan B, dua kejadian ini dikatakan kejadian
bersyarat/kejadian yang saling bergantung  jika terjadi atau tidak terjadinya kejadian A akan
mempengaruhi terjadi atau tidak terjadinya kejadian B. Sehingga untuk peluang terjadinya
kejadian A dengan syarat kejadian B telah terjadi dapat dihitung menggunakan rumus :

P(A/B) =    P(A∩B)/P(B) dimana  P(B) ≠ 0

sedangkan peluang terjadinya kejadian B dengan syarat kejadian A telah terjadi dapat
dihitung menggunakan rumus :

P(B/A) =    P(A∩B)/P(A) dimana P(A) ≠ 0

contoh :

Terdapat sebuah kotak berisi 5 bola merah dan 3 bola kuning. Jika akan diambil sebuah bola
secara acak berturut-turut sebanyak dua kali tanpa pengembalian . Tentukan peluang
terambilnya keduanya bola merah!
Penyelesaian:
Misalkan kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan pertama adalah A, sehingga :
P(A) = n(A)/n(S)= 5/8

Misalkan  kejadian terambilnya bola merah pada pengambilan kedua adalah B, sehingga :
P(B/A) = n(B/A)/n(S) = 4/7
P(A∩B) = P(A) × P(B/A) =  5/8  × 4/7 =5/14

Sampai disini dulu informasi mengenai peluang kejadian majemuk dan kejadian bersyarat,
semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekaliansehingga dapat lebih memahami tentang
materi peluang . Pelajari juga artikel sebelumnya tentang persamaan dan pertidaksamaan
linear.

Contoh Soal 1

Dalam penelitian yang dilakukan pada sekelompok orang, dipeoleh data

68 orang sarapan dengan nasi, 50 orang sarapan dengan roti, dan 8

orang sarapan nasi dan roti, sedangkan 35 orang sarapannya tidak

dengan nasi ataupun roti. Hitung banyaknya orang dalam kelompok

tersebut!
Jawab:

Kita gunakan diagram ven untuk menjawab soal tersebut. Jika kita

gambarkan dengan diagram ven maka gambarnya seperti gambar

berikut ini.

Banyak orang yang ada di dalam kelompok tersebut adalah 60 + 8 + 42

+ 35 = 145 orang. Jadi, banyaknya orang dalam kelompok tersebut ada

145 orang.

Contoh Soal 2

Dari beberapa anak remaja diketahui 25 orang suka minum susu, 20

orang suka minum kopi dan 12 orang suka susu dan kopi. Dari data di

atas jawablah pertanyaan di bawah ini.

a. jumlah semua anak remaja

b. jumlah remaja yang suka susu saja

c. jumlah remaja yang suka kopi saja

d. jumlah remaja yang suka kedua-duanya


Jawab:

Untuk menjawab soal tersebut Anda harus membuat data tersebut

menjadi bentuk diagram ven. Jika digambarkan maka bentuk diagram

vennya menjadi seperti gambar berikut ini.

Dari diagram venn di atas maka.

a. jumlah semua anak remaja = 33 orang

b. jumlah remaja yang suka susu saja = 13  orang

c. jumlah remaja yang suka kopi saja = 8 orang

d. jumlah remaja yang suka kedua-duanya = 12 orang

Contoh Soal 3

Hasil survey terhadap 35 orang penduduk di suatu desa, diperoleh hasil

sebagai berikut: 18 orang menyukai teh, 17 orang menyukai kopi, 14

orang menyukai susu, 8 orang menyukai minum teh dan kopi, 7 orang

menyukai teh dan susu, 5 orang menyukai kopi dan susu, 3 orang
menyukai ketiga-tiganya. Buatlah diagram Venn dari keterangan di atas

dan tentukan banyaknya warga menyukai teh, menyukai susu, menyukai

kopi, dan tidak menyukai ketiga-tiganya.

Jawab:

Diagram Venn dari keterangan di atas seperti gambar berikut ini.

Dari diagram venn di atas maka banyaknya warga yang gemar minum

teh saja ada 6 orang, gemar minum susu saja ada 5 orang, gemar minum

kopi saja ada 7 orang  dan tidak gemar ketiga-tiganya ada 3 orang.

Contoh Soal 4

Jika diketahui banyaknya kepala keluarga dari warga RT 02 adalah 75

orang. Di antara kepala keluarga ini yang berlangganan koran ada 50

orang, yang berlangganan majalah ada 25 orang, yang berlangganan

majalah dan koran ada 10 orang. Dengan menggunakan bantuan


diagram Venn, tentukan banyaknya kepala keluarga dari warga RT 02

yang tidak berlangganan keduanya!

Jawab:

Jika digambarkan maka bentuk diagram vennya menjadi seperti gambar

berikut ini.

Berdasarkan gambar diagram venn di atas maka banyaknya kepala

keluarga dari warga RT 02 yang tidak berlangganan keduanya ada 10

orang.

Contoh Soal 5

Perhatikan diagram Venn berikut.

Misalkan S = Himpunan siswa di kelasmu

M= Himpunan siswa yang menyukai matematika

B = Himpunan siswa yang menyukai bahasa Inggris

K = Himpunan siswa yang menyukai kesenian


Jika setiap siswa diwakili oleh sebuah titik, maka tentukan:

a. berapa orang siswa yang menyukai matematika?

b. berapa orang siswa yang menyukai matematika dan kesenian?

c. berapa orang yang menyukai bahasa Inggris tetapi tidak menyukai

kesenian?

d. berapa orang siswa yang menyukai ketiga-tiganya?

e. berapa orang yang hanya menyukai kesenian saja?

f. berapa orang yang menyukai matematika dan bahasa Inggris tetapi

tidak menyukai kesenian?

g. berapa orang yang tidak menyukai ketiga-tiganya?

h. berapa orang yang hanya menyukai salah satu dari ketiga pelajaran

tersebut?

Jawab:
a. siswa yang menyukai matematika ada 7 orang (daerah yang diarsir

cokelat merupakan daerah yang suka matematika), seperti gambar

berikut ini.

b. Siswa yang menyukai menyukai matematika dan kesenian ada 1 orang

(daerah yang diarsir biru merupakan daerah yang suka matematika dan

kesenian) seperti gambar berikut ini.

c. Siswa yang menyukai menyukai bahasa Inggris tetapi tidak menyukai

kesenian ada 5 orang (daerah yang diarsir kuning merupakan daerah

yang suka bahasa Inggris tetapi tidak menyukai kesenian) seperti

gambar berikut ini.


d. Siswa yang menyukai ketiga-tiganya ada 1 orang (daerah yang diarsir

merah merupakan daerah yang suka ketiga-tiganya), seperti gambar

berikut ini.

e. Siswa yang menyukai kesenian saja ada 2 orang (daerah yang diarsir

merah muda merupakan daerah yang suka kesenian saja), seperti

gambar berikut ini.


f. Siswa yang menyukai menyukai matematika dan bahasa Inggris tetapi

tidak menyukai kesenian ada 8 orang (daerah yang diarsir hijau

merupakan daerah yang suka matematika dan bahasa Inggris tetapi

tidak menyukai kesenian) seperti gambar berikut ini.

g. orang yang tidak menyukai ketiga-tiganya ada 8 orang (yang berada di

luar lingkaran merupakan daerah yang tidak suka ketiga-tiganya)

h. Jumlah orang yang hanya menyukai salah satu dari ketiga pelajaran

tersebut ada 8 orang (daerah yang diarsir merah tua merupakan daerah

yang hanya menyukai salah satu dari ketiga pelajaran tersebut) seperti

gambar berikut ini.


Contoh Soal 1

Dari survey yang dilakukan disuatu kelas yang julmah siswanya ada 30

orang, didapatkan data bahwa ada 21 siswa yang suka pelajaran IPS, ada

19 siswa yang suka pelajaran IPA, dan ada 15 siswa yang suka pelajaran

IPS dan IPA. Berapa orang yang tidak suka pelajaran IPS danIPA dan

gambar diagram vennya?

Untuk menjawab contoh soal 1 di atas Mafia Online akan berikan tiga

cara yakni sebagai berikut.

Dengan Rumus

Jika anda ingin menggunakan rumus maka anda harus mampu

menghafal rumusnya yakni:

n{S} –  n{X} = n{A} + n{B} - n{AΛB}

Oke langsung saja kepenerapan contoh soal 1

n{S}         = 30

n{A}        = 21

n{B}        = 19

n{AΛB}  = 15

n{S} – n{X}  = n{A} + n{B} - n{AΛB}


30 – n{X}  = 21 + 19 – 15

30 – n{X} = 25

n{X} = 30 – 25

n{X} = 5

Cara Diagram Venn:

Jika anda ingin menggunakan cara ini, Anda harus paham dengan

konsep diagram venn. Jika kita gunakan diagram venn maka contoh soal

1 akan di dapat gambar diagram venn seperti gambar di bawah ini.

Bagaimana menggunakan diagram Venn untuk mengerjakan soal

himpunan? Baca “Tips dan Trik Mengerjakan Soal Himpunan Dalam

KehidupanSehari-Hari”

Rumus SIL (cara cepat)

Kenapa cara ini dibilang cepat? Karena cara ini paling mudah di ingat,

Anda cukup mengingat kata “SIL”. Kata “SIL” ini bisa dibuat jembatan

keledai versi Mafia Online yaitu “Saya Ingin Lulus”. Apa itu “SIL”? SIL

merupakan singkatan dari:

S = Semesta

I = Irisan

L= Lainnya
Perlu diingat lainnya ini maksudnya bilangan selain Semesta dan Irisan

atau bilangan yang belum ditulis. Bagaimana rumus “SIL”? Rumus SIL

adalah:

S+I=L

Sekarang kita terapkan ke contoh soal 1 yakni:

S+I=L

30 + 15 = 21 + 19 + X

45 = 40 + X

X =  45 – 40

X=5

Anda mungkin juga menyukai