Anda di halaman 1dari 20

Please...Loading Wait...

PELUANG
Ruang Sampel dan Kejadian
Perhatikan sekeping mata uang logam dengan sisi-sisi
ANGKA dan GAMBAR

Sisi Angka (A) Sisi Gambar (G)

Maka :
Ruang Sampel (S)= { A , G }
Titik Sampel = A dan G, maka n(S) = 2
Kejadian = 1. Kejadian muncul sisi Angka
2. Kejadian muncul sisi Gambar
Peluang
Jika sebuah dadu dilambungkan satu kali,tentukan
kemungkinan – kemungkinan mata dadu yang akan muncul !

1 2 3 4 5 6

Maka :
Ruang Sampel (S) = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
Titik Sampel = 1, 2, 3, 4, 5, dan 6, maka n(S) = 6
Kejadian = 1. Kejadian muncul sisi Angka 1
2. Kejadian muncul sisi Angka 2
3. Kejadian muncul sisi Angka 3
dst.
APA sampai
YANG kejadian 6
DIMAKSUD
RUANG SAMPEL DAN CEK JAWABAN ANDA !! :)
TITIK SAMPEL ? 
Ruang sampel dan titik sampel

RUANG SAMPEL DAN TITIK SAMPEL

Jika kita melambungkan sebuah dadu, kita dapat memastikan


mata dadu manakah yang muncul. Kita hanya dapat mengatakan
kemungkinan yang akan muncul adalah mata 1,2,3,4,5,dan 6.

Himpunan dari semua hasil yang mungkin muncul dalam suatu


percobaan disebut ruang sampel (S), selanjutnya setiap
anggota S disebut titik sampel
Cara penyajian dan penentuan ruang
sampel
Cara penyajian dan penentuan ruang sampel

Diagram Diagram Cara


Tabel kartesius mendaftar
pohon
Roni memiliki 3 buah baju bola dan 2 celana pendek seperti
terlihat pada gambar. Jika roni memakai baju bola dan celana
nya , ada berapa kemungkinan roni dapat memasangkan baju
bola dan celananya dengan pasangan yang berbeda – beda ?
Tabel
baju

celana
Warna Celana Warna Baju Pasangan Warna
D
I
A
G h(hitam) (b, h)
R
A b(biru) p(putih) (b, p)
M m(merah) (b, m)
P
O h(hitam)
H
(c, h)
O c(coklat) p(putih) (c, p)
N m(merah) (c, m)
Kartesius

Diagram kartesius
A. Peluang Kejadian
Peluang suatu kejadian adalah perbandingan antara jumlah
kejadian yang diharapkan dengan jumlah seluruh kejadian
(ruang sampel)
 
Keterangan:
O P(A) = Peluang muncul Kejadian A
O n(A) = Jumlah kejadian A yang diharapkan terjadi
O n(S) = Jumlah seluruh kejadian yang mungkin (ruang sampel)

Contoh
Pada pelemparan sebuah dadu, tentukan peluang munculnya angka
ganjil !
Jawab:
 
Ruang Sampel , S = {1,2,3,4,5,6} n(S) = 6
Kejadian muncul angka ganjil {1,3,5} n(A) = 3

=
Frekuensi Harapan Suatu Kerjadian
O Frekuensi
O   harapan suatu kejadian adalah peluang kejadian
tersebut dikalikan dengan banyaknya percobaan, dirumuskan
dengan

F harapan = P(A) x n
Contoh:
Dua buah dadu dilambungkan bersamaan sebanyak 300 kali.
Tentukan Frekuensi harapan muncul jika mata dadu berjumlah 10
!

Penyelesaian:
n(A) = Peluang munculnya mata dadu 10 {(4,6), (5,5), (6,4)} = 3
n(S) = jumlah seluruh = 36

O F harapan = P(A) x n F harapan x 300 = 25
B. Kejadian Majemuk
Kejadian Majemuk : Dua atau lebih suatu kejadian
sehingga membentuk kejadian baru
Kejadian selain A (Ac) dari ruang sampel S disebut komplemen dari A,
didefinisikan sebagai berikut:
P(A) + P(Ac) = 1 atau P(Ac) = 1 – P(A)
 
contoh
Pada pelemparan sebuah dadu, tentukan peluang munculnya angka bukan
ganjil !
Penyelesaian :
Ruang Sampel , S = {1,2,3,4,5,6} maka n(S) = 6
Kejadian muncul angka ganjil {1,3,5} maka n(A) = 3
=
Peluang angka bukan ganjil = P(Ac) = 1 – P(A)
=
Penjumlahan Peluang:
Dua kejadian A dan B saling lepas jika
tidak ada satupun elemen A sama dengan
elemen B. Untuk dua kejadian saling lepas,
peluang salah satu A atau B terjadi,
ditulis: P(A  B),
P(A  B) = P(A) + P(B)
Jika A dan B tidak saling lepas maka
P(A  B) = P(A) + P(B) – P(A  B)
Contoh
Peluang Kejadian Saling Lepas
Sebuah dadu merah dan sebuah dadu putih dilempar
bersamaan satu kali, tentukan peluang munculnya mata
dadu berjumlah 3 atau 10 !

Jawab: Perhatikan tabel berikut ini!


MATA D ADU MERAH Kejadian mata dadu berjumlah 3
1 2 3 4 5 6 (warna kuning)
1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6) A = {(1,2), (2,1)}  n(A) =2
MATA DADU PUTIH

Kejadian mata dadu berjumlah 10


2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6) (warna biru)
3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6) B = {(6,4), (5,5), (4,6)}  n(B) = 3
A dan B tidak memiliki satupun
4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)
Elemen yg sama, sehingga:
5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6) P(A  B) = P(A) + P( B)
6 (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6) = 2/36 + 3/36
= 5/36
Contoh
Peluang Kejadian Tidak Saling Lepas

Sebuah kartu diambil secara acak dari satu set kartu remi. Tentukan
peluang bahwa yang terambil adalah kartu hati atau kartu bergambar
(kartu King, Queen, dan Jack)
Jawab:
Banyaknya kartu remi = n(S) = 52
Banyaknya kartu hati = n(A) = 13
Banyaknya kartu bergambar = n(B) = 3x4 = 12
Kartu hati dan kartu bergambar dapat terjadi bersamaan
yaitu kartu King hati, Queen hati, dan Jack hati), sehingga
A dan B tidak saling lepas  n(A  B) = 3
Peluang terambil kartu hati atau bergambar adalah :
P(A  B) = P(A) + P( B) - P(A  B)
= 13/52 + 12/52 – 3/52
= 22/52 = 11/26
Dua kejadian A dan B saling bebas, jika
munculnya kejadian A tidak mempengaruhi
peluang munculnya kejadian B. Untuk A dan
B saling bebas, peluang bahwa A dan B
terjadi bersamaan adalah:
P(A  B) = P(A) x P(B)
Jika munculnya A mempengaruhi peluang
munculnya kejadian B atau sebaliknya, A dan
B adalah kejadian bersyarat, sehingga:
P(A  B) = P(A) x P(B/A)
P(A  B) = P(B) x P(A/B)
Contoh:
Peluang Kejadian Saling Bebas

Pada percobaan pelemparan dua buah dadu, tentukan peluang munculnya angka
genap pada dadu pertama dan angka ganjil prima pada dadu kedua
Jawab:
Mis. A = kejadian munculnya angka genap pada dadu I
= {2, 4, 6}, maka P(A) = 3/6
B = kejadian munculnya angka ganjil prima pada dadu II
= {3, 5}, maka P(B) = 2/6
Karena kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B, maka
keduanya disebut kejadian bebas, sehingga
Peluang munculnya kejadian A dan B adalah:
P(A  B) = P(A) x P(B)
= 3/6 x 2/6 = 1/6
Contoh
Peluang Kejadian Bersyarat

Sebuah kotak berisi 5 bola merah dan 4 bola biru. Jika diambil 2 bola satu
persatu tanpa pengembalian, tentukan peluang terambil bola merah pada
pengambilan pertama dan bola biru pada pengambilan kedua.
Jawab
Pada pengambilan pertama tersedia 5 bola merah dari 9 bola sehingga
P(M) = 5/9. Karena tidak dikembalikan, maka pengambilan kedua jumlah
bola yang tersedia sisa 8, sehingga peluang terambilnya bola biru dengan
syarat bola merah telah terambil pada pengambilan pertama adalah
P(B/M) = 4/8
Jadi, peluang terambilnya bola merah pada pengambilan pertama dan
biru pada pengambilan kedua adalah:
P(M  B) = P(M) x P(B/M)
= 5/9 x 4/8 = 5/18

Anda mungkin juga menyukai