A. Elemen
Di akhir fase F, peserta didik dapat melakukan proses penyelidikan statistika untuk
data bivariat. Mereka dapat mengidentifikasi dan menjelaskan asosiasi antara dua variabel
kategorikal dan antara dua variabel numerikal. Mereka dapat memperkirakan model
linear terbaik (best fit) pada data numerikal. Mereka dapat membedakan hubungan
asosiasi dan sebab-akibat. Peserta didik memahami konsep peluang bersyarat dan
kejadian yang saling bebas menggunakan konsep permutasi dan kombinasi.
Peserta didik memahami konsep peluang bersyarat dan kejadian yang saling bebas
menggunakan konsep permutasi dan kombinasi.
D. Tujuan pembelajaran
1. Peserta didik mampu menemukan karakteristik kejadian saling bebas dan kejadian
bersyarat melalui pengamatan pada beberapa kejadian majemuk.
2. Peserta didik mampu menentukan rumus peluang kejadian saling bebas dan peluang
bersyarat.
3. Peserta didik mampu menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan peluang
kejadian saling bebas dan peluang bersyarat.
4. Peserta didik mampu menerapkan peluang kejadian saling bebas dan peluang
bersyarat menggunakan konsep permutasi dan kombinasi.
E. Peta Konsep
F. Materi Ajar
Kejadian Majemuk
Kejadian majemuk adalah kejadian atau percobaan yang terjadi lebih dari satu kali
sehingga menghasilkan kejadian baru. Teori peluang kejadian majemuk digunakan untuk
menghitung peluang yang terjadi jika ada dua atau lebih kejadian. Terdapat beberapa jenis
peluang kejadian majemuk, yaitu :
1. Kejadian Majemuk Saling Lepas
Dua kejadian A dan B dikatakan saling lepas jika dua kejadian tersebut tidak dapat
terjadi secara bersamaan, atau dengan kata lain tidak saling terkait (tidak
mempunyai irisan). Peluang kejadian majemuk saling lepas dapat dihitung dengan
rumus P(A∪B) = P(A)+P(B).
Contoh :
Dua buah dadu dilambungkan secara bersamaan. Berapa peluang muncul angka
berjumlah 4 atau 10 ?
Penyelesaian :
Pada pengetosan dua buah dadu bersamaan, banyak hasil yang mungkin
36, sehingga n(S) = 36.
Misalkan A = kejadian muncul angka berjumlah 4, maka A = {(1.3), (2.2),
(3.1)} dan n(A) = 3
Misalkan B = kejadian muncul angka berjumlah 10, maka B = {(4.6),
(5.5), (6.4)} dan n(B) = 3
Kejadian A dan B tidak memiliki satu pun elemen yang sama, berarti A dan
B saling lepas. Sehingga peluang gabungan A dan B adalah
n( A) n(B) 3 3 6 1
P(A∪ B ¿ = P(A)+P(B) = + = + = =
n (S) n(S) 36 36 36 6
Penyelesaian :
Kotak pensil berisi 7 alat tulis (2 pensil dan 5 bulpoin), sehingga n(S) = 7
n( A) 2
Misalkan A = kejadian terambil pensil, maka P(A) = =
n (S) 7
n(B) 5
B = kejadian terambil bulpoin, maka P(B) = =
n(S) 7
Penyelesaian:
Menentukan peluang munculnya mata dadu ganjil dengan syarat munculnya kejadian
mata dadu prima lebih dahulu
1
P ( A ∩B) 3 2
P(B¿ A ¿ = = = =
P( A ) 1 3
2
Jadi, peluang munculnya mata dadu ganjil dengan syarat munculnya kejadian
mata dadu prima lebih dahulu adalah 2/3
G. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode : Demonstrasi, Diskusi Kelompok, Latihan, Penugasan
H. Media Pembelajaran
Media : PPT, LKPD, dan Alat Peraga
Alat : Laptop, LCD Proyektor, Papan Tulis, dan Spidol
I. Sumber Belajar
K
J
J. Kegiatan Pembelajaran
6. Apersepsi
Guru mengingatkan kembali Jawaban yang diharapkan dari
kepada siswa tentang peluang siswa yaitu:
kejadian tunggal dengan “Peluang bola yang
memberikan pertanyaan sebagai diambil adalah bola merah
berikut: adalah 5/8 atau sekitar
“Sebuah kantong berisi 5 0,625”
bola merah dan 3 bola biru. “Peluang koin
Jika satu bola diambil secara menunjukkan gambar
acak dari kantong tersebut, kepala pada lemparan
berapakah peluangnya bahwa pertama adalah 1/2, dan
bola yang diambil adalah peluang koin menunjukkan
bola merah?” gambar ekor pada
“Sebuah koin dilempar dua lemparan kedua juga 1/2.
kali. Berapakah peluangnya Oleh karena itu, peluang
bahwa koin tersebut akan keduanya terjadi adalah
menunjukkan gambar kepala 1/2 x 1/2 = 1/4 atau sekitar
pada lemparan pertama dan 0,25.”
gambar ekor pada lemparan
kedua?”
7. Motivasi
Guru memberikan gambaran serta Siswa mengamati gambaran
ilustrasi-ilustrasi yang tentang manfaat mempelajari
menunjukkan manfaat dari topik konsep peluang kejadian saling
inti melalui pertanyaan yang bebas dan peluang kejadian
bersyarat.