Anda di halaman 1dari 30

KAIDAH PENCACAHAN DAN

PELUANG

Permutasi
A. Pengertian permutasi dan penentuan banyaknya permutasi

Permutasi adalah susunan unsur-unsur


yang berbeda dalam urutan tertentu.
Pada permutasi urutan diperhatikan,
sehingga AB≠BA.
Permutasi k unsur dari n unsur untuk k
≤ n, adalah semua urutan yang berbeda
yang mungkin dari k unsur yang diambil
dari n unsur yang berbeda. Banyak
permutasi k unsur dari n unsur ditulis
nPk, atau P(n,k)
Nilai dari nPk = P(n,k) = n!
(n-k)!
Contoh :
b. Permutasi dengan beberapa
unsur yang sama
 Banyaknya permutasi P dari n unsur yang
diambil semuanya secara bersamaan, dimana
ada k unsur yang sama, l unsur yang sama, m
unsur yang sama dan seterusnya adalah :
Contoh :
1. Carilah banyak permutasi berikut ini :
a) 4 unsur yang sama memuat 2 unsur yang sama.
b) 6 unsur yang memuat 3 unsur sama dan 2 unsur
lain nya.
2. Berapa banyak susunan huruf yang dapat
dibentuk dari huruf-huruf :
a) PELITA
b) CATATAN
Jawab :
1. a) n = 4, k = 2
P = 4! = 4x3x2x1 = 4x3 = 12
2! 2x1
b) n = 6, k = 3 dan l = 2
P = 6! = 6x5x4x3x2! = 6x5x4x3 = 60
3!2! 3x2x1x2! 3x2x1
2. a) n = 6
P = 6! = 6x5x4x3x2x1 = 720
b) n = 5, k = 2 (untuk huruf A)
jadi, P = 5! = 5x4x3x2! = 5x4x3 = 60
2! 2!
C. Permutasi siklis
 Banyak cara penyusunan n obyek yang berbeda pada
keliling sebuah obyek melingkar.

nPsiklis = (n-1)!

 Contoh:
1. Dalam berapa cara 8 orang dapat duduk pada
keliling meja apabila ada 2 orang yang harus
selalu duduk berdampingan?
2. Ada 7 orang pengurus sebuah koperasi
mengadakan rapat. Mereka duduk mengelilingi
sebuah meja bundar. Dengan berapa cara
mereka dapat duduk mengelilingi meja tersebut?
Lanjutan...
 Jawab :
1. Untuk 2 orang yang duduk berdampingan
dianggap 1 orang,
maka: 2P2 = 2! Cara

sehingga yang duduk di meja 7 orang,


maka banyaknya cara pengaturan adalah (7-1)!
Cara. Maka
2! X (7-1)! = 2! X 6!
= 2x1x6x5x4x3x2x1=1440
Lanjutan...
2. Banyaknya cara mereka duduk adalah
7P1 = (7-1)!
= 6!
= 6x5x4x3x2x1
= 720 cara
Kombinasi
Kombinasi adalah susunan unsur-unsur
dengan tidak memperhatikan urutannya.
Dalam kombinasi AB = BA. Dari suatu
himpunan dengan n unsur dapat disusun
himpunan bagiannya dengan untuk k≤n
setiap himpunan bagian dengan k unsur
dari himpunan dengan unsur n disebut
kombinasi k unsur dari n yang
dilambangkan dengan nCk atau C(n,k). Dan
dirumuskan :
C(n,k) = n!
(n-k)!k!
Contoh :
Peluang
 Dimulai dari “meja” judi pada sekitar abad 17.
 Chevalier de Mere (bangsawan Perancis)
memberikan pertanyaan tantangan pada Blaise
Pascal (1623-1662) seputar masalah peluang
berjudi, karena dia sering kalah judi.
 Lalu, Pascal dan Fermat (1601-
1665)mengembangkannya menjadi teori
Peluang.
a. Pengertian Ruang Sample dan
Kejadian
 Himpunan S dari semua kejadian atau peristiwa yang
mungkin muncul dari suatu percobaan disebut ruang
sampel. Kejadian khusus atau suatu unsur dari S
disebut titik sampel atau sampel. Suatu kejadian A
adalah suatu himpunan bagian dari ruang sampel S.

 Contoh:
I. Diberikan percobaan pelemparan 3 mata uang logam
sekaligus 1 kali, yang masing-masing memiliki sisi
angka ( A ) dan gambar ( G ). Jika P adalah kejadian
muncul dua angka, tentukan S, P (kejadian)!
Jawab :
S = { AAA, AAG, AGA, GAA, GAG, AGG, GGA, GGG}
P = {AAG, AGA, GAA}
b. Pengertian Peluang Suatu
Kejadian
 Jika diketahui suatu kejadian A dengan ruang
sampel S, maka peluang kejadian A, ditulis P
(A), adalah sebagai berikut:

P(A) = n(A) = banyaknya cara terjadinya kejadian A


n(S) banyak semua kemungkinan
Contoh :
1) Pada percobaan pelemparan dadu,
tentukanlah peluang kejadian muncul bilangan
genap!
Jawab : S = {1,2,3,4,5,6}
n(S) = 6
A = {2,4,6}
n(A) = 3
maka P(A) = 3 = 1
6 2
Lanjutan...
2. Dalam permainan dadu, disepakati aturan
bahwa kita menang jika keluar angka 1 atau 2,
serta kalah jika keluar angka lainnya. Berapa
peluang kita menang dan peluang kita kalah?
 Jawab:
 P(menang) = 2 = 1
6 2
P(kalah) = 4 = 2
6 3
C. Kisaran Nilai Peluang
 Misalkan A adalah sebarang kejadian pada ruang
sampel S dengan n (S) = n, n (A) = k dan 0≤k≤ n «»
0≤k/n≤1, maka 0≤ P(A)≤ 1
 Jadi peluang suatu kejadian terletak pada interval
tertutup [0,1]. Suatu kejadian yang peluangnya 0
dinamakan kejadian mustahil dan kejadian yang
peluangnya 1 dinamakan kejadian pasti.
 Contoh :
a) Besok matahari akan terbit. (1)
b) Ayam jantan bertelur. (0)
c) Bila saya melemparkan sebuah dadu akan muncul
mata dadu 7. (0)
D. Frekuensi Harapan Suatu
Kejadian
 Frekuensi harapan kejadian A adalah nilai
peluang kejadian A dikali banyak percobaan (n).
 Ditulis :

Fh(A) = P(A) X n
E. Peluang Komplemen Suatu
Kejadian
 Komplement suatu kejadian A terjadi sama artinya
dengan kejadian A tidak terjadi . Komplemen
kejadian A di tulis A’.
 Misalkan S adalah ruang sampel dengan n (S) = n, A
adalah kejadian pada ruang sampel S, dengan n(A) =
k dan A’ adalah komplemen kejadian A,
maka nilai n(A’) = n – k,
sehingga : P(A’)=n-k=-k=1-P(A)
» P(A) + P(A’) =1
Jadi jika peluang dari hasil pada suatu percobaan
adalah P, maka peluang hasil itu tidak terjadi adalah
(1-P).
Contoh soal
 Peluang toni untuk menang adalah 0,53. berapa
peluang toni untuk kalah ? Pemecahan :
A= kejadian toni untuk menang
P(A)= 0,53
A’ = kejadian toni untuk kalah
P(A’) = 1-P(A) =1-0,53 = 0,47
Jadi ,peluang toni untuk kalah adalah 0,47
Peluang Suatu Kejadian Majemuk
A. Gabungan dua kejadian
untuk setiap kejadian A dan B berlaku :

P(A U B) = P(A)+P(B) – P(P B)

Contoh :
Pada pelemparan sebuah dadu, A adalah
adalah kejadian munculnya bilangan komposit
dan B adalah kejadian muncul bilangan genap.
Carilah peluang kejadian A dan B!
Jawab
 S = {1,2,3,4,5,6}, maka n(S) = 6
 A = {4,6}
 B = {2,4,6}
 A U B = {2,4,6}, maka n(A U B) = 3
 P(AUB) = n(AUB) = 3 = 1
n(S) 6 2
Jadi , peluang kejadian A atau B adalah ½
B. Kejadian-kejadian saling lepas
 Untuk setiap kejadian berlaku :
P(A U B) = P(A)+(B)-P(A B)

Dua kejadian A dan B disebut saling lepas


(saling asing) jika A dan B tidak dapat terjadi
bersama-sama. Perhatikan diagram Venn
berikut!
s  Oleh karena himpunan A saling
lepas ,maka A B ={ } dan
P(A B) = 0 padahal untuk
A B sembarang kejadian A dan B
berlaku :
 P(A B)=P(A) + P(B)–P(A B)
 P(A B)=P(A) + P(B) - 0
 P(A B)=P(A) + P(B)
jadi kejadian A dan kejadian
B saling lepas ,maka ;

P(A B)=P(A) + P(B)


C. Kejadian Bersyarat
 Jika P (B) adalah peluang kejadian B, maka P
(A|B) didefinisikan sebagai peluang kejadian A
dengan syarat B telah terjadi. Jika P(A B)
adalah peluang terjadinya A dan B,
 maka P(A B) = P(B) x P(A|B)
Dalam kasus ini, dua kejadian tersebut tidak
saling bebas.
D. Teorema Bayes
 Teorema Bayes (1720-1763), mengemukakan
hubungan antara P(A|B) dengan P(B|A) dalam
teorema berikut ini :

P(B|A) = P(A|B) x P(B)


P(A)
E. Peluang dari Dua Kejadian Saling
Bebas

 Perhatikan contoh berikut!


 Dalam sebuah kotak terdapat 4 kelereng biru dan 3
kelereng merah. Misal diambil 1kelereng dari kotak
disebut kejadian A. Ambil lagi 1 kelereng dari kotak
tersebut tanpa mengembalikan kelereng utama disebut
kejadian B. Jelaslah bahwa kejadian B dipengaruhi oleh
kejadian A. 2 kejadian A dan B adalah 2 kejadian yang
bergantungan atau B terjadi setelah A terjadi. Jika A
dan B adalah 2 kejadian yang bergantungan,
maka P(A B) = P(A) x P(B/A)
 P(B/A) = peluang kejadian B setelah A terjadi
 Kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika terjadi
tidaknya kejadian A tidak bergantung pada terjadi
tidaknya B, yaitu P(B/A) = P(B). Kejadian A dan B
disebut saling bebas jika P(A B) = P(A) x P(B).
Contoh soal
 Sebuah kotak berisi 9 manik-manik hitam dan 6
manik-manik kuning. Diambil 2 manik-manik
secara berurutan tanpa mengembalikan manik-
manik utama yang sudah diambil. Tentukan
peluang terambil manik-manik hitam pada
pengambilan pertama dan manik-manik kuning
pada pengambilan kedua!
Pemecahan
Misal :
A = pengambilan manik-manik hitam
B = pengambilan manik-manik kuning
P(A) = 9/15 dan P(B/A) = 6/14
P(A B) = P(A) x P(B/A)
= 9/15 x 6/14
= 9/35
 Jadi, P(hitam, kuning) = 9/35.
Kelompok 1:
Asngad
Titin Sri M
Mega A
Yuli N
Marini Dwi O

Anda mungkin juga menyukai