Anda di halaman 1dari 22

Matematika Wajib

Kelompok 1
Kaidah
Pencacahan
Peluang Ruang sampel
dan kejadian
Peluang Suatu
Kejadian Peluang suatu
kejadian
Frekuensi
harapan
Komplemen
Kejadian
majemuk
Kejadian lepas

Kejadian
bebas
Kejadian
bersyarat
Kejadian
Sembarang
 Ruang Sampel adalah himpunan dari semua hasil
yang mungkin terjadi dalam suatu percobaa.
 Titik Sampel adalah setiap anggota dalam ruang
sampel.
 Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang
sampel
P(A) = Peluang kejadian A
n(A) = Banyaknya kejadian A
n(S) = Banyaknya peluang
kejadian S

Contoh :
• Sebuah mata uang logam dilempar satu kali. Berapa peluang
munculnya “Angka” ?
Penyelesaian :
Ruang Sampel S = {A,G} , maka n(S) = 2
Kejadian A = {A} , maka n(A) = 1
Jadi, P(A) = n(A) 1
n(S) 2
Contoh :
• Sebuah dadu mata enam dilempar satu kali. Berapa peluang
munculnya mata dadu ganjil?

Penyelesaian :
Ruang Sampel S = {1,2,3,4,5,6} , maka n(S) = 6
Kejadian A = {1,3,6} , maka n(A) = 3
Jadi, P(A) = n(A) 3 1
n(S) 6 2
Contoh :
• Dalam setumpuk kartu bridge (remi) diambil satu kartu secara
random (acak). Tentukan peluang yang terambil adalah kartu As
!
Penyelesaian :
Banyaknya kartu bridge adalah 52, maka n(S) = 52
banyaknya kartu As adalah 4 , maka n(A) = 4
Jadi, P(As) = n(A) 4 1
n(S) 52 13
 Frekuensi Harapan adalah harapan yang nilai
kemungkinan/ peluang terjadinya paling besar. Jika suatu
percobaan dilakukan sebanyak n kali dan nilai
kemungkinan terjadinya kejadian K setiap percobaan
adalah P(A), maka frekuensi harapan dari kejadian K
adalah:
Contoh :
• Bila kita melemparkan sebuah dadu sebanyak 480 kali,
berapakah kita harapkan munculangka 4?
Penyelesaian :
P(A) = 1 dan n = 480
6
Fh = n x P(A)
= 480 x 1 = 80 , Jadi harapannya 80 kali
6
Contoh :
• Bila kita melemparkan sebuah dadu sebanyak 60 kali, berapa
frekuensi harapan muncul angka genap?
Penyelesaian :
P(A) = 3 dan n = 60
6
Fh = n x P(A)
= 60 x 3 = 30 , Jadi harapannya 30 kali
6
 Kejadian majemuk adalah apabila terdapat dua
kejadian atau lebih dioperasikan sehingga
menghasilkan kejadian baru, maka kejadian baru itu
disebut kejadian majemuk.
 Kejadian majemuk dibagi menjadi 4 , yaitu :
1. Komplemen
2. Kejadian Lepas
3. Kejadian Bebas
4. Kejadian Bersyarat
( Komplemen )

Rumus : P(Ac) = 1 - P(A) Penyelesaian


• Sebuah dadi dilempar sekali maka
n(S) = 6
• Jika A = {mata dadu lebih dari sama
dengan 2 }
• Sehingga Ac = {mata dadu kurang
dari atau sama dengan 2} = {1,2},
n(Ac) = 2

Contoh
• Sebuah dadu dilempar sekali,
tentukan peluang munculnya
mata dadu lebih dari dua.
( Kejadian Lepas )

Rumus : P (A ∪ B) = P(A) + P (B) Penyelesaian


• A = {1} , B = {3}
• n(A) = 1 , n(B) = 1

Peluang mendapatkan dadu


mata 1 atau 3

Contoh
• Pada pelemparan sebuah dadu
bermata 6, berapakah peluang
mendapatkan dadu mata 1 atau
3?
( Kejadian Bebas )

Kejadian A dan B dikatakan bebas jika kejadian


A tidak mempengaruhi kejadian B dan kejadian
B tidak mempengaruhi kejadian A. Dirumuskan:
P (A ∩ B) = P (A) X P (B)

Contoh Penyelesaian
• Jika peluang Andi dapat • A = {1} , B = {3}
menyelesaikan suatu soal adalah 0,4 • n(A) = 1 , n(B) = 1
dan peluang Budi dapat
menyelesaikan soal yang sama adalah
0,3 maka peluang mereka berdua Peluang mendapatkan dadu
dapat menyelesaikan soal tersebut mata 1 atau 3
adalah …
( Kejadian Bebas )

Contoh
• Jika peluang Andi dapat menyelesaikan suatu soal adalah 0,4 dan
peluang Budi dapat menyelesaikan soal yang sama adalah 0,3 maka
peluang mereka berdua dapat menyelesaikan soal tersebut adalah …

Penyelesaian
P(A) = 0,4
P(B) = 0,3
Peluang Andi dan Budi dapat menyelesaikan soal :
P (A ∩ B) = P (A) X P (B)
= 0,4 X 0,3
= 0,12
( Kejadian Bersyarat )

Jika kejadian A dan B tidak saling bebas,


kejadian B dipengaruhi oleh kejadian A atau
kejadian B dengan syarat A, dirumuskan:
( Kejadian Bersyarat )

Contoh
• Sebuah dadu dilempar sekali. Tentukan peluang munculnya mata dadu
ganjil dengan syarat munculnya kejadian mata dadu prima lebih dahulu.
Penyelesaian
S = {1,2,3,4,5,6} , n(S) = 6
A = Kejadian munculnya angka B = Kejadian munculnya angka ganjil
prima B = {1,3,5} , n(B) = 3
A = {2,3,5} , n(A) = 3
P(A) = n(B) 3 1
n(S) 6 2
( Kejadian Bersyarat )

Maka , Peluang munculnya mata dadu ganjil dengan syarat munculnya


kejadian mata dadu prima lebih dahulu:
( Kejadian Sembarang )

Untuk dua kejadian sembarang A dan B pada


ruang sampel S, berlaku rumus:

P (A ∪ B) = P (A) + P (B) – P (A ∩ B)

Contoh :
Dari 45 siswa pada suatu kelas, diketahui 28
siswa suka Matematika, 22 siswa suka bahasa
Inggris, dan 10 siswa suka kedua-duanya. Jika
seorang siswa dipilih secara acak, tentukan peluang
siswa yang terpilih adalah yang menyukai
Matematika atau bahasa Inggris!
( Kejadian Sembarang )

Penyelesaian :

Peluang terpilih yang suka Matematika atau


Bahasa Inggris ialah:

P (M ∪ B) = P (M) + P (B) – P (M ∩ B)

n(S) = 45

Suka Matematika, n(M) = 28

Suka Bahasa Inggris, n(B) = 22

Suka keduanya, n(M ∩ B ) = 10


1. Agus Prihatno
2. Leo Agus Saputra
3. Dewi Suci S .Riadi
4. M. Lingga Aryo
5. Aqila Putri Nabila
6. Raffi Ramadhan
7. Divinya Shakila
8. Aisyah Zada
Salsabila
9. M. Naufal Alfarizi
10.Tubagus Aji
Maulana
11.M. Daffa Andrius
12.Silvia Putriana
13.Zhafira Zahrah
14.Agung Hidayat E.
15.Rayhan Raditya A.
16.Analis Tiara
17.Putri Wulandari

Anda mungkin juga menyukai