Hasil percobaan acak sering kali adalah bilangan real, seperti banyaknya jumlah
gambar dalam percobaan melempar koin, banyaknya jumlah biji yang dihasilkan dalam
persilangan antara dua tanaman, atau masa hidup serangga. Hasil numerik seperti itu
dapat dijelaskan oleh variabel acak. Variabel acak adalah fungsi dari ruang sampel ke
dalam himpunan bilangan real. Variabel acak biasanya dilambangkan dengan
X , Y , atau Z ,atau huruf kapital lain, sedangkan nilainya dinyatakan dengan huruf kecil x, y,
z,... Misalnya,
X : S→R
Anggota ruang sampel dinotasikan dengan e dan fungsi yang memetakan anggota ke
bilangan riil xdinotasikan dengan X (X merupakan variable acak dan x adalah nilai variable
acak). Hasil pemetaan yaitu sebuah bilangan riil x untuk setiap e dari ruang sampel
yang dinotasikan dengan x=X (e). Berikut Gambar 2.1 yang menggambarkan sifat
fungsi X
Definisi
Sebuah variabel acak X adalah fungsi yang didefinisikan atas ruang sampel S yang
menghubungkan e ∈ S dengan bilangan riil x=X (e)
Maksudnya, suatu fungsi yang mengaitkan suatu bilangan real pada setiap unsur
dalam ruang sampel.
Contoh:
(2) Dalam pemeriksaan lampu, ada dua kejadian yg mungkin: Baik (B) dan Mati (M).
Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil secara acak 3 buah lampu hasil produksi.
Maka ruang sampelnya adalah ?
Penyelesaian:
S = { BBB, BBM, BMB, BMM, MBB, MBM, MMB, MMM }
Langkah pertama, mendefinisikan X; adalah banyaknya lampu yg rusak dalam
pengambilan tsb, maka X bisa mengambil nilai : 0,1,2,3 yang menyatakan lampu yang
mati.
X adalah contoh Variabel random:
S = { BBB, BBM, BMB, BMM, MBB, MBM, MMB, MMM }
X={0,1,1,2,1,2,2,3}
Terlihat X = 2 untuk kejadian E = { MMB, MBM, BMM }
Jadi tiap nilai X berkenaan dengan sebuah himpunan bagian dari S.
(3) Dua bola diambil satu demi satu tanpa pengembalian dari suatu kantong berisi 4 bola
merah dan 3 bola hitam. Bila Y menyatakan jumlah bola merah yang terambil, maka
berapa nilai y yang mungkin dari variable acak ?
Jawab:
Karena variable acak Y merupakan banyaknya bola merah yang terambil, maka nilai-
nilai dari variable Y dari keempat kemungkinan tersebut berturut-turut adalah 2, 1, 1,
0. Nilai 0 tersebut berarti kemungkinan kedua pengambilan tak satupun terambil bola
merah. Nilai 1 berarti dari kedua pengambilan hanya diperoleh satu bola merah.
Sedangkan nilai 2 berarti keduanya terambil bola merah. Secara ringkas, nilai-nilai
variable acak Y disajikan dalam tabel berikut.
1. Himpunan { X < x } merupakan suatu event untuk semua nilai real x ⟶−∞< x <∞
2. P {X =−∞ }=0 dan P {X =∞ }=0
Jika X mengambil kumpulan nilai konkrit (terbatas atau tidak terbatas), disebut
variabel acak diskrit. Jika mengambil rentang nilai kontinu, misalnya, nilai yang
berkisar pada suatu interval disebut variabel acak kontinu.
X : jumlah mahasiswa yang memperoleh nilai A dalam mata kuliah Pemrograman Komputer
dan Kalkulus
Solusi:
Variabel acak X
Variabel acak Y
Variabel acak Z
Jadi, X dan Y merupakan variable acak diskrit, sedangkan Z merupakan variable acak kontinu.
Suatu variable acak X dikatakan diskrit, jika himpunan semua nilai yang mungkin
dari X merupakan himpunan yang dapat dihitung. Variable acak diskrit adalah sebuah
variable acak yang berisi nilai-nilai yang terpisah dengan jelas. Biasanya, nilai-nilai variable
acak diskrit ini diperoleh dari hasil menghitung. Misalnya, jumlah mahasiswa yang tidak
hadir pada kuliah hari pertama awal semester. Nilai-nilai yang mungkin adalah 0,1,2,3 , …
dan seterusnya.
Definisi
Jika nilai-nilai yang mungkin dari variabel acak X dapat dihitung, x 1 , x 2 , ... , x n atau
x 1 , x 2 , , ..., maka X disebut variabel acak diskrit. Fungsi
1. f ( x ) ≥0
3. P ( X=x )=f (x )
Apabila kita mempunyai distribusi peluang dari sebuah peubah acak diskrit, maka kita
bisa menghitung peluang dari peubah acak tersebut yang berharga tertentu. Nilai peluang dari
peubah acak tersebut bisa mempunyai beberapa kemungkinan, yaitu
P( X < a), P(a< X <b), P(a ≤ X ≤b) , P( X >b), P( X ≥ b), P( X ≤ a), P(a ≤ X< b), atau
P(a< X ≤b), dengan a dan b adalah dua buah konstanta (a< b). Jika kita memperhatikan
bentuk P( X ≤ a), maka bentuk umumnya ditulisP( X ≤ x). Dalam statistika matematis, bentuk
P( X ≤ x) dinamakan fungsi distribusi kumulatif atau fungsi distribusi saja.
CDF ( Cumulative Distribution Function) dari variabel acak X didefinisikan untuk
sebarang bilangan real x berlaku :
F ( x )=P ( X ≤ x ) =F x ( x)
¿ P(X > x )=1−F (x )
Definisi : Misal x variabel acak diskrit dengan pdf = f (x) dan CDF =F (X ). Jika nilai-nilai
daari variabel acak X yang memungkinkan adalah berurutaan naik, maka: x 1< x2 < x 3 <…
Sifat-sifat CDF :
a. lim
x→ ∞
F ( x )=1
b. lim
x→ ∞
F ( x )=0
c. lim
x→ ∞
F ( x +h ) =F(x )
d. a ≤ b ⇒ F ( a ) ≤ F ( b )
Contoh Soal:
Dari pelemparan sebuah koin yang dilemparkan tiga kali, bentuklah fungsi distribusinya!
Definisi : FUNGSI DISTRIBUSI KUMULATIF Misalnya X adalah peubah acak, baik diskrit
maupun kontinu. Kita mendefinisikan F sebagai fungsi distribusi kumulatif
dari peubah acak X, dengan:
F ( x )=P ( X ≤ x ) =F x ( x)
¿ P ( X > x )=1−F (x)
Definisi : FUNGSI DISTRIBUSI KUMULATIF DISKRIT Misalnya X adalah peubah acak
diskrit, maka fungsi distribusi kumulatif dari X berbentuk:
F(x)= P(X ≤ x)
¿ ∑ p(t )
t≤ x
Pada pembahasan selanjutnya, fungsi distribusi kumulatif dari peubah acak diskrit akan
dinyatakan sebagai fungsi distribusi saja. Jika peubah acak X mempunyai nilai-nilai yang
banyaknya berhingga, yaitu x1,x2,x3,...,xn dan masing-masing mempunyai peluangnya
p(x1),p(x2),p(x3),...,p(xn), maka fungsi distribusinya ditentukan sebagai berikut:
F(x) =0 ; x < x1
= p(x1) ; x1 ≤ x < x2
= p(x1) + p(x2) ; x2 ≤ x < x3
= p(x1) + p(x2) + p(x3) ; x3 ≤ x < x4
.
.
.
= p(x1) + p(x2) + p(x3) + ...+ p(xn) = 1 ; xn ≤ x
Jika kita memperhatikan bentuk fungsi distribusi di atas, maka nilainya berupa
konstanta semua untuk setiap interval nilai x yang diberikan. Seperti halnya fungsi peluang
atau distribusi peluang dan fungsi densitas, fungsi distribusi juga dapat digambarkan
grafiknya. Dalam hal ini, grafik berdasarkan fungsi distribusi dari peubah acak diskrit berupa
fungsi tangga. Hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi distribusi untuk peubah acak diskrit
adalah penulisan notasinya Notasi untuk fungsi distribusi ditulis dengan huruf besar F, G, H,
atau lainnya yang diikuti dengan nilai peubah acaknya. Jadi apabila fungsi peluang dari
peubah acak X dinotasikan dengan p(x), maka notasi untuk fungsi distribusinya bisa ditulis
dengan F(x), G(x), H(x), atau lainnya.
Definisi : FUNGSI DISTRIBUSI KUMULATIF KONTINU
Misalnya X adalah peubah acak kontinu, maka fungsi distribusi kumulatif dari X
berbentuk:
dengan f(t) adalah nilai fungsi densitas dari X di t.
x
F (x)=P( X ≤ x )=∫ f ( t ) dt
−∞
Pada pembahasan selanjutnya, fungsi distribusi kumulatif dari peubah acak kontinu
akan dinyatakan sebagai fungsi distribusi saja. Nilai fungsi distribusi untuk peubah acak
kontinu biasanya berupa konstanta dan fungsi. Grafik fungsi distribusinya mempunyai
beberapa kemungkinan, seperti: garis yang berimpit dengan sumbu datar dan kurva, garis,
yang berimpit dengan sumbu datar, garis lurus, dan garis yang sejajar dengan sumbu datar,
atau garis yang berimpit dengan sumbu datar, kurva, dan garis yang sejajar dengan sumbu
datar.
Hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi distribusi untuk peubah acak kontinu adalah
penulisan notasinya. Karena dari definisi fungsi distribusi notasi yang digunakannya adalah
huruf besar F, akan tetapi notasi untuk fungsi distribusinya tidak selalu dengan huruf besar F.
Notasi untuk fungsi distribusinya bisa ditulis dengan huruf besar G, H, K, atau lainnya yang
diikuti dengan nilai peubah acaknya dan sebaiknya disesuaikan dengan notasi fungsi
densitasnya.
1. Apabila fungsi densitas dari peubah acak Y dinotasikan dengan g(y), maka notasi
untuk fungsi distribusinya sebaiknya digunakan G(y).
2. Apabila fungsi densitas dari peubah acak Y dinotasikan dengan f(y), maka notasi
untuk fungsi distribusinya sebaiknya digunakan F(y).
3. Apabila fungsi densitas dari peubah acak Y dinotasikan dengan h(y), maka notasi
untuk fungsi distribusinya sebaiknya digunakan H(y).
4. Apabila fungsi densitas dari peubah acak Y dinotasikan dengan k(y), maka notasi
untuk fungsi distribusinya sebaiknya digunakan K(y).
Kita sudah menjelaskan bahwa penghitungan peluang dari peubah acak yang
mempunyai nilai dalam bentuk interval dapat dilakukan berdasarkan fungsi peluang atau
fungsi densitas. Selain itu, nilai peluang tersebut, baik diskrit maupun kontinu, dapat
diperoleh berdasarkan fungsi distribusi. Hal ini bisa dilakukan dengan rumus:
P ( a ≤ X ≤ b )=F ( b )−F( a)
Suatu variable acak dikatakan kontinu, jika nilai-nilai dari X merupakan bilangan-
bilangan pada suatu interval. Variable acak kontinu dapat berisi satu dari sekian banyak nilai
yang jumlahnya tak hingga dalam batasan-batasan tertentu. Misalnya, waktu penerbangan
komersial antara Jakarta-Palembang adalah 1 jam, 1,5 jam, 2 jam, dst. Variable acaknya
adalah durasi waktu.
Variabel acak kontinu selalu memiliki peluang nol pada setiap titik x sehingga nilai
distribusi peluangnya tidak mungkin disajikan dalam tabel. Meskipun tidak dapat dinyatakan
dalam bentuk table, namun dapat disajikan dalam bentuk rumus sebagai berikut.
¿ P ( a< Xb )
Sehingga dihitung:
b
P ( a< Xb )=∫ f ( x ) dx
a
Fungsi f (x) sebagai fungsi densitas peluang untuk variabel acak kontinu X yang
didefenisikan pada bilanga riil R, jika:
1. f (x) ≥ 0 , ∀ x ∈ R
∞
2. ∫ f ( x ) dx=1
−∞
Nilai harapan dari sebuah variabel acak X, diartikan sebagai rata-rata nilai variabel
acak X dalam jangka panjang. Nilai ini dapat diperoleh dengan nilai harapan dari X yang
merupakan rata-rata terbobot dari X dengan peluang X sebagai bobotnya. Formulanya sbb.
k
μ x =E ( X )=∑ X i P( X i )
i=1
Apabila X adalah variabel acak diskrit dengan pdf f (x), maka Nilai
Harapan/Ekspetasi/Mean dari X didefinisikan sebagai:
n
E ( x )=∑ xf (x )
x−1
Contoh:
Pada pelemparan sebuah koun yang dilempar 3 kali. Tentukan meannya ?
Penyelesaian:
1 3 3 1 3
E ( x )=3. +2. +1. + 0. =
8 8 8 8 2
Jika X variabel acak kontinu dengan pdf f(x), maka Nilai Harapan
∞
m=E ( x )= ∫ xf ( x ) dx
−∞
Contoh:
Dari contoh sebelmunya (Jika X variabel acak kontinu). Tentukan nilai harapannya ?
Penyelesaian:
∞ ∞
E ( x )=∫ x .0 . dx+ ∫ x .2 ( 1+ x )−3 dx=1
−∞ −∞
E ( u ( x ) )=∑ u ( x ) f ( x ) , X VAK
R
Jika X variabel random dengan pdf f(x), a, b suatu konstanta dan g(x), h(x) suatu fungsi
bernilai real dari variabel x , maka E ( a . g ( x ) +bh ( x ) )=aE ( g ( x ) ) +bE ( h ( x ) )
Pembuktian:
Misalkan V variabel acak kontinu, maka:
E ( a . g ( x ) +bh ( x ) )=∫ ( a . g ( x )+ bh ( x ) ) f ( x ) dx
R
¿ ∫ ( a . g ( x ) f ( x ) dx+ bh ( x ) ) +∫ bh ( x ) f ( x ) dx
R R
¿ a ∫ g ( x ) f ( x ) dx+∫ bh ( x ) f ( x ) dx
R R
¿ aE ( g ( x ) ) +bE( h ( x ) )
E ( b ) =∫ bf ( x ) dx=E ∫ f ( x ) dx=1
R R
Sumber:
https://www.academia.edu/9273774/HARAPAN_MATEMATIKA
http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Probstat/2010-2011/Ekspektasi%20Matematik.pdf
https://adamhendrabrata.files.wordpress.com/2015/04/probstat-09ab-harapan-matematik1.pdf
https://www.scribd.com/doc/99498661/Makalah-Nilai-Harapan-Statistik-Matematika-1-BY-AHMAD-
SAHIDIN-KALEDUPA