Anda di halaman 1dari 15

INVERS MATRIKS DAN TRANSFORMASI ELEMENTER

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

ALJABAR LINEAR ELEMENTER

Yang dibina oleh Bapak Ardhi Sanwidi, M.Pd.

Oleh

Vebhista Intan Tutuarima (1844201030)

Yumna Salsabila Firdaus (1844201015)

Anggraini (1844201021)

Hotijatus Hasanah (1844201033)

Muhamad Badrus Salam (1885201011)

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR

BLITAR

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya pada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Invers Matriks dan Transformasi Elementer”, untuk
memenuhi tugas Aljabar Linear Elementer.

Tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ardhi Sanwindi, M.Pd. selaku dosen pengampu matakuliah Aljabar Linear


Elementer.
2. Teman-teman jurusan Matematika angkatan 2018 atas kerjasamanya
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah
membantu demi terselesaikannya makalah ini dengan lancar.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan yang terdapat di dalamnya, untuk itu penulis sangat
mengharapkan adanya kritikan dan masukan yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah selanjutnya.

Blitar, 18 Maret
2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Teori matriks merupakan salah satu cabang ilmu aljabar linear yang menjadi
pembahasan penting dalam ilmu matematika. Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, aplikasi matriks banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya pada aplikasi perbankan yang senantiasa berhubungan dengan angka-
angka, dalam dunia olahraga seperti penentuan klasemen suatu pertandingan,
dalam bidang ekonomi biasa digunakan untuk menganalisa input dan output
seluruh sektor ekonomi. Oleh karena itu mempelajari matriks sangatlah penting.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan invers matriks ?
2. Bagaimana yang dimaksud dengan transformasi elementer ?

1.3 TUJUAN
Makalah ini disusun dengan tujuan :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Aljabar Linear Elementer
2. Menambah pengetahuan mengenai invers matriks dan tranformasi
elementer.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Invers Matriks

Suatu matriks dapat dibalik jika dan hanya jika matriks tersebut adalah
matriks persegi (matriks yang berukuran n x n) dan matriks tersebut non-singular
(determinan   0). Tidak semua matriks memiliki invers. Invers matriks dapat
didefinisikan sebagai berikut.

Definisi :

Jika A adalah suatu matriks kuadrat, dan jika kita dapat mencari matriks
B sehingga AB = BA = I, maka A dikatakan dapat dibalik (invertible) dan
B dinamakan invers dari A

Rumus invers matriks bisa dilihat dibawah ini :

Keterangan :
A-1 : Invers Matriks (A)
Det (A) : Determinan Matriks (A)
Adj(A) : Adjoin Matriks (A)

Contoh :

Hitung invers matriks A2×2 berikut A =  .

Penyelesaian :

Jika kita mempunyai matriks 2×2, misal A =  , maka invers matriks dapat
dihitung menggunakan rumus

A-1 = B =   

=   


Selanjutnya kita lihat apakah AB = BA = I

AB =     =   = I

BA =     =   = I

Karena AB = BA = I, maka berdasarkan Definisi, B adalah invers dari matriks A

2.2 Invers Matriks Ordo 2 x 2

Pada Invers Matriks Ordo 2 x 2 dapat dinyatakan dalam rumus dibawah ini :

Contoh soal menentukan invers matriks berordo 2 x 2

Invers dari suatu matriks A

Cara menentukan invers matriks A dapat dilihat seperti langkah-langkah berikut:

Diketahui:

Tentukan invers dari matriks A!

Penyelesaian:
2.3 Invers Matriks Ordo 3 x 3

Cara untuk menentukan nilai invers matriks A dengan ordo 3 x 3 tidak


sama dengan cara menentukan invers matriks dengan ordo 2 x 2. Cara
menentukan invers matriks ordo 3 x 3 lebih rumit dari cara menentukan invers
matriks 2 x 2. Berikut ini cara menentukan invers matriks ordo 3 x 3.

Sebelum menentukan invers matriks ordo 3 x 3, perlu dipahami terlebih


dahulu mengenai matriks minor, kofaktor, dan adjoin. Selanjutnya kita bisa
mengtahui invers matriksnya. Simak penjelasannya pada uraian di bawah.

1. Matriks Minor
Diketahui sebuah matriks A dengan ordo 3 seperti terlihat di bawah.

Matriks minor Mij adalah matriks yang diperoleh dengan cara


menghilangkan baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks A sehingga diperoleh
matriks minor berordo 2 seperti persamaan di bawah.
Matriks-matriks minor di atas digunakan untuk mendapatkan matriks
kofaktor A.

2. Kofaktor
Kofaktor baris ke-i dan kolom ke-j disimbolkan dengan Cij dapat
ditentukan dengan rumus seperti terlihat di bawah ini.

Kofaktor di atas akan digunakan untuk menentukan adjoin matriks yang


akan dicari nilai inversnya.

3. Adjoin
Secara umum, sebuah matriks memiliki matriks adjoin seperti ditunjukkan
seperti pada matriks di bawah.
Keterangan: Cij adalah kofaktor baris ke-i dan kolom ke-j.
Sehingga, adjoin dari matriks A dinyatakan seperti terlihat pada persamaan
di bawah.

4. Invers Matriks
Bagian terakhir ini merupakan akhir dari proses mencari invers matriks
dengan orde 3 atau lebih.

Matriks minor, kofaktor, dan adjoin yang telah kita bahas di atas berguna
untuk menentukan nilai invers dari suatu matriks dengan ordo matriks di
atas 3 atau lebih. Secara umum, cara menentukan invers matriks dapat
diperoleh melalui persamaan di bawah.

Dengan substitusi nilai determinan matriks dan adjoin matriks maka akan
diperoleh invers matriknya.

Contoh soal menentukan invers matriks berordo 3 x 3

Tentukan invers matriks B yang diberikan pada persamaan di bawah.

Penyelesaian :

1. Menghitung nilai determinan B


2. Menentukan Kofaktor:

Berikut ini adalah hasil perhitungan nilai-nilai kofaktor untuk matriks B.


Bisa dilihat kembali bagaimana cara mendapatkan nilai kofaktor pada
rumus yang telah dibahas di atas jika belum hafal rumusnya.

Untuk menentukan invers B, kita membutuhkan matriks adjoin B. Sehingga, kita


perlu menentukan matriks adjoin B terlebih dahulu.

 
3. Menentukan Adjoin B
Adjoin dari matriks B, sesuai dengan persamaan di atas akan diperoleh hasil
seperti berikut.

4. Menentukan Invers Matriks B


Persamaan umum untuk invers suatu matriks dinyatakan melalui persamaan
di bawah.
Sehingga, diperoleh invers matriks B seperti hasil berikut :

2.4 Transformasi Elementer Matriks

Transformasi disebut juga operasi. Transformasi elementer pada matriks


sebagai berikut:

1. Penukaran tempat pada baris atau antar baris


Dinotasikan dengan Hij[A]

1 2 6

[
Contoh: [ A ] = 0
]
3 9 ; [ B ]=
−3 5 1
5 8 −7
[
7 −6 1 ]
0 3 9

[ −3 5 1 ]
H 12 [ A ]= 1 2 6 ; H 12 [ B ] = 7 −6 1
[5 8 −7 ]
2. Penukaran tempat pada kolom atau antar kolom
Dinotasikan dengan Kij[A]

1 2 6

[ ]
Contoh: [ A ] = 0 3 9 ; [ B ] =
−3 5 1
5 8 −7
[
7 −6 1 ]
1 6 2

[ −3 1 5 ]
K 23 [ A ] = 0 9 3 ; K 13 [ B ] = −7 8 5
[ 1 −6 7 ]
3. Mengalikan baris dengan skalar, dengan syarat ≠ 0
Dinotasikan dengan Hi(k)[A]

10 9 1
Contoh: [ A ] = 5 8
[6
7 −3 −9 ]
10 9 1 10 9 1
−2
H [ A ]=
3 5
[ 8 6 = 5 8 6
7 ×(−2) −3 ×(−2) −9 ×(−2) −14 6 18 ][ ]
4. Mengalikan kolom dengan skalar, dengan syarat ≠ 0
Dinotasikan dengan Ki(k)[A]

10 9 1
Contoh: [ A ] = 5 8
[6
7 −3 −9 ]
10 ×3 9 1 30 9 1
3
1
[
K [ A ] = 5 ×3 8 6 = 15 8 6
7 ×3 −3 −9 21 3 −9 ][ ]
5. Menambahkan baris-i dengan skalar kali baris-j
Dinotasikan dengan Hij(k)[A]

1 3 6
Contoh: [ A ] = 2 5 7
[ ] 4 8 9

1 3 6 1 3 6
H 331 [ A ]=
[ 2 5 7
][
4 +3 ×1 8+ 3× 3 9+ 3× 6
=2 5 7
7 17 27 ]
6. Menambahkan kolom-I dengan skalar kali kolom-j
Dinotasikan dengan Kij(k)[A]

1 3 6
Contoh: [ A ] = 2 5 7
4 8 9[ ]
1 3+ 2× 6 6 1 15 6
2

[ ][
K [ A ] = 2 5+ 2× 7 7 = 2 19 7
23
4 8+2× 9 9 4 26 9 ]
Contoh soal transformasi elementer

5 3 0

[
1. Diketahui matriks [ A ] = 1 2 −2
4 −1 1 ]
Tentukan H3(2)1(3)[A] dan K2(1)3(2)[A]

H3(2)1(3)[ A ]

5 3 0
¿
[ 1 2 −2
2 × 4+3 ×5 2 × (−1 ) +3 ×3 2× 1+ 3× 0 ]
5 3 0

[
¿ 1 2 −2
23 7 2 ]
K2(1)3(2)[A]

5 1 ×3+2 ×0 0 5 3 0

[
¿ 1 1× 2+ 2×(−2) −2 = 1 −2 −2
4 1 × (−1 ) +2 ×1 1 4 11 1 ][ ]

1 5 6 8
−4
2. Diketahui matriks [ A ] = 3
0
[ 1
4
2 −3 7
2 0
5 9
]
Tentukan H24[A], kemudian hasil pada baris ke-4 kalikan
dengan k = 3. Dan terakhir, hasil yang baru pada kolom 1
tambahkan dengan k = 1 kali kolom 3.

  

  

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Dapat disimpulkan bahwa suatu matriks dapat dibalik jika dan hanya
jika matriks tersebut adalah matriks persegi (matriks yang berukuran
n × n) dan matriks tersebut non-singular. Tidak semua matriks
memiliki invers.
2. *Jika det A = 0, maka matriks A disebut matriks singular (matriks
yang tidak mempunyai invers)
*Jika det A ≠ 0, maka matriks A disebut matriks non singular.
3. Transformasi Elementer disebut juga operasi elementer matriks.
4. Transformasi Elementer ada tiga macam, yaitu penukaran tempat antar
bari atau kolom, mengalikan satu baris atau satu kolom dengan skalar,
dan menambahkan dengan skalar kali baris-j atau kolom-j. dengan
skalar ≠ 0

3.2 SARAN
Dalam makalah ini, tentu saja masih banyak kekurangan. Sumber yang
didapat, pengolahan kata-kata sangat minim, namun penulis bisa memberi
saran bahwa pembelajaran tentang Aljabar Linear Elementer,bisa diterapkan
oleh semua kalangan yang ingin tahu secara mendalam tentang invers matriks
dan transformasi elementer.
Semoga makalah ini dapat menjadi referensi bagi semua pihak untuk dapat
lebih mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat pula mengerti dan paham
akan berbagai ilmu yang bisa diterapkan di kehidupan khususnya invers
matriks dan transformasi elementer dalam perkuliahan bidang matematika.

DAFTAR PUSTAKA

Teyana I Gusti N. P. 2016. Aljabar Linear. Denpasar: Universitas Udayana.


https://idschool.net/sma/cara-menentukan-invers-determinan-matriks-dan-sifat-
sifatnya/

https://www.google.com/amp/s/aimprof08.wordpress.com/2012/09/26/invers-
matriks/amp/

Anda mungkin juga menyukai