MAKALAH
Oleh
Anggraini (1844201021)
BLITAR
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya pada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Invers Matriks dan Transformasi Elementer”, untuk
memenuhi tugas Aljabar Linear Elementer.
Blitar, 18 Maret
2019
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Teori matriks merupakan salah satu cabang ilmu aljabar linear yang menjadi
pembahasan penting dalam ilmu matematika. Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, aplikasi matriks banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya pada aplikasi perbankan yang senantiasa berhubungan dengan angka-
angka, dalam dunia olahraga seperti penentuan klasemen suatu pertandingan,
dalam bidang ekonomi biasa digunakan untuk menganalisa input dan output
seluruh sektor ekonomi. Oleh karena itu mempelajari matriks sangatlah penting.
1.3 TUJUAN
Makalah ini disusun dengan tujuan :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Aljabar Linear Elementer
2. Menambah pengetahuan mengenai invers matriks dan tranformasi
elementer.
BAB II
PEMBAHASAN
Suatu matriks dapat dibalik jika dan hanya jika matriks tersebut adalah
matriks persegi (matriks yang berukuran n x n) dan matriks tersebut non-singular
(determinan 0). Tidak semua matriks memiliki invers. Invers matriks dapat
didefinisikan sebagai berikut.
Definisi :
Jika A adalah suatu matriks kuadrat, dan jika kita dapat mencari matriks
B sehingga AB = BA = I, maka A dikatakan dapat dibalik (invertible) dan
B dinamakan invers dari A
Keterangan :
A-1 : Invers Matriks (A)
Det (A) : Determinan Matriks (A)
Adj(A) : Adjoin Matriks (A)
Contoh :
Penyelesaian :
Jika kita mempunyai matriks 2×2, misal A = , maka invers matriks dapat
dihitung menggunakan rumus
A-1 = B =
=
=
Selanjutnya kita lihat apakah AB = BA = I
AB = = = I
BA = = = I
Pada Invers Matriks Ordo 2 x 2 dapat dinyatakan dalam rumus dibawah ini :
Diketahui:
Penyelesaian:
2.3 Invers Matriks Ordo 3 x 3
1. Matriks Minor
Diketahui sebuah matriks A dengan ordo 3 seperti terlihat di bawah.
2. Kofaktor
Kofaktor baris ke-i dan kolom ke-j disimbolkan dengan Cij dapat
ditentukan dengan rumus seperti terlihat di bawah ini.
3. Adjoin
Secara umum, sebuah matriks memiliki matriks adjoin seperti ditunjukkan
seperti pada matriks di bawah.
Keterangan: Cij adalah kofaktor baris ke-i dan kolom ke-j.
Sehingga, adjoin dari matriks A dinyatakan seperti terlihat pada persamaan
di bawah.
4. Invers Matriks
Bagian terakhir ini merupakan akhir dari proses mencari invers matriks
dengan orde 3 atau lebih.
Matriks minor, kofaktor, dan adjoin yang telah kita bahas di atas berguna
untuk menentukan nilai invers dari suatu matriks dengan ordo matriks di
atas 3 atau lebih. Secara umum, cara menentukan invers matriks dapat
diperoleh melalui persamaan di bawah.
Dengan substitusi nilai determinan matriks dan adjoin matriks maka akan
diperoleh invers matriknya.
Penyelesaian :
3. Menentukan Adjoin B
Adjoin dari matriks B, sesuai dengan persamaan di atas akan diperoleh hasil
seperti berikut.
1 2 6
[
Contoh: [ A ] = 0
]
3 9 ; [ B ]=
−3 5 1
5 8 −7
[
7 −6 1 ]
0 3 9
[ −3 5 1 ]
H 12 [ A ]= 1 2 6 ; H 12 [ B ] = 7 −6 1
[5 8 −7 ]
2. Penukaran tempat pada kolom atau antar kolom
Dinotasikan dengan Kij[A]
1 2 6
[ ]
Contoh: [ A ] = 0 3 9 ; [ B ] =
−3 5 1
5 8 −7
[
7 −6 1 ]
1 6 2
[ −3 1 5 ]
K 23 [ A ] = 0 9 3 ; K 13 [ B ] = −7 8 5
[ 1 −6 7 ]
3. Mengalikan baris dengan skalar, dengan syarat ≠ 0
Dinotasikan dengan Hi(k)[A]
10 9 1
Contoh: [ A ] = 5 8
[6
7 −3 −9 ]
10 9 1 10 9 1
−2
H [ A ]=
3 5
[ 8 6 = 5 8 6
7 ×(−2) −3 ×(−2) −9 ×(−2) −14 6 18 ][ ]
4. Mengalikan kolom dengan skalar, dengan syarat ≠ 0
Dinotasikan dengan Ki(k)[A]
10 9 1
Contoh: [ A ] = 5 8
[6
7 −3 −9 ]
10 ×3 9 1 30 9 1
3
1
[
K [ A ] = 5 ×3 8 6 = 15 8 6
7 ×3 −3 −9 21 3 −9 ][ ]
5. Menambahkan baris-i dengan skalar kali baris-j
Dinotasikan dengan Hij(k)[A]
1 3 6
Contoh: [ A ] = 2 5 7
[ ] 4 8 9
1 3 6 1 3 6
H 331 [ A ]=
[ 2 5 7
][
4 +3 ×1 8+ 3× 3 9+ 3× 6
=2 5 7
7 17 27 ]
6. Menambahkan kolom-I dengan skalar kali kolom-j
Dinotasikan dengan Kij(k)[A]
1 3 6
Contoh: [ A ] = 2 5 7
4 8 9[ ]
1 3+ 2× 6 6 1 15 6
2
[ ][
K [ A ] = 2 5+ 2× 7 7 = 2 19 7
23
4 8+2× 9 9 4 26 9 ]
Contoh soal transformasi elementer
5 3 0
[
1. Diketahui matriks [ A ] = 1 2 −2
4 −1 1 ]
Tentukan H3(2)1(3)[A] dan K2(1)3(2)[A]
H3(2)1(3)[ A ]
5 3 0
¿
[ 1 2 −2
2 × 4+3 ×5 2 × (−1 ) +3 ×3 2× 1+ 3× 0 ]
5 3 0
[
¿ 1 2 −2
23 7 2 ]
K2(1)3(2)[A]
5 1 ×3+2 ×0 0 5 3 0
[
¿ 1 1× 2+ 2×(−2) −2 = 1 −2 −2
4 1 × (−1 ) +2 ×1 1 4 11 1 ][ ]
1 5 6 8
−4
2. Diketahui matriks [ A ] = 3
0
[ 1
4
2 −3 7
2 0
5 9
]
Tentukan H24[A], kemudian hasil pada baris ke-4 kalikan
dengan k = 3. Dan terakhir, hasil yang baru pada kolom 1
tambahkan dengan k = 1 kali kolom 3.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Dapat disimpulkan bahwa suatu matriks dapat dibalik jika dan hanya
jika matriks tersebut adalah matriks persegi (matriks yang berukuran
n × n) dan matriks tersebut non-singular. Tidak semua matriks
memiliki invers.
2. *Jika det A = 0, maka matriks A disebut matriks singular (matriks
yang tidak mempunyai invers)
*Jika det A ≠ 0, maka matriks A disebut matriks non singular.
3. Transformasi Elementer disebut juga operasi elementer matriks.
4. Transformasi Elementer ada tiga macam, yaitu penukaran tempat antar
bari atau kolom, mengalikan satu baris atau satu kolom dengan skalar,
dan menambahkan dengan skalar kali baris-j atau kolom-j. dengan
skalar ≠ 0
3.2 SARAN
Dalam makalah ini, tentu saja masih banyak kekurangan. Sumber yang
didapat, pengolahan kata-kata sangat minim, namun penulis bisa memberi
saran bahwa pembelajaran tentang Aljabar Linear Elementer,bisa diterapkan
oleh semua kalangan yang ingin tahu secara mendalam tentang invers matriks
dan transformasi elementer.
Semoga makalah ini dapat menjadi referensi bagi semua pihak untuk dapat
lebih mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat pula mengerti dan paham
akan berbagai ilmu yang bisa diterapkan di kehidupan khususnya invers
matriks dan transformasi elementer dalam perkuliahan bidang matematika.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/aimprof08.wordpress.com/2012/09/26/invers-
matriks/amp/