Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MATEMATIKA

TURUNAN

DISUSUN OLEH :

Kelompok 1 – XII A2

TYARA AULIA RAMADHANI


SYIRA RABITA CAHYANI
SULVIQOIRUNISA
HIDAYANI
FIKA
AQILLA DEVI OCTAVIA

SMKN 1 LUWU TIMUR

TAHUN AJARAN 2022/2023


A. Definisi Turunan
Turunan merupakan suatu perhitungan terhadap perubahan nilai fungsi karena perubahan
nilai input (variabel). Turunan dapat disebut juga sebagai diferensial dan proses dalam
menentukan turunan suatu fungsi disebut sebagai diferensiasi.

Menggunakan konsep limit yang sudah dipelajari, turunan dapat didefinisikan sebagai

Turunan tersebut didefinisikan sebagai limit dari perubahan rata-rata dari nilai fungsi terhadap
variabel x

Penerapan Turunan :

Berikut merupakan beberapa penerapan turunan

 Turunan dapat diterapkan untuk menghitung gradien dari garis singgung suatu kurva.
 Turunan dapat digunakan untuk menentukan interval dimana suatu fungsi naik atau
turun.
 Turunan dapat diterapkan untuk menentukan nilai stasioner suatu fungsi.
 Turunan dapat diterapkan dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan
persamaaan gerak.
 Turunan dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan maksimum-minimum.

Rumus Turunan :

Berikut merupakan beberapa rumus dasar untuk menentukan turunan.

 f(x) = c, dengan c merupakan konstanta


Turunan dari fungsi tersebut adalah f’(x) = 0.
 f(x) = x
Turunan dari fungsi tersebut adalah f’(x) = 1.
 f(x) = axn
Turunan dari fungsi tersebut adalah f’(x) = anxn – 1
 Penjumlahan fungsi:  h(x) = f(x) + g(x)
Turunan fungsi tersebut yaitu h’(x) = f’(x) + g’(x).
 Pengurangan fungsi: h(x) = f(x) – g(x)
Turunan fungsi tersebut adalah h’(x) = f’(x) – g’(x)
 Perkalian konstanta dengan suatu fungsi (kf)(x).
Turunan fungsi tersebut adalah k . f’(x).
B. Aplikasi Turunan

1. Menentukan gradien garis singgung suatu kurva


Gradien garis singgung (m) pada suatu kurva y = f(x) dirumuskan sebagai:

Persamaan garis singgung pada suatu kurva y = f(x) di titik singgung   dirumuskan


sebagai:

2. Menentukan interval fungsi naik dan fungsi turun

Syarat interval fungsi naik 

Syarat interval fungsi turun 

3. Menentukan nilai stasioner suatu fungsi dan jenisnya

Jika fungsi y = f(x) kontinu dan diferensiabel di x = a dan f'(x) = 0, maka fungsi memiliki


nilai statisioner di x = a. Jenis nilai stasioner dari fungsi y = f(x) dapat berupa nilai balik
minimum, nilai balik maksimum, atau nilai belok. Jenis nilai stasioner ini bisa ditentukan
dengan menggunakan turunan kedua dari fungsi tersebut.

Nilai maksimum   dan 

Jika   dan  , maka   adalah nilai balik maksimum dari fungsi y


= f(x) dan titik   adalah titik balik maksimum dari kurva y = f(x).

Nilai minimum   dan 

Jika   dan  , maka   adalah nilai balik minimum dari fungsi


 dan titik   adalah titik balik minimum dari kurva y = f(x).

Nilai belok   dan 

Jika   dan  , maka   adalah nilai belok dari fungsi y = f(x) dan
titik   adalah titik belok dari kurva y = f(x).

4. Menyelesaikan soal limit berbentuk tak tentu   atau  

Jika   merupakan limit berbentuk tak tentu    atau  , maka penyelesaiannya dapat
menggunakan turunan, yaitu f(x) dan g(x) masing-masing diturunkan.

Jika dengan turunan pertama sudah dihasilkan bentuk tertentu, maka bentuk tertentu itu
adalah penyelesaiannya. Tetapi jika dengan turunan pertama masih dihasilkan bentuk tak
tentu, maka masing-masing f(x) dan f(x) diturunkan lagi sampai diperoleh hasil berbentuk
tertentu. Cara penyelesaian seperti ini disebut Dalil L’hopital.

5. Menentukan rumus kecepatan dan percepatan

Jika rumus atau persamaan posisi gerak suatu benda sebagai fungsi waktu diketahui yaitu s
= f(t), maka rumus kecepatan dan kecepatannya dapat ditentukan yaitu:

Rumus kecepatan 

Rumus percepatan 
C. Macam-Macam Turunan

ada berbagai macam turunan, antara lain sebagai berikut

1. Turunan Fungsi Aljabar


Turunan fungsi aljabar adalah fungsi baru hasil penurunan pangkat dari fungsi
sebelumnya menurut aturan yang telah ditetapkan. Jika diimplementasikan di dalam grafik
fungsi, turunan ini merupakan gradien garis singgung terhadap grafik di titik tertentu. Tingkat
turunan fungsi tidak terbatas pada satu tingkat saja, tetapi juga bisa dua tingkat, tiga tingkat,
dan seterusnya. Konsep turunan setiap tingkatnya juga sama. Hanya saja, fungsi yang
diturunkan berbeda-beda karena mengacu pada hasil turunan sebelumnya.
 Konsep Turunan Fungsi Aljabar
turunan fungsi aljabar merupakan bentuk lain dari suatu limit fungsi yang nilainya
mendekati nol. Misalnya saja, seseorang berkendara menggunakan motor dengan
kecepatan 60 km/jam. Saat berkendara, apakah orang tersebut bisa mengondisikan untuk
tetap berada di kecepatan itu? Tentu tidak, kan? Lalu, apa artinya 60 km/jam? Kecepatan
tersebut merupakan kecepatan rata-rata. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut

Ingat, posisi orang tersebut (s) selalu berubah setiap waktu (t). Artinya, posisi bisa
dinyatakan sebagai fungsi waktu (s2 = f(t) ). Nah, t2 merupakan waktu setelah bergerak
selama h atau t2 = t1 + h. Jika disubstitusikan ke persamaan kecepatan rata-rata menjadi:

Untuk nilai h yang sangat kecil, h bisa dinyatakan mendekati nol (h → 0). Apa
artinya? Jika nilai h mendekati nol, akan berlaku fungsi kecepatan sesaat seperti berikut.

Persamaan di atas merupakan bentuk laju perubahan jarak terhadap waktu


atau turunan fungsi jarak terhadap waktu.

Jika diterapkan pada sembarang f(x), akan berlaku laju perubahan f(x)


terhadap x atau turunan pertama f(x) terhadap x (f’(x)), sehingga persamaannya
menjadi:
 Rumus Turunan Fungsi Aljabar
Persamaan turunan yang memuat fungsi limit efektif digunakan untuk persamaan
fungsi linear atau pangkat 1. Namun, rumus tersebut kurang efektif jika digunakan pada
persamaan fungsi aljabar yang derajat polinomnya lebih dari 1 (pangkat lebih dari 1).
Untuk itu, kamu bisa menggunakan rumus-rumus berikut.

1. f(x) = b → f’(x) = 0


Suatu konstanta akan bernilai nol jika diturunkan, contoh f(x) = 15 → f’(x) = 0.

2. f(x) = bx → f’(x) = b


Jika variabel x diturunkan terhadap x, akan menghasilkan 1. Contoh:
 f(x) = x → f’(x) = 1
 f(x) = 2x → f’(x) = 2
 f(x) = 5x – 3 →f’(x) = 5
3. f(x) = axn → f’(x) = naxn-1
Rumus di atas berlaku untuk turunan fungsi pangkat, ya. Saat menurunkan suatu
fungsi, artinya kamu sedang mencari turunan pangkat dari fungsi tersebut atau
pangkatnya menjadi lebih kecil. Misal, jika variabel x2 diturunkan terhadap x, maka
derajat variabelnya akan berkurang 1 menjadi x. Jika variabel x3 diturunkan terhadap x,
maka derajat variabelnya akan berkurang 1 menjadi x2 dan seterusnya. Perhatikan contoh
berikut.
f(x) = 6x4 + 2x3 → f’(x) = (4)(6)x3 + (3)(2)x2 
                                        = 24x3 + 6x2
Turunan fungsi aljabar juga bisa dinyatakan dalam bentuk notasi Leibniz seperti berikut.

 Sifat-Sifat Turunan Fungsi Aljabar


Turunan fungsi aljabar memiliki sifat-sifat tertentu yang nantinya bisa
memudahkanmu dalam menyelesaikan soal-soal. Berikut ini sifat-sifat turunan fungsi
aljabar

Sifat di atas berlaku pada penjumlahan atau pengurangan dua fungsi atau lebih.
Perhatikan contoh berikut.
Sifat di atas berlaku untuk turunan hasil kali fungsi, contohnya pada perkalian antara
fungsi u(x) dan v(x). Perhatikan contoh berikut.

Sifat di atas berlaku untuk turunan fungsi pembagian, contoh pembagian antara
fungsi u(x) dan v(x). Perhatikan contoh berikut.

Perhatikan contoh berikut.

Sifat di atas merupakan aturan rantai turunan fungsi aljabar. Selain menurunkan
fungsi yang dipangkatkan, kamu juga harus menurunkan keseluruhan fungsinya.

 Aplikasi Turunan Fungsi Aljabar


Turunan fungsi aljabar biasa diaplikasikan pada beberapa masalah matematis seperti
gradien garis singgung kurva seperti berikut.

Dari grafik di atas, kamu akan mendapati garis sekan dan garis normal. Garis
sekan adalah garis yang memotong grafik di dua titik. Persamaan gradien garis
singgungnya bisa dinyatakan sebagai berikut.

Dari gambar di atas, x2 = x1 + h, dengan y = f(x), sehingga diperoleh:

Saat A mendekati B, nilai h akan semakin kecil. Jika nilai h sudah mendekati


nol, artinya garis k akan menjadi garis singgung l dengan gradien m1 di titik A
(x1, y1). Oleh sebab itu, diperoleh persamaan:

Dengan demikian, gradien merupakan turunan pertama dari fungsi suatu


kurva atau grafik.

Jika nilai gradien sudah diketahui, kamu bisa menentukan persamaan garis
singgungnya dengan rumus berikut.
Contoh 1 :
Tentukan persamaan garis yang menyinggung kurva y = x2 – 4x – 5 di titik absis 1!

Pembahasan:

Substitusikan x = 1 ke persamaan kurvanya.

Diperoleh koordinat titik singgungnya, yaitu, (1,-8).


Tentukan gradien garis singgungnya

Persamaan garisnya bisa dinyatakan sebagai berikut.

Jadi, persamaan garis yang menyinggung kurva y = x2 – 4x -5 di titik absis 1 adalah y = -2x –
6.

2. Turunan Trigonometri

Sebelum memahami pengertian turunan fungsi trigonometri, kamu harus tahu dulu apa itu
fungsi trigonometri.

Fungsi trigonometri adalah suatu fungsi yang memuat variabel x di bagian sinus, cosinus,
serta tangennya. Dengan syarat, perbandingannya (sinus, cosinus, dan tangen) harus terletak
di bagian basis, bukan sebagai pangkat. Perhatikan contoh berikut
Lantas, apa yang dimaksud turunan fungsi trigonometri? Turunan fungsi trigonometri
adalah suatu proses turunan matematis yang melibatkan fungsi trigonometri. Proses turunan
pada fungsi ini bisa berlangsung dua kali jika koefisiennya lebih dari satu. Perhatikan contoh
berikut.

f(x) = cos(2x) …. (1)

Untuk menurunkan fungsi di atas, kamu harus melakukan dua kali turunan, yaitu turunan
terhadap cosinus dan 2x. Semakin rumit komposisi variabelnya, semakin panjang pula proses
penurunannya.

f(x) = cos(2x2 + 3x) …. (2)

Persamaan (1) memiliki variabel yang lebih sederhana dibandingkan persamaan (2). Pada
persamaan (1), kamu hanya perlu menurunkan kosinus dan 2x saja. Namun, pada persamaan
(2), kamu harus menurunkan cosinus, 2x2, dan 3x.

 Apa saja Turunan fungsi Trigonometri


Saat belajar trigonometri, kamu sudah mengenal istilah sinus, kosinus, dan tangen
kan? Nah turunan fungsi trigonometri juga termasuk ketiganya, yaitu turunan terhadap
fungsi sinx, turunan terhadap cosx, turunan terhadap tanx, turunan terhadap secx, dan
turunan terhadap cosecx. Dalam penerapannya, fungsi ini bisa dikembangkan layaknya
fungsi aljabar, misalnya fungsi komposisi (yang memuat trigonometri).

 Apa saja Rumus Turunan Fungsi Trigonometri


Kamu pasti sudah paham kan dengan konsep turunan secara umum? Misalnya, jika
f(x) = 2x diturunkan terhadap x, akan dihasilkan f’(x) = 2, jika f(x) = 2x 2 diturunkan
terhadap x, akan dihasilkan f’(x) = 4x. Nah, seperti apa contoh turunan fungsi
trigonometri?
1. Turunan terhadap fungsi sinx

Jika fungsi yang memuat sinx diturunkan terhadap x, akan dihasilkan fungsi cosx.
Perhatikan contoh berikut.

f(x) = sinx → f’(x) = cosx

2. Turunan terhadap fungsi cosx

Jika fungsi yang memuat cosx diturunkan terhadap x, akan dihasilkan fungsi -sinx.
Perhatikan contoh berikut.

f(x) = cosx → f’(x) = -sinx

Untuk memudahkan kamu mengingat, simak urutan berikut ini.


Tanda panah menunjukkan hasil turunannya.

Turunan fungsi sinus dan cosinus di atas merupakan dasar yang nantinya akan kamu
gunakan untuk menyelesaikan soal-soal terkait turunan fungsi trigonometri.

Mungkin kamu bertanya-tanya, padahal kan fungsi trigonometri itu beragam jenisnya, ada
yang tanx, cosecx, dan secx. Bagaimana menyelesaikannya? Berikut ini tabel rumus
turunan trigonometri yang bisa kamu jadikan acuan belajar, ya.

Selain rumus pada tabel di atas, kamu juga harus mengenal beberapa rumus identitas
untuk memudahkan penyelesaian soal-soal fungsi trigonometri.
⇒ Rumus identitas perbandingan

⇒Rumus identitas Pythagoras


sin2(nx) + cos2(nx) = 1
tan2 + 1 = sec2(nx)
tan2 + 1 = cosec22(nx)

⇒Rumus sinus sudut rangkap

⇒Kosinus sudut rangkap

 Sifat Turunan Fungsi Trigonometri


Apakah kamu masih ingat sifat turunan fungsi aljabar? Ternyata, sifat turunan fungsi
trigonometri juga sama dengan sifat turunan aljabar, lho. Bedanya, pada fungsi
trigonometri kamu juga harus menurunkan si trigonometrinya sendiri. Apa iya sih sifat
kedua jenis fungsi ini sama? Yuk, kita buktikan.

 Sifat turunan fungsi aljabar

 Sifat turunan fungsi trigonometri

Seperti kamu ketahui, tanx merupakan perbandingan antara sinx dan cosx. Dengan
mengacu pada sifat turunan fungsi aljabar di atas, diperoleh:
Terbukti kan, jika sifat turunan fungsi aljabar juga berlaku pada fungsi trigonometri?

Contoh Turunan Fungsi Trigonometri?

Adapun contoh turunan fungsi trigonometri adalah sebagai berikut.

Diketahui f(x) = sin(2x + 10), bagaimanakah bentuk turunan fungsinya?

Mula-mula, kamu harus menurunkan fungsi di dalam kurung, (2x + 10).

Hasil turunannya adalah 2

Selanjutnya, turunkan perbandingan sinusnya. Hasil turunannya adalah cos.

Mengacu pada rumus nomor 7 (pada tabel), yaitu f(x) = sin(ax + c) yang memiliki
turunan f’(x) = a cos(ax + c), diperoleh:

f(x) = sin(2x + 10) → f’(x) = 2cos(2x + 10)

Lantas, bagaimana jika bentuk fungsinya memuat perbandingan berpangkat, misalnya


f(x) = 2sin2(5x2 + 6)?
Untuk mencari turunannya, kamu bisa menggunakan rumus nomor 9, yaitu f(x) = k .
sinn(ax + b) dengan hasil turunan f’(x) = k . na . sinn – 1 (ax + b).cos(ax + b). Dengan
demikian, diperoleh:
f(x) = 2sin2(5x2 + 6)
f’(x) = 2 (2) (10x) sin(5x2 + 6)cos(5x2 + 6)
Jadi, turunan dari f(x) = 2sin2(5x2 + 6) adalah f’(x) = 2 (2) (10x) sin(5x2 + 6)cos(5x2 +
6).
 Aplikasi Turunan Fungsi Trigonometri dalam kehidupan sehari-hari
Adapun aplikasi turunan fungsi trigonometri dalam kehidupan sehari-hari adalah
sebagai berikut.

 Menentukan jarak optimal antara tempat duduk dan layar bioskop.


 Menentukan papan terpendek untuk menopang pagar atau sejenisnya.
 Mencari kemiringan grafik yang bersinggungan dengan garis lurus di suatu titik.
 Memperkirakan puncak arus mudik lebaran, sehingga bisa mengantisipasi terjadinya
kemacetan.
 Memperkirakan waktu optimal untuk produksi suatu barang, sehingga bisa
mendapatkan penjualan yang optimal pula.
 Memperkirakan suhu terendah dan tertinggi di negara empat musim.

Contoh 3 :
Tentukan turunan pertama dari fungsi berikut.

Pembahasan;

Gunakan rumus identitas kebalikan dan perbandingan.

Sederhanakan

f (x) = 3sin x = tan x

⇔ f(x) = 3cos x – sec2 x

Jadi, turunan f(x)=3cos(x)-1/cos(x) adalah f(x) = 3cos x – sec2 x


D. Soal dan Pembahasan

1. Tentukan turunan pertama dari fungsi f(x) = 3x4 + 2x2 − 5x

Jawaban :
Rumus turunan fungsi aljabar bentuk axn

4 2
f(x) = 3x  + 2x  − 5x
4− 1 2−1 1-1
f ‘(x) = 4⋅3x  + 2⋅2x  − 5x
3 1 0
f ‘(x) = 12x  + 4x  − 5x
3
f ‘(x) = 12x  + 4x − 5

Jadi, nilai dari turunan fungsi aljabar tersebut, f ‘(x) = 12x3 + 4x − 5

2. Tentukan nilai dari turunan fungsi aljabar berikut f(x) = 2x3 + 7x

Jawaban :
f(x) = 2x3 + 7x
f ‘(x) = 6x2 + 7

Jadi, nilai dari turunan fungsi aljabar tersebut, f ‘(x) = 6x2 + 7

3. Tentukan turunan pertama dari fungsi berikut f(x) = 5(2x2 + 4x)

Jawaban:
f(x)=10x2 +20x
f ‘ (x) = 20x + 20

4. Diketahui

Jika f ‘(x) menyatakan turunan pertama f(x), maka f(0) + 2f ‘ (0) =…

Jawaban:

Untuk x = 0 maka nilai f(x) adalah

Berikutnya menentukan turunan f (x) yang berbentuk hasil bagi fungsi


Misal:
u = x2 + 3    ->    u’ = 2x
v = 2x + 1    ->    v’ = 2

Sehingga

Untuk nilai x = 0 langsung bisa dimasukkan saja seperti ini

Sehingga f(0) + 2f’ (0) = 3 + 2(−6) = − 9

5. Tentukan turunan dari fungsi

Jawaban:

6.
Jawaban:

Untuk mendapatkan turunan pertama dari fungsi di atas gunakan aturan rantai, yaitu:

7.
8.

Jawaban:
9.

Jawaban:
10. Turunan pertama dari fungsi f(x) = cos32x adalah ….

Jawaban:

Turunan pertama f(x) = cos32x dapat diselesaikan dengan aturan rantai seperti penyelesaian
berikut.

Misalkan:
u = 2x → du/dx = 2
v = cos u → dv/du = ‒sin u

Turunan f(x) = cos32x


f(x) = cos32x = v3
f’(x) = df(x)/dv × dv/du × du/dx
f’(x) = 3v2 × ‒sin u × 2
f’(x) = 3 × cos2u × ‒sin u × 2
f’(x) = ‒6 · cos22x · sin 2x

Jadi, turunan pertama dari fungsi f(x) = cos32x adalah ‒6 · cos22x · sin 2x.

Anda mungkin juga menyukai