TURUNAN
DISUSUN OLEH :
Kelompok 1 – XII A2
Menggunakan konsep limit yang sudah dipelajari, turunan dapat didefinisikan sebagai
Turunan tersebut didefinisikan sebagai limit dari perubahan rata-rata dari nilai fungsi terhadap
variabel x
Penerapan Turunan :
Turunan dapat diterapkan untuk menghitung gradien dari garis singgung suatu kurva.
Turunan dapat digunakan untuk menentukan interval dimana suatu fungsi naik atau
turun.
Turunan dapat diterapkan untuk menentukan nilai stasioner suatu fungsi.
Turunan dapat diterapkan dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan
persamaaan gerak.
Turunan dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan maksimum-minimum.
Rumus Turunan :
Jika dan , maka adalah nilai belok dari fungsi y = f(x) dan
titik adalah titik belok dari kurva y = f(x).
Jika merupakan limit berbentuk tak tentu atau , maka penyelesaiannya dapat
menggunakan turunan, yaitu f(x) dan g(x) masing-masing diturunkan.
Jika dengan turunan pertama sudah dihasilkan bentuk tertentu, maka bentuk tertentu itu
adalah penyelesaiannya. Tetapi jika dengan turunan pertama masih dihasilkan bentuk tak
tentu, maka masing-masing f(x) dan f(x) diturunkan lagi sampai diperoleh hasil berbentuk
tertentu. Cara penyelesaian seperti ini disebut Dalil L’hopital.
Jika rumus atau persamaan posisi gerak suatu benda sebagai fungsi waktu diketahui yaitu s
= f(t), maka rumus kecepatan dan kecepatannya dapat ditentukan yaitu:
Rumus kecepatan
Rumus percepatan
C. Macam-Macam Turunan
Ingat, posisi orang tersebut (s) selalu berubah setiap waktu (t). Artinya, posisi bisa
dinyatakan sebagai fungsi waktu (s2 = f(t) ). Nah, t2 merupakan waktu setelah bergerak
selama h atau t2 = t1 + h. Jika disubstitusikan ke persamaan kecepatan rata-rata menjadi:
Untuk nilai h yang sangat kecil, h bisa dinyatakan mendekati nol (h → 0). Apa
artinya? Jika nilai h mendekati nol, akan berlaku fungsi kecepatan sesaat seperti berikut.
Sifat di atas berlaku pada penjumlahan atau pengurangan dua fungsi atau lebih.
Perhatikan contoh berikut.
Sifat di atas berlaku untuk turunan hasil kali fungsi, contohnya pada perkalian antara
fungsi u(x) dan v(x). Perhatikan contoh berikut.
Sifat di atas berlaku untuk turunan fungsi pembagian, contoh pembagian antara
fungsi u(x) dan v(x). Perhatikan contoh berikut.
Sifat di atas merupakan aturan rantai turunan fungsi aljabar. Selain menurunkan
fungsi yang dipangkatkan, kamu juga harus menurunkan keseluruhan fungsinya.
Dari grafik di atas, kamu akan mendapati garis sekan dan garis normal. Garis
sekan adalah garis yang memotong grafik di dua titik. Persamaan gradien garis
singgungnya bisa dinyatakan sebagai berikut.
Jika nilai gradien sudah diketahui, kamu bisa menentukan persamaan garis
singgungnya dengan rumus berikut.
Contoh 1 :
Tentukan persamaan garis yang menyinggung kurva y = x2 – 4x – 5 di titik absis 1!
Pembahasan:
Jadi, persamaan garis yang menyinggung kurva y = x2 – 4x -5 di titik absis 1 adalah y = -2x –
6.
2. Turunan Trigonometri
Sebelum memahami pengertian turunan fungsi trigonometri, kamu harus tahu dulu apa itu
fungsi trigonometri.
Fungsi trigonometri adalah suatu fungsi yang memuat variabel x di bagian sinus, cosinus,
serta tangennya. Dengan syarat, perbandingannya (sinus, cosinus, dan tangen) harus terletak
di bagian basis, bukan sebagai pangkat. Perhatikan contoh berikut
Lantas, apa yang dimaksud turunan fungsi trigonometri? Turunan fungsi trigonometri
adalah suatu proses turunan matematis yang melibatkan fungsi trigonometri. Proses turunan
pada fungsi ini bisa berlangsung dua kali jika koefisiennya lebih dari satu. Perhatikan contoh
berikut.
Untuk menurunkan fungsi di atas, kamu harus melakukan dua kali turunan, yaitu turunan
terhadap cosinus dan 2x. Semakin rumit komposisi variabelnya, semakin panjang pula proses
penurunannya.
Persamaan (1) memiliki variabel yang lebih sederhana dibandingkan persamaan (2). Pada
persamaan (1), kamu hanya perlu menurunkan kosinus dan 2x saja. Namun, pada persamaan
(2), kamu harus menurunkan cosinus, 2x2, dan 3x.
Jika fungsi yang memuat sinx diturunkan terhadap x, akan dihasilkan fungsi cosx.
Perhatikan contoh berikut.
Jika fungsi yang memuat cosx diturunkan terhadap x, akan dihasilkan fungsi -sinx.
Perhatikan contoh berikut.
Turunan fungsi sinus dan cosinus di atas merupakan dasar yang nantinya akan kamu
gunakan untuk menyelesaikan soal-soal terkait turunan fungsi trigonometri.
Mungkin kamu bertanya-tanya, padahal kan fungsi trigonometri itu beragam jenisnya, ada
yang tanx, cosecx, dan secx. Bagaimana menyelesaikannya? Berikut ini tabel rumus
turunan trigonometri yang bisa kamu jadikan acuan belajar, ya.
Selain rumus pada tabel di atas, kamu juga harus mengenal beberapa rumus identitas
untuk memudahkan penyelesaian soal-soal fungsi trigonometri.
⇒ Rumus identitas perbandingan
Seperti kamu ketahui, tanx merupakan perbandingan antara sinx dan cosx. Dengan
mengacu pada sifat turunan fungsi aljabar di atas, diperoleh:
Terbukti kan, jika sifat turunan fungsi aljabar juga berlaku pada fungsi trigonometri?
Mengacu pada rumus nomor 7 (pada tabel), yaitu f(x) = sin(ax + c) yang memiliki
turunan f’(x) = a cos(ax + c), diperoleh:
Contoh 3 :
Tentukan turunan pertama dari fungsi berikut.
Pembahasan;
Sederhanakan
Jawaban :
Rumus turunan fungsi aljabar bentuk axn
4 2
f(x) = 3x + 2x − 5x
4− 1 2−1 1-1
f ‘(x) = 4⋅3x + 2⋅2x − 5x
3 1 0
f ‘(x) = 12x + 4x − 5x
3
f ‘(x) = 12x + 4x − 5
Jawaban :
f(x) = 2x3 + 7x
f ‘(x) = 6x2 + 7
Jawaban:
f(x)=10x2 +20x
f ‘ (x) = 20x + 20
4. Diketahui
Jawaban:
Sehingga
Jawaban:
6.
Jawaban:
Untuk mendapatkan turunan pertama dari fungsi di atas gunakan aturan rantai, yaitu:
7.
8.
Jawaban:
9.
Jawaban:
10. Turunan pertama dari fungsi f(x) = cos32x adalah ….
Jawaban:
Turunan pertama f(x) = cos32x dapat diselesaikan dengan aturan rantai seperti penyelesaian
berikut.
Misalkan:
u = 2x → du/dx = 2
v = cos u → dv/du = ‒sin u
Jadi, turunan pertama dari fungsi f(x) = cos32x adalah ‒6 · cos22x · sin 2x.