Oleh :
Kelompok 4
Nama Anggota:
JURUSAN MATEMATIKA
2021/2022
1.1. DERET PANGKAT
Sejauh ini, kita telah membahas apa yang mungkin disebut deret konstanta, yakni deret yang
berbentuk∑ u n , dimana setiap un adalah bilangan. Sekarang kita akan meninjau deret fungsi,
deret yang beerbentuk ∑ u n (x). Contoh khas deret seperti ini adalah
Tentu saja, segera kita mensubstitusikan suatu nilai untuk x (misalnya x=2,1 ¿, kita kembali
ke daerah yang sudah kita kenal, yaitu deret konstanta.
Situasi umum tersebut merupakanbahasan yang tepatuntuk suatu kuliah kalkulus lanjut.
Namun, bahkan dalam kalkulus elementer kita dapat belajar banyak tentang deret fungsi yang
khusus, yaitu Deret Pangkat. Deret pangkat dalam x berbentuk
∑ an x n =a0 +a 1 x +¿ a2 x2 +… ¿
n=0
(Disini kita menginterprestasikan a 0 x 0 sebagai a 0 bahkan jika x=0). Kita dapat segera kita
dapat segera menjawab dua pertanyaan kita untuk sebuah deret pangkat seperti ini.
∑ an x n =a+ax +¿ a x 2 +a x 3+ … ¿
n=0
Penyelesaian :
Sebenarnya kita membahas dalam subbab 9.2 dengan r sebagai ganti ( x) dan menamakannya
deret geometric. Deret tersebut konvergen untuk −1< x <1 dan mempunyai jumlah S( x ) yang
diberikan oleh
a
s ( x )= −1< x <1
1−x n
Himpunan Konvergensi Kita sebut himpunan tempat suatu deret pangkat konvergen adalah
himpunan konvergensinya. Jenis himpunan apa yang dapat menjadi suatu himpunan
konvergensi? Contoh 1 menyarankan bahwa himpunan tersebut dapat berupa suatu interval
terbuka
∞
xn 1 x 1 x2 1 x 3
∑ ( n+1 ) 2n =1+ . + . + . +…
n=0 2 2 3 22 4 23
Penyelesaian :
perhatikan bahwa beberapa suku mungkin negatif (jikax negatif). Marilah kita uji
menggunakan Uji Rasio Mutlak untuk konvergensi untuk (Teorema 9.5C)
x n +1 xn | x| n+1 |x|
p= lim
x →∞ | ( n+ 2 ) 2 n +1
+
| n
=lim .
(n+ 1)2 n → ∞ 2 n+2 2
=
|x|
Deret konvergen secara mutlak (oleh karenanya konvergen) apabila p= <1 dan divergen
2
|x|
apabila >1 . Akibatnya, deret konvergen ketika |x|<2 dan divergen ketika |x|>2.
2
Jika x=2 atau x=−2, uji rasio gagal. Akan tetapi, ketika x=2 , deret berupa deret
harmonik, yang divergen dan ketika x=−2, deret berupa deret harmonik berganti tanda, yang
konvergen. Kita simpulkan bahwa himpunan konvergensi untuk deret yang diberikan adalah
interval −2 ≤ x <2
∞
x
∑ n n!
n=0
Penyelesaian :
x n+1 xn |x|
p= lim
n→ ∞
| |
+ =lim
(n+1)! n ! n → ∞ n+1
=0
Kita simpulkan dari Uji Rasio Mutlak bahwa deret ini konvergen untuk semua x
∑ n! x n
n=0
Penyelesaian :
(n+1)! x n+1
p= lim
n→ ∞ | n! x n |
= lim ( n+1 )|x|= 0 , jika x=0
n→∞ {
∞ , jika x ≠ 0
Teorema A
Himpunan konvergensi untuk deret pangkat ∑ an x n selalu berupa salah satu interval dari
ketiga jenis berikut:
Bukti:
Andaikan bahwa deret konvergen di x=x 1 ≠ 0. Maka nlim an x 1n=0, sehingga pasti terdapat
→∞
bilangan N, dimana |a n x 1n|<1 untuk n> N . Maka, untuk sebarang x yang memenuhi |x|<|x 1|
n n
x x
n
|a n x |=|an x 1 | n
||||
x1
<
x1
n
x
Dimana ini berlaku untuk n ≥ N. Sekarang ∑ ||
x1
konvergen, karena ini adalah deret
geometrik dengan rasio lebih kecil daripada 1. Jadi, berdasarkan Uji Banding Biasa (Teorema
9.4A), ∑|an x n| konvergen.kita telah memperlihatkan bahwa jika sebuah deret pangkat
konvergen di x 1, deret tersebut knvergen (secara mutlak) untuk semua x demikian rupa
Di lain pihak, andaikan sebuah deret pangkat divergen di x 2, maka deret ini harus
divergenuntuk semuax dengan |x|≥| x2|. Sebab andaikan deret konvergen di x 1 sedemikian
rupa sehingga |x 1|>|x 2|, maka deret ini akan konvergen pula x 2, yang yang bertentangan
degan (hipotesis)
Teorema B
Deret pangkat ∑ an x n konvergen secara mutlak pada bagian dalam interval konvergensinya
Tentu saja bahkan mungkin pula deret ini konvergen secara mutlak di titik-titik ujung
interval konvergensinya, tetapi hal itu kita tidak dapat pastikan.
Penyelesaian:
Jadi deret konvergen jika |x−1|< 1, yakni jika 0< x <2, deret divergen jika |x−1|> 1. Deret
juga konvergen (bahkan secara mutlak) pada kedua ujung interval 0 dan 2, seperti kita lihat
dengan cara substitusi nilai-nilai ini. Himpunan konvergensi adalah interval tertutup [ 0,2 ] .
Penyelesaian:
( x+ 2)n ln n
Suku ke-n adalah un = . n ≥ 2 Jadi,
n . 3n
Kita ketahui bahwa deret konvergen ketika p<1, yakni ketika |x +2|<3 atau −5< x <1, tetapi
kita harus memeriksa titik-titik ujung -5 dan 1.
Pada x=−5
(−3)n ln n ln n
un = n
=(−1)n
n .3 n
Pertanyaan besar yang masih menggantung adalah ini: Diketahui suatu fungsi f (misalnya,
sin xatau ¿, dapatkah kita menyatakan f sebagai suatu deret pangkat dalam x atau, secara lebih
umum, dalam x−a ? Secara lebih presisi, dapatkan kita mencari bilangan-bilangan
c 0 , c 1 , c 2 , c 3 … sedemikian rupa sehingga,
2
f ' ' ' ( x )=¿ 3 ! c 3 ( x−a ) +4 ! c 4 ( x−a ) +5 ∙ 4 c5 ( x−a ) +.. .
c 0=f ( a )
c 1=f '(a)
f (n) (a)
c n=
n!
(Agar ini valid untuk n = 0, kita definisikan f (n )( a) bermakna f (a) dan 0! Adalah 1) Jadi,
koefisien-koefisien c n ditentukan oleh fungsi f . Hal ini juga memperlihatkan bahwa suatu
fungsi f tidak dapat dinyatakan oleh dua deret pangkat yang berlainan dalam x−a, suatu hal
penting yang telah kita sembunyikan sampai sekarang. Kita ringkaskan dalam teorema
berikut:
Andaikan f memenuhi
f (n) (a)
c n=
n!
Jadi, sebuah fungsi tidak dapat dinyatakan oleh lebih dari satu deret pangkat dalam x−a.
Pernyataan deret pangkat suatu fungsi dalam x−a disebut Deret Taylor, diambil dari
nama Matematikawan Inggris Brook Taylor (1685-1731). Jika a=0, deret yang berpadanan
disebut Deret Maclaurin, menurut matematikawan Skotlandia Colin Maclaurin (1698-1746).
Misalkan f fungsi yang turunan ke- (n+1), f (n+ 1) ( x) ada untuk masing-masing
x dalam interval terbuka I yang mengandung a. Maka untuk masing-masing x
dalam I,
f ”(a )
f ( x )=f ( a ) + f ' ( a )( x−a )+ ( x−a ) +.. .
2!
f ( n) ( a )
+ ¿
Bukti:
Kita akan membuktikan teorema untuk kasus khusus n=4; bukti untuk sebarang n mengikuti
struktur sama dan ditinggalkan sebagai latihan. Pertama definisikan fungsi
R4 (x )=f ( x )−f ( a)−f ( a) ( x−a)−f (a)} over {2!} (x- {a)} ^ {2} - {{f} ^ {'''} left (a right )} over {3!} (x- {a)} ^ {3} - {{f} ^ {(4)} left (a right )} over {4!} (x
'
Sekarang pikirkan x dan a sebagai konstanta dan definisikan fungsi baru g pada I oleh:
g ( t ) =f ( x )−f (t )−f ' ( t ) ( x−t ) −f (t)(x- {t)} ^ {2}} over {2!} - {f'''(t)(x- {t)} ^ {3}} over {3!} - {{f} ^ {left (4 ri
¿ R4 ( x )−R 4 ( x )
¿0
Karena a dan x adalah titik di dalam I dengan sifat bahwa g ( a ) =g ( x )=0, kita dapat menerapkan
Teorema Nilai Rataan untuk Turunan. Karenanya, terdapat bilangan real c diantara a dan x
sedemikian rupa sehingga g' ( c )=0. Untuk memperoleh turunan g, kita harus menerapkan aturan
hasil kali secara berulang.
−1 (4 )
[ f (t ) 4 ¿
4!
−1
¿
4!
−1
0=g' ( c ) = ¿
4!
Ini menuju ke
1
¿
4!
f (5) (c )
R4 ( x )= ¿
5!
Teorema ini memberitahu kita seperti apa galat yang terjadi ketika kita mengaprosimasi fungsi
dengan sejumlah berhingga suku dari deret Taylornya. Jadi, terjawab bahwa fungsi f dapat
dinyatakan oleh suatu deret pangkat dalam x−a.
Misalkan f fungsi dengan turunan semua tingkat dalam interval (a−r , a+r ).
Deret Taylor,
' ''
' f ” (a) 2 f (a) 3
f ( a ) +f ( a ) ( x−a ) + ( x−a ) + ( x−a ) + ...
2! 3!
Menyatakan fungsi f pada interval (a−r , a+r ) jika dan hanya jika
lim Rn ( x ) =0
n→∞
f (n+1) (c)
Rn (x )= ( x−a)n+1
( n+1 ) !
dan c suatu titik di dalam (a−r , a+r ).
Bukti.
Kita hanya perlu mengingat kembali Rumus Taylor dengan Sisa (Teorema B).
' f ( n) ( a )
f ( x )=f ( a ) + f ( a )( x−a )+ …+ ¿
n!
dan hasil menyusul.
Catat bahwa jika a=0, kita peroleh Deret Maclaurin
f ( 0 )+ f ' ( 0 ) x + f (0)} over {2!} {x} ^ {2} + {f'''(0)} over {3!} {x} ^ {3} +¿
Contoh 7.
Carilah deret Maclaurin untuk sin x dan buktikan bahwa deret itu menyatakan sin x untuk semua x
Penyelesaian:
f ( x )=sin x f ( 0 )=0
f ' (x )=cos x f ' ( 0 )=¿1
f left (x right ) =- sin f left (0 right ) =
f ' ' ' (x)=−cos x f ' ' ' (0)=−1
f (4 ) ( x )=sin x f (4 ) ( 0 )=0
Jadi,
x3 x5 x7
sin x=x− + ¿ − +… ¿
3! 5! 7!
dan ini valid untuk semua x, asalkan kita dapat menunjukkan bahwa:
lim f (n +1)
lim Rn ( x ) = n → ∞ x n+1=0
n→∞ ( n+1 ) !
Sekarang |f (n +1) ( x )|=¿ |cos x| atau |f (n +1) ( x )|=¿ |sin x|, sehingga
|x|n+1
|Rn ( x )|≤ ( n+1 ) !
lim x n xn
Tetapi n→ ∞
=0 untuk semua x, oleh karena Adalah suku ke-n dari deret yang
n! n!
konvergen.
Contoh 8.
Carilah deret Maclaurin untuk f ( x )=cosh x dengan dua cara yang berlainan dan perlihatkan bahwa
deret ini menyatakan cosh x untuk semua x
Penyelesaian:
Metode 1. Ini adalah metode langsung.
f ( x )=cosh x f ( 0 )=0
f ' ( x ) =sinh x f ' ( 0 )=¿1
f left (x right ) =cosh f left (0 right ) =
f ' ' ' (x )=sinh x f ' ' ' (0)=−1
Jadi,
x2 x4 x6
cosh x=1+ +¿ − +… ¿
2! 4! 6!
e x + e−x
Metode 2. Kita gunakan fakta bahwa cosh x=¿ ¿
2
x x2 x3 x4
e =1+ x + + + +…
2! 3 ! 4 !
−x x2 x3 x4
e =1−x + − + −…
2! 3! 4!
Hasil yang diperoleh sebelumnya menyusul dari pembahasan dua deret ini dan pembagian oleh 2.
¿
Bukti parsial misalkan f ( x )=¿ maka
f ( x )=¿ f ( 0 )=1
f ' ( x )= p ¿ f ' ( 0 )= p
f ' ' ' ( x )= p ( p−1)( p−2)¿ f ' ' ' ( 0 )= p( p−1)( p−2)
Sehingga deret MacLaurin untuk ¿ adalah seperti yang ditunjukkan pada teorema yaitu
1+ p x+ p x 2 + p x3 + …
1() () ()
2 3
Jika p bilangan bulat positif, maka ( kp )=0 untuk k > p , sehingga deret binomial runtuh menjadi
sebuah deret dengan sejumlah berhingga suku, yakni rumus binomial yang biasa.
Contoh 9.
Penyelesaian:
¿ 1−2 x+ 3 x 2 + 4 x3 + …
Jadi ¿
Contoh 10.
Nyatakan √(1+ x ) sebagai suatu deret MacLaurin dan gunakan hasil ini untuk
mengaproksimasi √ 1,1 hingga 5 angka di belakang koma.
Penyelesaian:
1 −1 1 −1 −3 1 −1 −3 −5
( )( ) ( )( )( ) ( )( )( )( )
1 /2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
(1+ x) =1+ x + x+ x+ x 4 +…
2 2! 3! 4!
1 1 1 5 4
¿ 1+ x− x 2+ x3 − x +…
2 8 16 128
≈ 1,04881
Contoh 11.
0,4
4
Hitunglah ∫ √ 1+ x dx hingga 5 angka di belakang koma
0
Penyelesaian:
√ 1+ x 4=1+ 12 x 4 − 18 x 8+ 16
1 12 5 16
x −
128
x +…
0,4 5 9 13 0,4
x x x
∫ √ 1+ x 4 dx=[ x + 10 − +
72 208
+… ] ≈ 0,40102
0 0
Deret MacLaurin merupakan kasus khusus dari deret Taylor yang diekspansi disekitar
nol. Sehingga, deret MacLaurin disebut juga sebagai deret Taylor baku.
Pada deret MacLaurin terdapat deret yang penting atau istimewa, seperti
1
1. =1+ x+ x 2 + x 3+ …
1−x
x 2 x3 x 4 x 5
2. ln ( 1+ x )=x− + − + −…
2 3 4 5
x3 x5 x7
3. sin x=x− + ¿ − +… ¿
3! 5! 7!
x2 x4 x6
4. cos x=1− + −¿ +… ¿
2! 4! 6!
.
.
.
1
Pembuktian untuk f ( x )= =1+ x + x 2+ x 3 +…
1−x
1
f ( x )= =¿
1−x
f ' ( x )=−1 ¿
f ' ' ( x ) =−2 ¿
f ' ' ' ( x )=−6 ¿
f (4 ) ( 0 )=−24 ¿
.
.
.
Sehingga didapat
f '( 0) f ' ' (0) 2 f ' ' ' (0) 3
f ( x )=f ( 0 ) + x+ x+ x +…
1! 2! 3!
1 2 2 6 24
¿ 1+ x+ x + x 3+ x4 + …
1 2.1 3.2 .1 4.3.2 .1
¿ 1+ x+ x2 + x 3 + x 4 +… (terbukti)
5 1
Ini juga berlaku pada f ( x )= sama dengan f ( x )=5. , maka hasilnya
1−x 1−x
1
dapat dicari dengan mengalikan 5 dengan deret MacLaurin dari .
1−x
Pembuktian
Jika menggunakan deret MacLaurin biasa
5
f ( x )= =5 ¿
1−x
f ' ( x )=−5 ¿
f ' ' ( x )=−10¿
f ' ' ' ( x )=−30 ¿
f (4 ) ( x )=−120¿
.
.
.
Sehingga akan didapat
f '( 0) f ' ' (0) 2 f ' ' ' (0) 3
f ( x )=f ( 0 ) + x+ x+ x +…
1! 2! 3!
5 10 2 30 3 120
¿ 5+ x + x+ x + x 4 +…
1 2.1 3.2.1 4.3 .2.1
¿ 5+5 x+ 5 x 2 +5 x 3+5 x 4 + …
1
Cara jika mengalikan langsung 5 dengan deret MacLaurin dari
1−x
¿ 5 ( 1+ x+ x2 + x 3 + x 4 +… )
¿ 5+5 x+ 5 x 2 +5 x 3+5 x 4 + … (terbukti)
Sifat ini tidak hanya berlaku pada konstanta saja, melainkan berlaku juga pada fungsi,
untuk mencarinya hanya mengalikan dengan deret MacLaurin istimewa tersebut.
Daftar Pustaka
Abdur, Aim. 2013. Deret MacLaurin. Deret MacLaurin | Math IS Beautiful (wordpress.com).
diakses pada tanggal Jumat, 03 September 2021.
Kesunawati, Ayundyah. 2016. Modul Kalkulus Multivariabel II.
https://docplayer.info/44288230-Modul-kalkulus-multivariabel-ii.html. Diakses
pada tanggal Sabtu, 04 September 2021.
Purcell, Edwin J., Dale Verberg., dan Steve Rigdon. 2007. Calculus, ed. 9. PT. Erlangga.
Contoh Soal
∑ 2k (3 kk −1) (x−1)k
k =1
Penyelesaian: b
k
Ini adalah deret pangkat dalam ( x−c), dengan c=1. Kita mempunyai a k = k
2 (3 k−1)
diperoleh
k +1 2 k ( 3 k−1)
L=lim k+1
k →0 2 (3 k +2)
.
k
=lim
k→0
( )( 12 )( 33 kk−1
k +1
k +2 ) 1
=( )
2
Jadi deret konvergen pada 2< x 1< 2 atau 1< x <3. Untuk deret x=−1 deret menjadi
∞
∑ 2k (3 kk −1) (x−1)k
k =1
yang merupakan deret alternating divergen. Untuk x=3, deret pangkat menjadi
1
2. Berapakah deret Taylor dari f ( x )= pada a=2 ? ,Apakah deret tersebut konvergen pada
x
1
?
x
1 ( x−2 )
a. Deret tidak konvergen, dengan deret Taylor − +¿ ¿
2 2
1 ( x−2 )
b. Deret tidak konvergen, dengan deret Taylor − 2 +¿ ¿
2 2
1 ( x−2 )
c. Deret tidak konvergen, dengan deret Taylor + 2 −¿ ¿
2 2
1 ( x−2 )
d. Deret konvergen, dengan deret Taylor − +¿ ¿
2 2
1 ( x−2 )
e. Deret konvergen, dengan deret Taylor − 2 +¿ ¿
2 2
Penyelesaian: e
1
f ( x )=x −1 f ( 2 ) =2−1=
2
−1
f ' ( x )=−x−2 f ' ( 2) =
22
f ' '( 2) −3 1
f ' ' ( x ) =2! x −3 =2 = 3
2! 2
f ' ' '( 2) −1
f ' ' ' ( x )=−3 ! x −4 = 4
3! 2
. .
. .
. .
Deret Taylornya
f '' (2 )
f ( 2 ) + f ( 2 )( x−2 ) + ¿
2!
1 ( x−2 )
¿ − 2 +¿ ¿
2 2
1
a=
2
−(x−2)
r=
2
Konvergen saat
|x−2|< 2
a
Jumlah =
(1+r )
1
2 1 1
¿ = =
( x−2) 2+(x−2) x
1+
2