Anda di halaman 1dari 5

Teorema Taylor dalam satu variabel

Teorema Taylor menyatakan sembarang fungsi mulus dapat dihampiri dengan


polinomial. Contoh sederhana penerapan teorema Taylor adalah hampiran fungsi
eksponensial ex di dekat x = 0:

ampiran ini dinamakan hampiran Taylor orde ke-n' terhadap ex karena menghampiri nilai
fungsi eksponensial menggunakan polinomial derajat n. Hampiran ini hanya berlaku
untuk x mendekati nol, dan bila x bergerak menjauhi nol, hampiran ini menjadi semakin
buruk. Kualitas hampiran dinyatakan oleh suku sisa:

Lebih umum lagi, teorema Taylor berlaku untuk setiap fungsi yang dapat diturunkan ƒ,
dengan hampiran untuk x di dekat titik a, dalam bentuk:

Suku sisa adalah perbedaan antara fungsi dan polinomial hampirannya:

Meskipun rumus eksplisit untuk suku sisa ini jarang digunakan, teorema Taylor juga
memberikan estimasi nilai sisanya. Dengan kata lain, untuk x cukup dekat terhadap a,
suku sisa haruslah cukup kecil. Teorema Taylor memberikan informasi persis seberapa
kecil suku sisa tersebut.

Pernyataan

Pernyataan cermat teorema ini adalah sebagai berikut: bila n ≥ 0 adalah bilangan bulat
dan f adalah fungsi yang terturunkan kontinu pada selang tertutup [a, x] dan terturunkan
n + 1 kali pada selang terbuka (a, x), maka
Di sini n! melambangkan n faktorial dan Rn(x) adalah suku sisa, melambangkan beda
antara polinomial Taylor derajat-n terhadap fungsi asli. Suku sisa Rn(x) tergantung pada
x, dan kecil bila x cukup dekat terhadap a. Ada beberapa pernyataan untuk suku sisa ini.

Bentuk Lagrange dari suku sisa menyatakan bahwa terdapat bilangan ξ antara a dan x
sedemikian sehingga

Ini mengungkapkan teorema Taylor sebagai perampatan teorema nilai rata-rata.


Sebenarnya, teorema nilai rata-rata digunakan untuk membuktikan teorema Taylor
dengan suku sisa bentuk Lagrange.

Bentuk Cauchy suku sisa menyatakan bahwa terdapat bilangan ξ antara a dan x sehingga

Secara umum, bila G(t) adalah fungsi kontinu pada selang tertutup [a,x], yang
terturunkan dengan turunan tidak nol pada (a,x), maka ada suatu bilangan ξ antara a dan
x sehingga

Ini mengungkapkan teorema Taylor sebagai generalisasi teorema nilai rata-rata Cauchy.

Bentuk di atas terbatas pada fungsi riil. Namun bentuk integral dari suku sisa juga
berlaku untuk fungsi kompleks, yaitu:

dengan syarat, seperti yang biasa ditemui, fn kontinu mutlak dalam [a, x]. Ini
menunjukkan teorema ini sebagai perampatan teorema dasar kalkulus.

Secara umum, suatu fungsi tidak perlu sama dengan deret Taylor-nya, karena mungkin
saja deret Taylor tersebut tidak konvergen, atau konvergen menuju fungsi yang berbeda.
Namun, untuk banyak fungsi f(x), kita dapat menunjukkan bahwa suku sisa Rn mendekati
nol saat n mendekati ∞. Fungsi-fungsi tersebut dapat dinyatakan sebagai deret Taylor
pada persekitaran titik a, dan disebut sebagai fungsi analitik.

Estimasi suku sisa

Versi umum teorema Taylor lainnya berlaku pada selang (a − r, a + r) tempat variabel x
mengambil nilainya. Perumusan teorema ini memiliki keuntungan bahwa mungkin
mengendalikan ukuran suku-suku sisa, dan dengan demikian kita dapat menghitung
hampiran fungsi yang sahih pada seluruh selang, dengan batas yang cermat untuk mutu
hampirannya.

Versi yang cermat untuk teorema Taylor dalam bentuk ini adalah sebagai berikut.
Misalkan ƒ adalah fungsi yang terturunkan kontinu n kali pada selang tertutup [a - r, a +
r] dan terturunkan n + 1 kali pada selang terbuka (a − r, a + r). Bila ada konstanta positif
riil Mn sedemikian sehingga |ƒ(n+1)(x)| ≤ Mn untuk semua x Є (a − r, a + r), maka

di mana fungsi sisa Rn memenuhi ketidaksamaan (dikenal sebagai estimasi Cauchy)

untuk semua x Є (a − r, a + r). Ini disebut sebagai estimasi seragam galat pada
polinomial Taylor yang terpusat pada a, karena ini berlaku seragam untuk setiap x dalam
selang.

Bila ƒ adalah fungsi mulus pada [a − r, a + r], maka konstanta positif Mn ada untuk tiapn
= 1, 2, 3, … sedemikian sehingga | ƒ(n+1)(x)| ≤ Mn untuk semua x Є (a − r, a + r).
Tambahan lagi, jika mungkin memilih konstanta ini, sehingga

as

maka ƒ adalah fungsi analitik pada (a − r, a + r). Secara khusus, suku sisa pada hampiran
Taylor, Rn(x) cenderung menuju nol secara seragam saat n→∞. Dengan kata lain, fungsi
analitik adalah limit seragam dari polinomial Taylornya pada sebuah selang.
Pembuktian: satu variable
Berikut adalah bukti teorema Taylor dengan suku sisa integral

Teorema dasar kalkulus menyatakan bahwa

yang dapat disusun ulang menjadi:

Sekarang kita dapat melihat bahwa penerapan integrasi parsial menghasilkan

Persamaan pertama diperoleh dengan memisalkan dandv = dt; persamaan

kedua didapatkan dengan mencatat bahwa ; yang


ketiga didapatkan dengan mengeluarkan faktor yang sama.

Bila integrasi parsial ini diteruskan didapatkan:

Dengan mengulangi proses ini, kita dapat menurunkan teorema Taylor untuk nilai n yang
lebih tinggi.

Proses ini dapat diformalkan dengan menerapkan teknik induksi matematika. Jadi
misalkan teorema Taylor berlaku unutk n tertentu, yaitu, misalkan
Kita dapat menulis ulang integral dengan integrasi parsial. Sebuah antiturunan (x − t)n
sebagai fungsi dari t diberikan sebagai −(x−t)n+1 / (n + 1), sehingga

Mensubstitusikan ini dalam (*) membuktikan teorema Taylor untuk n + 1, dan karenanya
untuk semua n bilangan bulat non-negatif.

Suku sisa dalam bentuk Lagrange dapat diturunkan dengan teorema nilai rata-rata untuk
integral dengan cara berikut:

di mana ξ adalah suatu bilangan dari selang [a, x]. Integral terakhir dapat dievaluasi
langsung, yang menghasilkan

Secara lebih umum, untuk tiap fungsi G(t), teorema nilai rata-rata menjamin eksistensi ξ
dalam selang [a,x] yang memenuhi

Anda mungkin juga menyukai