DERET PANGKAT

By: Cut Zulisna Fonda, S.Pd, M.Pd

 DERET PANGKAT

Sebuah deret pangkat (power series)

mempunyai bentuk

Dimana 𝑎0 , 𝑎1 , 𝑎2 , … adalah konstanta

 DERET PANGKAT
Untuk x=0

Untuk x=c

𝑎0 + 𝑎1 𝑥 − 𝑐 + 𝑎2 (𝑥 − 𝑐)2 + ⋯

Dimana 𝑎0 , 𝑎1 , 𝑎2 , … = konstanta disebut koefisien deret

c = pusat deret
x = variabel
 DERET PANGKAT
Perbedaan mendasar deret pangkat dari
deret biasa adalah
deret pangkat melibatkan variabel sehingga
dapat membangkitkan fungsi.
 DERET PANGKAT
Contoh 1
 DERET PANGKAT
Contoh 2
Anggap a  0, untuk nilai-nilai x manakah
deret pangkat

konvergen dan berapakah jumlahnya?

Lanjutan

Deret Geometri

Deret tersebut konvergen untuk -1 < x < 1

dengan jumlah S(x) yang memenuhi
hubungan
𝑎
𝑆 𝑥 = ; −1 < 𝑥 < 1
1−𝑥

ATAU
∞
𝑎
𝑎𝑥 𝑛 = ; −1 < 𝑥 < 1
1−𝑥
𝑛=0
 INGAT

Pada penjumlahan deret geometri tak hingga, ada

dua istilah:
1. Konvergen (deret konvergen)
Syarat: -1 < r < 1, artinya jumlah sampai tak
hingganya memberikan hasil angka tertentu
(hasilnya bukan +∞ atau -∞)
2. Divergen (deret divergen)
Syarat: r < -1 atau r > 1, artinya jumlah sampai
tak hingganya memberikan hasil +∞ atau -∞.
 HIMPUNAN KEKONVERGENAN DERET
Himpunan kekonvergenan sebuah deret pangkat
∞ 𝒏
𝒂
𝒏=𝟎 𝒏 𝒙 selalu berbentuk selang yang berupa
salah satu dari ketiga jenis berikut.
i. Satu titik x = 0
ii. Selang (-R, +R) mungkin ditambah salah satu
atau kedua titik ujungnya
iii. Seluruh himpunan bilangan riil.
NOTE:
Dalam (i), (ii), dan (iii) radius kekonvergenan masing-
masing adalah 0, R, dan 
 HIMPUNAN KEKONVERGENAN DERET
Himpunan kekonvergenan sebuah deret pangkat
dalam (x – c) berbentuk salah satu selang berikut.
i. Titik tunggal x = c
ii. Selang (c-R, c+R) mungkin ditambah salah satu
atau kedua titik ujungnya

c-R c c+R

iii. Seluruh himpunan bilangan riil.

Uji Hasilbagi Mutlak

Andaikan 𝑎𝑛 sebuah deret yang suku-

sukunya tak nol.
Andaikan

a. Jika 𝜌 < 1, maka deret konvergen mutlak

(jadi konvergen)
b. Jika 𝜌> 1, maka deret divergen
c. Jika 𝜌 = 1, pengujian ini tidak memberikan
kepastian
Contoh 1
Tentukan himpunan kekonvergenan deret dari
Penyelesaian:
 Lanjutan:
1
F(x) deret konvergen jika   x  1 atau x  2.
2
x  2 artinya -2 < x < 2.
1
F(x) deret divergen jika  x 1
2
Menentukan konvergensi di ujung selang
 2  1  1  1  1  1  ....
 n

x = -2 , maka F ( 2)   n  divergen

n 0 2


x = 2 , maka 2n
F (2)   n  1  1  1  1  ...
n 0 2
 divergen

Jadi, himpunan kekonvergenan deret

adalah (-2, 2). Selang terbuka karena di ujung selang
diperoleh divergen untuk x = -2 dan x = 2

( )
-2 2
Contoh 2
Tentukan himpunan kekonvergenan deret
dari

(1)
n
F ( x)   x  3n

n 1 n
Penyelesaian:
𝑎𝑛+1
𝜌 = lim
𝑛→∞ 𝑎𝑛

(−1)𝑛 (𝑥−3)𝑛
Misal, 𝑎𝑛 = maka
𝑛

(−1)𝑛+1 (𝑥 − 3)𝑛+1
𝜌 = lim 𝑛+1
𝑛→∞ (−1)𝑛 (𝑥 − 3)𝑛
𝑛
(−1)𝑛+1 (𝑥 − 3)𝑛+1 𝑛
= lim
𝑛→∞ 𝑛+1 (−1)𝑛 (𝑥 − 3)𝑛
(−1)𝑛+1 (𝑥 − 3)𝑛+1 𝑛 1
= lim 𝑛 𝑛
= lim −1 (𝑥 − 3)
𝑛→∞ (−1) (𝑥 − 3) 𝑛+1 𝑛→∞
= (𝑥 − 3)
 Lanjutan:
F(x) deret konvergen jika   x  3  1
x  3  1 artinya -1 < x-3 < 1
2<x<4
F (x) deret divergen jika   x  3  1

Menentukan konvergensi di ujung selang

x = 2 , maka

( 1) n ( 2  3) n 
1  divergen
F ( x)   
n 1 n n 1 n

1 1 1 1
F ( x )    1     ...  Deret harmonik
n 1 n 2 3 4
 Lanjutan:

Menentukan konvergensi di ujung selang

x = 4 , maka
F ( x)  
n
( 1) ( 4  3)
 n


n
 1
n 1 n n 1 n

( 1) n 1 1 1 1
F ( x)    1      ...
n 1 n 2 3 4 5
 konvergen
Jadi, himpunan kekonvergenan deret

(1) n
F ( x)   x  3n adalah (2, 4]. Selang terbuka untuk
x = 2 (divergen) dan
n 1 n
selang tertutup untuk
( ] x = 4 (konvergen)
2 4
 DERET TAYLOR
dan
DERET MACLAURIN

By: Cut Zulisna Fonda, S.Pd, M.Pd

 DERET TAYLOR
Misal f(x) dapat diturunkan sampai n kali pada
x = c, maka f(x) dapat diekspansi dalam bentuk
deret
( x  c) 2 ( x  c) 3
f ( x )  f (c )  ( x  c ) f ' (c )  f " (c )  f " ' (c)  ...
2! 3!

Atau
Deret Taylor
( x  c) n
 n
f ( x)   f (c ) dengan pusat
n! x = c.
n 0
 Deret Taylor khusus pada c = 0 disebut
DERET MACLAURIN

2 3
x x
f ( x)  f (0)  xf ' (0)  f " (0)  f " ' (0)  ...
2! 3!
Atau
 n
x n
f ( x)   f (0)
n  0 n!
 Deret taylor dapat diturunkan
berdasarkan variabel bebasnya sampai
pada tingkat tak hingga.
 DERET TAYLOR
C O N T O H 1

Tentukan deret Taylor yang dihasilkan oleh

1
fungsi f ( x)  pada c = 1.
x
 Penyelesaian:
1 1
Pertama, turunkan fungsi f ( x )   x
x
f ( x)  x 1 f (1)  1
f ' ( x)  1x 2 f ' (1)  (1)

f " ( x)  2 x 3 f " (1)  2  2!

f ' " ( x)  3.2 x 4 f ' " (1)  6  3!
f ( 4)
( x)  4.3.2 x 5 f ( 4)
(1)  24  4!
f ( 5)
( x)  5.4.3.2 x 6 f ( 5)
(1)  120  5!
. .
. .
. .
n!
f (n)
( x)  (1) n
n 1 f (n)
(1)  (1) n!
n
x
 Lanjutan
Langkah kedua, masukkan ke persamaan deret
Taylor
( x  c) 2 ( x  c) 3
f ( x )  f (c )  ( x  c ) f ' (c )  f " (c )  f " ' (c)  ...
2! 3!

1 ( x  1) 2 ( x  1) 3 ( x  1) 4 ( x  1) 5
 1  ( x  1)(1)  (2!)  (3!)  (4!)  (5!)  ...
x 2! 3! 4! 5!

 1  ( x  1)  ( x  1) 2  ( x  1)3  ( x  1) 4  ( x  1)5  ...


  (1) n ( x  1) n
n 0
 DERET TAYLOR
C O N T O H 2

Nyatakan fungsi f ( x)  e x dalam bentuk

Deret Taylor dengan pusat x = 1
Penyelesaian

Deret Taylor dengan pusat x = 1

 DERET MACLAURIN
C O N T O H 1

Nyatakan fungsi f ( x)  sin x dalam bentuk

Deret Maclaurin.
 Penyelesaian:
Pertama, turunkan fungsi f ( x)  sin x

f ( x)  sin x f (0)  sin 0  0

f ' ( x)  cos x f ' (0)  cos 0  1
f " ( x)   sin x f " (0)   sin 0  0
f ' " ( x)   cos x f ' " (0)   cos 0  1
f ( 4 ) ( x)  sin x f ( 4)
(0)  sin 0  0
 Lanjutan
Langkah kedua, masukkan ke persamaan deret
Maclaurin
2 3
x x
f ( x)  f (0)  xf ' (0)  f " (0)  f " ' (0)  ...
2! 3!
x2 x3 x 4 ( 4)
sin x  f (0)  xf ' (0)  f " (0)  f " ' (0)  f (0)  ...
2! 3! 4!
x2 x3 x4
 0  x(1)  (0)  (1)  (0)  ...
2! 3! 4!
x3 x5 x7
 x     ...
3! 5! 7!
 2 n 1
x
  (1) n
n 0 (2n  1)!
 DERET MACLAURIN
C O N T O H 2

Nyatakan fungsi f ( x)  cos x dalam bentuk

Deret Maclaurin.
Penyelesaian:

Deret Maclaurin cos x:

 2n
x
cos x   (1) n
n 0 (2n)!