Anda di halaman 1dari 7

1

1. Akan dicari persamaan garis singgung kurva. Perhatikan bahwa pada saat t = − , kurva
2
1 1
melalui titik 〈 , 〉. Akan dicari gradien garis singgung kurva saat t tertentu.
2 4
dy
dy 10t + π cos(πt)
= dt =
dx dx −3 + π cos(πt)
dt
1 5
Saat t = − , gradien garis singgungnya adalah . Dengan demikian, persamaan garis singgung kurva
2 3
adalah
1 5 1
y − = �x − �
4 3 2
5 7
y= x−
3 12
5 7 m 20
Perhatikan bahwa m = dan k = − . Jadi, = − .
3 12 k 7

2. Untuk mencari persamaan bidang dari tiga titik yang diketahui, carilah terlebih dahulu vektor
normal dari bidang tersebut. Vektor normal dari bidang didapat dengan perkalian silang antara vektor
yang melalui titik-titik dalam bidang.

Misalkan vektor u�⃗ adalah vektor yang melalui titik P dan titik Q. Dengan demikian, vektor u
�⃗ adalah
〈−3, 3, 1〉. Apabila vektor v�⃗ adalah vektor yang melalui titik P dan titik R, maka vektor v�⃗ adalah
�⃗ dan vektor v
〈0, −1, 2〉. Vektor normal bidang adalah hasil perkalian silang vektor u �⃗.
�⃗ = 〈−3, 3, 1〉 × 〈0, −1, 2〉
n
�⃗ = 〈7, 6, 3〉
n
Setelah mendapatkan vektor normal bidang, kita bisa menentukan persamaan bidangnya. Persamaan
bidang yang melalui ketiga titik tersebut adalah
7(x − 2) + 6(y + 1) + 3(z − 1) = 0
7x + 6y + 3z = 11
3. Akan dicari nilai integral tak wajar

2
� dx
0 x2 + 4
Ubah bentuk integralnya
∞ a
2 2
� 2
dx = lim � 2
dx
0 x +4 a→∞ 0 x + 4
2 x
Cari nilai integral tentunya. Perhatikan bahwa ∫ 2 dx = tan−1
x +4 2

2 a
� 2 dx = lim �tan−1 � � − tan−1 (0)�
0 x + 4 a→∞ 2

2 π
� 2 dx =
0 x +4 2

Sesuai dengan teorema uji integral ∑∞ k=1 a k akan konvergen jika dan hanya jika integral tak-wajar
∞ ∞ 2 2
∫1 f(x) dx konvergen. Karena ∫0 x2 +4 dx konvergen, hal ini mengimplikasikan bahwa ∑∞ n=0 n2 +4 akan
konvergen juga.

4. Tinjau deret (1). Akan dicari sifat kekonvergenan deret ini. Gunakan uji banding limit. Ambil
1
bn = . Dengan demikian,
n
n+4
2n 2−1 n(n + 4) n2 + 4n 1
lim = lim = lim =
n→∞ 1 n→∞ 2n2 − 1 n→∞ 2n2 − 1 2
n
1
Karena ∑ divergen, kita simpulkan bahwa deret (1) divergen juga.
n

Tinjau deret (2). Akan dicari sifat kekonvergenan deret ini. Gunakan uji rasio.
(n + 2)100 3n 1
lim ∙ =
n→∞ 3 n+1 (n + 1)100 3
Karena hasil uji rasionya kurang dari 1, maka kita simpulkan bahwa deret (2) konvergen.

5. Perhatikan bahwa ketiga deret dalam soal merupakan deret berganti tanda (deret berayun).
Deret berganti tanda akan konvergen apabila memenuhi syarat-syarat berikut.
• a n > a n+1 > 0
• lim a n = 0
n→∞
Deret ∑ Un dinamakan konvergen secara mutlak, apabila ∑|Un | konvergen. Perhatikan bahwa ∑|Un |
konvergen mengimplikasikan bahwa ∑ Un konvergen juga. Deret ∑ Un dinamakan konvergen secara
bersyarat, apabila ∑ Un konvergen, tetapi ∑|Un | divergen

Akan dicari sifat kekonvergenan ketiga deret.


n2 +4n+1
Tinjau deret (1). Perhatikan bahwa lim = 0 dan fungsinya monoton turun untuk n ≥ 0. Dengan
n→∞ 3n3 +n
n2 +4n+1
demikian menurut Uji Deret Berganti-tanda, deret ∑∞
n=1 �(−1)
n+1
∙ � merupakan deret
3n3 +n
n2 +4n+1
konvergen. Selanjutnya, akan dicari sifat kekonvergenan deret ∑∞
n=1 � �. Gunakan uji banding
3n3 +n
1
limit. Ambil bn = . Dengan demikian,
n
n2 + 4n + 1
3 n(n2 + 4n + 1) 1
lim 3n + n = lim =
n→∞ 1 n→∞ 3n3 + n 3
n
1 n2 +4n+1
Karena ∑ divergen, kita simpulkan bahwa deret ∑∞
n+1 � 3 � divergen juga. Dengan demikian, deret
n 3n +n
n2 +4n+1
∑∞
n+1 � � adalah deret yang konvergen secara bersyarat.
3n3 +n
1
Tinjau deret (2). Perhatikan bahwa lim = 0 dan fungsinya monoton turun untuk n ≥ 0. Dengan
n→∞ 4n4/3
(−1)n+1
demikian, menurut Uji Deret Berganti-tanda, deret ∑∞
n=1 � � merupakan deret yang konvergen.
4n4/3
1
Selanjutnya, akan dicari sifat kekonvergenan deret ∑n=1 � 4/3�. Deret

yang terbentuk merupakan deret-
4n
4
p. Karena p = dan nilainya lebih besar dari 1, maka deretnya konvergen. Dengan demikian, deret (2)
3
merupakan deret yang konvergen secara mutlak.

cos(nπ) 1
Tinjau deret (3). Akan dicari sifat kekonvergenan deret ∑∞
n=1 � �. Perhatikan bahwa lim =0
n2 n→∞ n2
dan fungsinya monoton turun untuk n ≥ 0. Dengan demikian, menurut Uji Deret Berganti-tanda, deret
cos(nπ)
∑∞
n=1 � 2 � merupakan deret yang konvergen. Selanjutnya, akan dicari sifat kekonvergenan deret
n
1
n=1 �n2 �. Deret yang terbentuk merupakan deret-p. Karena p = 2 dan nilainya lebih besar dari 1, maka
∑∞
deretnya konvergen. Dengan demikian, deret (3) merupakan deret yang konvergen secara mutlak.

6. Misalkan titik A adalah 〈x, y, z〉. Dengan demikian, agar jarak titik A ke titik 〈3, −3, 2〉 sama
dengan jarak titik A ke titik 〈6, 1, −3〉, haruslah memenuhi persamaan berikut
�(x − 3)2 + (y + 3)2 + (z − 2)2 = �(x − 6)2 + (y − 1)2 + (z + 3)2
Akan dicari 3 pasang titik A yang memenuhi. Ambil sembarang titik x dan y. Kemudian, cari titik z yang
memenuhi persamaan di atas. Hasil perhitungan memberikan kita tiga titik A.
𝐱𝐱 𝟏𝟏 𝟏𝟏 𝟏𝟏
𝐲𝐲 𝟏𝟏 𝟐𝟐 𝟑𝟑
𝐳𝐳 −𝟏𝟏/𝟐𝟐 −𝟏𝟏/𝟓𝟓 𝟑𝟑/𝟓𝟓

Selanjutnya, akan dicari vektor normal dari bidang tersebut. Vektor normal dari bidang didapat dengan
perkalian silang antara vektor yang melalui titik-titik dalam bidang.
1 1
�⃗ adalah vektor yang melalui titik 〈1, 1, − 〉 dan titik 〈1, 2, − 〉. Dengan demikian,
Misalkan vektor u
2 5
3 1 3
�⃗ adalah 〈0, 1, 〉. Apabila vektor v
vektor u �⃗ adalah vektor yang melalui titik 〈1, 1, − 〉 dan titik 〈1, 3, 〉,
10 2 5
11
�⃗ adalah 〈0, 2, 〉. Vektor normal bidang adalah hasil perkalian silang vektor u
maka vektor v �⃗ dan vektor
10
�⃗.
v
3 11
�n⃗ = 〈0, 1, 〉 × 〈0, 2, 〉
10 10
1
�⃗ = 〈 , 0, 0〉
n
2

Vektor normal bidang kedua adalah 〈1, −1, 2〉. Sudut antara dua bidang sama dengan sudut antara vektor
normal kedua bidang. Gunakan perkalian dot untuk mencari nilai cos θ antara kedua bidang.
1
〈 , 0, 0〉 ∙ 〈1, −1, 2〉 1
cos θ = 2 = √6 ≈ 0,41
2 6
��1� + (0)2 + (0)2 ∙ �(1)2 + (−1)2 + (2)2
2

7. Tinjau deret pangkat ex (Baca Purcell atau nonton video bermatematika.com untuk pembuktian
deret pangkatnya)
x2 x3
ex = 1 + x + + + ⋯
2! 3!
Untuk y = −x, maka
x2 x3
ey = e−x = 1 − x + − + ⋯
2! 3!
Untuk y = −x 2 , maka
2 x4 x6
ey = e−x = 1 − x 2 + − + ⋯
2
2! 3! 2
Dengan demikian, S(x) = e−x . Jadi, nilai S(0,25) adalah e−(0,25) ≈ 0,939413.

8. Akan dicari nilai-nilai berikut


(a) Menurut teorema ketunggalan, apabila sebuah fungsi f dapat dinyatakan dalam bentuk deret
Taylornya dan a n adalah koefisien deret pangkat f(x) untuk semua x dalam suatu interval di sekitar a,
maka
f (n) (a)
an =
n!
Dengan demikian, untuk fungsi F(x) dalam soal, nilai
F′′′(0) 18
a3 = = =3
3! 3!
(5)
F (0) −972 81
a5 = = =−
5! 5! 10

(b) Tinjau deret pangkat berikut


1
= 1 + x + x2 + x3 + ⋯
1−x
Misalkan y = −x, maka
1
= 1 − x + x2 − x3 + ⋯
1+x
Integralkan kedua ruas, didapat
x2 x3 x4
ln(1 + x) = x − + − +⋯
2 3 4
Substitusi y = 9x 2 menghasilkan
81x 4 729x 6 6561x 8
ln(1 + 9x 2 ) = 9x 2 − + − +⋯
2 3 4
Integralkan kedua ruas, didapat
81x 4 729x 6 6561x 8
� ln(1 + 9x 2 ) = � �9x 2 − + − + ⋯ � dx
2 3 4
81x 5 729x 7 6561x 9
� ln(1 + 9x 2 ) = 3x 3 − + − +⋯
10 21 36
Pendekatan dengan orde kelima menghasilkan
81x 5
� ln(1 + 9x 2 ) ≈ 3x 3 −
10
1/10
Dengan demikian, nilai hampiran 1000 ∫0 ln(1 + 9x adalah 2,919.
2)

(−1)(n+1)
(c) Perhatikan bahwa deret Maclaurin dari F(x) pada soal (a) akan sama dengan deret ∑∞
n=1 3∙n(2n+1)
1
untuk x = . Dengan demikian,
3
2
F(x) = tan−1 (3x) + x ln(1 + 9x 2 ) − 2x
3
1
Untuk x = ,
3
1 2 1 1 1 2 1
F � � = tan−1 �3 ∙ � + ln �1 + 9 � � � − 2 � �
3 3 3 3 3 3
1 2 1 2
F � � = tan−1 (1) + ln 2 −
3 3 3 3
1 2 1 2
F � � = π + ln 2 −
3 3 3 3
2 1
Jadi, nilai A dan B yang memenuhi adalah A = dan B = .
3 3

Anda mungkin juga menyukai