Deret ∑ ak dengan suku-suku tak negatif akan konvergen jika dan hanya jika jumlah-
jumlah parsialnya mempunyai batas-atas .
Contoh 1
1 1 1
Tunjukkan bahwa deret + + +… konvergen.
1! 2! 3 !
Jawab:
Perhatikan bahwa
n! = 1 . 2 . 3… n ≥ 1 . 2 . 2 …. 2 = 2n-1
1 1
sehingga ≤ n−1 . Jadi,
n! 2
1 1 1 1 1 1 1
Sn = + + +… ≤ 1+ + +…+ n−1
1! 2! 3 ! n! 2 4 2
1
Sehingga deret-deret terakhir membentuk deret geometrik dengan r =
2
Dengan rumus:
n
a−ar
Sn =
1−r
Sehingga di dapat:
1 n
1− ()
2
[ ( )]
n
1
Sn ≤ =2 1− <2
1 2
1−
2
Jadi berdasarkan Uji Jumlah Terbatas, Deret tersebut konvergen dengan jumlah S paling banyak
mempunyai nilai 2.
Misalkan f adalah fungsi yang kontinu, positif, dan taknaik pada selang [1,∞) dan andaikan
a k = f(k) untuk seluruh bilangan bulat positif k. Maka deret takterhingga
∑ ak
k =1
∫ f ( x ) dx
1
konvergen.
Contoh
Gunakan uji integral untuk menunjukkan bahwa deret p divergen untuk p≤ 1 dan konvergen
untuk p¿ 1.
Penyelesaian:
+∞
1 1
Deret p adalah ∑ p . Bila f(x) = p , maka f kontinu dan bernilai positif untuk semua x≥ 1.
n =1 n x
1 1
Selanjutnya bila 1≤ x1 < x 2 maka p > p , sehingga f turun untuk semua x≥1 .
x1 x2
∫ dxp
= lim ∫ p
dx
1 x b →+∞ 1 x
= +∞
[ ]
1−p
x 1− p
b
lim b −1
lim = b →+∞
b →+∞ 1−p 1 1− p
−1
Limit ini adalah +∞ jika p < 1 dan jika p>1. Jadi menurut uji integral deret p konvergen
( 1− p )
untuk p>1 dan divergen untuk p≤ 1.
Penyelesaian:
1 1
Jika p ≥0 , maka fungsi f ( x )=
p adalah kontinu, positif, dan tak meningkat pada ¿ dan
f ( k )= p .
x k
( )
t
1
Jadi, menurut Uji Integral, ∑ p konvergen jika dan hanya jika lim ∫ x dx ada (sebagai
−p
k t→∞ 1
bilangan terhingga).
Jika p ≠1,
[ ]
t 1− p t 1− p
x t −1
∫ x dx= 1−p = 1− p
−p
1 1
Jika p = 1
t
∫ x −1 dx=[ ln x ] 1=ln t
t
1
1− p 1− p
Karena lim t =0, jika p >1 dan lim t =∞ jika p < 1 dan karena lim ln t=∞, maka dapat
t→∞ t→∞ t→∞
1 1 1 1
+ + +…+
5 10 15 5n
Sehingga
n 1
>
5 n −4 5 n
2
n
Jadi berdasarkan Uji Perbandingan Biasa, maka deret ∑ 2 juga divergen.
5 n −4
Teorema B Uji Perbandingan Limit (Limit Comparison Test)
Andaikan a n ≥ 0 , bn >0 , dan
an
lim =L
n→∞ bn
Jika 0< L< ∞, maka a ndan b n konvergen atau divergen secara bersamaan. Jika L=0 dan b n
konvergen, maka a n konvergen.
Penyelesaian :
∞ ∞
n 1
Misalkan an suku ke n deret ∑ 2 dan bn suku ke n dari deret geometris ∑
n =1 n +2 n+3 n =1 n
n
a 2
n +2 n+3
Dan diperoleh lim n =lim
n → ∞ bn n→∞ 1
n
n2
¿ lim 2
n → ∞ n + 2n+ 3
1
¿ lim
n→∞ 2 3
1+ + 2
n n
=1
∞ ∞
1 1
Karena ∑ merupakan deret harmonic, maka ∑ divergen.
n =1 n n =1 n
∞
n
Sehingga ∑ 2 divergen menurut Uji Perbandingan Limit.
n =1 n +2 n+3
an+1
lim =ρ
n→∞ an
i. Jika ρ<1 , makan deret tersebut konvergen.
an+1
ii. Jika ρ>1 , atau jika lim =∞, maka deret tersebut divergen.
n→∞ an
iii. Jika ρ=1, maka uji tersebut tidak dapat memberikan kesimpulan.
an+1 2
n+ 1
n
20
lim =lim .
n→∞ a n n → ∞ ( n+1 )20 2n
( )
20
n
¿ lim .2
n→∞ n+1
¿2
Sehingga menurut Uji Rasio maka deret ini divergen.
Ringkasan
Untuk menguji apakah deret Σan dengan suku-suku positif konvergen atau divergen, perhatikan
baik-baik nilai an.
1. Jika lim an ≠ 0 , dapat disimpulkan berdasarkan Uji suku ke n bahwa deret tersebut
n→∞
divergen.
2. Jika an melibatkan n!, rn, atau nn, cobalah uji rasio.
3. Jika an hanya melibatkan pangkat konstan dari n, cobalah Uji Perbandingan Limit. Secara
khusus, jika an adalah bentuk rasional dalam n, gunakan uji ini dengan bn sebagai hasil
bagi suku-suku awal dari pembilang dan penyebut.
4. Jika uji-uji di atas tidak berhasil, cobalah Uji Perbandingan Biasa, Uji Integral, atau Uji
Jumlah Terbatas.
5. Beberapa deret memerlukan suatu manipulasi yang cerdas atau akal yang licin untuk
menentukan konvergensi atau divergensinya.