Anda di halaman 1dari 33

PERSAMAAN DIFERENSIAL

PARSIAL PARABOLIK

Maria Enjelina Suban


(19726251003)
Endah Kartika (19726251004)
Persamaan Umum PDP linear

�2u �2u �2u


A 2 +B +C 2 - D = 0
�x ��
x y �y

◉ Dengan :
◉ A,B,C: fungsi x dan y
U
◉ D : fungsi x,y, dan y

2
And tables to
Jika
compare data

B2- 4AC Kategori

<0 Eliptik

=0 Parabolik

>0 Hiperbolik

3
Penyelesaian
About thisPDP
template
Parabolik

PENYELESAIAN ANALITIK PENYELESAIAN NUMERIK


 Pemisah Variable Menggunakan Finite Difference
Approach (Beda Hingga)
1. Metode Eksplisit
2. Metode Implisit
3. Metode Crank-Nicholsan

4
Persamaan Difusi

5
Penerapan PDP Parabolik pada Fisika

A. Persamaan Difusi

1 �
u 1 k
�u = 2
2
, = 1.2
a � t a 2
rc

6
Persamaan dapat dinyatakan dengan persamaan ruang (F) dan waktu (T).

u = F ( x, y, z )T (t ) 1.3

Subtitusi Persamaan ke Persamaan (1.3) ke Persamaan (1.2) , diperoleh

1 dT
T �2 F = F 1.4
a 2
dt
Dibagi dengan FT sehingga memberikan

1 2 1 1 dT 1.5
�F = 2
F a T dt
Ruas kiri persamaan (1.5) merupakan fungsi dari variabel ruang x,y,z, sedangkan
ruas kanan haanya fungsi variabel t. Oleh karena itu kedua ruas harus merupakan
sbuah tetapan yang sama.
7
1 2
� F = - k 2 atau �2 F + Fk 2 = 0 1.6
F
Dan

1 1 dT dT
= - k 2
atau = - k aT
2 2
1.7
a T dt
2
dt

Persamaan (1.7)dapat diintegralkan sehingga,

1
� k 2a 2 dt
dT = - �
- k 2a 2t 1.8
T menjadi T =e
k 2a 2 dt
ln T = - �

8

Perhatikan
  pada Persamaan (1.6) dan Persamaan
(1.7) diambil nilai tetapan negatif. Hal ini
dikarenakan ketika waktu bertambah, maka suhu
dapat bernilai 0 (harus berhingga) sehingga dipilih
tetapan (eksponensial bernilai tak hingga jika
bernilai positif). Persamaan ruang tak lain adalah
Persamaan Helmholtz.

9
Contoh
Jika diandaikan sbuah logam yang sangat
panjang sehingga pengaruh ujung-ujung
logaam dapat diabaikan. Dengan demikian,
kalor hanya mengalir sepanjang sumnu x.
Mula-mula logam mempunyai distribusi suhu
mantap, yaitu 00 pada x=0 dan 1000 pada x=l.
Jika pada keadaan termantap, t ≥ 0, kedua
ujung batang logam dipertahankan bersuhu
00 , maka distribusi suhu u(x,y) pada logam
dapat ditentukan sebagai berikut:
  10
AboutJawab
this template

SYARAT BATAS KEADAAN


MANTAP Karena keadaan awal dalam
u0 (0, 0) = 0�
C keadaan mantap, maka syarat batas
pertama memenuhi Persamaan
u0 (l , 0) = 100�
C Laplace satu dimensi.

d 2u0 (0, 0)
2
=0 1.9

dx

11
,

Penyelesaian persamaan dierensial (1.9) adalah persamaan garis

u0 = ax + b
dimana a dan b adalah konstanta yang harus ditemukan agar sesuai dengan kondisi
diatas. Ketika pada x=0 dan pada x=l, sehingga

100 1.10
u0 ( x, 0) = x
l
Dengan separasi variabel telah diperoleh bahwa penyelesaian T(t) diberikan
Persamaan
d 2F 1.11
� F + Fk = 0 atau
2 2
2
+ Fk 2
=0
dx
Dengan F hanya merupakan fungsi x. Penyelesaian Persamaan (1.11) adalah

sin kx

F ( x) = � 1.12
cos kx

Dengan demikian, penyelesaian umum Persamaan adalah


2 2
e - k a t sin kx

u=� 2 2 1.13
e - k a t cos kx

Menggunkan syarat batas, sehingga
2
�npa � 1.14
- k 2a 2t
-� �t np x
u=e sin kx atau u = e �l �
sin
l

13
dengan bentuk deret
2
�npa �
� -� �t np x
u = �bn e �l �
sin 1.15
n =1 l
Selanjutnyapada saat t=0 kita menginginkan u=uo sebagaimana Persamaan 1.10
2
�npa �
� -� �t np x 100
u = �bn e �l �
sin = u0 = x 1.16
n =1 l l
f ( x) = 100 x /pada
Persamaan diatas merupakan deret Fourier dari l interval (0,l)
Koefisien bn dapat diperoleh melalui persamaan berikut

np x 2 100 x np x 200 ( -1) n -1


1 1
2 1.17
bn = � f ( x) sin = � sin =
l 0 l l 0 l l p n

14
2
�npa �
200 � (-1) n -1 -� �t np x
u ( x, t ) = �
p n =1 n
e �l �
sin
l
Persamaan Gelombang (Persamaan Schrӧdinger)

16
Penerapan PDP Parabolik pada Fisika

B. Persamaan Schrodinger

h2 2 Y

- � Y + V Y = ih 1.18

2m �t
Jika V=0, maka persamaan ini memiliki kesamaan bentuk dengan persamaan difusi,

h2 2 Y

- � Y = ih 1.19
2m �t

17
2mih �Y
�Y = - 2
2

h � t
2mi �Y 1.20
�Y = -
2

h � t
kemudian kita dapat melakukan proses pemisahan variable

Y = y ( x, y, z )T (t ) 1.21

Kemudian substitusikan Persamaan (1.21) pada Persamaan (1.19), menjadi

h2 �
T
- T �y = ihy
2
1.22
2m �t
18
Kemudian kita bagi dengan y T

h2 1 2 1 dT 1.23
- �y = ih =E
2m y T dt

E adalah konstanta pemisah (energi partikel dalam


quantum)
h2 1 2 1 dT
- �y = E dan ih =E 1.24
2m y T dt

19
1 E
dT = dt
T ih Kemudian fungsi ruang (Time-independent
Equation), dalam kasus satu dengan V=0
1 iE
dT = - dt
T h h2 2 d 2y 2mE
- �y = Ey atau + 2 y =0 1.26
1 iE 1.25
2m dx 2 h
� T
dT = - � dt
h 2mE
MIsalkan k =
2

iE h2
ln T = - � dt d 2y 1.27
h 2
+ k 2
y = 0 atau �2
y + k 2
y =0
iEt
dx
-
T =e h

20
Penyelesaian Persamaan (1.27) adalah

sin kx

y ( x) = � 1.28
cos kx

Penyelesaian Umum yang diperoleh adalah

�- iEth
�e sin kx
Y = y ( x)T (t ) = � iEt 1.29
� -
e h cos kx

21
Contoh

22
AboutJawab
this template

2
2mE �np � 2mE
k 2 = 2 sehingga � �= 2
h �l � h

2
1 �np h � n 2p 2 h2
E= � �= 1.30
2m � l � 2ml 2

23
E kemudian disebut sebagai En (Energi partikel yang terperangkap antara 0 samapai l
yang disebut sebagai nilai eigen). Fungsi yang dihasikan disebut fungsi Eigen

np x -
iEnt
Y n = sin e h 1.31
l

Persamaan (1.31) memiliki bentuk deret untuk fungsi diatas dalam variable ruang dan waktu menjad

np x -
� iEn t
Y ( x, t ) = �bn sin e h 1.32

n =1 l
200 � (-1) n -1 np x - iEhnt
Y ( x, t ) = �
p n =1 n
sin
l
e 1.33

25
In two
Metode
or three
Numerik
columns

Eksplisit (Beda Implisit (Beda Crank-Nicolson


Hingga Maju) Hingga Mundur)

26
Next

◉ Metode beda hingga merubah varible bebas


menjadi grid berhingga atau yang disebut mesh.
Dengan variable terikat (hasil) berupa
aproksimasi.
◉ Dengan menggunakan formula tayor yang
dikonstruksikan sedemikian rupa, sehingga
terbentuklah beberapa metode beda hingga
yang dapat digunakan baik pada metode
eksplisit maupun implisit
27
Metode Eksplisit

Sebuah logam panjang yang tipis dipanaskan pada salah satu ujungnya,
sedangkan ujung lainnya adalah tetap. Dari hukum konduksi panas Fourier,
dihasilkan persaamaan konduksi panas berikut


T �2T
=K 2 1.34
�t �x

28
dengan T adalah Temperatur, K adalah koefisien
konduktivitas, t adalah waktu dan x adalah jarak.

Terhadap waktu, Tberupa suku derivatif pertama


•Terhadap ruang, T berupa suku derivatif kedua

T Ti n +1 - Tt n
� �2T Ti +n1 - 2Ti n + Ti -n1
= dan = 1.35
�t Dt �x2 Dx 2
Ti n +1 - Ti n Ti +n1 - 2Ti n + Ti -n1
=k 1.35
Dt Dx 2
� Dt � n
Ti n +1 = Ti n + �
k 2� (
� Dx �
Ti +1 - 2Ti n + Ti -n1 )
1.36
Ti n +1
= Ti + l ( T - 2Ti + T
n n
i +1
n n
i -1 )
dengan i=1,2,3,4,....

30
Contoh

31
Jawab

32
Grafik

33

Anda mungkin juga menyukai