A. Fungsi Periodik
Suatu fungsi f (x) dikatakan mempunyai periode T atau periodic dengan periode T jika
untuk setiap x berlaku f (x+ T )=f ( x) , dimana T konstanta positif. Nilai positif terkecil T
dinamakan periode terkecil atau disingkat periode f (x).
Contoh lainya dari fungsi periodic ditunjukan dalam grafik pada gambar 10-1(a). (b) dan
(c) dibawah:
B. Deret Fourier
Misalkan f ¿ ) didefinisikan pada selang (−L , L) dan diluar selang ini oleh
f (x+ 2 L)=f (x) , yaitu diandaikan bahwa f (x) mempunyai periode 2L. Deret fouririer
atau urian fouirier yang bersesuaian dengan f (x) ditentukan oleh
( )
a0 ∞ nπx nπx
+∑ an cos +b n sin … … … … … … … … … . ( 10−1 )
2 n=1 L L
Jika f(x) mempunyai periode 2L, maka koefesien a n dan b n dapat ditentukan ekivalen
(setara) dengan bentuk
{ }
c+2 L
1 nπx
an=
L
∫ f ( x ) cos
L
dx
c
c+2 L
… … … … … … … … … ..(10−3)
1 nπx
bn =
L
∫ f ( x ) sin
L
dx
c
disini c suatu bilangan rill. Dalam kasus khusus, c±L , (3) menjadi (2). Untuk
menentukan a npada (1), kita gunakan (2) atau(3) dengan n=0.
L
1
Sebagai contoh, dari (2) kita lihat bahwa a n= ∫ f ( x ) dx .
L −1
an 1
Perhatikan bahwa suku konstanta pada (1) sama dengan = f ( x ) dx , yang merupakan
2 2L
rata – rata f(x) pada suatu periodenya.
Jika L=π . deret (1) dan koefesien (2) atau (3) sangat sederhana. Fungsi dalam kasus ini
mempunyai periode 2 π .
C. Syarat Dirichlet
{
(a) f ( x )=
3 0< x <5 periode=10
−3−5< x <0
Karena periodenya 10, bagian grafik pada −5< x <5 (ditunjukan dengan garis tebal pada
gambar 10-2 diatas) diperluas secara periodic diluar jangkauan ini (ditunjukan dengan
garis terputus – putus). Perhatikan bahwa f (x) tidak didesinisikan di
x=0 , 5 ,−5 , 10 , 15 ,−15 dan seterusnya. Titik ini adalah titik ketakkontiuan f (x).
{
(b) f ( x )=
sin x ,∧0< x ≤ π periode=2 π
0 ,∧π < x <2 π
perhatikan gambar 10-3 diatas, f(x) didefinisikan untuk setiap x dan kontinu dimana –
mana.
{
0 , 0 ≤ x< 2
(c) 1 , 2≤ x< 4 priode=6
0 , 4 ≤ x< 6
perhatikan gambar 10-4 f(x) didefinisikan untuk setiap x dan tak kontinu di
x=± 2 ,± 4 , ±8 ,± 10 , ±14 ,…
L L
kπx kπx
2. Buktikanlah ∫ sin dx=∫ sin dx=¿ 0 ¿ jika k =1 ,2 , 3 , …
−L L −L L
L L
−L
∫ sin kπx
L
dx=
kπ
cos
kπx
∫ L
L −L kπ
L
¿ cos kπ + cos (−kπ )=0
kπ
−L
L L
−L
∫ cos kπx
L
dx=
kπ
sin
kπx
∫ L
L −L kπ
L
¿ sin kπ + sin (−kπ )=0
kπ
−L
3. Buktikanlah
L L
(a) ∫ cos
−L
mπn
L
cos
nπx
L
dx =∫ sin
−L
mπn
L
sin
nπx
L
=dx= 0 , m≠ n
{
L , , m=n
L
{ }
L L
( m−n ) πx ( m−n ) πx
∫ cos mπn
L
cos
nπx
L
1
=dx= ∫ cos
2 −L L
+ cos
L
dx=0
−L
{ }
L L
mπn nπx 1 ( m−n ) πx ( m−n ) πx
∫ sin L
sin
L
=dx = ∫ cos
2 −L L
−cos
L
dx=0
−L
∫ cos mπn
L
sin
nπx
L
1
=dx= ∫ ¿ ¿ ¿
2 −L
−L
L L
mπn nπx 1
∫ sin L
sin
L
=dx = ∫ ¿ ¿ ¿
2 −L
−L
Perhatikan bahwa m=n=0 ,maka integral ini berturut – turut sama dengan 2L dan 0.
1
(b) Diketahui sin A cos B= ¿ ¿ ¿ Kemudian berdasarkan soal no 2 jika m ≠n , maka
2
{ }
L L
nπx nπx 1 (m−n)πx (m−n)πx
∫ sin L cos L dx= 2 ∫ sin L +sin L dx =0
0 −L
∫ sin Mπx
L
cos
nπx
L
1
dx= ∫ sin
2 −L
2 nπx
L
dx =0
−L
Hasil bagian (a) dan (b) berlaku juga sekalipun limit pengintegralam ke –L dan L berturut
– turut diganti oleh c, c+2L.
( )
∞
nπx nπx
4. Jika deret A+ ∑ a n cos +bn sin konvergen seragam ke f (x) pada (−L , L),
n =1 L L
tunjukanlah bahwa untuk n=1 ,2 , 3 , …
L
1 nπx
(a) a n= ∫ f ( x ) cos dx
L −L L
L
1 nπx
(b) b n= ∫ f ( x ) sin dx
L −L L
( )
∞
nπx nπx
(a) Kalikan f ( x )= A +∑ an cos +b n sin … … … … … . ( 1)
n=1 L L
nπx
Dengan cos dan integralkan dari –L samapi L, gunakamlah soal 10.3 dan
L
memperoleh
L L
nπx nπx
∫ f ( x ) cos L
dx= A ∫ f ( x ) cos
L
dx … … … … … … … . (2 )
−L −L
{ }
∞ L L
mπx nπx mπx nπx
+ ∑ a n ∫ cos cos dx+ bn ∫ cos sin dx =am L Jika m ≠0
n=1 −L L L −L L L
L
1
Jadi a m= ∫ f ( x ) cos mπx
L −L L
dx Jika m=1 , 2 ,3 , …
mπx
(b) Kalikan (1) dengan sin dan integralkan dari –L sampa L, gunakanlah soal
L
10.3 kita memperoleh
L L
{ }
∞ L L
mπx nπx mπx nπx
+∑ a n ∫ sin cos dx +b n ∫ sin sin dx =b m L
n=1 −L L L −L L L
Periode
{ )}
2π
¿
π
x (
1 ( 2 ) sin nx
n )
−( 2 x )
−cos nx
n
2
+2
(−sin nx
n
3 ) ( ∫ ¿ n42 , n ≠ 0
0
2π 2
1 8π
Jika n=0. a0= ∫ x dx=
2
π 0 3
c+2 L 2π
1 nπx 1
b n=
L
∫ f ( x ) sin
L
dx= ∫ x sin nx dx
π 0
2
{ ) ( )}
2π
¿
π
x (
1 ( 2 ) cos nx
n
−( 2 x ))−sin nx
n
2 (
cos
+2 3
n
∫ ¿ −4
0 n
( )
∞
4π ² 4 4π
2
Maka f ( x )=x = +∑ cos nx− sin nx
3 0 =1 n2 n
(b) Jika periodenya tidak ditetapkan, secara umum deret fourier tidak dapat
ditentukan secara tunggal.
1 1 1 π
6. Gunakanlah hasil soal 10-6 untuk membuktikan + + + …=
1² 2² 3² 6
∞
4π² 1 π²
Di x=0 deret forier dari soal 10.6 menjadi +∑ =
3 n=1 n ² 6
1
Menurut syarat direchlt, deret tersebut konvergen di x=0 ke ( 0+ 4 π 2 )=2 π ²
2
∞ ∞
4π² 1 π²
Jadi + ∑ ¿ 2 π 2 , sehingga ∑ =¿ ¿
3 n=1 n=1 n ² 6
Daftar Buku:
1. file:///C:/Users/HP/Downloads/matematika-lanjutpdf_compress%20(3).pdf
2. file:///C:/Users/HP/Downloads/DERET_FOURIER.pdf