NIM 1905111376
KELAS 5B Pendidikan Matematika
Mata Kuliah MNASB
Model/Kalimat Matematika :
∂2 u 2
2 ∂ u
= c , 0 ¿ x < L, t >0 … (5.1)
∂ t2 ∂ x2
u ( 0,1 )=0 ,u ( L ,t )=0 , t ¿ 0 … (5.2)
u ( x , 0 ) =f ( x), 0 ¿ x < L … (5.3)
∂u
∂t |
t =0
= g( x) … (5.4)
ternyata model atau kalimat matematika itu merupakan masalah syarat batas (MSB).
Solusi :
Menyelesaikan MSB itu berarti mencari suatu fungsi u ( x , t ) yang memenuhi PD (5.1) dan
memenuhi syarat batas (5.2), (5.3) dan (5.4). Untuk mencari fungsi tersebut digunakan metoda
pemisahan variabel atau disebut juga dengan metoda hasil kali, kemudian menggunakan teorema
fundamental (prinsip superposisi) dan selanjutnya menerapkan deret Fourier.
Ternyata ruas kiri hanya mengandung fungsi X yang bergantung pada variabel x sedangkan ruas
kanan hanya mengandung fungsi T yang bergantung pada t. Ini berarti kesamaan ini hanya
berlaku atau bernilai benar apabila kedua ruas sama-sama merupakan fungsi konstan dan dengan
konstanta yang sama, katakanlah λ , sehingga diperoleh :
X left (x right )} over {X left (x right )} = {T ( t )
=λ
c 2 T (t)
Akibatnya akan menghasilkan dua persamaan differensial biasa ordo dua linier, yaitu :
X left (x right ) - λ X left (x right ) = … (5.6)
Atau
T left (t right ) - λ {c} ^ {2} T(t)= … (5.7)
Karena persamaan diatas merupakan perkalian antara X(0), X(L) dan T(t), maka bila fungsi T (t )
= 0 , benar persamaan tersebut akan bernilai 0. Tetapi hal ini akan mengakibatkan u ( x , t ) juga
sama dengan nol.
Untuk itu, sengaja diambil T (t ) = 0 untuk menghindari solusi trivial, sehingga:
X ( 0 ) =0 dan X ( L )=0. Jadi diperoleh masalah syarat batas baru :
X left (x right ) - λ X left (x right ) =0, X left (0 right ) = dan X ( L )=0 …
(5.8)
Untuk menyelesaikan MSB (5.8) akan bergantung kepada nilai λ. Karena λ merupakan bilangan
rill. maka ada tiga kemungkinan nilai λyaitu λ> 0 , λ=0 , dan λ< 0. Sehingga untuk mencari solusi
MSB (5.8) tersebut akan ada 3 kasus, yaitu :
Kasus 1
Untukλ> 0, maka persamaan karakteristik PD (5.8) adalah:
n2 −λ=0
( n−√ λ )( n+ √ λ ) = 0
Sehingga diperoleh akar-akar karakteristiknya n1 = √ λ dan n2 = −√ λ, maka diperoleh solusi
umumnya adalah
X ( x )=¿ c 1 e√ λ x + c 2 e−√ λ x
Solusi umum ini harus memenuhi syarat batas :
(i) X ( x )=0
c 1 e0 + c 2 e0 = 0
c 1 +c 2=0
c 1=−c2
(ii) X ( L )=0
c 1 e√ λ x + c 2 e−√ λ x = 0
-c 2 e√ λ x + c 2 e−√ λ x = 0
c 2 ¿) = 0
Karena e−√ λ x −e √ λ x ≠ 0, maka diperoleh c 2 = 0. Karena c 2 = 0 maka c 1 = 0. Sehingga diperoleh
solusi X(x) = 0 (trivial).
Kasus 2
Untukλ=0, maka persamaan karakteristik PD (5.8) adalah:
n2 =0 . Jadi akar-akar karakteristiknya adalah n1 = n2 = 0. Sehingga diperoleh solusi
umumnya adalah
X ( x )=¿ c 1 e( 0) x + c 2 X e( 0) x
X ( x )=¿ c 1 +c 2 X
Solusi umum ini harus memenuhi syarat batas :
(i) X ( x )=0
c 1 +c 2 (0)=0
c 1=0
(ii) X ( L )=0
c 1 +c 2 ( L)=0
c 2=0
Karena c 1dan c 2 = 0 . maka diperoleh solusi MSB (5.8) adalah X(x) = 0 (trivial).
Kasus 3
Untuk λ< 0, maka persamaan karakteristik PD (5.8) adalah n2 + λ=0
Sehingga n=¿ ± √ λ
Berarti akar-akar persamaan karakteristiknya adalah n1 = i √ λ dan n2 = −i √ λ . Maka diperoleh
solusi umumnya adalah :
X ( x )=c 1 cos √ λ x + c 2 sin √ λ x
Solusi umum ini harus memenuhi syarat batas :
(i) X ( x )=0
c 1 cos √ λ(0) + c 2 sin √ λ (0)=0
c 1 cos(0) + c 2 sin(0)=0
c 1=0
(ii) X ( L )=0
Pilih c 2 = 1, Jadi :
Sekarang perhatikan PD (5.7), maka untuk mencari solusi PD tersebut tentu diambil pada kasus
yang sama yaitu λ< 0. Jadi untuk λ< 0, maka persamaan karakteristik PD (5.7) adalah
n=¿ ± ic √ λ
Berdasarkan akar-akar persamaan karakteristik tersebut maka diperoleh solusi umum PD (5.7)
adalah:
nπ
T ( t )=c 3 cos c √ λ x + c 4 sin c √ λ x . Diperoleh bahwa √ λ = , maka :
L
c nπ c nπ
T ( t )=c 3 cos t + c 4 sin t …(5.10)
L L
Substitusikan (5.9) dan (5.10) ke solusi (5.5) maka diperoleh solusi PD (5.1) dan memenuhi
syarat batas (5.2) yaitu:
u ( x , t )=X ( x ) . T (t)
nπ cnπ nπ cnπ
¿ C C sin ( ) x cos t +¿ C C sin ( ) x sin (
L )
2 3 2 4 t¿
L L L
cnπ cnπ nπ
(
u ( x , t )= C C cos (
2 3
L )
t+C C sin2
L ) ( L)
t sin
4 x
cnπ cnπ nπ
u ( x , t )=( B cos
L ) ( L)
n t+ B ∗sinn t sin x
L
Digunakan simbolik Bn dan Bn∗¿ karena nantinya akan berhubungan dengan deret Fourier Sinus.
Langkah 3. Solusi masalah keseluruhannya
Karena PD (5.1) merupakan PD linier dan homogen, maka berlaku teorema fundamental (prinsip
superposisi). Berdasarkan prinsip superposisi tersebut maka diperoleh:
∞ ∞
nπ
u ( x , t )=∑ u n u ( x , t )=∑ ¿ ¿ ¿)sin( ¿x …(5.11)
n=1 n=1 L
juga merupakan solusi dari PD (5.1) dan memenuhi syarat batas (5.2).
Kemudian solusi (5.11) juga harus memenuhi syarat batas (5.3) u(x, 0) = f(x), maka diperoleh :
∞
nπ
∑ ¿¿ ¿ sin ( L ¿ x = f(x) n = 1, 2, 3, . . Bila dikaitkan atau diterapkan deret Fourier,
n =1
ternyata bentuk terakhir ini merupakan deret Fourier Sinus, maka berarti koefesien Bn adalah:
L
2
Bn =
L ∫ f ( x ) sin( nπL x ¿ ) dx ¿ n = 1, 2, 3, . . Selanjutnya solusi U(x, t) (5.11) juga harus
0
cnπ nπ
B ∗sin ( ) x=g(x )
n
L L
Juga bila dikaitkan atau ditetapkan deret fourier ternyata bentuk terahkir ini merupakan deret
fourier sinus, maka berarto koefesien fouriernya adalah:
L
cnπ 2 nπ
Bn∗
L ( )
= ∫ g ( x ) sin
L0 L ( )
x dx
L
2 nπ
B ∗¿
n ∫ g ( x ) sin ( ) x dx
cnπ 0 L
Ahkirnya (finally) diperoleh solusi MSB dari persamaan gelombang (5.1) yang memenuhi syarat
batas (5.2), (5.3) dan (5.4) adalah:
∞
cnπ cnπ nπ
u ( x , t )=∑ B n cos
n=1
( L
t+ Bn∗sin
L ) ( )
t sin
L
x , n=1,2,3 , … .
Dengan:
L
2 nπ
Bn= ∫ f ( x ) sin
L0 L
. dx ( )
L
2 nπ
Bn∗¿ ∫
cnπ 0
g ( x ) sin
L ( )
x dx
Bagaimana penerapan atau penggunaan dari rumus ini perhatikan dan ikuti teladan 15 berikut:
Teladan 15 : Tentukan solusi bagi persamaan gelombang jika kecepatan awalnya nol dan
defleksi awalnya berbentuk segitiga
2k L
{
f ( x )= L
x , 0< x <
2k L
L
x , <x<L
2
2
Solusi:
u ( 0 , t ) =0 ,u ( L , t ) =0 , t>0
2k L
u ( x , 0 ) =f ( x )=
{2k
L
L
x , 0< x <
L
2
( L−x ), < x < L
2
∂u
∂t |
t=0=g ( x ) =0
Selanjutnya :
B n=
2
L [ 2k
2
nπx
( ) 2k
L
nπx
∫ L x sin L dx+∫ L ( L−x)sin L dx
0 L
2
( ) ]
nπx L
¿ 2
L nπ
[
4 k −L
x . cos
nπx
L
+
L 2
nπ
nπx 1 L
( )( ) ( )
sin +
L 2 nπ
0
(
|
L−x ) . cos
nπx
L
−
L 2
( )( ) ( )
nπ
sin
L|]L
2
4k
¿ ¿
L2
4k L 2 nπ
¿
L 2
.2
nπ( )sin
2
8k nπ
¿ sin
(nπ )2
2
Diketahui bahwa
1 , n=1,5,9
sin
nπ
2 {
= 0 , n=2,5,6
−1, n=3,7,1
Jadi diperoleh fungsi gelombang yang merupakan solusi dari MSB tersebut
∞
cnπ cnπ nπ
n=1
(
u ( x , t )=∑ B n cos
L
t+ Bn∗sin
L ) ( )
t sin
L
x
8k cπ 8k 3 cπ 3π
¿ cos x− 2 cos t sin x+ …−…
π 2
L 9π L L