Anda di halaman 1dari 5

Hal 66-69 buku bartel

3.2.5 Teorema. Bila X = (xn) dan Y = (yn) barisan konvergen dan xn  yn untuk semua
nN, maka lim (xn)  lim (yn).
Bukti :

Misalkan zn = yn - xn sehingga Z = (zn) = Y - X dan zn  0 untuk semua nN.


Dari teorema 3.2.3 dan 3.2.4 diperoleh 0  lim Z = lim (yn) - lim (xn).
Jadi lim (xn)  lim (yn).
Yang berikut mengatakan bahwa bila semua suku dari barisan konvergen
memenuhi ketaksamaan a  xn  b, maka limitnya memnuhi ketaksamaan yang sama.

3.2.6. Teorema. Bila x = (xn) suatu barisan konvergen dan a  xn  b untuk semua
nN, maka a  lim (xn)  b.
Bukti :

Misalkan Y barisan konstan (b, b, b, ...). Dari Teorema 3.2.5 diperoleh lim X  lim
Y=b. Secara sama dapat ditunjukkan bahwa a  lim X.

Sedangkan yang berikut menyatakan bahwa bila barisan Y diapit oleh dua
barisan konvergen yang limitnya sama, maka barisan y tersebut juga konvergen ke
limit dari kedua barisan yang mengapitnya.

3.2.7. Teorema Apit. Misalkan bahwa X = (xn), Y = (yn), dan Z = (zn) barisan
yang memenuhi
xn  yn  zn untuk semua nN,
dan lim (xn) = lim (zn) maka Y = (yn) konvergen dan lim (xn) = lim (yn) = lim (zn).
Bukti :

Misalkan w = lim (xn) = lim (zn). Bila  > 0 diberikan, maka karena X dan Z
konvergen ke w, terdapat KN sehingga untuk semua nN dengan n  K dipenuh

|x n−w|< ε dan |z n|< ε


Dari hipotesis diperoleh bahwa xn - w  yn - w  zn -w, untuk semua nN, yang
diikuti oleh (mengapa ?)
- < yn - w < 
untuk semua n  K. Karena  > 0 sebarang, jadi lim (yn) = w.
Catatan : Karena sebarang ekor barisan mempunyai limit yang sama, hipotesis dari 3.2.4, 3.2.5,
3.2.6, dan 3.2.7 dapat diperlemah dengan menerapkannya pada ekor barisan. Sebagai contoh, pada
Teorema 3.2.4, bila X = (xn) pada “akhirnya positif” dalam arti bahwa terdapat m ∈ N sehingga x n ≥ 0
untuk semua n ≥m, maka akan diperoleh kesimpulan yang sama yaitu x ≥ 0. Modifikasi yang sama
juga berlaku untuk Teorema yang lain, yang pembaca perlu buktikan.

3.2.8. Beberapa Contoh


(a). Barisan (n) divergen.
Mengikuti Teorema 3.2.2, andaikan barisan X = (n) konvergen, maka terdapat bilan-
gan real M > 0 sehingga n = |n| < M untuk semua nN. Tetapi hal ini melanggar sifat
Archimedes.
(b). Barisan ((-1)n) divergen
Barisan ini terbatas (ambil M = 1), sehingga kita tidak dapat menggunakan Teorema
3.2.2. Karena itu, andaikan X = ((-1)n) konvergen dan a = lim X. Misalkan  = 1,
maka terdapat KN sehingga

|(−1 )n −a|<1 untuk semua n ≥ K 1


Tetapi bila n ganjil dan K 1, hal ini memberikan |−1−a|<1sehingga -2¿ a< 0.
Sedangkan bila n genap dan n ≥ K 1, hal ini memberikan |1−a|<1, sehingga
0< a<2. Karena a tidak mungkin memenuhi kedua ketaksamaan tersebut, maka
pengandaian bahwa X konvergen menghasilkan hal yang kontradiksi. Haruslah X
divergen.

(c). Lim ( 2 n+1


n )
=2

Misalkan X=(2) dan Y= ( 1n ) , maka ( 2 n+1


n )
= X +Y .Dengan menggunakan
Teorema 3.2.3 (a) diperoleh bahwa lim (X+Y) = lim X+lim Y=2+0=2

(d). Lim ( 2n+5


n+1
)=2
Karena barisan (2n+1) dan (n+5) tidak konvergen, kita tidak dapat menggunakan
Teorema 3.2.3(b) secara langsung. Tetapi kita dapat melakukan yang berikut.
2n+ 1 2+1/n 1 5
=
n+ 5 1+5/n n ( ) n ( )
, yang memberikan X = 2+ dan Z = 2+ sehingga Teorema
3.2.3(b) dapat digunakan. (selidiki terlebih dahulu syarat-syarat yang harus
1
lim ⁡(2+ )
2 n+1 2+1/n n 2
dipenuhi). Selanjutnya diperoleh lim
n+5 (
=lim )
1+5/n
= ( 5
lim ⁡(1+ )
)
= =2
1
n
2n
(e). Lim ( )
n2 +1
=0

Teorema 3.2.3(b) tidak dapat digunakan secara langsung, juga sampai pada

2n 2 2n 2/n 2
2
=
n +1 n+ 1/n
, (mengapa?). tetapi karena 2 =
n +1 n+ 1/n 2 dan lim
n
=0 dan ()
( n1 )=1,maka lim n2+1n = 01 =0 ,dengan menggunakan Teorema 3.2.3(b).
lim 1+ 2 2

(f). Lim ( sinn n )=0


Di sini kita tidak dapat menggunakan Teorema 3.2.3(b) secara langsung. Tetapi
perlu dicatat bahwa -1 ≤sin n≤ 1, maka
−1 sin n 1
≤ ≤ , untuk semua nN.
n n n
karena lim (-1/n)=lim(1/n)=0, dengan menggunakan Teorema Apit diperoleh
sin n
bahwa lim
n ( )
=0

(g) Misalkan X =(x n ) barisan yang konvergen ke x ϵ R. Sedangkan p polinomial,


sebagai contoh p ( t ) :=ak t k + ak−1 t k−1 +...+a1 t+ a0 dengan k ∈ N dan a j ∈ R untuk
j 0 , 1 ,... , k , ak 0. Dengan menggunakan Teorema 3.2.3 barisan ( p( x n ))
konvergen ke p(x ). Bukti lengkapnya ditinggalkan sebagai latihan.
p (t )
(h) Misalkan X =( x n ) barisan yang konvergen ke x. Sedangkan r (t )= dengan p
q(t )
dan q polinomial. Misalkan juga q (x n)≠ 0 untuk semua n ∈ N dan q ( x)=0. Maka
barisan r ( x n ) konvergen ker (x ). Bukti lengkapnya ditinggalkan sebagai latihan.
Kita akan mengakhiri bagian ini dengan beberapa hasil berikut.

3.2.9. Teorema. Misalkan barisan X =(x n ) konvergen ke x, maka barisan (| xn|)


konvergen ke |x|yaitu bila x=lim (x n ), maka x=lim ¿

Bukti :

Mengikuti sifat segitiga diperoleh ||x n|−|x||≤∨x n−x∨¿ untuk semua ∈ N .


Selanjutnya

kekonvergenan dari ¿( x n )∨¿ kexsuatu akibat langsung dari kekonvergenan


dari ( x n) ke x .

3.2.10. Teorema. Misalkan barisan X =( x n ) konvergen ke xdan x n ≥ 0 , untuk


semua n ∈ N

Maka barisan ( √ x n) konvergen dan lim ( √ x n )= √ x

Bukti :
Dari Teorema 3.2.4 diperoleh bahwa x=lim ( x n ) ≥ 0.

Sekarang kita tinjau dua kasus (i). x=0 dan (ii) . x >0.

(i). Misalkan x=0, dan ε > 0 sebarang diberikan. Karena x n → 0maka terdapat
Kϵ N

sehingga 0 ≤ xn =x n−0< ε 2. Karena itu [lihat contoh 2.2.14 (a)¿ , 0 ≤ √ x n ≤ ε

untukn ≥ K . Karena ε > 0 sebarang, maka √ x n → 0.

(ii). Bila x >0maka √ x> 0dan kita mempunyai

( √ x n −√ x )( √ x n + √ x ) x
√ x n−√ x= =xn −
( √ x n +√ x ) ( √ x n +√ x )

1
Karena ( √ x n + √ x ) ≥ √ x> 0 maka |√ x n−√ x ≥|≤( )∨x n−x∨¿
√x

Kekonvegenan dari √ xn → √ x merupakan akibat yang mudah dari x n → x


.Untuk jenis-jenis barisan tertentu, yang berikut menyajikan “uji rasio” yang
mudah dan cepat untuk kekonvergenan.

3.2.11. Teorema. Misalkan( x n) barisan bilangan real positif sehingga

x n+1
L=lim ⁡( ) ada. Bila L<1maka ( x n ) konvergen dari lim ( x n) =0
xn

Bukti :

Menurut 3.2.4 diperoleh bahwaL ≥0. Misalkanr bilangan dengan L<r <1, dan
ε =r

x n+1
−L>0. Maka terdapat n ∈ K . dipenuhi | xn |
−L <ε

xn +1
Akibatnya (mengapa ?) untuk bila n ≥ K , maka < L+ ε=L+ ( r− L )=r
xn

Karena itu, bila n ≥ K diperoleh 0< x n +1< x n r < x n−1 r 2 <…< x k r n− K +1


Bila kita tetapkan C=x k / r k , kita peroleh0< x n +1<C r n+1 untuk semua n ≥ K.

Karena 0< r< 1, menurut 3.1.11(c) diperoleh lim (r n )=0 dan karenanya menurut
Teorema

3.1.10lim (x n)=0.

Anda mungkin juga menyukai