KELOMPOK 5
1. Bosco Prayoga Sembiring (4193530013)
2. Desi Fitrahana Rambe (4192530003)
3. Messyanti br. Simanjuntak (4192230004)
4. Oriza Satifa Agality Sinaga (4193230008)
5. Renata Hany Aurora (4183530006)
Instrumen merupakan langkah penting dalam pola prosedur penelitian. Instrumen berfungsi sebagai alat
bantu dalam mengumpulkan data yang diperlukan. Bentuk instrument berkaitan dengan metode pengumpulan
data, misal metode wawancara yang istrumennya pedoman wawancara. Metode angket atau kuesioner,
instrumennya berupa angket atau kuesioner.
Sebelum melakukan instrument penelitian diperlukan pengumpulan data. Pengumpulan data dapat
dilakukan dengan cara :
Tes dapat berupa serentetan pertanyaan, lembar kerja, atau sejenisnya yang dpaat digunakan untuk mengukur pengetahuan,
keterampilan, bakat, dan kemampuan dari subjek penelitian. Biasanya instrument inin sering digunakan untuk mengukur
kemampuuan dalam pengetahuan. Terdapat beberapa macam tes, yaitu
a. tes kepribadian
b. tes bakat
c. tes intelegensi
d. tes sikap
Angket atau kuesioner adalah metode pengumpulan data, instrumennya disebut sesuai dengan nama metodenya.
Bentuk lembaran angket dapat berupa sejumlah pertanyaan tertulis, Tujuannya untuk memperoleh informasi dari
responden tentang apa yang ia alami dan ketahuinya.
d. Kuesioner tidak langsung, responden menjawab pertanyaan tentang orang lain, dll.
Suatu bentuk dialog yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh insformasi dari responden. Insterumennya
dinamakan pedoman wawancara atau interview guide. Interview dapat dilakukan secara bebas artinya pewawancara
bebas menanyakan apa saja kepada terwawancaratanpa harus membawa lembar pedoman.
4. Bentuk Instrumen Observasi
Observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagai pemusatan perhatian terhadap suatu obek dengan melibattkan
seluruh indera untuk mendapatkan data. Instrumen yang digunakan dalma observasi dapat berupa pedoman
pengamatan, tes, kuesioner, rekaman gambar, dan rekaman suara.
Bentuk instrumen dengan skal bertingkat lebih memudahkan peneiti untuk mengetahui pendapat rresponden lebih
menadlaam tentang variabel peneliti.
Bentuk Instrumen dokumentasi terdiri atas dua macam yaitu pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis
besar atau kategori yang akan dicari datanya, dan check-list yang memuat daftar variabel yang akan dikumpulkan
datanya. Instrumen dokumentasi dikembangkan untuk penelitian dengan menggunkaan pendekatan analisis isi, dan
digunakan juga dalam penelitian untuk mencari bukti-bukti sejarah, landasan hikuum, dan peraturan-peraturan yang
pernah berlaku.
Instrumen harus memiliki akurasi ketika digunakan. Konsisten dan stabil dalam arti
tidak memiliki perubahan dari waktu penguuukuran satu ke pengukuran yang lain. Alat
ukur atau istrumen yang baik harus memenuhi dua syarat yaitu: validitas dan reabilitas.
Suatu alat ukur yang tidak realible atau tidak valid akan menghasilkan kesimpulan yang
bias, kurang sesuai dengan seharusnya, dan akan memberikan informasi yang keliru
mengenai keadaan subjek atau individu yang dikenai tes itu.
Alat ukur atau instrument yang akan disusun tentu saja harus memiliki validitas dan
reliabilitas, agar data yang diperoleh dari alat ukur itu bisa reliable, valid dan disebut
dengan validitas dan reliabilitas alat ukur tau validitas dan reliabilitas instrument.
Macam-macam Validitas
Secara umum, validitas tes dibagi menjadi dua yaitu validitas tes secara rasional dan validitas tes secara empiris.
Validitassrasional adalah validitas yang diperoleh atas dasar hasil pemikiran, validitas yang diperoleh dengan berpikir
secara logis. Untuk menentukan apakah suatu penelitian memiliki validitas rasional atau belum , dapat dilakukan dengan
dua segi, yaitu:
a. Validitas isi artinya kejituan daripada suatu tes ditinjau dari tes tersebut. Suatu data dapat dikatakan valid, apabila
data yabf diperoleh betul-betul rrepresentatif terhadap objek yang diteliti. Dalam praktik, validitas isi dari suatu
penelitian dapat diketahui dengan membandingkan antara data yang diperoleh dalam peneltian dengan tujuan
khusus yang telah ditentukan, apakah hal-hal yang ingin tercatum dalam tujuan khusus sudah terwakili pada data
yang diperoleh atau belum.
Swecara etimologis, kata “konstruksi” mengandung arti susunan, kerangka atau rekaan. Validitas susunan artinya
kejituan daripada suatu tes ditinjau dari susunan tes tersebut. Misalnya objek yang akan diteliti adalah mengukur
kecakapan ilmu pasti, maka untuk memperoleh data kita harus membuat tes yang berisi pertanyaan yang ringkas
dan jelas yang benar-benar akan mengukur kecakapan ilmu pasti.
2. Validitas tes secaara empiris.
Validitas empiris adalah validitas yang bersumber pada pengamatan di lapangan. Data dapat dikatakan telah
memiliki validitas empiris apabila didasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap data hasil pengamatan di
lapangan, terbukti bahwa data dengan secara tepat telah dapat mengukur objek yang diteliti. Untuk mengukur
apakah data sudah memiliki validitas empiris ataukah belum dapat dilakukan dengan dua segi yaitu :
a. Validitas Ramalan
Validitas ramalan artinya ksteaptan (kejituan) daripada suatu alat pengukur ditinjau dari kemampuan objek
yang diteliti tersebut untuk meramalkan data yang akan diperoleh dikemudian.
b. Validitas bandingan.
Validitas bandingan artinya kejituan daripada suatu objek yang diteliti dilihat dari korelasinya terhadap data
yang telah dimilki pada saat ini secara riil.
Validitas Perangkat Soal
1. Validitas empiris butir soal objektif
Dipakai untuk butir soal dan perangkat soal. Perangkat soal bersifat valid bila
butir-butor soalnya valid. Validitas empiris soal dihitung dengan cara statistic
korelasi. Karena data yang dikorelasikan adalah data nominal dengan data interval,
maka dipakai rumus point biserial . Data nominal berasal dari skor butir soal, yaitu
1 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah.
𝑥ഥ𝑖 − 𝑥ഥ𝑡 𝑝
𝑟𝑝𝑏𝑖 =
𝑆𝑡 1−𝑝
𝑥ഥ𝑖 = 𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑥ഥ𝑡 = 𝑚𝑒𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑆𝑡 = 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑝 = 𝑝𝑟𝑜𝑝𝑜𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
2. Validitas atau kesahihan empiris butir soal uraian
Dihitung dengan rumus product moment, karena data yang dikorelasikan adalah data interval dengan data
interval.
Rumus product moment dengan simpangan
σ 𝑥𝑦
𝑟𝑥𝑦 =
σ 𝑋 2 (σ 𝑌 2 )
𝑟𝑥𝑦 = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑦
σ 𝑥𝑦 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑦
𝑋 2 = 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑥
𝑌 2 = 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑦
Rumus product momen angka kasar
𝑁 σ 𝑋𝑌 − (σ 𝑋)(σ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
(𝑁 σ 𝑋 2 − (σ 𝑋 2 )(𝑁 σ 𝑌 2 − (σ 𝑌 2 ))
𝑟𝑥𝑦 = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑘𝑜𝑟𝑒𝑙𝑎𝑠𝑖
𝑁 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
σ 𝑋 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟
σ 𝑌 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Validitas
1. Faktor yang berasal dari dalam tes
▪ arahan tes yang disusun dengan makna tidak jelas sehingga dapat mengurangi validitas tes
▪ kata –kata yang digunakan dalam struktur instrument evaluasi tidak terlalu sulit
▪ item tes dikonstruksi dengan jelas
▪ tingkat kesulitan item tes tidak tepat
▪ jumlah item terlalu sedikit sehingga tidak mewakili sampel
▪ jawaban masing-masing item evaluasi bisa diprediksi